Anda di halaman 1dari 2

1.

a. Uji Molisch (timbul cincin)


sampel yang sebelumnya telah disiapkan dicampur dengan reagent Molish yaitu alfa
napthol yang terlarut dalam etanol, reagent molisch dimasukkan kedalam tabung reaksi
perlahan melewati dinding tabung reaksi hingga muncul cincin ungu di permukaan antara
lapisan asam dan lapisan sampel.
b. Uji Barfoed (timbul endapan merah bata)
prinsipnya berdasarkan reduksi cu2+ menjadi cu+. yaitu digunakan untuk membedakan
antara monosakarida dan disakarida. Monosakarida akan teroksidasi oleh ion  Cu2+
membentuk gugus karboksilat dan endapan tembaga (I) oksida yang berwarna merah bata
serta mengendap. Reaksi positif ditunjukkan dengan munculnya endapan berwarna
merah. Reaksi ini terjadi dalam suasana asam (sekitar pH 4,6), oleh karena itu digunakan
asam asetat dalam pembuatan reagen barfoed. Hasil negatif ditandai dengan tidak
munculnya endapan merah dan larutan tetap berwarna biru.
c. Uji Benedict (timbul endapan)
pereaksi benedic akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugus
aromatik, dan alpha hidroksi keton. Uji ini menunjukkan adanya gula pereduksi. Fruktosa
tidak memiliki gula preduksi, namun memiliki gugus alpa hidroksi keton >> fruktosa
akan berubah menjadi glukosa dan mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil
positif.
setelah sampel ditambahkan dengan larutan benedict kemudian di letakkan dalam
penangas air selama 5 menit akan menghasilkan endapan berwarna hijau, hijau terang
(+), kuning (++), orange (+++) hingga merah bata (++++).
d. Uji Selliwanof (terbentuk warna merah)
uji selliwanof yaitu untuk mengetahui keberadaan gula aldosa dan ketosa. Gula ketosa
yang terhidrasi kemudian bereaksi dengan resorsinol menghasilkan warna merah tua,
kemudian gula aldosa akan memberikan hasil negatif dengan tidak muncul warna merah
pada larutan. Namun jika pemanasan tidak sesuai dengan prosedur (lebih dari 5 menit )
gula aldosa kadang akan menghasilkan warna merah muda.
e. Uji Iodine (terbentuk warna ungu hitam)
memisahkan antara polisakarida, monosakarida dan disakarida. Iodium memberikan
warna kompleks dengan polisakarida → Molekul-molekul Iodin dapat berikatan dengan
molekul amilum membentuk suatu kompleks Iod-Amilum yang berwarna ungu
2. Apakah fungsi Asam sulfat pada uji Molisch dan larutan HCl pada uji Iodine?
fungsi asam sulfat pekat berfungsi untuk men-dehidrasi karbohidrat menjadi senyawa furfural
(Poedjiadi, 1994).
Penambahan larutan HCl berfungsi sebagai pemberi suasana asam pada larutan
amilum. Pada larutan dengan penambahan HCl menyebabkan terjadinya reaksi antara
amilum dengan iod. Reaksi ini membentuk warna biru pada larutan (Anonim, 2011).
3. Jelaskan hasil pengamatan pada kedua sampel pada masing2 uji (dibahas kandungan
karbohidratnya dan dibandingkan dengan literatur):
a. Uji Molisch
1. Sampel tepung terigu (adanya pati) karena terbentuk cincin ungu diantara larutan asam
dan sampel
2. Sampel amilum (adanya pati) karena terbentuk cincin ungu diantara larutan asam dan
sampel
Menurut Study literatur beberapa pengamatan ahli :
1. tepung terigu
Tepung terigu mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat
kompleks yang tidak larut dalam air. Tepung terigu juga
mengandung protein dalam bentuk gluten, yang berperan dalam
menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu.
(Aptindo, 2012).
2. amilum/ pati
b. Uji Barfoed
1. Sampel tepung terigu
tetap berwarna bbiru (tidak mengandung karbohidrat monosakarida )
2. Sampel amilum/pati
warnanya tetap biru dari awal hingga selesai pemanasan
c. Uji Benedict
1. Sampel tepung terigu tidak ada gula preduksi
d. Uji Selliwanof
hasilnya yaitu (-) negatif. gula aldosa akan memberikan hasil negatif dengan tidak
muncul warna merah pada larutan. contoh gula aldosa yaitu glukosa.

e. Uji Iodine
keduanya ada perubahan warna menjadi warna ungu sehingga dapat disimpulkan tepung
terigu dan amilum positif mengandung pati

1
1. Sakinah AR, Kurniawansyah IS. Isolasi, Karakterisasi Sifat Fisikokimia, Dan Aplikasi
Pati Jagung Dalm Bidang Farmasetik. Farmaka. 2018;16(2):430-442.
2. Arifin MN. Studi Perbandingan Kinetika Reaksi Hidrolisis Tepung Tapioka Dan Tepung
Maizena Dengan Katalis Asam Sulfat. Politek Negeri Sriwij. 2014:561-565.
Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-2-01664-HM%20Bab2001.pdf

Anda mungkin juga menyukai