Anda di halaman 1dari 59

halal.ipb.ac.

id Bogor, 20-22 Maret 2019

Materi 4
Syarat : Kriteria Bahan, Produk,
Fasilitas Produksi, Beserta Dokumen
Pendukungnya

Halal Science Center


LPPOM MUI
LPPM IPB

Pelatihan Kompetensi Penyelia Halal


Kerjasama HSC LPPM IPB dan LPPOM
SyaratKriteriaBahan

2
Bahan

Contoh Bahan Penolong :


Bahan Baku dan • Pelarut
Bahan Penolong
Bahan Tambahan • Katalis
Digunakan untuk
Digunakan dalam membantu • Refining/bleaching
pembuatan produksi, tetapi agent
produk &
tidak menjadi • Enzim
menjadi bagian
bagian dari • Air untuk mencuci
dari komposisi
komposisi produk • Kuas untuk mengoles
produk
(ingredient) kue

Khusus restoran/katering, menu konsinyasi/titipan, menu rekanan, dan


menu yang dibeli dari pihak lain  dimasukkan sebagai bahan
3
Bahan

A. Kriteria Bahan

Kriteria Bahan 1

Bahan memenuhi kriteria terkait asal-usul atau penggunaannya


(a) Tidak boleh berasal dari bahan haram/najis
(b) Bebas dari kontaminasi bahan haram/najis
(c) Produk mikrobial harus memenuhi persyaratan
(d) Alkohol/etanol dan hasil sampingnya harus memenuhi
persyaratan
(e) Bahan untuk produk luar harus memenuhi persyaratan
(f) Bahan untuk barang gunaan harus memenuhi persyaratan

4
Bahan

A. Kriteria Bahan (Lanjutan)

Kriteria Bahan 2
Bahan kritis harus dilengkapi dokumen pendukung yang cukup

Kriteria Bahan 3

Perusahaan memiliki mekanisme untuk menjamin keberlakuan


dokumen pendukung bahan

5
Bahan
A. Kriteria Bahan 1
1.A Tidak boleh berasal dari bahan haram/najis

i. Babi dan produk turunannya

ii. Bulu, rambut, dan seluruh bagian tubuh manusia


ii. Khamr (minuman beralkohol)
iv. Hasil samping khamr yang diperoleh dari pemisahan fisik

iv. Darah

iv. Bangkai atau hewan yang disembelih tidak sesuai dengan


hukum Islam
iv. Hewan lain yang diharamkan seperti hewan buas atau
bertaring, hewan menjijikkan, hewan hidup di dua alam
6
Bahan
A. Kriteria Bahan 1 (Lanjutan)
1.B Bebas dari kontaminasi bahan haram/najis
Tidak boleh bercampur dengan bahan najis atau haram yang dapat
berasal dari bahan tambahan, bahan penolong, dan fasilitas produksi
Tidak boleh dihasilkan dari fasilitas produksi yang juga digunakan untuk
membuat produk yang menggunakan babi atau turunannya

Contoh bahan yang memiliki potensi diproduksi di fasilitas yang sama dengan
bahan dari babi/turunannya adalah minyak dan seasoning.
Perlu pernyataan pork free facility dari produsennya

Pernyataan bahwa fasilitas produksi, termasuk peralatan pembantu,
tidak digunakan bergantian untuk menghasilkan produk halal dan
produk yang mengandung babi/turunannya. Pernyataan harus
menjamin bahwa personil yang menangani proses produksi halal tidak
menangani produksi produk babi/turunannya
7
Bahan
A. Kriteria Bahan 1 (Lanjutan)
1.C Syarat Bahan yang Merupakan Produk Mikrobial
a) Kultur/starter mikroba :
Mikroba bukan hasil rekayasa genetika yang melibatkan gen
babi atau gen manusia
Mikroba tidak pernah bersentuhan dengan unsur babi
Media atau bahan aditif dalam kultur tidak berasal dari babi
Catatan: Informasi diminta kepada produsen kultur/starter

