Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Biokimia

Acara I. Karbohidrat

Nama :Anggun Abdi Yoga No. Mhs :20200210082


Gol/ Kel :Agroteknologi B

Assisten : Eka Fitriastuti Co-ass :Worodiyanti Tri H

I. Tujuan
Tujuan uji kandungan karbohidrat yaitu:
1. Mengetahui kandungan karbohidrat dari berbagai ekstrak tanaman dengan uji benedict.
2. Mengetahui kandungan karbohidrat dari berbagai ekstrak tanaman dengan uji Fehling.
3. Mengetahui kandungan karbohidrat dari berbagai ekstrak tanaman dengan uji lodine.
4. Mengetahui kandungan karbohidrat dari berbagai ekstrak tanaman dengan uji sellwanof.

II. Bahan dan Alat


Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum uji kandungan karbohidrat yaitu,Ekstrak
tebu, Ekstrak pisang matang, Ekstrakpisang mentah, Ekstrak singkong, Ekstrak kentang,
Larutan HCl 1 M, Resonisol 0,5%, Lodin 0,5 N, Fehling A, Fehling B, NaOH 1M, Benedic,
Frukosta 0,1 M, Glukosa 0,1 M.
Dan Alat-Alat yang digunakan dalam praktikum uji kandungan karbohidrat adalah,
Tabung reaksi, Pipet, rak tabung, Bunsen, penjepit kayu, Water bath atau pemanas,gelas ukur,
Pipet tetes, Naker glass, dan label.

III. Cara Kerja

a. Uji Benedic
Uji benedic ini menggunakan sampel ekstrak tebu, pisang matang dan pisang mentah.
Cara kerjanya yaitu, pertama-tama diambil sebesar 5 ml setiap sampel kemudian
dimasukan kedalam tabung reaksi, lalu tambah kan 10 tetes larutan benedic. Kemudian
dicampur/ dikocok secara merata dan dipanaskan selama 2 menit. Lalu kita amati
perubahan warnanya , apakah terjadi perubahan warna atau tidak saat itu.Kemudian tetesi
larutan HCl sebesar 5 tetes, kemudian dipanaskan selama 1 menit. Setelah dipanaskan
tambahkan 5 tetes larutan NaOH dan panaskan lagi selama 1 menit.Dan kita tambahkan
10 tetes larutan Benedic. Nah, lalu kita amati ada perubahan warna atau tidak.
b. Uji Fehling
Pada percobaan uji fehling menggunakan sampel pisang matang dan pisang mentah. Cara
kerjanya yaitu, pertama-tama Ambil masing-masing 5 ml, kemudian dimasukan kedalam
tabung reaksi, lalu tambahkan 8 tetes larutan fehling A dan dipanaskan selama 1 menit
dan diamati perubahan warnanya. Tambahkan 8 tetes fehling B dan dipanaskan selama 1
menit, kemudian diamati apakah terjadi perubahan warna atau tidak.
c. Uji Iodine
Pada percobaan ini sampele yang di gunakan yaitu ekstrak kentang dan ekstrak singkong
yang direbus dengan perbandingan 1:2, untuk 1 sampel/bahanya, kemudian 2 untuk
pelarutanya menggunakan air.lalu Masukan masing-masing sebanyak 5 ml kedalam
tabung reaksi, kemudian tambahkan larutan lodine sebanyak 5 tetes, dan diamati
perubahan warnya yang biasanya akan merubah warnanya menjadi warna biru gelap dan
kelamaan tidak berwarna/ transparat.
d. Uji Selliwanof
Cara kerja pada uji Selliwanof yaitu Sampel yang digunakan adalah larutan
glukosa,frukosa sebanyak 2 ml,Pada masing-masing tabung reaksidan 5 ml ekstrak pisang
matang, Kemudian masukan kedalam tabung reaksi, dan tambahkan larutan HCl
sebanyak 2 ml, kemudian dipanaskan diatas pemanasan air/water bath selama 10
menit.Kemudian ditambahkan larutan ressosinol sebesar 0,5 ml atau setara sengan 10
tetes larutan ressional. Lalu amati perubahan warna dan dicatat

