Anda di halaman 1dari 29

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN

Makalah

dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kodifikasi Terkait Sistem
Pencernaan dan Endokrin ( A-F ) dengan Dosen pengampu Yeti Suryati
S.Kep,Ners,M.M.Pd

Oleh :

Alvia Dinda Rizkika E71211109


Eli Amelia E712111016
Inal Abidin E712111035
M.Anwar Fauzi E712111036

POLITEKNIK TEDC BANDUNG


JURUSAN REKAM MEDIS & INFORMASI KESEHATAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya,yang merupakan
pesyaratan dalam menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia studi Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan.
Makalah ini berjudul “ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM
PENCERNAAN MANUSIA”
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Yeti suryati S.kep selaku dosen pengampu mata kuliah
Kodifikasi Terkait Sistem Pencernaan dan Endokrin ( A-F ) dengan dosen
pengampu Yeti Suryati S.Kep,Ners,M.M.Pd
Namun penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan karya tulis
ilmiah ini masih belum sempurna karena keterbatasan
pengetahuan,pengalaman,yang penulis miliki.Untuk itu penulis menerima saran
dan kritik dari para pembaca, unttuk membangun dan menambah pengetahuan
penulis lebih dalam lagi.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih,semoga karya tulis ilmiah ini
bermanfaat untuk para pembaca pada umumnyadann untuk penulis pada
khususnya.

Cimahi,

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
1.3 Tujuan .............................................................................................................. 1
BAB II ....................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN........................................................................................................ 2
2.1 Pengertian Sistem Pencernaan ......................................................................... 2
2.2 Proses Pencernaan ........................................................................................... 2
2.3 Fungsi Sistem Pencernaan .............................................................................. 3
2.4 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan ..................................................... 4
2.5 Kendali saraf pada pencernaan manusia........................................................ 20
2.7 Refleks Defekasi ............................................................................................ 21
2.8 Kelenjar Pencernaan ...................................................................................... 22
PENUTUP ............................................................................................................... 25
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saluran pencernaan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar


dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(pengunyahan, 4 penelanan, dan pencampuran) dengan enzim dan zat cairyang
terbentang mulai dari mulut (oral) sampai anus. Dari saluran pencernaan akan
terbentuk sistem pencernaan yang terdiri dari organorgan pencernaan yang
tergabung membentuk saluran pencernaan. saluran pencernaan tersebut terdiri dari
Oral(mulut), Faring(tekak), Esofagus(kerongkongan) Ventrikulus(lambung), usus
halus,usus besar, rektum, anus.
Selain itu alat penghasil getah cerna terdiri dari Kelenjar ludah, kelenjar
getah lambung, kelenjar hati, kelenjar pankreas, kelenjar getah usus. Selama dalam
pankreas, pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat yang sederhana yang
hanya diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat
makanan terjadi karena kerja berbagai enzim yang terkandung di dalam berbagai
cairan pencernaan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan system pencernaan pada manusia?
2. Bagaimana susunan organ-organ pencernaan pada manusia?
3 Bagaimana mekanisme proses pencernaan pada manusia?
4. Apa saja kelenjar pada system pencernaan manusia?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu :
1. Untuk mengtahui apa itu system pencernaan manusia
2. Untuk mengetahui organ yang ada pada proses pencernaan manusia
3. Untuk mengetahui mekanisme proses pencernaaan manusia
4. Untuk mengetahui apa saja kelenjar yang ada pada system pencernaan manusia

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan, atau system Digestif, terdiri dari organ-organ


pencernaan yang dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam saluran
pencernaan dan organ pencernaan pelengkap.Saluran pencernaan atau disebut juga
dengan saluran gastrointestinal, adalah saluran yang memanjang dari mulut hingga
ke anus. Saluran ini berfungsi untuk mencerna, memecah, dan menyerap zat gizi
makanan untuk dikirimkan melalui peredaran darah.Organ-organ saluran
pencernaan meliputi mulut, esofagus (kerongkongan), lambung, usus halus, usus
besar, rektum, dan anus. Sementara itu, organ-organ pencernaan pelengkap adalah
mulut, kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas.

Kerja sistem pencernaan manusia dikendalikan oleh sistem saraf, peredaran


darah, dan beragam hormon. Selain itu, proses pencernaan makanan juga dibantu
oleh triliunan bakteri bermanfaat di dalam usus yang disebut flora atau
mikrobioma.Setiap organ sistem pencernaan membantu menggerakkan makanan
dan cairan yang Anda konsumsi dalam urutan tertentu. Sepanjang berada dalam
saluran pencernaan, semua makanan dan cairan akan diuraikan menjadi bentuk
yang sangat kecil.Hasil pencernaan yang berukuran kecil tersebut kemudian diserap
dan disalurkan ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Sementara itu,
ampas makanan yang tidak lagi mengandung zat gizi akan dikeluarkan dalam
bentuk feses.