b) Bahan media pertumbuhan: dijelaskan pada halaman berikutnya


c) Bahan aditif yang ditambahkan setelah produk mikrobial
diperoleh, harus menggunakan bahan yang halal. Contoh penambahan
flavor pada yoghurt, penambahan sukrosa pada vaksin

d) Produk mikrobial tidak menyebabkan infeksi dan intoksikasi pada


manusia
8
Bahan
1.C.b Syarat Bahan Media Pertumbuhan
 Persyaratan Media Pertumbuhan Produk Mikrobial
Syarat Media
No Produk Mikrobial
Pertumbuhan
Diperoleh tanpa pemisahan dari media
1 pertumbuhannya (kecap, yoghurt, tempe, tape, Harus halal
oncom, tauco)
Diperoleh dengan pemisahan dari media
2 pertumbuhannya namun dalam tahapan proses Harus halal
selanjutnya tidak ada proses pencucian syar’i
Diperoleh dengan pemisahan dari media Boleh berasal dari
3 pertumbuhannya dan dalam tahapan proses bahan najis/haram
selanjutnya ada proses pencucian syar’i selain babi
9
Bahan
 Persyaratan Media Pertumbuhan Produk Mikrobial (Lanjutan)

Catatan :
 Media pertumbuhan : media penyegaran, pengembangan inokulum,
media produksi, dan bahan penolong dalam media
 Pemisahan produk dari media pertumbuhannya dapat melalui
proses kimiawi atau fisik

10
Bahan
1.C.b Syarat Bahan Media Pertumbuhan
 Pencucian Syar’i pada Produk Mikrobial

 Pengucuran, mengucurkan/mengalirkan air ke produk, misalnya :


 Produk dialiri air pada tahap pemurnian produk
 Produk disemprot dengan air di drum dryer pada tahap pengeringan

 Perendaman, merendam produk dalam air (min. 270 L) atau dengan


menambahkan air ke dalam produk sampai airnya mencapai volume
minimal 270 L, misalnya :
 Penambahan air > 270 L dan bahan media pada tahap fermentasi
 Penambahan air > 270 L dan activated carbon ke dalam produk pada
tahap pemurnian produk

11
Bahan

 Pencucian Syar’i pada Produk Mikrobial (Lanjutan)

Catatan :
Pencucian dilakukan hingga hilang sifat najisnya, harus verifikasi
setelah pencucian untuk membuktikan hilangnya bau dan warna
dari najis. Cara verifikasi dapat ditentukan sendiri oleh perusahaan.

12
Bahan
A. Kriteria Bahan 1
1.D Syarat Alkohol/Etanol dan Hasil Sampingnya
a. Etanol tidak berasal dari industri khamr (minuman beralkohol)
 Etanol dari sumber lain, seperti dari fermentasi singkong,
jagung, molases, beet root dan sintetik (petrokimia) dapat
digunakan
 Etanol dapat digunakan sebagai pelarut atau bahan untuk
sanitasi
b. Produk cair berasal dari hasil samping industri khamr yang
yang dengan pemisahan secara fisik tidak boleh
diperoleh
hanya
c. Produk cair yang berasal dari hasil samping industri khamr
digunakan
kemudian direaksikan dengan bahan lain atau dilakukan
biotransformasi dan menghasilkan produk baru, maka produk
baru ini dapat digunakan
13
Bahan

A. Kriteria Bahan 1
1.D Syarat Alkohol/Etanol dan Hasil Sampingnya (Lanjutan)

c. Produk padat yang berasal dari hasil samping industri khamr (seperti
brewer yeast) dapat digunakan setelah dicuci dengan air hingga
hilang bau dan warna minuman beralkoholnya

14
Bahan Produk cair hasil samping fermentasi dalam
Contoh : pembuatan alkohol yang diperoleh dengan
pemisahan fisik : Fusel oil dan turunannya

