Anda di halaman 1dari 5

No No Fatwa Tentang Hasil Keputusan

1 No 12 tahun 2009 Standar Sertifkasi Cara menyembelih hewan dengan syariat Islam
Penyembelihan Halal
2 Memakan Daging Kelinci Memakan daging kelinci hukumnya halal
3 No. 10 Tahun Produk Makanan dan hanya etanol yang berasal dari khamr yang tidak
2018 Minuman yang Mengandung bisa digunakan untuk produk halal karena bersifat
Alkohol/Etanol haram dan najis
4 Nomor 35 Tahun Rekayasa Genetika dan 1. Melakukan rekayasa genetika terhadap hewan,
2013 Produknya tumbuh-tumbuhan dan mikroba (jasad renik)
adalah mubah (boleh), dengan syarat:
a. Dilakukan untuk kemaslahatan (bermanfaat);
b. Tidak membahayakan (tidak menimbulkan
mudharat), baik pada manusia maupun
lingkungan; dan
c. Tidak menggunakan gen atau bagian lain yang
berasal dari tubuh manusia
2. Tumbuh-tumbuhan hasil rekayasa genetika
adalah halal dan boleh digunakan, dengan syarat:
a. Bermanfaat; dan
b. Tidak membahayakan.
3. Hewan hasil rekayasa genetika adalah halal,
dengan syarat:
a. Hewannya termasuk dalam kategori ma’kul al-
lahm (jenis hewan yang dagingnya halal
dikonsumsi);
b. Bermanfaat; dan
c. Tidak membahayakan.
4. Produk hasil rekayasa genetika pada produk
pangan, obat-obatan, dan kosmetika adalah halal
dengan syarat:
a. Bermanfaat;
b. Tidak membahayakan; dan
c. Sumber asal gen pada produk rekayasa
genetika bukan berasal dari yang haram.
5 Nomor : 10 tahun Produk makanan dan  Minuman beralkohol yang masuk kategori khamr
2018 minuman yang mengandung adalah minuman yang mengandung
alkohol/etanol alkohol/etanol (C2H5OH) minimal 0.5 %.
 Minuman beralkohol yang masuk kategori khamr
adalah najis dan hukumnya haram, sedikit
ataupun banyak
 Vinegar/cuka yang berasal dari khamr baik terjadi
dengan sendirinya maupun melalui
rekayasa,hukumnya halal dan suci
 Produk minuman hasil fermentasi yang
mengandung alkohol/etanol minimal0.5%,
hukumnya haram.
 Produk minuman hasil fermentasi yang
mengandung alkohol/etanol kurang dari0.5%
hukumnya halal jika secara medis tidak
membahayakan.
6 Tentang kepiting Kepiting adalah halal dikonsumsi sepanjang tidak
menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia
7 Nomor 07 tahun Kopi luwak  Kopi luwak adalah kopi yang berasal dari biji
2010 buah kopi yang dimakan oleh luwak kemudian
keluar bersama kotorannya dengan syarat biji
kopi masih utuh terbungkus kulit tanduk, dapat
tumbuh jika ditanam
 Kopi luwak sebagaimana yang dimaksud dalam
ketentuan umum adalah halal setelah disucikan
8 Nomor 01 tahun Penggunaan mikroba dan  Mikroba pada dasarnya halal selama tidak
2010 produk mikrobial dalam membahayakan dan tidak terkena nakjis
produk pangan  Mikroba yang tumbuh pada media pertumbuhan
yang suci hukumnya halal
 Mikroba yang tumbuh pada media pertumbuhan
nakjis apabila dapat dipisahkan antara mikroba
dan medianya maka hukumnya halal setelah
disucikan
9 Nomor: 43 Tahun Penyalahgunaan formalin  Penggunaan formalin dan bahan bahaya lainnya
2012 dan bahan berbahaya lainnya dalam penanganan dan pengolahan ikan yang
dalam penanganan dan membahayakan kesehatan dan jiwa hukumnya
pengolahan ikan haram.
10 Nomer : 42Tahun Hukum mengonsumsi daging  Kanguru sebagaimana yang dimaksud dalam
2018 kanguru ketentuan umum merupakan hewan yang halal
untuk dikonsumsi (ma’kul al-lahmi).
11 Nomor : kep- Makan dan budidaya cacing  Membenarkan adanya pendapat ulama (imam
139/MUI/IV/2000 dan jangkrik malik, ibn Abi Laila, dan Al-Auz’i) yang
menghalalkan memakan cacing sepanjang
bermanfaat dan tidak membahayakan dan
pendapat ulama yang mengharamkan
memakannya
 Jangkrik adalah binatang serangga yang sejenis
dengan belalang
12 Nomor 25 tahun Hukum mengkonsumsi Hukum memakan bekicot adalah haram, demikian
2012 bekicot juga membudidayakan dan memanfatkannya untuk
kepentingan konsumsi
13 Nomor: 02 Tahun Sarang burung walet sarang burung walet sebagaimana dimaksud dalam
2012 ketentuan umum adalah suci dan halal.
14 Nomor 02 tahun Air daur ulang Air daur ulang adalah suci mensucikan (thahir
2010 muthahhir) sepanjang diproses sesuai dengan
ketentuan fikih
15 Memakan dan Membenarkan adanya pendapat Mazhab
membudidayakan kodok Syafii/jumhur Ulama tentang tidak halalnya
memakan daging kodok, dan membenarkan adanya
pendapat Imam Maliki tentang halalnya daging
kodok tersebut
16 Nomor 3/MUNAS Kloning  Kloning terhadap manusia dengan cara
VI/MUI/2000 bagaimanapun yang berakibat pada pelipatgndaan
manusia hukumnya adalah haram
 Kloning terhadap tumbuhan dan hewan
hukumnya mubah (boleh) sepanjang dilakukan
demi kemaslahatan dan atau untuk menghindari
praktek kloning terhadap manusia
17 Nomor : 48 Tahun Hukum mengonsumsi daging  Bajing sebagaimana yang dimaksud dalam
2019Tentang bajing dan tupai ketentuan umum merupakan hewan yang halal
untuk dikonsumsi (ma’kul al-lahmi), dan
hukumnya halal setelah dilakukan penyembelihan
secara syar’i.
 Tupai sebagaimana yang dimaksud dalam
ketentuan umum adalah hewan yang haram
dikonsumsidagingnyakarena bergigi taring.
18 Nomor : 51 Tahun Hukum mengonsumsi daging  Bulus adalah hewan darat yang berhabitat di air
2019 bulus dan bukan termasuk hewan yang hidup didua
alam (amfibi)
 Bulus sebagaimana yang dimaksud dalam
ketentuan umum merupakan hewan yang halal
untuk dikonsumsi (ma’kul al-lahmi)dengan syarat
disembelih secara syar’i
19 Nomor : 24Tahun Larva lalat tentara hitam  Larva lalat tentara hitam merupakan salah satu
2019 jenis hewan yang masuk kategori hasyarat.
 Mengonsumsi hasyarat adalah haram
 Mengonsumsi larva lalat tentara hitam adalah
haram

Sumber
Allah, D., Fatwa, K., & Ulama, M. (2019). Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada
di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh
langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Komisi Fatwa Majelis Ulama
Indonesia. 1–7.
Fatwa-Mikroba_2.Pdf. (n.d.).
Fatwa, K., & Ulama, M. (2018).
Hala.Mui.Org.Pdf. (n.d.).
Majelis, K. F., Fatwa, K., & Ulama, M. (2019a). “Hai orang-orang yang beriman, makanlah
di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada
Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah”. Komisi Fatwa Majelis
Ulama Indonesia. 1–8.
Majelis, K. F., Fatwa, K., & Ulama, M. (2019b). Hai sekalian manusia, makanlah yang halal
lagi baik dari apa yang terdapat di bumi. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia. 1–7.
Majelis Ulama Indonesia. (200 C.E.). Keputuan Fatwa Musyawarah Nasional VI Majelis
Ulama Indonesia Nomor 3/Munas VI/MUI/2000 tentang Kloning (pp. 345–349).
Majelis Ulama Indonesia. (2010). Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 2 Tahun 2010
tentang Air Daur Ulang.
Yusdira, A. (2016). Budidaya jangkrik (p. 86).

Http://www.halalmui.org/mui14/main/detail/memahami-fatwa-mui-tentang-kadar-etanol-
pada-produk-makanan-dan-minuman
Https://food.detik.com/info-halal/d-2353452/makanan-hasil-rekayasa-genetika-halal-atau-
haram-ini-fatwa-mui
https://mui-lplhsda.org/penyalahgunaan-formalin-dan-bahan-berbahaya-lainnya-dalam-
penanganan-dan-pengolahan-ikan/

Anda mungkin juga menyukai