Anda di halaman 1dari 14

KARBOHIDRAT II

Nama Kelompok II:


-Mariano U.R.M Kunda (210310007)
-Billy Gustian Govi (210310006)
-Sandi Syaputra (210310030)
I.PENDAHULUAN


Karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang
menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat benar isinya gugus
fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan jumlah gugus hidroksil.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai 
bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan konsumsi (misalnya pati pada tumbuhan

dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan,
kitin pada hewan dan jamur).

KARBOHIDRAT
II.DASAR TEORI

Karbohidrat terdiri dari unsur C,H,O.Jumlah atom hidrogen dan


oksigen merupakan perbandingan 2:1 (Poedjadi,A,1994).Karbohidrat KARBOHIDRAT
dapat dibedakan menjadi monosakarida, oligosakarida dan
polisakarida karbohidrat yang paling sederhana yang tidak dapat
dihidrolisis menjadi karbohidrat lain sebagian besar monosakarida
dikenal sebagai heksosa karena terdiri atas 6 rantai atau cincin
karbon menurut sunita almatsier ada tiga jenis heksosa yang penting
dalam ilmu gizi yaitu glukosa fruktosa galaktosa ketika macam
monosakarida ini menganut jenis dan jumlah atom yang sama yaitu 6
atau karbon 12 atom hidrogen dan 6 atom oksigen perbedaannya
hanya terletak pada cara bukannya susunan atom-atom hidrogen
dan oksigen di sekitar atom karbon ( Almatsier,2009)Karbohidrat juga
merupakan bagian dari struktur sel dalam bentuk glikoprotein
(sediatama A.D,2000).
STRUKTUR KARBOHIDRAT

Secara kimia, karbohidrat adalah senyawa KARBOHIDRAT


yang mengandung unsur C, H, dan O. Contoh
yang paling umum adalah glukosa (C6H12O6)
dan sukrosa (C11H22O11). Sebagian besar karbo-
hidrat memenuhi rumus umum Cx(H2O)y.
Rumus struktur karbohidrat dapat dit-
uliskan secara terbuka dan atau tertutup. Ru-
mus struktur karbohidrat secara terbuka (ali-
fatis) merupakan proyeksi yang dibuat oleh Emil
Fischer, sedangkan struktur tertutup (siklik)
hasil proyeksi dari Tollens dan digambarkan se-
cara siklohemiasetal oleh Haworth.
III.METODE PRAKTIKUM

A.Alat B.Bahan
-Sukrosa 1%
KARBOHIDRAT
-Tabung reaksi
-Pipet tetes -Fruktosa 1%

-Beaker glass -Pati 1%


-Glukosa 1%
-Lampu bunsen
-Maltosa 1%
-Gelas ukur
-Laktosa 1%
-Penjepit Erlemeyer
-Larutan furfurol
-Drop plate
-Reagen fehling
-Kompor listrik -Reagen benedict

-Kertas PH2 -Reagen selliwanof


-Hcl pekat
-Dextrin
-Larutan iod
C.CARA KERJA
1.Inversi sukrosa

Memasukkan 25 ml sukrosa 1% kedalam beaker glass

Menambahkan 5 tetes H2SO4

Mendidihkan 1 menit kemudian dinginkan

Menetralkan dengan Ba(OH)2 jenuh

Menyaring dan filtrat diuji dengan benedict dan barfoed


C.CARA KERJA
2.Uji Seliwanoff

Menyiapkan 2 tabung reaksi dan masing-masing di isi dengan 5


ml reagen seliwanoff

Menambahkan 0,5 ml glukosa 1% kedalam tabung 1

Menambahkan 0,5 ml fruktosa 1 % kedalam tabung 2

Mencampurkan baik-baik dan tempatkan kedalam penagas air


mendidih

Mencatat waktu Mulai timbul warna


C.CARA KERJA
3.Uji iod terhadap pati dan dekstrin

Menempatkan 2-3 ml larutan pati 1% ke dalam tabung reaksi

Menambahkan 1 tetes larutan iodium dan amati warna yang ter-


jadi

Memanaskan tabung reaksi dan catat perubahannya

Mendingingkan dan amati yang terjadi

Mengulangi test untuk larutan dekstrin


C.CARA KERJA
4.Uji hidrolisis pati

Menempatkan 25 ml pati 1% pati didalam beakerglass kecil

Menambahkan 10 tetes HCL pekat dan didihkan

Mengambil 1tetes larutan itu pada setiap akhir perubahan menit

Menguji dengan iod ( dalam drop plate)

Mengamati warna yang terjadi

Mencatat waktu yangdi perlukan Sehingga uji iod negative

Menghentikan jika uji iod negatif


IV.HASIL PENGAMATAN

1.TABEL INVERSI SUKROSA 2.TABEL UJI SELIWANOFF

No Perlakuan Pengamatan TABUNG 1 AWAL DI-


PANASKA
1. Filtrat diuji dengan Larutan kebiruan N
benedict endapan orange
Glukosa 1% Bening orange
2. Filtrat di uji dengan bar- Larutan kebiruan +reagen seli-
foed endapan merah wanoff
TABUNG 2 WARNA WAKTU

Fruktosa 1% Bening Kekuningan


+reagen seli-
wanoff
IV.HASIL PENGAMATAN

3.Uji iod terhadap pati dan dekstrin 4.Uji hidrolisis terhadap pati

Larutan Warna Menit Warna


1 Biru pekat
3 ml Pati + tetes iodin Biru pekat sete-
2 Biru pekat
lah dipanaskan
menjadi putih
keruh 3 Biru pekat

3ml Dekstrin + iodine Ungu setelah di- 4 Biru pekat


panas menjadi 5 Ungu pekat
bening
6 Ungu pekat
7 Ungu pekat
8 Ungu
9 Ungu
10 Ungu kecoklatan
11 Coklat tua
12 Coklat tua
V.Pembahasan
KARBOHIDRAT
5. Inversi sukrosa
Reaksi inversi adalah reaksi hidrolisis irreversible dimana satu molekul sukrosa dan satu molekul air
menghasilkan satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa .
Pada prakteknya reaksi ini terjadi pada PH7 dan proses dipercepat dengan penurunan PH . Reaksi ini
dapat juga melalui katalisis biokimia dengan beberapa enzim khususnya invertase (Pennington dan
Charles,1990).
6. Reaksi HCL Resolsinol (seliwanoff)
Uji seliwanoff merupakan uji spesifik untuk karbohidrat yang mengandung gugus keton atau disebut juga
ketosa . Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasilkan warna merah
pada larutannya . Pada hasil perc obaan tampak bahwa dalam tabung 1 yang berisi glukosa , warna larutan
tidak berubah hal ini terjadi karena glukosa tidak memiliki gugus keton sehingga tidak memberikan reaksi
terhadap pereaksi seliwanoff , sedangkan pada tabung 2 yang berisi fruktosa warna larutan berubah
menjadi merah (Harper Etall,1979).
7.Uji iod terhadap pati dan dextrin
Pati yang direaksikan dengan larutan iodium menghasilkan perubahan warna dari biru pekat dan putih
keruh merupakan indikasi ada reaksi yang terjadi. Larutan dextrin direaksikan dengan larutan iodium
menjadi ungu. Setelah didinginkan menjadi jernih hasil uji iod terhadap pati sesuai dengan pustaka yang
menyatakan timbulnya warna biru menunjukkan adanya pati dalam larutan (winarno,2004).
8.Uji hidrolisis pati
Dari percobaan yang dilakukan pati terhidrolisis oleh Iod. Setelah pemanasan beberapa menit dari awalnya
biru pekat menjadi kuning menandai pati terhidrolisa oleh asam dan pemanasan. Hal ini sesuai dengan
pustaka yaitu pati dan iodium membentuk ikatan kompleks berwarna biru. Pati dalam suasana asam bila
dipanaskan dapat terhidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana. Hasilnya diuji dengan iodium yang
akan memberikan warna biru sampai kuning atau tidak berwarna yang menandakan telah
terhidrolisasi(yazred,2006).
VI.KESIMPULAN


1.Karbohidrat terdiri dari usur C,H,O dengan jumlah atom hidrogen dan oksigen perbandingan 2:1.
2 Berbagai macam uji karbohidrat adalah raeksi A Naptol (Molish), Test fehling , Test Benedict , Test
barfoed , Inversi sukrosa , Reaksi HCL resolsinol (seliwanoff) Uji Ioad terhadap pati dan dextrin hidrolisa
pati.
3.Inversi sukrosa terjadi karena hidrolisis sukrosa menjadi glukosa,fruktosa ynag berjalan cepat pada ph
rendah.

4.Uji seliwanof digunakan untuk mengidentifikasi adanya Keto hektosa ( pada karbohidrat)
5.Uji Iod digunakan untuk mengidentifikasi adanya polisakarida.
6.Uji Hidrolisis pati digunakan untuk mengetahui bahwa pati terhidrolisis dari suasana asam dan
pemanasan dan diuji dengan iodine.

Your Text Here


Contents
Terima kasih

Kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai