Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA TANAMAN

ACARA
PROTEIN
A. IDENTITAS PRAKTIKAN

1. Nama : Anggun Abdi Yoga


2. No. Mahsiswa : 20200210082
3. Golongan/ Klp : Agroteknologi B
4. Hari/ Tanggal : 9 Maret 2021
5. Asisten : Herda Pratiwi
6. Coasisten : Nikita

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Untuk mengetahui kandungan protein dari beberapa bahan uji

C. BAHAN DAN ALAT

Bahan : 1. Putih telur encer


2. Putih telur pekat
3. HCl 1 N
4. NaOH 1 N
5. NaOH 40%
6. CuSO4
7. HNO3
8. Amonia
9. Millon
10. pH
11.

Alat : 1.Tabung Reaksi


2. Watter bath
3. Tetes pipet
4. Hotplate/penangas
5. Lampu peth Ridish
6. Penjepit
7. Rak tabung Reaksi
8.gelas erlenmeyer
9.Stampel kertas
D. HASIL PENGAMATAN

1. DENATURASI OLEH PANAS DAN pH EKSTRIM

Setelah
Setelah
No Zat Penggumpalan Pereaksi Pendingin Keterangan
Penetralan
an
Awa Tengah Akhir
l

1 Larutan putih HCl 1 N


- +++++ +++++ D R Renaturasi
telur pekat

2 Larutan putih NaOH 1 N


+ +++++ +++++ D R Renaturasi
telur pekat

3 Larutan putih Air suling


- +++++ +++++ D D Denaturasi
telur pekat

2. UJI BIURET I

No Zat Pereaksi Pengamatan Keterangan

1 Larutan putih telur NaOH 40% Bening Ungu +++++


pekat +CuSO4
2 Larutan putih telur NaOH 40% Bening Ungu ++++
encer +CuSO4

3. UJI BIURET II

No Zat Pereaksi Pengamatan Keterangan

1 Larutan putih telur HNO3 + Panas + Kuning Kuning Kuning +++++


pekat Amonia Cerah Pekat
2 Larutan putih telur HNO3 + Panas + Kuning Kuning Kuning +++++
encer Amonia Cerah Pekat
4. UJI MILLON

No Zat Pereaksi Pengamatan Keterangan

1 Larutan putih telur Millon Merah +++


pekat
2 Larutan putih telur Millon Merah +++
encer

E. PEMBAHASAN

Pembahasan Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kandungan protein dari beberapa bahan uji
coba dengan cara memberikan beberapa perlakuan yang berbeda.Pada percobaan i mengenai uji
denaturasi dilakukan untuk mengetahui kandungan protein dengan mengamati tingkat Denaurasi dan
tingkat Renaturasi dari beberapa bahan uji coba dengan menggunakan 2 macam efek lingkungan yaitu,
panas (suhu) dan pH eksrtim. Uji ini menggunakan reagen biuret yang mengandung NaOH dan CuSO4
encer. Reagen biuret akan bereaksi dengan ikatan peptida protein pada sampel. Adanya protein sampel
ditunjukkan perubahan sampel menjadi warna ungu. Pembentukan warna disebabkan karena adanya
kompleks ion Cu+ dengan ikatan peptida protein.
1. DENATURASI OLEH PANAS DAN pH EKSTRIM
Pembahasan Percobaan ini mengenai uji denaturasi dilakukan untuk mengetahui
kandungan protein dengan mengamati tingkat Denaurasi dan tingkat Renaturasi dari beberapa
bahan uji coba dengan menggunakan 2 macam efek lingkungan yaitu, panas (suhu) dan pH
eksrtim.Pada uji coba bahan yang digunakan adalah putih telur pekat dan larutan penguji yaitu air
suling, HCL, NaOH. Ada 3 tabung reaksi yang dimasukan bahan masing- masing
 Putih telur pekat + HCl 1 N
Pada tabung reaksi berisi larutan putih telur pekat sebanyak 5 ml dicampur dengan HCl 1
N sebanyak 0,5 ml setelah dikocok hasil yang didapat pada tahap awal sebelum
dipanaskan ialah larutan berwarna bening tidak terdapat gumpalan. Setelah dipanaskan
menggunakan watterbath pada 5 menit pertama didapatkan hasil ialah larutan berwarna
putih semakin tercampur dan terjadi penggumpalan. Kemudian saat larutan masih panas
ditambahkan larutan NaOH 1 N dan di kocok diharapkan reaksi pembalikanya lebih
cepat,dan bahan terjadi denatorasi. Larutannya di panaskan kembali pada 5 menit ke-2,
putih telur pekat mulai kembali putih kebentuk semula tetapi tidak semua kembali encer
sekali. Pada percobaan ini menunjukkan bahwa putih telur pekat mengalami Renaturasi.
 Putih telur pekat + NaOH 1 N
Pada tabung reaksi berisi larutan putih telur pekat sebanyak 5 ml dicampur dengan NaOH
1 N sebanyak 0,5 ml setelah dikocok hasil yang didapat pada tahap awal sebelum
dipanaskan ialah larutan berwarna bening tidak terdapat gumpalan, cairan mulai kaku
tidak bisa di kocok lagi. Setelah dipanaskan menggunakan waterbath pada 5 menit
pertama didapatkan hasil ialah larutan berwarna kuning semakin tercampur ada
gumpalan. Kemudian saat larutan masih panas ditambahkan larutan HCl 1 N dan di
kocok,bahan terjadi denatorasi. Larutannya di panaskan kembali pada 5 menit ke-2, putih
telur pekat mulai kembali putih kebentuk semula tetapi tidak semua kembali encer sekali,
pada bagian bawah tabung reaksi bahan ada krusakan karena suhu yang diatasnya bias di
kembalikan dengan pH nya. Pada percobaan ini menunjukkan bahwa putih telur pekat
mengalami Renaturasi teapi tidak sempurna.
 Air suling + Air suling
Pada tabung reaksi berisi larutan putih telur pekat sebanyak 5 ml dicampur dengan Air
suling sebanyak 0,5 ml, larutan di kocok . Air suling sebagai peng kontrolyang didapat
pada tahap awal sebelum dipanaskan ialah larutan berwarna bening merata tidak terdapat
gumpalan.Setelah dipanaskan menggunakan waterbath pada 5 menit pertama didapatkan
hasil ialah larutan berwarna kuning semakin tercampur. Kemudian saat larutan masih
panas ditambahkan larutan Aquades dan di kocok,bahan terjadi denatorasi. Larutannya di
panaskan kembali pada 5 menit ke-2, putih telur pekat mulai berbentuk seperti telur rebus
biasa berwarna putih. Tidak ada perubahan karena air suling bukan larutan asam-basa,
hanya sebagai peng-control. Pada percobaan ini menunjukkan bahwa putih telur pekat
mengalami denatorasi empurna ditandai dengan terjadinya koagulasi yang merata atau
sempurna.
2. UJI BIURET I
Pembahasan Percobaan ini mengenai UJI BIURET I dilakukan untuk mengetahui adanya
kandungan protein dalam suatu sampel.Dapat diketahui secara kualitati dengan menggunakan uji