Sumber Fusel Oil

Distilasi dari industri Distilasi dari industri


khamr non khamr

HARAM HALAL

Fusel oil sebagai hasil samping mengandung:


etanol, butanol, isoamil alkohol, air dan alkohol sekunder
15
Bahan
Biotransformasi dari produk
Contoh :
hasil samping industri khamr
Fusel oil

rectification HARAM HALAL

Isoamyl alcohol Isovaleric acid


oxidation
reacted with reacted with
acid alcohol

Isoamyl acetate Ethyl iso-valerate


Isoamyl butyrate Amyl iso-valerate

HALAL HALAL

16
Bahan
A. Kriteria Bahan 1
1.E Syarat untuk Bahan Produk Luar
Produk luar : Digunakan di luar, tidak dikonsumsi, baik kosmetik, obat,
maupun jamu

Bahan berikut dapat digunakan di produk luar :

Etanol yang tidak berasal dari industri khamr


(tanpa batas)

Plasenta hewan halal

Bulu, rambut dan tanduk dari bangkai hewan halal,


termasuk yang tidak disembelih secara syar’i
17
Bahan
A. Kriteria Bahan 1
1.F Syarat Bahan untuk Barang Gunaan
Barang gunaan adalah barang yang diperuntukkan sebagai
perlengkapan atau perhiasan seseorang
Bahan berikut dapat digunakan di barang gunaan:

Etanol yang tidak berasal dari industri khamr

Kulit bangkai hewan, baik hewan ma’kul al-lahm (dagingnya


boleh dimakan) maupun ghair ma’kul al-lahm (dagingnya
tidak boleh dimakan, kecuali anjing dan babi), setelah
penyamakan*

Bulu, rambut, dan tanduk dari bangkai hewan halal,


termasuk yang tidak disembelih secara syar’i
18
Bahan
A. Kriteria Bahan 1
1.F Syarat Bahan untuk Barang Gunaan (Lanjutan)
*Penyamakan : proses pensucian terhadap kulit hewan dengan
ketentuan berikut

Menggunakan sarana penghilang lendir dan bau anyir yang


menempel di kulit, misalnya dengan bahan kimia atau enzim

Menghilangkan kotoran yang menempel di permukaan kulit

Membilas kulit setelah dibersihkan agar suci dari najis

19
Bahan
B. Kriteria Bahan 2
Bahan kritis harus dilengkapi dokumen pendukung yang cukup
Kategori Bahan Kecukupan Dokumen Minimum Contoh
Dokumen Kosong (Blank
Daftar bahan tidak kritis
terdapat pada SK
Document)
1. Tidak Kritis/ LPPOM MUI untuk
Kecuali jika bahan tersebut
Positive List menggunakan nama dagang yang bahan umum, bahan
flavor dan bahan
tidak sama dengan nama bahan
fragrance

2. Kritis dan
Sertifikat halal MUI atau lembaga Dijelaskan di slide
yang diakui MUI sesuai dengan
harus ber-SH berikutnya
ruang lingkupnya

3. Kritis, tetapi
Non Sertifikat Halal : spesifikasi,
diagram alir, pernyataan,
tidak harus kuesioner, dll. Persyaratan Selain bahan No. 1 & 2
ber-SH
dijelaskan di slide berikutnya
20
Bahan
B. Kriteria Bahan 2
1. Bahan Kritis yang Harus Dilengkapi Sertifikat Halal

A. Daging dan produk turunan hewani

Sosis, beef powder, chicken extract, gelatin dari tulang/kulit, enzim

B. Bahan yang umumnya diproduksi dengan proses yang rumit atau


bahan dalam jumlah besar
Flavor, fragrance, seasoning dan premiks vitamin

C. Bahan yang sulit ditelusuri kehalalannya

Whey protein concentrate dan laktosa


21
Bahan
B. Kriteria Bahan 2
1. Bahan Kritis yang Harus Dilengkapi Sertifikat Halal (Lanjutan)
Pengecualian :

(i) Flavor/seasoning/fragrance dengan formula sederhana dan terdiri


dari bahan tidak kritis, misalnya campuran beberapa rempah atau
essential oil
(ii) Flavor yang tidak disertifikasi (misal karena kandungan etanol),
namun diproduksi di produsen yang sudah memiliki Sertifikat Halal
dan dapat dibuktikan tidak mengandung bahan haram (melalui
pemeriksaan formula atau pernyataan dari lembaga sertifikasi)
(iii) Vitamin yang disintesis secara kimiawi

