URINALISA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019/2020
Urine sewaktu adalah urine yang dikeluarkan setiap saat dan tidak ada prosedur khusus atau
pembatasan diet untuk pengumpulan spesimen
Pengumpulan sampel pada pagi hari setelah bangun tidur, dilakukan sebelum makan atau menelan
cairan apapun. Urine satu malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan yang lama, sehingga
unsur-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan. Urine pagi baik untuk pemeriksaan sedimen dan
pemeriksaan rutin serta tes kehamilan berdasarkan adanya HCG (human chorionic gonadothropin)
dalam urine.
Urine tampung 24 jam adalah urine yang dikeluarkan selama 24 jam terus-menerus dan
dikumpulkan dalam satu wadah. Urine jenis ini biasanya digunakan untuk analisa kuantitatif suatu
zat dalam urine, misalnya ureum, kreatinin, natrium, dsb. Urine dikumpulkan dalam suatu botol
besar bervolume 1.5 liter dan biasanya dibubuhi bahan pengawet, misalnya toluene.
b. Metode pengambilan sampel. Jelaskan cara pengambilan sampel urin Clean voided midstream !
Wanita
2. Bersihkan dengan 3 gauze sponges (dibasahi dengan cleansing solution), dengan gerakan tunggal
dari depan belakang
Pria
Wadah untuk menampung spesimen urine sebaiknya terbuat dari bahan plastik, tidak mudah pecah,
bermulut lebar, dapat menampung 10-15 ml urine dan dapat ditutup dengan rapat. Selain itu juga
harus bersih, kering, tidak mengandung bahan yang dapat mengubah komposisi zat-zat yang terdapat
dalam urine.
a. Pemeriksaan fisik
1. Volume urin : Pada orang dewasa normal produksi urine kira-kira 1500 ml/24 jam
2. Warna urin : Normal berwarna “kuning muda” terutama karena urochrom. Perubahan yang
nonpatologis disebabkan oleh bahan/obat-obatan yang dimakan dan perubahan-perubahan yang
patologis
3. Kejernihan : Urin normal dan baru biasanya jernih. Kekeruhan dapat disebabkan karena
darah, kuman, amorf urat dan lain-lain.
4. Bau : Urin baru biasanya baunya tidak keras, disebabkan oleh asam-asam yang mudah
menguap. Dapat dipengaruhi oleh makanan. Setelah didiamkan agak lama berbau amoniak karena
pemecahan ureun. Aceton memberikan bau manis. Kuman-kuman menyebabkan bau busuk.
5. Berat jenis : Normalnya rata-rata 1.020. Berat jenis rendah diakibatkan karena banyak
minum, udara dingin, diabetes insipidus (lebih rendah 1.005). Berat jenis tinggi diakibatkan karena
dehidrasi, diabetes mellitus, proteinuria, dan lain-lain.
b. Pemeriksaan kimiawi
- Pada pemeriksaan dip-stick test, pemeriksaan apa sajakah yang dapat dilakukan ?
1. Spesific Gravity (berat jenis) : prinsip pemeriksaan berdasarkan perubahan pKa dari
polielektrolit yang tersedia, karena konsentrasi ion-ion didalam urin.
2. pH : pH ditentukan dengan dua indicator methyl red dan bromothymol blue. Kombinasi ini
menghasilkan perubahan warna yang terjadi mulai dari oranye ke hijau, sampai biru, pada pH 5-8,5.
Perubahan warna dicocokkan dengan kartu warna standart pada waktu yang ditentukan. pH orang
normal berkisar 5-6.
4. Keton : Stik reagen keton mengandung sodium nitroprusside dan buffer alkalin yang akan
berubah warna menjadi violet bila bereaksi dengan keton. Perubahan warna yang terjadi sesuai
dengan kadar keton dalam urin. Pemeriksaan ini sensitive untuk acetoacetic acid dan acetone, tetapi
tidak bereaksi dengan betahydroxybutyric acid.
5. Protein : Pemeriksaan kolorimetrik ini berdasarkan pada kemampuan protein untuk merubah
warna dari beberapa indicator asam basa (3`,3`,5`,5`- tetrachlorophenol- 3,4,5,6,-
tetrabromosulfophtalein tanpa merubah pH.
6. Leukosit : Stik reagen mengandung indoxyl. Dengan adanya oksigen dari atmosfir indoxyl
dioksidasi menjadi indigo yang berwarna biru dan menyebabkan perubahan warna.
7. Nitrit : Nitrit adalah hasil reduksi nitrat oleh bakteri penyebab infeksi saluran kemih terutama
Escherichia coli.
4
9. Bilirubin : Garam diazonium (2-6-dichlorobenzenediazonium fluoborate) bereaksi dengan
bilirubin dalam buffer asam menghasilkan warna red-violet azo yang mempengaruhi perubahan
warna menjadi violet. Intensitas perubahan warna sebanding dengan konsentrasi bilirubin.
10. Darah : Hemoglobin dan myoglobin mengkatalisa oksidasi dari berwarna (organic
hydroperoxide) menjadi warna hijau kebiruan.
Parameter Hasil
Glukosuria +4
Bilirubinaria -
Keton -
Blood -
Protein -
pH 6
Urobilinubinuri -
Nitrit -
Leukosituria -
Dari table diatas hasil dapat disimpulkan pada urin pasien glukosuria +4 karena pada dipstick
menunjukkan perubahan warna menjadi hijau kekuningan, selain dari itu negative karena dipstick
tidak menunjukkan perubahan warna. Berat jenis pada 1,015 dengan pH 6.
1. 5 ml reagens ditambah 8 tetes urine (dapat juga 2,5 ml reagens dengan 4 tetes urine)
2. Dipanaskan dengan api kecil sampai mendidih,atau masukkan dalam penangas air dengan
air mendidih selama 5 menit. Dinginkan
5
3. Biarkan dingin dan baca hasilnya
c. Pemeriksaan mikroskopis
2. Masukkan 8 ml urine itu kedalam tabung sentrifuge dan pusinglah selama 5 menit pada 1500-
2000 rpm.
4. Campurlah sisa ½ ml tadi dengan mengocok pelan-pelan, ambillah setetes dan letakkan pada
gelas obyek, lalu tutup dengan gelas penutup (tetesan jangan terlalu tebal).
6. Periksa dengan sinar yang lemah (dengan menggunakan kondensor, diafragma agak tertutup).
Obyektif 10x
6
ii. Apa sajakah yang dievaluasi dengan pemeriksaan lapang pandang kecil ?
7
Obyektif 40x
ii. Apa sajakah yang dievaluasi dengan pemeriksaan lapang pandang besar ?
iii. Gambarkan sel-sel dan Kristal yang dapat dijumpai pada urinalisa !
Lekosituri
Eritrosituri
8
Jamur di urin
Kristal Calsium-oxalat
9
Kristal triple phosphate
10