2.2 Proses Pencernaan


Proses penernaan makanan berlangsng di dalam saluran pencernaan
makanan.Proses tersebut di mulai dari rongga mulut.Di rongga mulut makanan
dipotong potong oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham, sehingga makanan
menjadi bagian bagian yang lebih kecil. Walaupun zat makanan telah dilmatkan
atau dihancurkan dalam rongga mlut tetapi belum dapat diserap oleh dinding usus
halus.Karena it, makanan harus diubah menjadi sari makanan yang mudah
larut.Dalam proses ini dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan
oleh kelenjar pencernaan

2
3

Waktu pencernaan makanan tersebut diproses menjadi sari makanan yang


diserap oleh jonjot usus dan sisa makanan dikeluarkan melalui poros usus.Sari
makanan hanya dapat diserap dan diangkat oleh darah dan getah bening bila larut
didalamnya, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke bagian tubh yang
membutuhkannya.

Berdasarkan prosesnya, percernaan makanan dapat dibedakan menjadi 2


macam yaitu :

1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu oleh lidah
serta peremasan yang terjadi di lambung.

2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi
molekul yang berkuran kecil

Adapun proses pencernaan makanan meliputi hal hal berikut :

1. ingesti : pemasukan makanan ke dalam tubuh melali mulut

2. mastikasi : proses mengunyah makanan oleh gigi

3. degilutisi : proses menelan makanan di kerongkongan

4. digesti : pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana


dengan bantuan enzim terdapat dilambung

5. absorpsi : proses penyerapan terjadi di usus halus

6. defekasi : pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna ntuk tubuh
melalui anus.

2.3 Fungsi Sistem Pencernaan

Fungsi utama sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dan nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan
4

berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses-proses berikut :


a. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
b. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan).
c. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan
makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
d. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
e. Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dart lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel
tubuh.
Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dan saluran pencernaan

2.4 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan


5

2.4.1 Saluran Pencernaan

A. Oris/Mulut

Rongga depan mulut dapat bergerak ke atas-bawah, kanan-kiri, serta


menutup dan terbuka dengan bantuan rahang mandibular dan otot-otot ekspresi
wajah, terutama otot orbicularis oris. Rongga mulut bagian dalam adalah ruangan
yang tertutup oleh lengkungan baris gigi serta rahang atas dan bawah. Sebagian
besar bagian ini diisi oleh lidah dan kelenjar liur.

Selain banyak terletak di lidah, langit-langit, bibir, dan pipi, manusia


memiliki tiga pasang kelenjar ludah utama yang terbuka ke mulut bagian depan.
Kelenjar ludah parotid adalah yang terbesar dari ketiganya, terletak di antara telinga
dan cabang rahang bawah. Langit-langit mulut, baik yang keras dan lunak, juga
menjadi bagian dari struktur rongga mulut dalam. Langit-langit keras terbuat dari
lempengan tulang yang memisahkan antara rongga hidung dan rongga mulut.
6

Sementara langit-langit lunak terdiri dari otot yang sebagai katup untuk
menutup isofus orofaringeal dan membuka untuk memisahkan nasofaring (rongga
belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut) dari orofaring (bagian
dari saluran pencernaan dan saluran pernapasan). Di rongga dalam ini, terdapat dua
otot utama yaitu otot diafragma dan geniohyoid yang berfungsi menarik laring ke
depan saat menelan makanan.

 Bagian-Bagian Mulut terdiri dari :

1. kelenjar ludah (terdiri dari sel sel pembentuk saliva). Selain menghasilkan
ludah,kelenjar ludah juga berfngsi sebagai pelumas mulut agar tidak
kering,membantu proses menelan,melindungi gigi dari bakteri dan
membanttu pencernaan makanan.

2. bibir ( disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan disebelah dalam mulut
dilapisi oleh selaput lendir/mukosa). Fungsi bibir yaitu untuk
mempertahankan makanan berada didalam mulut untuk proses
pengunyahan,berbicara dan estetika.

3. palatum (Fungsi langit-langit mulut, yaitu membantu proses pencernaan


makanan dan mencegah makanan naik ke hidung).langit langit keras
(palatum durum),langit langit lunak(palatum mole).

4. ovula (adalah tonjolan lunak berbentuk kerucut yang menggantng pada


garis tengah)

5. rongga mulut , terdiri dari gigi yaitu gigi sulung /susu yang mulai tumbuh
usia 6 s.d 7 bulan (8 gigi seri,4 gigi taring,dan 8 gigi geraham).Gigi
permanen/tetap yang tumbuh usia 6 s.d 18 thn (8 gigi seri,4 gigi taring,8
gigi geraham,dan 12 gigi premolar). Gigi memotong makanan menjadi
potongan-potongan kecil. Potongan kecil makanan lalu dibasahi oleh air
liur sebelum lidah dan otot-otot lain mendorong makanan ke dalam
faring dan melanjutkannya ke dalam kerongkongan (esofagus).