biuret, menggunakan putih telur pekat dan putih telur encer.
 Zat Putih Telur Pekat
Bahan zat putih telur pekat di masukan kedalam tabung reaksi masing-masing 5 ml,
ditambahkan larutan NaOH 40% 7-8 tetes dikocok hasilnya tidak mengalami perubahan
yaitu bening.Tambahkan bahan dengan CuSO4 dan di kocok terus agar reaksinya bagus.
Dari hasil pengamatan putih telur pekat terjadi sedikit lama mengalami perubahan warna
karena larutannya lebih kental, warna yang dihasilkan dari warna bening menjadi positiv
menjadi ungu pekat (+++++).
 Zat Putih Telur Encer
Bahan zat putih telur encer di masukan kedalam tabung reaksi masing-masing 5 ml,
ditambahkan larutan NaOH 40% 7-8 tetes dikocok hasilnya tidak mengalami perubahan
yaitu bening seperti warna awal.Tambahkan bahan dengan CuSO 4 dan di kocok terus agar
reaksinya bagus. Dari hasil pengamatan putih telur encer terjad perubahan warna, Warna
yang dihasilkan dari warna bening menjadi positiv menjadi ungu (++++).
Zat putih telur pekat lebih panjang ikatan rantai peptidanya dari pada Zat putih telur encer. Saat
terjadi perubahan warna pada Zat telur menjadi ungu, semakin pekat warna ungunya menandakan
semakin panjang ikatan peptidanya.Jika ada perubahan warna hanya sedikit keunguan menandkan
ada ikatan peptide nya.Karena, Setelah bahan ditambahkan dengan CuSO 4 dan di kocok terus zat
yang bereaksi adalah Ion cupric, terjadi karena terjadi penambahan CuSO 4 dan NH yang berada
pada ikatan asam amino/ ikatan protein.
3. UJI BIURET II
Pembahasan Percobaan ini mengenai UJI BIURET II dilakukan untuk mengetahui adanya
kandungan protein dalam suatu sampel.Bahan zat yang digunakan adalah putih telur pekat dan
putih telur encer.
 Zat Putih Telur Encer
Bahan zat putih telur pekat di masukan kedalam tabung reaksi masing-masing 5 ml,
ditambahkan larutan HNO3 (6 tetes) dikocok larutan dan diamati hasilnya mengalami
perubahan menjadi berwarna kuning tetapi tidak tercampur merata. tidak mengalami
perubahan yaitu bening.Dipanaskan dengan digojlok, semakin tercampur kuningnya
menjadi lebih cerah tetapi bahan tidak tercampur dengan rata. Dari hasil pengamatan
putih telur pekat saat dipanaskan langsung terjadi denaturasi.
Tambahkan kembali larutan Amonia 35% 2-3 tetes dan di gojlok diamati larutan
kuningnya menjadi semakin kuning pekat (+++++)
 Zat Putih Telur Encer
Bahan zat putih telur encer di masukan kedalam tabung reaksi masing-masing 5 ml,
ditambahkan larutan HNO3 (6 tetes) dikocok larutan dan diamati hasilnya mengalami
perubahan menjadi berwarna kuning positif.Dipanaskan dengan digojlok, semakin
tercampur kuningnya, hanya mengalami sedikit perubahan menjadi lebih cerah. Untuk
Zat putih telur encer ,terdapat ada campuran tadi, Aquades berubah menjadi warna
kuning. Tambahkan kembali larutan Amonia 35% 2-3 tetes dan di gojlok diamati larutan
kuningnya menjadi semakin kuning pekat (+++++)
Untuk reaksi Nitrid dengan inti benzene positif , untuk putih telur terdapat kandungan asam
amino esensial didalamya.
4. UJI MILLON
Pembahasan Percobaan ini untuk menguji apakah suatu asam amino mengandung asam amino
tiroksin dalam suatu sampel.
 Larutan Putih Telur Pekat
Bahan zat putih telur pekat di masukan kedalam tabung reaksi, Ditambahkan larutan Millon
dan di gojlok, hasilnya mengalami perubahan warna menjadi merah (+++)
 Larutan Putih Telur Encer
Bahan zat putih telur encer di masukan kedalam tabung reaksi, Ditambahkan larutan Millon
dan di gojlok, hasilnya mengalami perubahan warna menjadi merah (+++)
Kedua bahan larutan putih telur pekat dan putih telur encer mengandung asam amino
tirosin,yang ditandai dengan terlihat adanya warna yang terbentuk, yang menunjukan warna
merah.

F. KESIMPULAN

1. Denaturasi protein dipengaruhi oleh perubahan suhu, pemanasan, pH.


2. Tidak Semua sampel protein pada percobaan ini mengalami renaturasi atau kembalinya bentuk
enzim ke bentuk semula
3. Molekul protein mempunyai daya kelarutan minimum pada pH isoelektriknya. Pada pH
isoelektriknya beberapa protein akan mengendap dari larutan.
Yogyakarta, __ ___________ ____
Asisten Praktikan

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai