Anda di halaman 1dari 4

Percobaan II

Uji Asam Amino

I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi asam amino dengan uji ninhidrin
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi asam amino dengan metode biuret
II. Latar Belakang
Asam amino adalah senyawa organic yang merupakan monomer (satuan pembentuk
protein). Asam amino mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus
karboksil yang terikat pada atom karbon yang sama. Atom karbon yang mengikat gugus
amino adalah atom berkarbon terhadap karboksil, karenanya dapat disebut sebagai asam
amino karboksilat. Berdasarkan kepentingan dalam pakan asam amino dibagi menjadi dua
yaitu asam amino essensial dan non essensial.
Dari penjelasan di atas, ternyata asam amino memiliki gugus karboksilat dan gugus
amina. Asam amino ini sendiri dapat diidentifikasi dengan menggunakan beberapa
pereaksi yaitu uji ninhidrin dan biuret. Oleh karena itu percobaan uji terhadap asam amino
dilakukan.
III. Landasan Teori
Asam amino adalah unit molekuler dasar yang membentuk polimer protein panjang.
Ada 20 jenis asam amino dalam protein yang menjadi dasar struktur dan fungsi tubuh
manusia. Setiap asam amino mengandung sedikitnya satu gugus asam karboksilat dan satu
gugus asam amino. Setiap amino mempunyai anak rantai yang disebut sebagai satuan
gugus R. Asam – asam amino memiliki perbedaan dalam gugus R-nya yang memberi ciri
khas dan mempengaruhi protein atau sifatnya tempat asam amino tersebut bergabung.
Gugus R nonpolar menyebabkan asam amino relative tidak larut dalam air. Gugus R yang
polar atau bermuatan listrik menyebabkan asam amino larut dalam air. (Sloane, 2004)
Ninhidrin bereaksi dengan asam amino bebas dan protein menghasilkan warna ungu.
Reaksi ini termasuk yang paling umum dilakukan untuk analisi kualitatif protein dan
produk hasil hidrolisisnya. Apabila ninhidrin dipanaskan bersama asam amino maka akan
terbentuk kompleks berwarna ungu. Kompleks berwarna ungu dihasilkan dari reaksi
ninhidrin dengan hasil reduksinya, yaitu hidrindantin dan ammonia, prolin, dan prolin
hidroksi menghasilkan kompleks yang berbeda warnanya dengan asam amino lainnya,
yaitu berwarna kuning. (Fitra, 2013)
Uji biuret merupakan salah satu cara pengujian yang memberikan hasil positif pada
senyawa – senyawa yang memiliki ikatan peptida. Adanya ikatan peptide
mengidentifikasikan adanya protein, karena suatu asam amino berikatan dengan asam
amino yang lainnya. Pengujiannya dapat dilakukan dengan cara yaitu larutan yang
mengandung protein ditetesi larutan NaOH, kemudian diberi beberapa tetes CuSO4 encer.
Terbentuk warna ungu menunjukan hasil positif. (Lehninger, 1982)
IV. Alat dan bahan
 Uji Ninhidrin
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Penjepit
- Pipet tetes
- Penangas air
- Larutan ninhidrin 0,1 %
- Albumin(putih telur)
- Sampel asam amino(MSG)
 Uji biuret
- NaOH 10%
- Sampel: putih telur,MSG,susu
- Urea
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Penjepit
- Spiritus
- Gelas beker
- Pipet tetes
V. Cara kerja
 Uji Ninhidrin
1. Larutkan 0.5 mg MSG dalam 50 mL
2. Ke dalam tabung reaksi
Tabung A : 2 mL putih telur
Tabung B : 2 mL larutan MSG
3. Tambahkan 3 – 5 tetes larutan ninhidrin 0,1% ke masing – masing tabung reaksi
4. Panaskan dalam penangas air, selama kurang lebih 30 menit pada suhu 100ᵒC
5. Lalu amati perubahan warna yang terjadi dan simpulkan
 Uji biuret
1. Ditimbang susu 0.5 gram dan MSG 0.5 gram
2. Dilarutkan masing – masing ke dalam 50 mL air
3. Tammbahkan 1 mL sampel + 1 mL NaOH 10%, kemudian digojog
4. Tambahkan 1 tetes CuSO4 0,1% gojog dengan baik. Jika belum timbul warna
tambahkan kembali beberapa tetes CuSO4 sampai terbentuk warna, kemudian
amati warna yang terjadi.
 Cara kerja untuk bahan uji urea
1. Pada tabung reaksi masukan sedikit urea dan panaskan hingga melebur
2. Dinginkan dan perhatikan baunya
3. Setelah dingin, kemudian lakukan kembali seperti cara kerja di atas(no 3 dan
4)
VI. Skema Kerja
VII. Hasil Pengamatan dan Perhitungan
 Uji ninhidrin

Hasil Pengamatan
No. Tabung Warna sebelum Warna setelah Warna setelah
dipanaskan dipanaskan didinginkan
1. A(Putih Telur) Putih kekuningan Pink Pink muda
2. B(MSG) Bening Biru keunguan Biru keunguan
 Uji biuret

Hasil Pengamatan
Setelah Setelah
Alat Bahan Sebelum ditambahkan
ditambahkan ditambahkan
dengan bahan lain
NaOH 10 % CuSO4

Tabung I Putih telur Putih kekuningan Bening Ungu

Tabung II MSG Bening Putih Kuning


Tabung III Susu Putih Putih Ungu

Tabung IV Urea Putih Bening Ungu

VIII. Pembahsan
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan pada uji ninhidrin, dengan
sampel albumin (putih telur) dan MSG. Untuk pengujian MSG menunjukan hasil positif
dimana terjadinya warna yaitu dari sebelum dipanaskan berwarna bening dan setelah
dipanaskan berwarna biru keunguan sedangkan dengan sampel putih telur menunjukan
hasil negative dimana terjadi perubahan warna yaitu dari sebelum dipanaskan berwarna
putih kekuningan dan setelah dipanaskan berwarna pink.
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan pada uji biuret, dengan sampel
putih telur, MSG , susu, dan urea. Untuk pengujian putih telur, susu, dan urea menunjukan
hasil positif dimana pada putih telur setelah diteteskan larutan NaOH 10% warnanya
menjadi putih dan setelah ditambahkan larutan CuSO4 warnanya menjadi ungu. Untuk
sampel susu setelah ditambahkan NaOH 10% warnanya tidak berubah namun setelah
diteteskan CuSO4 warnanya menjadi ungu dan untuk sampel urea dimana setelah urea
dipanaskan ditambahkan larutan NaOH 10% warnanya menjadi bening dan diteteskan
larutan CuSO4 sebanyak 10 tetes sehingga warnanya menjadi ungu. Untuk pengujian
MSG menunjukan hasil negative dimana terjadi perubahan warna sebelum dipanaskan dan
sesudah dipanaskan yaitu putih menjadi kuning.
IX. Kesimpulan
Uji biuret memiliki prinsip dimana pembentukan cu2+ dengan gugus CO dan NH
dalam suasana basa yang dihubungkan dengan ikatan peptide sehingga terjadi perubahan
warna. Banyaknya asam amino yang terikat pada ikatan peptide mempengaruhi warna
reaksinya. Ssenyawa dengan dipeptide memberikan warna biru, tripeptida memberikan
warna ungu dan tetrapeptida memberikan warna merah
Uji ninhidrin merupakan uji umum ntuk protein dimana berdasarkan pada
terdapatnya asam amino bebas secara kuantitatif. Jika adanya reaksi asam amino dengan
pereaksi ninhidrin disertai pemanasan maka akan terbentuk senyawa kompleks berwarna
ungu.

Anda mungkin juga menyukai