6. lidah (idah hampir seluruhnya terdiri dari serat otot. Organ ini dibagi
menjadi oral (ujung, depan, tengah, dan belakang) dan faring
(tenggorokan).Lidah berfungsi untuk membantu mengecap rasa,
berbicara, dan menelan. Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk
membantu mencampur dan menelan makanan, mempertahankan
7

makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah saat makanan
dikunyah serta sebagai alat perasa makanan. Lidah dapat berfungsi
sebagai alat perasa makanan karena mengandung banyak reseptor
pengecap atau perasa. Lidah tersusun atas otot lurik dan permukaannya
dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar
lendir (mukosa).
Sebagai indera pengecap, pada permukaan lidah terdapat badan
sel saraf perasa (papila). Ada tiga bentuk papila, yaitu:
1. Papila fungiformis
2. Papila filiformis
3. Papila serkumvalata
Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis,
rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan danminuman
karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk
merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi
depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk
rasa pahit.

7. pipi (bantalan lemak bucinator )

B. Faring/Tekak
8

Faring sering juga disebut sebagai tenggorokan bagian atas manusia. Faring
ini bentuknya seperti tabung dan letaknya di belakang rongga hidung.Fungsi dari
faring ini adalah sebagai penyalur.
Faring merupakan otot yang berfungsi sebagai saluran masuk dan keluarnya
makanan dan udara. Faring berbentuk tabung dan memanjang secara superoinferior
dari dasar tengkorak menuju dataran inferior dari vertebra servikalis ke enam.
Faring dapat dibagi menjadi tiga bagian: nasofaring (epifaring), orofaring
(mesofaring) dan laringofaring (hipofaring) yang menghubungkan rongga hidung,
rongga mulut dan laring pada faring.

C. Esofagus/Kerongkongan

Fungsi kerongkongan sangat penting dalam sistem pencernaan. Esofagus atau


kerongkongan adalah saluran yang menghubungkan tenggorokan dan lambung.
Esofagus diketahui memiliki panjang sekitar 20 sampai 21 cm, mulai dari trakea
(batang tenggorok) dan memanjang sampai bagian atas lambung. Adanya
kerongkongan akan mempermudah kita dalam menelan makanan. Maka dari itu,
jika organ ini mengalami gangguan kita akan cenderung sulit untuk
menelanmakanan.

Otot-otot kerongkongan memindahkan makanan dengan gerakan peristaltik. Ini


adalah kumpulan kontraksi dan relaksasi otot yang menimbulkan gerakan seperti
gelombang sehingga makanan terdorong masuk menuju lambung.Pada ujung
kerongkongan terdapat sfingter, atau otot-otot berbentuk cincin. Otot-otot ini
memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung dan kemudian menutupnya
untuk mencegah makanan dan cairan naik kembali ke kerongkongan
9

Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh
kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar
bolus menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak
melalui kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke
lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot
dinding kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot
secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan
melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkongan menuju lambung adalah
sebagai berikut.
Sebelum seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas) terbuka sebagai
jalannya udara dari hidung. Di kerongkongan, epiglotis yang seperti gelambir
mengendur sehingga udara masuk ke paru-paru. Ketika makan, makanan dikunyah
dan ditelan masuk ke dalam kerongkongan. Sewaktu makanan bergerak menuju
kerongkongan, langit-langit lunak beserta jaringan mirip gelambir di bagian
belakang mulut (uvula) terangkat ke atas dan menutup saluran hidung. Sementara
itu, sewaktu makanan bergerak ke arah
tutup trakea, epiglotis akan menutup sehingga makanan tidak masuk
trakea dan paru-paru tetapi makanan tetap masuk ke kerongkongan untuk menuju
lambung.

 Bagian bagian esophagus

Bagian-bagian Kerongkongan Meskipun hanya berupa saluran panjang,


ternyata kerongkongan memiliki anatomi khusus yang menunjang
fungsinya. berikut ini beberapa anatomi penyusun kerongkongan:

1. Epiglotis
Epiglotis merupakan bagian kerongkongan yang letaknya di awal. Bagian
ini menjadi penutup jalur pernapasaan saat kita menelan makanan.
2. Dinding Esofagus
Bagian ini terususn atau lapisan otot yang sama dengan lapisan pada
lambung dan usus. Adapun lapisan otot tersebut, seperti berikut:
a. Adventitia Lapisan ini merupakan bagian terluar yang disusun atas
jaringan ikat. Adventitia berakhir di bagian ujung kerongkongan dan
berbatasan dengan lambung
b. Dinding Otot Pada esofagus terdapat dua macam lapsan otot. Yaitu
10

otot yang memanjang di luar dan otot yang melingkar di bagian dalam.
c. Submukosa Lapisan ini memiliki kelenjar yang menghasilkan lendir.
Fungsi lendir ini yaitu sebagai pelumas untuk mempermudah gerakan
makanan.
d. Mukosa Mukosa merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas
sel epitel bertingkat.

3. Sfingter
Bagian kerongkongan lainnya yaitu sfingter. Bagian ini merupakan otot
bentuk cincin yang bisa membuka dan mutup. Terdapat dua jenis
sfingter, yaitu sfingter atas dan bawah.

D. Lambung (ventrikulus)

Lambung adalah organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri rongga
abdomen di bawah diafragma. Semua bagian, kecuali sebagian kecil, terletak pada
bagian kiri garis tengah. Ukuran dan bentuknya bervariasi dan satu individu ke
individu lain. Regia-regia lambung terdiri dan bagian jantung, fundus. badan organ,
dan bagian pilorus.
proses pencernaan secara mekanik juga terjadi di dalam lambung ketika
makanan dihaluskan oleh gerakan otot-otot lambung. Pada lambung, terjadi pula
proses pencernaan secara kimiawi melalui enzim-enzim. Ada enzim pepsin yang
11

berfungsi mengubah protein menjadi asam amino, enzim renin yang


berfungsi mengubah protein menjadi kasein, dan juga HCl (asam klorida) yang
berfungsi memecah protein serta melawan virus dan bakteri yang masuk melalui
sistem pencernaan.
Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinkter
kardiak yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk. Sementara itu,
dibagian pilorus terdapat otot yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini
dapat berkontraksi seperti halnya otot-otot kerongkongan. Apabila otot-otot ini
berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, dan mencampur bolus-bolus
tersebut menjadi kimus (chyme).
Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu oleh getah lambung. Getah
ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada dinding lambung di bawah fundus,
sedangkan bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi
melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi bila
cidera. Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsangan bolus saat masuk ke
lambung. Getah lambung mengandung
bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas air. Getah lambung
juga mengandung HCl/asam lambung dan enzim-enzim pencernaan seperti renin,
pepsinogen, dan lipase. Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut.
1) Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung,
misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim ini aktif memecah protein
dalam bolus menjadi proteosa dan pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih
kecil.
2) Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.
3) Mengubah kelarutan garam mineral.
4) Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat membunuh kuman yang
ikut masuk ke lambung bersama bolus.
5) Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus dua belas
jari.
6) Merangsang sekresi getah usus.
Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein atau protein
susu dari air susu. Lambung dalam suasana asam dapat
merangsang pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin ini berfungsi memecah molekul-
molekul protein menjadi molekul- molekul peptida. Sementara itu, lipase berfungsi
mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
12

(a) Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esofagus dan lambung
(pertemuan gastroesofagus).
(b) Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esofagus.
(c) Badan lambung adalah bagman yang terdilatasi di bawah fundus, yang
membentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi medial badan lambung yang
konkaf disebut kurvatur kecil: tepi lateral badan lambung yang konveks disebut
kurvatur besar.
(d) Bagian pilorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke
duodenum. Antrum pilorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfingter
pilorus muskular tebal.
Histologi dinding lambung. Ada tiga lapisan jaringan dasar (mukosa.
submukosa, dan jaringan muskularis) beserta modifikasinya.
(1) Muskularis eksterna pada bagian fundus dan badan lambung
mengandung lapisan otot melintang (oblik) tambahan. Lapisan otot
tambahan ini membantu keefektifan pencampuran dan penghancuran
isi lambung.
(2) Mukosa membentuk lipatan-lipatan (ruga) longitudinal yang
menonjol sehingga memungkinkan peregangan dinding lambung.
Ruga terlihat saat lambung kosong dan akan menghalus saat
lambung meregang terisi makanan.
(3) Ada kurang lebih 3 juta pit lambung di antara ruga-ruga yang
bermuara pada sekitar 15 juta kelenjar lambung. Kelenjar lambung
yang dinamakan sesuai letaknya, menghasilkan 2 L sampai 3 L
cairan lambung. Cairan lambung mengandung enzim-enzim
pencernaan, asam kiorida, mukus, garam-garaman, dan air

 Fungsi lambung
1) Penyimpanan makanan. Kapasitas lambung normal memungkinkan
adanya interval waktu yang panjang antara saat makan dan
kemampuan menyimpan makanan dalam jumlah besar sampai
makanan ini dapat terakomodasi di bagian bawah saluran. Lambung
tidak memiliki peran mendasar dalam kehidupan dan dapat diangkat,
asalkan makanan yang dimakan sedikit dan sering.
2) Produksi kimus. Aktivitas lambung mengakibatkan terbentuknya
kimus (massa homogen setengah cair, berkadar asam tinggi yang
berasal dan bolus) dan mendorongnya ke dalam duodenom
13

3) Digesti protein. Lambung memulai digesti protein melalui sekresi


tripsin dan asam klorida.
4) Produksi mukus. Mukus yang dihasilkan dan kelenjar membentuk
barier setehal 1 mm untuk melindungi lambung terhadap aksi
pencernaan dan sekresinya sendiri.
5) Produksi faktor intrinsic
a. Faktor intrinsik adalah glikoprotein yang disekresi sel parietal.
b.Vitamin B12, didapat dan makanan yang dicerna di lambung,
terikat pada faktor intrinsik. Kompleks faktor intrinsik vitamin B12
dibawa ke ileum usus halus, tempat vitamin B12 diabsorbsi.
6) Absorpsi. Absorpsi nutrien yang berlangsung dalam lambung hanya
sedikit. Beberapa obat larut lemak (aspirin) dan alkohol diabsorpsi
pada dinding lambung. Zat terlarut dalam air terabsorpsi dalam
jumlah yang tidak jelas.