IV. Hasil Pengamatan

A. Uji Benedict
Ekstrak +Benedict +Hcl +NaOH +Benedict Keterangan
Pisang Kuning pucat Orange Kecoklatan Coklat +++
Mentah Kecoklatan
Pisang Kuning pucat Coklat Coklat pekat Coklat gelap ++++
Matang Kehijauan
Tebu Kuning Orange Orange Orange ++++
terang

B. Uji Fehling
Ekstrak +Fehling A +Fehling B Keterangan
Pisang matang Coklat gelap Hijau +++
Pisang mentah Coklat Hijau gelap ++++
C. Uji Iodine
Ekstrak +Iodine Keterangan
Kentang Biru ++ ++
Singkong Biru gelap +++++

D. Uji Selliwanoff
Larutan +Hcl 37% +Pemanasan +Resorsinol Keterangan
Glukosa Bening Bening Kuning bening ++++
Fruktosa Bening Bening Kuning bening ++++
Ekstrak Coklat Coklat Kuning Jeruk +++++
pisang
matang

V. Pembahasan
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama
sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang
terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut
polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida,
terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian
beberapa monosakarida).
praktikum identifikasi karbohidrat ini dilakukan beberapa uji yaitu mengenai
identifikasi umum adanya karbohidrat pada suatu bahan. Dimana, bahan yang
digunakan dalam hal ini adalah Ekstrak tebu, Ekstrak pisang matang, Ekstrakpisang
mentah, Ekstrak singkong, Ekstrak kentang
a. Uji Benedict
Uji benedid bertujuan untuk menentukan konsentrasi gula secara kasar. Sampel
yang digunakan yaitu Ekstrak pisang mentah, Ekstrak pisang matang, dan Ekstrak
tebu, masing-masing ekstrak digunakan sebanyak 5 ml dan ditambahkan 10 tetes
larutan benedic pada masing masing sampel dan ekstrak pisang mentah berubah warna
menjadi warna kuning pucat, Ekstrak pisang matang menjadi warna kuning pucat, dan
Ekstrak tebu berubah menjadi kuning terang.
Lalu saat dimasukan larutan HCl 1 mol kepada masing-masing sampel sebanyak 5 tetes,
Ekstrak pisang mentah berubah warna menjadi warna Orange kecoklatan, Ekstrak pisang
matang menjadi coklat kehijauan, dan Ekstrak tebu berubah menjadi Orange. Saat di
tambah larutan NaOH Ekstrak pisang mentah berubah warna menjadi warna kecoklatan,
Ekstrak pisang matang menjadi coklat pekat , dan Ekstrak tebu berubah menjadi
Orange.Saat ditambahkan larutan Benedict lagi Ekstrak pisang mentah berubah warna
menjadi warna coklatan, Ekstrak pisang matang menjadi coklat gelap , dan Ekstrak tebu
berubah menjadi Orange .H al ini sesuai dengan literatur yangmenyatakan bahwa
perubahan warna memiliki endapan warna merahmuda adanya kandungan aldosa dan
ketosa larutan-larutan tembaga yangbiasa bila direduksi oleh karbohidrat mempunyai
gugus aldehid atauketon bebas akan membentuk cuprioksida (Cu2O) yang berwarna
kuning hingga merah Pada Semua ekstrak sampel terbukti positif karena terjadi
perubahan warna setelah dilakukan pemanasan.
Pada uji Benedict ini, Sampel Ekstrak pisang mentah lebih rendah kandungan gulanya
dari Ekstrak pisang matang dan Ekstrak tebu yang menunjukkan hasil yang lebih tinggi
kandungan gulanyanya. .
b. Uji Fehling
Larutan ini digunakan untuk menguji kandungan gula pereduksi (monosakarida
