Mengandung glukosa
B. Bahan:
1. Fehling A dan B
2. Air
3. Larutan glukosa
4. Larutan sari buah nanas
C. Foto Pengamatan
1) Sari buah nanas sebelum ditetesi fehling A dan B (warna bening).
2) Sari buah nanas setelah ditetesi fehling A dan B (warna biru muda).
V. ANALISIS DATA
Pada praktikum ini dengan menggunakan pereaksi Fehling merupakan
reagen yang digunakan dalam uji senyawa karbohidrat. Pereaksi ini memiliki
kandungan senyawa kimia yang mempunyai sifat mereduksi juga dapat
direduksi oleh reduktor lain. Larutan fehling terdiri atas dua macam yaitu
larutan fehling A (Tembaga (Cu) sulfat atau CuSO4) dan larutan fehling B
(KOH dan natrium kalium tartrat). Larutan fehling A adalan larutan CuSO4
dalam air, sedangkan larutan fehling B adalah larutan garam KN tatrat dan
NaOH dalam air. Kedua larutan ini dalam keadaan terpisah dan baru
tercampur menjelang digunakan untuk memeriksa suatu karbohidrat (Chris,
2018). Hal ini berarti fehling A dan B berfungsi sebagai indikator penguji
untuk mengetahui apakah sari buah mengandung glukosa atau tidak. Jika sari
buah atau sampel positif mengandung glukosa maka ketika ditetesi fehling a
dan b kemudian dipanaskan, sari buah akan berubah warnanya menjadi merah
bata, jingga, dan kuning (Chris,2018). Berikut hasil uji fehling dari masing-
masing sari buah:
1. Sirsak
Sebelum ditetesi larutan fehling A dan B sari buah sirsak berwarna
putih. Kemudian, setelah ditetesi larutan fehling A dan B warnanya
berubah menjadi biru muda. Setelah itu dipanaskan kedalam gelas kimia
diatas lampu spiritus selama 3 menit mengalami perubahan warna
menjadi jingga kemerahan dan memiliki endapan. Adanya endapan ini
karena Sari buah Sirsak dapat bereaksi positif terhadap larutan fehling
dengan demikian dapat diketahui bahwa sari buah Sirsak mengandung
glukosa yang tinggi.
2. Pisang
Sebelum ditetesi fehling A dan B sari buah pisang berwarna
bening. Kemudian, setelah ditetesi larutan fehling A dan B warnanya
berubah menjadi biru muda. Setelah itu dipanaskan kedalam gelas kimia
diatas lampu spiritus selama 3 menit mengalami perubahan warna
menjadi jingga kemerahan dan ada endapan. Adanya endapan iní karena
sari buah pisang dapat bereaksi positif terhadap larutan fehling, dengan
demikian dapat diketahui bahwa sari buah pisang mengandung glukosa
yang tinggi.
3. Nanas
Sebelum ditetesi fehling A dan B sari buah nanas berwarna bening.
Kemudian, setelah ditetesi fehling A dan B warnanya berubah menjadi
biru muda. Setelah itu dipanaskan, kedalam gelas kimia diatas lampu
spiritus selama 3 menit mengalami perubahan warna menjadi jingga
kekuningan. Tidak adanya endapan ini karena sari buah nanas tidak dapat
bereaksi positif terhadap larutan fehling, dengan demikian dapat diketahui
bahwa sari buah nanas mengandung glukosa.
4. Bengkoang
Sebelum ditetesi fehling A dan B sari buah bengkoang berwarna
bening. Kemudian, setelah ditetesi warnanya berubah menjadi biru muda.
Setelah dipanaskan, kedalam gelas kimia diatas lampu spiritus selama 3
menit mengalami perubahan warna menjadi jingga dan terdapat endapan.
Adanya endapan ini karena Sari buah bengkoang dapat bereaksi positit
terhadap larutan fehling, dengan demikian dapat diketahui bahwa Sari
buah bengkoang mengandung glukosa.
5. Alpukat
Sebelum ditetesi fehling A dan B sari buah alpukat berwarna putih
keruh. Kemudian, setelah ditetesi warnanya berubah menjadi biru muda.
Setelah itu dipanaskan, kedalam gelas kimia diatas lampu spiritus selama
3 menit mengalami perubahan warna menjadi jingga dan terdapat
endapan. Maka sari buah alpukat positif ada glukosa. Adanya endapan ini
karena sari buah alpukat dapat bereaksi Positif terhadaplarutan fehling,
dengan demikian dapat diketahui bahwa sari buah alpukat mengandung
glukosa dinggi
6. Rambutan
Sebelum ditetesi fehling A dan B sari buah rambutan berwarna
bening. Kemudian, setelah ditetesi warnanya berubah menjadi biru muda.
Setelah itu dipanaskan, kedalam gelas kimia diatas lampu spiritus selama
3 menit mengalami perubahan warna menjadi jingga agak kekuningan.
Tidak adanya endapan ini karena sari buah rambutan tidak dapat bereaksi
positif terhadap larutan fehling, dengan demikian dapat diketahui bahwa
sari buah rambutan mmengandung glukosa.
7. Pepaya
Sebelum ditetesi fehling A dan B sari buah pepaya
berwarna jingga bening. Kemudian, setelah ditetesi warnanya berubah
menjadi jingga kebiruan. Setelah itu dipanaskan, kedalam gelas kimia
diatas lampu spiritus selama 3 menit mengalami perubahan warna
menjadi jingga kekuningan, ada endapan. Adanya endapan îni karena sarí
buah pepaya dapat bereaksi positif terhadap larutan fehling, dengan
demikian dapat diketahui bahwa sari buah pepaya mengandung glukosa.
8. Jeruk
Sebelum ditetesi fehling A dan B sari buah jeruk berwarna bening
kemudian, setelah ditetesi warnanya berubah menjadi biru muda. Setelah
itu dipanaskan, kedalam gelas kimia diatas lampu spiritus selama 3 menit
mengalami perubahan warna menjadi jingga tua, ada endapan. Adanya
endapan ini karena sari buah jeruk dapat bereaksi positif terhadap larutan
fehling, dengan demikian dapat diketahui bahwa sari buah jeruk
mengandung glukosa.
9. Semangka
Sebelum ditetesi fehling A dan B sari buah semangka berwarna
pink bening. Kemudian, setelah itu ditetesi warnanya berubah menjadi
biru keunguan. Setelah itu dipanaskan, kedalam gelas kimia diatas lampu
spiritus selama 3 menit mengalami perubahan warna menjadi jingga
kekuningan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa Sari buah semangka
mengandung gukosa.
10. Jambu
Sebelum ditetesi fehling A dan B sari buah jambu berwarna
bening. Kemudian, setelah ditetesi warnanya berubah menjadi biru muda.
Setelah itu dipanaskan, kedalam gelas kimia diatas lampu spiritus selama
3 menit mengalami perubahan warna menjadi jingga kemerahan. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa sari buah Jambu mengandung glukosa.
Adapun proses reaksi dalam pereaksi ini, ion Cu + + direduksi menjadi ion
Cu+ yang mana dalam keadaan basa kemudian diendapkan sebagai:
Dalam reaksi ini ion CU2+ direduksi menjadi ion Cu+ dalam suasana basa
akan diendapkan sebagai CU2O. Dengan larutan glukosa 1% pereaksi fehling
menghasilkan endapan berwarna merah bata, sedangkan apabila digunakan
larutan yang lebih encer misalnya larutan glukosa 0,1% endapan yang terjadi
berwarna kekuningan.
Dalam uji fehling ini suhu pun berpengaruh dan berperan penting
dalam membuktikan ada tidaknya kandungan glukosa dalam sampel yang
diuji. Fungsi pemanasan sampel ialah agar gugus aldehida pada sampel
terbongkar ikatannya dan dapat bereaksi dengan ion OH - membentuk asam
karboksilat (Chris, 2018).
VI. KESIMPULAN
1. Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi organisme hidup.
Karbohidrat terdiri dari unsur C, H, dan O.
2. Untuk menguji apakah terdapat karbohidrat di dalam buah maka bisa
dilakukan uji fehling A dan B yang merupakan salah satu indikator
penguji karbohidrat.
3. Jika sari buah positif mengandung glukosa maka akan berwarna dari
merah bata, jingga sampai kekuningan dan juga ada yang terdapat
endapan.
4. Terjadinya endapan disebabkan karena fehling A dan fehling B memiliki
ion Cu2+ direduksi mengadi Cu+.