E. Usus Halus (intestinum mirror )

Usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter pilorus sampai
ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus
kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3 sampai 5 meter saat bekerja. Panjang 7
meter pada mayat dicapai saat lapisan muskularis eksterna berelaksasi. Proses di
usus halus ini makanan kembali diproses secara kimiawi yang dibantu oleh
enzim-enzim dari pankreas, empedu, dan hati seperti tripsin, amilase, maltase,
sukrase, laktase, dan lipase
14

1. Duodenum adalah bagian yang terpendek (25 cm sampai 30 cm). Duktus


empedu dan duktus pankreas, keduanya membuka ke dinding posterior
duodenum beberapa sentimeter di bawah mulut pilorus. Lambung
melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang
merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam
duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh
usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung
untuk berhenti mengalirkan makanan.

2. Yeyunum (usus kosong )adalah bagian yang selanjutnya. Panjangnya


kurang lebih 1 sampai 1,5 m.
3. Ileum (usus penyerapan) (2 m sampai 2,5 meter) merentang sampai
menyatu dengan usus besar. Usus penyerapan atau ileum adalah bagian
terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia ileum memiliki
panjang sekitar 2- 4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan
dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau
sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam empedu.
 Fungsi usus halus
1. Usus halus mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di
mulut dan di lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan
enzim pankreas serta dibantu empedu dalam hati.
2. Usus halus secara selektif mengabsorbsi produk digesti

Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul-molekul pati yang


telah dicernakan di mulut dan lambung, molekul-molekul protein yang telah
dicernakan di lambung, molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-
zat lain. Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih
sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu molekul-molekul
protein dicerna menjadi molekul-molekul asam amino, dan semua molekul lemak
dicerna menjadi molekul gliserol dan asam lemak.
Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi.
Berbagai macam enzim diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini.
Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus
mampu menghasilkan getah pencernaan. Getah ini bercampur dengan kimus di
15

dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa
cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
a. Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak
mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang
berperan dalam pencernaan makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan
berikut.
1. Air, berguna sebagai pelaru tutama.
2. Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi
iritasi pada dinding usus.
3. Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu
bersifat alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan
lemak dan air (mengemulsikan lemak).
Cairan ini dihasilkan oleh hati. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar
dalam tubuh yang beratnya ± 2kg. Dalam sistem pencernaan, hati berfungsi sebagai
pembentuk empedu, tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah dan
penyerapan unsur besi dari darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi
membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat,
pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke peredaran darah serta
pengaturan suhu tubuh.
Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus.
Dalam proses pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan lemak,
yaitu sebelum lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu terlebih
dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi
menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada
protein, dan merangsang gerak peristaltik usus.
b. Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan
sebagai kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran
pencernaan dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin.
Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau-pulau yang disebut pulau-
pulau langerhans. Insulin ini berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan
mencegah diabetes melitus.
Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk
ke usus halus. Dalam pankreas terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang
membantu dalam pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein,
dan amilase membantu dalam pemecahan pati.
16

Getah pankreas mengandung tripsinogen, karbohidrase pankreas, lifase


pankreas, dan garam NaHCO3.
a. Tripsinogen adalah proteinase yang belum aktif. Karena pengaruh enterokinase,
tripsinogen diubah menjadi enzim tripsin. Enzim ini berfungsi untuk
menghidrolisis pepton menjadi asam-asam amino.
b. Karbohidrase pankreas berupa disakarase. Enzim ini berfungsi untuk
menghdrolisis disakarida menjadi monosakarida. Disakarase yang penting
adalah maltase, sukrase, dan laktase.
c. Lipase pankreas atau steapsin berfungsi untuk menghidrolisasi emulsi lemak
menjadi asam lemak + gliserin.
d. Garam NaHCO3 memberikan lingkungan getah pankreas menjadi bersifat basa.

c. Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan
getah usus. Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
1. Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
2. Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi
dua molekul glukosa.
3. Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
4. Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses
pemecahan peptida menjadi asam amino.
Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol hasil pencernaan terakhir di
usus halus mulai diabsorpsi atau diserap melalui dinding usus halus terutama di
bagian jejunum dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga diserap. Vitamin-
vitamin yang larut dalam lemak, penyerapannya bersama dengan pelarutnya,
sedangkan vitamin yang larut dalam air penyerapannya dilakukan oleh jonjot usus.
Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi (jonjot-jonjot usus).
Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah, pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di
sini asam amino dan glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui
sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi terlebih dahulu
dengan garam empedu membentuk emulsi lemak. Emulsi lemak
bersama gliserol diserap ke dalam villi. Selanjutnya di dalam villi, asam lemak
dilepaskan, kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk lemak
17

kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah villi, yaitu ke dalam


pembuluh kil (limfa). Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedangkan
garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan
dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat diserap di usus halus
akan didorong menuju usus besar (kolon).

F. Usus Besar ( intestinum mayor )

Usus besar membentuk huruf ‘U’ terbalik di sekitar usus halus yang
berlipat-lipat. Saluran ini dimulai dari sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi
kiri bawah. Panjang usus besar sekitar 5 – 6 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu
sekum, kolon, dan rektum.
Usus besar merupakan bagian akhir di ujung saluran pencernaan. Fungsi
usus besar ini juga sangat penting bagi proses pencernaan manusia. Usus besar
berpereran untuk mengeluarkan zat sisa makanan yang sudah dicerna. Usus besar
juga membantu penyerapan cairan dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.
18

 Fungsi Usus Besar

1. Menyerap Air
Sudah sempat disinggung sebelumnya bahwa fungsi usus besar
adalah untuk menyerap air. Sebagian proses pencernaan makanan
dan nutrisi telah selesai di usus kecil.Organ usus besar ini membantu
menyempurnakan proses pencernaan dengan menyerap air yang
masih tersisa. Oleh sebab itu, sesuai proses pencernaan di organ ini
akan terbentuk sisa makanan yang padat dan siap dikeluarkan tubuh
dalam bentuk feses.
2. Membantu Penyerapan Vitamin
Usus besar berfungsi untuk menyerap vitamin sebab terdapat bakteri
baik yang hidup di kolon. Diketahui dalam kolon ada sekitar 700
bakteri baik yang membantu memelihara kesehatan tubuh. Fungsi
dari bakteri ini yaitu untuk memecah polisakarida yang belum
dicerna menjadi asam lemak yang mudah diserap usus besar.
Fermentasi ini akan menghasilkan nitrogen, karbon dioksida,
hydrogen sulphide, dan metana yang akan dikeluarkan sebagai
flatus. Bakteri di usus besar ini juga bisa menghasilkan vitamin K
dan biton. Jadi saat tubuh kekurangan vitamin dari makanan, maka
bakteri ini akan membantu memenuhi kekurangan vitamin tersebut.
3. Mencegah Infeksi dan Mengurangi Kandungan Asam
Usus besar berfungsi untuk mencegah dan mengurangi kandungan
asam dalam tubuh. Kehadiran mukosa yang ada di permukaan usus
besar dapat membantu mengeluarkan zat bikarbonat. Zat tersebut
berguna untuk menetralkan sama yang dihasilkan asam lemak dan
zat pencernaan lain dari usus kecil. Lapisan mukosa juga berguna
untuk melindungi tubuh dari infeksi mikroba berbahaya.
4. Menghasilkan Antibodi
Fungsi usus besar dalam sistem pencernaan lainnya yaitu dapat
mengahasilkan antibodi. Jaringan limfoid dalam usus besar diketahui
berperan penting untuk memproduksi antibodi dan antibodi reaksi
silang. Secara umum antibodi biasanya diproduksi oleh sistem
kekebalan tubuh guna menjaga agar jumlah bakteri baik dalam tubuh
tetap normal. Selain itu, antibodi juga berguna untuk melawan
bakteri jahat yang menyebabkanpenyakit.
 Bagian-Bagian Usus Besar
1. Sekum
Bagian usus besar yang pertama yaitu sekum. Bagian ini berbentuk
seperti kantong yang menghubungkan antara usus halus dengan usus
besar. Fungsinya yaitu untuk menyerap kembali air dan nutrisi makanan
yang berasal dari usus halus.
19

2. Kolon

Kolon merupakan bagian terpanjang dari usus besar. Kolon memiliki


empat bagian yaitu asendan (kanan rongga perut), transversum
(melintang dari kanan ke kiri di atas rongga perut), desenden (kiri rongga
perut), dan sigmoid (bagian yang terhubung dengan rektum).
Mukosa adalah lapisan kolon paling dala,terdiri dari epitel kolumn
yang membuat permukaannya terasa halus.Mukosa memproduksi lndir
yang berfungsi untuk melancarkan jalannya sisa pencernaan makanan di
sepanjang usus besar.
Bila direntangkan, usus besar memiliki panjang sekitar 1,5
meter.sakurannya terbagi menjadi empat bagian,yaitu :
- colon asendens : bagian awal yang akan dilewati oleh sisa
pencernaan drai usus kecil, terletak di sisi kanan tubuh, memanjang
dari sekum ke atas
- colon transversum : kolon bagiann atas, terletak mendatar dan
membentanag dari sisi kanan ke sisi kiri rongga perut
- colon desendens : terletak di sisi kiri usus besar, memanjang dari
lengkungan di limpa ke bagian kolon sigmoid
- colon sigmoid : bagian terakhir kolon sebelum sisa pencernaan
masuk ke rectum, terletak dibawah kolon desenden, berbentuk
seperti huruf s
20

3. Rektum
Rektum adalah bagian usus besar yang terhubung dengan kolon
sigmoid. Bagian ini berguna untuk menerima dan menyimpan limbah
dari kolon. The carbon-neutral aviation fuel made from sunlight and air
Penyimpanan akan berlangsung sembari menunggu sinyal untuk
mengeluarkan limbah tersebut melalui anus. Proses pengeluaran terjadi
ketika otak menerima rangsangan sehingga menghasilkan sinyal untuk
mengeluarkan limbah termasuk gas atau tinja.

4. Anus
Bagian terakhir dari usus besar yaitu anus. Ketika rektum sudah penuh
dan tinja siap dikeluarkan, maka anus akan mengeluarkan kotoran tersebut.
Keinginan mengeluarkan kotoran ditandai dengan rasa mulas dan dorongan
untuk buang air besar.

2.5 Kendali saraf pada pencernaan manusia

Kendali saraf pada saluran pencernaan. SSO menginervasi keseluruhan


saluran pencernaan, kecuali ujung atas dan ujung bawah yang dikendalikan secara
volunter.
1. Impuls parasimpatis yang dihantarkan dalam saraf vagus (CN X)
mengeluarkan efek stimulasi konstan pada tonus otot polos dan bertanggung
jawab untuk peningkatan keseluruhan aktivitas. Efek ini meliputi motilitas
dan sekresi cairan pencernaan.
2. Impuls simpatis yang dibawa medulla spinalis dalam saraf splanknik
menghambat kontraksi otot polos saluran. mengurangi motalitas, dan
menghambat sekresi cairan pencernaan. Pleksus Meissner dan Auerbach
merupakan sisi sinaps untuk serabut praganglionik parasimpatis. Pleksus ini
juga berfungsi untuk pengaturan, kontraktil lokal dan aktivitas sekretori
saluran

2.6 Refleks Muntah

Muntah merupakan kejadian yang tidak meyenangkan dan terbagi dua


yaitu

a. Muntah karena gangguan pencernaan diawali dengan mual.


b. Muntah proyektil, akibat gangguan fungsional otak, contohnya kecelakaan lalu
lintas, jika otak kecil cedera menyebabkan peningkatan tekanan intra cranial.
21

2.7 Refleks Defekasi

a. Defekasi
defekasi merupakan kegiatan rutin terjadi pada pencernaan yang sehat. Jika
pencernaan mengalami gangguan maka defekasi akan terganggu. Bila pergerakan
massa mendorong feses masuk ke dalam rectum, secara normal timbul keinginan
untuk defekasi, termasuk refleks kontraksi rectum dan relaksasi sfingter anus.
Pendorongan massa feses yang terus menerus melalui anus dicegah oleh kontraksi
dari; sfingter ani internus, penebalan otot polos sirkuler sepanjang beberapa
sentimeter yang terletak tepat di sebelah dalam anus, dan sfingter ani eksternus
yang terdiri dari otot lurik, volunteer yang mengelilingi sfingter internus dan
meluas ke sebelah distal. Sfingter ani eksternus diatur oleh serat serat saraf dalam
nervus pudendus yang merupakan bagian dari saraf somatic, sehingga atas
pengaruh volunter, involunter sfingter biasanya secara terus menerus mengalami
kontriksi kecuali bila ada impuls kesadaran yang menghambat kontriksi

b. Refleks defekasi
Defekasi ditimbulkan oleh refleks defekasi. Satu diantaranya yaitu refleks
intrinsic yang diperantarai oleh system saraf enterik setempat.

c. Proses refleks defekasi

Bila feses memasuki rektum menimbulkan sinyal-sinyal aferen yang menyebar


melalui pleksus mienterikus untuk menimbulkan gelombang peristaltic di dalam
kolon desenden,sigmoid dan rektum,mendorong keanus
22

direlaksasi oleh sinyal-sinyal penghambat dari pleksus mienterikus; jika sfingter ani
eksternus secara volunter berelaksasi sehingga, pada saat bersamaan akan terjadi
Defekasi. Namun, refleks defekasi intrinsic yang berfungsi dengan sendirinya
bersifat relative lemah.
Supaya menjadi efektif dalam menimbulkan defekasi, refleks biasanya harus
diperkuat oleh refleks defekasi jenis lain. Refeks defekasi parasimpatis yang
melibatkan segemen sacral medulla spinalis. Bila ujung-ujung saraf dalam rektum
dirangsang, sinyal-sinyal dihantarkan pertama ke dalam medulla spinalis kemudian
secara refleks kembali ke kolon desenden, sigmoid, rektum dan anus melalui serat-
serat saraf parasimpatis dalam nervus pelvikus. Sinyal-sinyal parasimpatis ini
sangat memperkuat gelombang peristaltic dan juga merelaksasikan sfingter ani
internus, dengan demikian mengubah refleks defekasi intrinsic dari suatu gerakan
yang lemah menjadi suatu proses defekasi yang kuat, yang kadang-kadang efektif
dalam pengosongan usus besar secara sekaligus dari fleksura splenikus kolon
sampai ke anus.
Sinyal-sinyal aferen yang masuk ke medulla spinalis menimbulkan efek-efek
lain; bernapas dalam, penutupan glottis, dan kontraksi otot-otot dinding perut untuk
mendorong feses dari kolon turun ke bawah dan pada saat yang bersamaan
menyebabkan dasar pelvis terdorong ke bawah dan menarik keluar cincin anus
untuk megeluarkan feses. Selain refleks defekasi, juga dapat dilatih di toilet.