atau disakarida) dalam suatu sampel. Pengujian secara kualitatif ini berdasarkan
keberadaan gugus aldehida atau keton yang bebas. Larutan Fehling dibagi atas
dua macam yaitu larutan Fehling A (Tembaga(II) sulfat atau CuSO4) dan larutan
Fehling B (KOH dan Natrium kalium tartarat). Uji Fehling A dan Fehling B
(Benedict) Pada ekstrak pisang matang setelah diberi Larutan Fehling A
Warnanya berubah menjadi coklat gelap dan dan setelah diberi larutan fehling B
warnanya menjadi hijau. Pada pisang mentah setelah diberi larutan Fehling A
warnya menjadi coklat gelap, setelah diberi larutan Fehling B warnanya menjadi
Hijau gelap.
c. Uji Iodine
Pada percobaan uji Iodine, mendapatkan hasil bahwa ekstrak kentang, dan ekstrak
singkong positif mengandung karbohidrat karena kedua Ekstrak ini mengalami
perubahan warna menjadi biru dan biru gelap setelah ditambahkannya laruta
Iodine. Ekstrak singkong mengandung lebih tinggi kandungan karbohidratnya dari
kentang.
d. Uji Selliwanoff
Uji selliwanof adalah dalam pengujian ini golongan aldosa bereaksi,sedangkan
ketosa mengalami proses dehidrasi untuk membentuk 4-hidroksi metilfurfural
yang kemudian mengalami kondensasi dengan resorsinol, dan akanmengalami
kondensasi membentuk senyawa kompleks berwarna merah orange atau uji yang
spesifik dalam mengindentifikasi gula ketoheksosa. Pada percobaan uji
selliwanoff, pada larutan Glukosa dan frukosa setelah di beri larutan Hcl 37%
warnannya tidak berubah, lalu setelah pemanasan warna tetap tidak berubah, dan
setelah diberi Resorsinol warnanya berybah menjadi kuning bening. Tetapipada
Ekstrak pisang matang setelah di tetesi Hcl 37% warna menjadi coklat, setelah
pemanasan warna tidak berubahdan setelah di beri Resorsinol warnanya menjadi
warna kuning jeruk. Pada larutan Glukosa dan frukosa adalah termasuk golongan
aldose dan Ekstrak pisang matang termasuk golongan ketosa. Uji ini didasarkan
pada fakta bahwa ketika dipanaskan, ketosa lebih cepat terdehidrasi daripada
aldosa. Larutan Glukosa dan frukosa tingkat kadar gulanya lebih rendah
disbanding Ekstrak pisang matang.

VI. Kesimpulan

Untuk membuktikan adanya gula pereduksi dilakukan dengan pengujian uji benedict
yang di tandai dengan adanya endapan warna coklat kehijauan, kuning atau orange
,tergantung pada kadar gula pereduksi yang ada. Uji benedid dilakukan untuk
menentukan kadar gula secara kasar.Pada sampel yang diuji menghasilkan reaksi yang
positif ditandai dengan terjadinya perubahan warn apada ketiga sampel tersebut. Uji
Seliwanoff adalah sebuah uji kimia yang membedakan gula aldosa dan ketosa Pada uji
Selliwanoff Larutan Glukosa dan frukosa tingkat kadar gulanya lebih rendah
disbanding Ekstrak pisang matang.Uji pengenalan monosakarida dilakukan dengan uji
benedict dan uji fehling. Dalam melakukan identifikasi karbohidrat dilakukan dengan
cara uji Iodine yang bereaksi positif dengan adanya perubahan warna menjadi biru
dan biru gelap setelah ditambahkannya laruta Iodine. Ekstrak singkong
mengandung lebih tinggi kandungan karbohidratnya dari kentang.
Yogyakarta, __ ___________ ____
Asisten Praktikan

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai