Anda di halaman 1dari 17

A.

Tujuan

Untuk mengetahui macam teknik uji histokimia pada sediaan basah


tumbuhan.

B. Dasar Teori
1. Uji Amilum
Tes Lugol Iodine (IKI) untuk mengetahui keberadaan pati:
Yodium dilarutkan dalam larutan kalium iodida, bereaksi dengan pati
menghasilkan warna biru-hitam. Reaksi ini adalah hasil dari
pembentukan rantai poliodida dari reaksi dari pati dan yodium. Amilosa,
atau bagian rantai lurus dari pati, menyebabkan warna biru tua / hitam.
Amilopektin, atau bagian pati yang bercabang, menyebabkan
pembentukan warna oranye / kuning. Ketika pati dipecah atau
dihidrolisis menjadi unit karbohidrat yang lebih kecil, warna biru-hitam
tidak dihasilkan. Larutan yodium juga akan bereaksi dengan glikogen
dan selulosa, meskipun warnanya diproduksi lebih coklat dan jauh lebih
sedikit. (Wahidah, Tanpa Tahun)
2. Uji Lipid
Sudan III adalah pewarna yang digunakan untuk pewarnaan Sudan.
Pewarna serupa termasuk Oil Red O , Sudan IV , dan Sudan Black B.
Mereka digunakan untuk pewarnaan dari trigliserida di bagian beku, dan
beberapa protein terikat lipid dan lipoprotein pada bagian parafin. Ini
memiliki penampilan kristal coklat kemerahan dan penyerapan
maksimum pada 507 (304) nm. (Wahidah, Tanpa Tahun)
3. Uji Lignin
Larutan floroglusin dapat digunakan untuk mendeteksi lignin jika
ditambah HCl pekat dengan volume sama. Penambahan HCl dan
floroglusin dilakukan bersama pada preparat, untuk mempercepat
reaksi kadang-kadang perlu pemanasan, tetapi preparat harus dijaga agar
tidak sampai kering. Larutan ini dibuat dengan cara melarutkan 1
g floroglusin dalam 100 ml alkohol 95%. Preparat yang mengandung
lignin akan berwarna merah. (Wahidah, Tanpa Tahun)
4. Uji Tanin
Feri Klorida (FeCl3) digunakan untuk identifikasi tanin yang
terkandung dalam preparat. Cara membuatnya: sebanyak 5 g FeCl3
dilarutkan dalam aquadest sampai 100 ml. sebaiknya larutan ini
disimpan dalam botol gelap. Adanya tanin ditandai dengan munculnya
warna biru-kehitaman. (Wahidah, Tanpa Tahun)
5. Uji Gula Reduksi
Tes Benedict untuk gula sederhana:
Pereaksi Benedict mengandung tembaga biru (II) sulfat (CuSO4) yang
direduksi menjadi tembaga merah (I) oksida (Cu2O). Tembaga oksida
tidak larut dalam air dan mengendap dari larutan. Warna solusi akhir
mungkin tampak hijau menjadi merah bata tergantung pada berapa
banyak ion tembaga (II) hadir. (Wahidah, Tanpa Tahun)
6. Uji Protein
Reagen Millon dapat digunakan untuk mendeteksi adanya butir
aleuron dalam preparat. Cara membuatnya: sebanyak 1 ml Hg
(merkuri) dilarutkan dalam 9 ml HNO3 pekat berasap, jagalah suhu
tetap dingin selama terjadi reaksi (misalnya tempatnya dibungkus
lap basah, atau dimasukkan ke dalam air). Setelah merkuri larut
sempurna, volumenya diencerkan dengan aquadest yang sama
banyak. Protein akan berwarna kuning atau merah bata jika bereaksi
dengan cairan ini. (Wahidah, Tanpa Tahun)
C. Alat dan Bahan

Bahan
No. Alat
Spesimen Reagen
1 Silet Air Jagung IKI
2 Mikroskop Cahaya Ubi Jalar HCL 25 %
3 Gunting Kentang Fluoroglusin
4 Gelas Arloji besar dan kecil Kacang Tanah FeCl3 1 %
5 Pinset Alpukat Sudan III
6 Kaca Benda Kelapa Fehling A (CuSO4)
7 Kaca Penutup Labu Fehling B
8 Pipet tetes Kacang Merah Millon
9 Padi
10 Apel
D. Prosedur Kerja

Memakai jas lab, dan mencuci tangan sebelum praktikum.

Mempersiapkan semua alat praktikum dan bahan reagen yang


tertera dalam tabel

Mengiris semua bahan spesimen setipis mungkin dan


meletakkannya pada kaca benda yang telah ditetesi air

Melakukan uji histokimia seperti berikut

Uji Amilum: Ditetesi IKI pada preparat dan ditunggu beberapa saat
Uji Lipid: Ditetesi Sudan III pada preparat dan ditunggu beberapa saat

Uji Lignin: Ditetesi Fluoroglusin + HCL 25% dalam


volume yang sama pada preparat dan ditunggu beberapa saat

Uji Tanin: Ditetesi FeCl3 1% pada preparat dan ditunggu beberapa saat
Uji Gula Reduksi : Ditetesi larutan benedict (Fehling A
+ Fehling B) / CuSO4 dan ditunggu beberapa saat
Uji Protein: ditetesi reagen Millon dan ditunggu beberapa saat

Ditutup dengan kaca penutup dan diamati pada mikroskop cahaya

Mendokumentasikan pengamatan (memfoto hasil amatan preparat)

Membereskan dan membersihkan tempat praktikum Membuat laporan


E. Data Pengamatan

Uji
Bahan
Amilum Lipid Lignin Tanin Gula Reduksi Protein
Air Jagung + - - - - +
Ubi Jalar + - - - - +
Kentang + + - - - -
Kacang - - - + + +
Tanah
Alpukat - + + - - -
Kelapa - + - - - -
Labu - - - - - -
Kacang + + + + + +
Merah
Padi + + - - + -
Apel - - - - + -

F. Analsis Data
Pada uji amilum yang muncul warna biru kehitaman hanya pada preparat
air jagung, ubi jalar, kentang, kacang merah, dan padi.
Pada uji lipid yang bereaksi positif (ada Kristal coklat kemerahan), adalah
pada preparat kentang, alpukat, kelapa, kacang merah, dan padi.
Pada uji lignin, yang muncul warna kemerahan disekitar dinding sel, atau
hasilnya positif, yakni preparat alpukat, dan kacang merah.
Pada uji tannin yang bereaksi positif adalah preparat kacang tanah dan
kacang merah.
Pada uji gula reduksi yang bereaksi positif adalah preparat kacang tanah,
kacang merah, padi, dan apel.
Pada uji protein yang bereaksi positif adalah preparat air jagung, ubi jalar,
kacang tanah dan kacang merah.
G. Pembahasan
1. Uji Amilum
Uji positif amilum dengan menggunakan IKI ditandai dengan reaksi
warna hitam kebiruan pada jaringan. Hal ini terjadi pada preparat air
jagung, ubi jalar, kentang, kacang merah dan padi. Hal ini disebabkan
adanya kandungan pati atau amilum, jenis polisakarida yang banyak
terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi,
daun, batang, dan biji-bijian. Amylum terdiri dari dua macam
polisakarida yang kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu
amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya amilopektin. Pati jagung
berupa butir bersegi banyak, bersudut, atau butir bulat, kemudian
terdapat butir pati dan hilus yang berupa rongga atau celah dan terdapat
lamela. Bentuk dan ukuran granula pati jagung dipengaruhi oleh sifat
biokimia dari khloroplas atau amyloplasnya. (Wahidah, Tanpa Tahun)
2. Uji Lipid
Uji positif lipid dengan menggunakan Sudan III ditandai dengan adanya
globulus berwarna terang, hal ini terjadi pada preparat kentang, alpukat,
kelapa, kacang merah, dan padi. (Wahidah, Tanpa Tahun)
3. Uji Lignin
Uji positif lignin ditandai dinding sel yang memerah. Hal ini terjadi pada
preparat alpukat dan kacang merah. (Wahidah, Tanpa Tahun)
4. Uji Tanin
FeCl3 yang merupakan senyawa logam, sehingga apabila bereaksi
dengan tannin maka Fe3+ akan tereduksi menjadi Fe2+ dan membentuk
senyawa kompleks yang dapat menghasilkan warna biru kehitaman.
(Wahidah, Tanpa Tahun)
5. Uji Gula Reduksi
Gula pereduksi adalah gula yang mengalami reaksi hidrolisis dan bisa
diurai menjadi sedikitnya dua buah monosakarida. Karateristiknya tidak
bisa larut atau bereaksi secara langsung dengan Benedict, contohnya
semua golongan monosakarida. Dengan prinsip berdasarkan reduksi
Cu2+ menjadi Cu+ yang mengendap sebagai Cu2O berwarna merah bata.
(Wahidah, Tanpa Tahun)
6. Uji Protein
Uji Millon digunakan untuk mengidentifikasi protein yang mengandung
tirosin dalam suatu sampel yang ditandai dengan terbentuknya
kompleks berwarna merah pada sampel protein. Tirosin merupakan
asam amino yang mengandung gugus fenol pada rantai sampingnya
(gugus R-nya). Pereaksi millon mengandung merkuri dan ion merkuro
dalam asam nitrit dan asam nitrat. Gugus fenol pada tirosin ini akan
ternitrasi membentuk garam merkuri dengan pereaksi millon yang akan
membentuk kompleks berwarna merah. (Wahidah, Tanpa Tahun)

H. Kesimpulan

Ada berbagai teknik dalam uji histokimia, diantaranya uji amilum, lipid, lignin,
tannin, gula reduksi, dan protein

DAFTAR RUJUKAN

Wahidah, Baiq Farhatul. Tanpa Tahun. Penuntun Praktikum Botani Dasar. Biologi
UIN Alauddin Makassar (online), (http://
studylibid.com/doc/495735/botani-dasar---biologi-uin-alauddin-makassar),
diakses 11 Februari 2019.
LAMPIRAN

No. Gambar
Dokumentasi Pribadi Literatur Lukisan Tangan
1

Air Jagung Uji Amilum Amilum Jagung


Perbesaran 40×10 Sumber:
https://www.researchgate.n
et/figure/Starch-grains-
from-a-variety-of-maize-
Zea-mays-Jundan-
20_fig4_264681383
2

Air jagung Uji Lipid


Perbesaran 10×10
3

Air jagung Uji Gula


Reduksi
Perbesaran 10×10
4

Air Jagung Uji Tanin


Perbesaran 10×10
5

Air Jagung Uji Lignin


Perbesaran 10×10
6

Air jagung Uji Protein


Perbesaran 10×10
7

Ubi jalar Uji Amilum


Perbesaran 40×10
8

Ubi jalar Uji Lignin


Perbesaran 10×10
9

Ubi jalar Uji Lipid


Perbesaran 10×10
10

Ubi jalar Uji Gula


reduksi
Perbesaran 10×10
11

Ubi jalar Uji Tanin


Perbesaran 10×10
12

Ubi jalar Uji Protein


Perbesaran 10×10
13

Ubi uji gula reduksi (-)


Perbesaran 40 × 10
14

Labu uji Amilum


Perbesaran 10×10
15

Kacang tanah Uji


Amilum
Perbesaran 10×10
16

Padi Uji Amilum


Perbesaran 10×10
17

Amilum Potato
Potato Uji Amilum Sumber:
Perbesaran 10×10 https://upload.wikimedia.org/
wikipedia/commons/1/1f/Potat
o_Starch_Polarized_light_100
x.jpg
18

Uji Amilum kacang


Perbesaran 10×10
19

Padi Uji Lignin


Perbesaran 40 × 10
20

Uji lignin alpukat


Perbesaran 40 × 10
21

Alpukat tidak
dipanaskan perbesaran
10 × 10
22

Alpukat dipanaskan
perbesaran 10 × 10
23

Uji lipid kelapa


perbesaran 10 × 10
24

Uji lipid kelapa


perbesaran 10 × 10
25

Kacang sudan III


sebelum dipanaskan
perbesaran 10 × 10
26

Kacang sudan III


sesudah dipanaskan
perbesaran 10 × 10
27

Lipid Kelapa dibakar


10x10
28

Potato sudan III 10×10


sebelum dipanaskan
29

Potato sudan III setelah


dipanaskan 10×10
30

Uji lipid pada Padi tanpa


dipanaskan 4×10
31

Padi Uji tanin


Perbesaran 40 × 10
32

Kacang Uji Tanin


Perbesaran 40 × 10
33

Uji Tanin Alpukat


Perbesaran 10 × 10
34

Padi Uji Protein


Perbesaran 40 × 10
35

Kentang Uji Protein (+)


Perbesaran 10×10
36

Kacang Uji Protein


Perbesaran 10×10
37

Uji Gula reduksi kacang


Perbesaran 10×10
38

Uji Gula reduksi potato


10 × 10
39

Kacang Uji Gula


Pereduksi
Perbesaran 4×10
40

Ubi uji gula reduksi


Perbesaran 10 × 10
41

Uji gula reduksi apel


perbesaran 10 × 10

Anda mungkin juga menyukai