Dokumen Pendukungnya
Halal Institute
Tujuan
1. Pendahuluan
2. Ruang Lingkup
3. Istilah dan Definisi
4. Azas SJPH
1.Pelindungan 5. Kriteria
2.Keadilan
3.Kepastian hukum c. Proses Produk Halal
4.Akuntabilitas dan
transparansi
5.Efektivitas dan a. Komitmen dan 6. Informasi
b. Bahan d. Produk
Tanggung Jawab terdokumentasi
efisiensi
6.Profesionalitas
7.Nilai Tambah dan e. Pemantauan dan
daya saing Evaluasi
Bahan
1) Bahan yang digunakan dalam PPH wajib bersertifikat halal kecuali bahan yang
termasuk dalam kategori bahan tidak kritis (positive list)
2) Bahan tidak boleh berasal :
a. Babi dan turunannya
b. Darah
c. Bangkai
d. Bagian dari tubuh manusia
e. Khamr (minuman beralkohol)
f. Hasil samping khamr yang diperoleh hanya dengan pemisahan secara fisik
g. Bahan tidak lazim digunakan di industri, seperti bahan dari hewan bertaring dan
berkuku tajam (anjing, tikus, buaya, dan lainnya)
KRITERIA BAHAN
3) Bahan tidak boleh dihasilkan dari fasilitas produksi yang juga digunakan untuk membuat
produk yang menggunakan babi atau turunannya sebagai salah satu bahannya
4) Bahan tidak bercampur dengan bahan haram atau najis yang dapat berasal dari bahan baku,
bahan olahan, bahan tambahan, dan/atau bahan penolong dari fasilitas produksi
Kriteria 4. Bahan KRITERIA BAHAN
5) Bahan hewani dan produk turunannya harus berasal dari hewan halal,
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Semua hewan laut adalah halal dan tidak perlu disembelih
b. Bangkai hewan yang halal adalah bangkai ikan dan belalang
c. Hewan darat terdiri dari hewan darat halal yang harus disembelih sesuai
syariah Islam yang dibuktikan dengan Sertifikat Halal (contoh : unggas,
sapi, kambing dan kerbau, dan lainnya) dan hewan darat tidak halal
(contoh : babi, anjing, serigala, dan lainnya)
6) Bahan harus memenuhi aspek keamanan dan kesehatan sesuai regulasi yang
berlaku
KRITERIA BAHAN-MIKROBAL
7) Bahan mikrobial :
a. Bahan yang tidak d. Bahan mikrobial yang diperoleh dengan pemisahan dari
menyebabkan infeksi dan media pertumbuhannya, bila media pertumbuhannya
intoksikasi pada manusia menggunakan bahan yang haram dan najis selain babi dan
b. Media pertumbuhan mikroba, turunannya, maka dalam tahapan proses selanjutnya
bahan tambahan, dan/atau bahan mikrobial tersebut harus melalui kaidah syar’i
bahan penolong tidak berasal (thathhir syar’an)
dari babi atau turunannya
c. Bahan mikroba yang
diperoleh tanpa pemisahan
dari media pertumbuhannya,
media pertumbuhannya harus
menggunakan bahana yang e. Bahan mikrobial yang digunakan untuk membuat produk
suci dan halal dengan metode rekayasa genetika, maka bahan mikrobial
tersebut tidak boleh disispi oleh gen yang berasal dari babi
atau manusia
KRITERIA BAHAN-MIKROBAL
Dicuci dengan air sebanyak dua qulla (setara 270 L) hingga warna dan bau dari bahan
najisnya hilang
Pengucuran, mengucurkan/mengalirkan air ke produk
Perendaman, merendam produk dalam air (min. 270 L) atau dengan menambahkan
air ke dalam produk sampai airnya mencapai volume minimal 270 L
8) Alkohol/etanol :
Etanol disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau
alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah
terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari
KRITERIA BAHAN-ALKOHOL
Tidak
Jenis alkohol Boleh Syarat
boleh
Alkohol/etanol berasal dari industri khamr √
Etanol yang berasal dari sumber lain, seperti
√
fermentasi singkong, jagung, atau molases
Hasil samping industri khamr atau turunannya yang
√
berbentuk cair yang dipisahkan secara fisik
Setelah dilakukan proses pencucian yang
Hasil samping industri khamr atau turunannya yang
√ memenuhi kaidah syar’i (thathhir
berbentuk padat, misalnya brewer yeast
syar’an)
Bahan/produk telah direaksikan lebih
Hasil samping industri khamr atau turunannya √ lanjut sehingga menghasilkan senyawa
baru (menggunakan enzim atau mikroba)
Penggunaan alkohol hasil industri non khamr untuk Secara medis tidak membahayakan dan
√
bahan produk makanan dan minuman kadar alkohol pada produk akhir <0,5%
KRITERIA BAHAN-ALKOHOL
(Lanjutan)
Tidak
Jenis alkohol Boleh Syarat
boleh
Penggunaan alkohol hasil industri non khamr Tidak dibatasi kadarnya, selama secara
√
pada produk kosmetika medis tidak membahayakan
Tidak membahayakan kesehatan, tidak
Penggunaan alkohol hasil industri non khamr ada penyalahgunaan, aman dan sesuai
√
untuk bahan obat-obatan cair ataupun non cair dosis, tidak digunakan secara sengaja
untuk membuat mabuk
KRITERIA BAHAN-BARANG GUNAAN
Lokasi produsen
Contoh
Sertifikat Halal non
BPJPH
yang valid
Informasi produk
Ketentuan logo
halal
Informasi produk
Contoh
Bahan yang memiliki
potensi diproduksi di
fasilitas yang sama
dengan bahan dari
babi/turunannya adalah
minyak dan seasoning
Contoh
Dokumen spesifikasi
bahan
Contoh
Dokumen spesifikasi
bahan yang tidak
lengkap
Tidak menginformasikan
proses bahan
COA jelas
bahan haram
Contoh
Dokumen kuesioner
halal
Kuesioner jelas
bahan haram
PROSEDUR
Kriteria 4. BahanMENJAMIN KEBERLAKUAN DOKUMEN PENDUKUNG
Revisi :0
Copy ke Penerima Tanggal Tanda tangan
1 Bagian pembelian
2 Bagian produksi/PPIC
3 Bagian QA/QC
4 Bagian R&D
5 Bagian gudang
(warehouse)