2.8 Kelenjar Pencernaan

Pencernaan makanan berlangsung dalam alat pencernaan. Berlangsungnya


proses ini juga dibantu oleh kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan itu adalah

22
23

1. Hepar (hati)
Hati merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam tubuh. Hati terdiri atas dua
lobus. Setiap lobus memiliki saluran untuk mengangkut cairan empedu, yakni
duktus hepatikus. Fungsi hati adalah
a. Mengemulsikan lemak dalam usus halus.
b. Mengabsorbsi lemak.
c. Membantu dalam pengeluaran kolesterol dari dalam tubuh.
Secara umum, hati mempunyai fungsi:
a. Memproduksi cairan empedu.
b. Memetabolisme protein, lemak dan karbohidrat
c. Penyimpanan mineral dan vitamin larut lemak
d. Pusat detoksifikasi zat yang beracun di dalam tubuh.
e. Penyimpanan darah
f. Memproduksi panas
2. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang besifat endokrin dan eksokrin. Bersifat
endokrin karena menghasilkan hormone insulin dan hormone glukogen yang
dimasukkan ke darah. Bersifat eksokrin karena menghasilkan enzim pencernaan.
Keluarnya enzim dari pankreas karena dipengaruhi oleh enzim pankreozimin.
Pankreas menghasilkan enzim-enzim pencernaan sebagai berikut:
a. Tripsinogen, diaktifkan oleh enzim enterokinase menjadi tripsin. Tripsin berfungsi
mengubah polipeptida menjadi peptida.
b. Kimotripsinogen, diaktifkan oleh tripsin menjadi kimotripsin yang berfungsi
membantu tripsin.
c. Peptidase, berperan mengubah senyawa peptide menjadi asam amino.
d. Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
e. Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
f. Nuklease, berfungsi memecah asam nukleat menjadi nukleotida.
g. NaHCO3atau KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3-, berfungsi menetralkan suasana
asam yang berasal dari lambung.
C. Getah Usus
Pada dinding usus hals banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan
kelenjar getah usus. Getah usus mengandung enzim enzim seperti berikut :

23
24

1. sukrase , berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi


glukosa dan fruktosa
2. maltase , berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltose menjadi
dua molekul
3. lactase, berfngsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa
4. enzim peptidase , berfungsi membantu mepercepat proses pemecahan asam
amino

24
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Sistem pencernaan (digestive system ) merupakan organ dalam hewan mltisel


yang menerima makanan, mencernanya menjadi enrgi dan ntrien,sertaa
mengeluarkan sisa proses terseut melalui dubur. Proses pencernaan makanan berla
ngsg di dalam salran pencernaan makanan. Proses terebut dimulai dari rongga
mulut.Berdasarkan prosesnya pencrnaan makanan dapat dibedakan menjadi dua
macam seperti proses mekanis yaitu pengnyahan oleh gigi dengan dibantu lidah
serta peremasan yang terjadi di lambungProses kimiawi yaitu pelarutan da
pemecahan makanan oleh enzim enzim pencernaan dengan mengubah makanan
yang bermolekl besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus,
usus besar, dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas
kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas

25
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/pencernaan/anatomi-sistem-pencernaan/

https://hellosehat.com/gigi-mulut/anatomi-mulut-manusia/

https://www.alodokter.com/lima-kondisi-pengacau-kelenjar-
ludah#:~:text=Selain%20menghasilkan%20ludah%2C%20kelenjar%20ludah,agar
%20terhindar%20dari%20beragam%20gangguan.

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3647053/kenali-fungsi-penting-mulut-
dan-bagian-
bagiannya#:~:text=Fungsi%20dari%20bibir%2C%20yaitu%20membantu,pengunya
han%2C%20serta%20berbicara%20dan%20estetika.

https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61ca7549db3a6/fungsi-kerongkongan-pada-
pencernaan-manusia-yang-harus-
diketahui#:~:text=Fungsi%20kerongkongan%20sangat%20penting%20dalam,yang
%20menghubungkan%20tenggorokan%20dan%20lambung.&text=Adanya%20ker
ongkongan%20akan%20mempermudah%20kita,cenderung%20sulit%20untuk%20
menelan%20makanan.

https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/23461/150600096.pdf?sequ
ence=1&isAllowed=y#:~:text=Faring%20dapat%20dibagi%20menjadi%20tiga,mul
ut%20dan%20laring%20pada%20faring.

https://lifepack.id/belajar-tentang-sistem-pencernaan-manusia-dan-
anatominya/#:~:text=Lambung%20melepaskan%20makanan%20ke%20dalam,lam
bung%20untuk%20berhenti%20mengalirkan%20makanan.

https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/sistem-pencernaan-manusia-sebuah-
perjalanan-panjang
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61c916e70101c/fungsi-usus-besar-dalam-
sistem-pencernaan-yang-perlu-
diketahui#:~:text=Usus%20besar%20merupakan%20bagian%20akhir,vitamin%20y
ang%20dibutuhkan%20oleh%20tubuh.

https://hellosehat.com/pencernaan/fungsi-usus-besar/
http://mettaadnyana.blogspot.com/2014/02/makalah-sistem-pencernaan-
manusia.html

26

Anda mungkin juga menyukai