22
Bahan
B. Kriteria Bahan 2
2. Sertifikat Halal yang Diterbitkan oleh Selain MUI
Lembaga Sertifikasi Halal Asing Yang Diakui
1. LPPOM MUI mengakui Sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh
Lembaga Sertifikasi Halal lain yang disetujui untuk produk yang
diproduksi di negara yang sama dengan lokasi lembaga tersebut
(kecuali SH dari lembaga sertifikasi halal di Eropa yang berlaku untuk
produk yang diproduksi di Eropa)
2. LPPOM MUI masih memungkinkan meminta dokumen pendukung
lain untuk klarifikasi titik kritis produk tertentu
3. Masa efektif berlakunya persetujuan Lembaga Sertifikasi adalah 2
tahun dan lembaga tersebut dimonitoring/dievaluasi 1x/tahun

23
Bahan
B. Kriteria Bahan 2
2. Sertifikat Halal yang Diterbitkan oleh Selain MUI (Lanjutan)

Lembaga Sertifikasi Halal Asing Yang Diakui

4. 43 Lembaga Sertifikasi dari 25 negara yang disetujui LPPOM MUI :


• Slaughtering/Penyembelihan (33 Lembaga Sertifikasi)
• Raw Material/Bahan Baku (38 Lembaga Sertifikasi)
• Flavour (17 Lembaga Sertifikasi )
5. Update Juli 2018 (di www.halalmui.org, menu Sertifikasi Halal,
submenu Daftar Lembaga Sertifikasi Halal)

24
Bahan
B. Kriteria Bahan 2
2. Sertifikat Halal yang Diterbitkan oleh Selain MUI (Lanjutan)

Ketentuan Persetujuan Bahan yang disertifikasi oleh lembaga


sertifikasi halal berstatus Delisted /Suspended

Sertifikat masih dinilai cukup sebagai dokumen


pendukung bahan selama sertifikat tersebut
diterbitkan sebelum tanggal delisted/suspended

25
Bahan Contoh Sertifikat Halal
Non MUI yang Valid

Informasi produsen &


Lokasi produsen

Informasi Produk

Informasi Nomor &


Masa berlaku sertifikat

26
Bahan

Persyaratan logo halal

27
Bahan
B. Kriteria Bahan 2
3. Dokumen yang Diterbitkan, contoh SH VALID, tetapi tidak diakui

28
Bahan
B. Kriteria Bahan 2
4. Daging Impor
Harus didukung dokumen/kondisi :
• Sertifikat Halal (umumnya per
pengapalan/per shipment)
• Dokumen lain (dokumen pengapalan,
dokumen kesehatan dll)
• Sertifikat Halal cocok dengan dokumen
lain
• Dokumen memiliki lot number, plant
number, date of slaughtering, dll
• Dokumen sesuai dengan
kemasan/label

29
Bahan

Contoh SH Per Shipment


Informasi pada dokumen harus
sesuai dengan informasi pada label

– Negara, lokasi pabrik


– Logo Halal
– Plant number
– Tanggal produksi /lot number/
tanggal penyembelihan (daging)

30
Bahan
B. Kriteria Bahan 2
5. Persyaratan Dokumen Pendukung yang Bukan Berupa
Sertifikat Halal
a. Diterbitkan oleh produsen bahan
b. Memuat informasi sumber semua bahan kritis yang digunakan
sehingga status kehalalannya dapat ditentukan

Kecukupan dinilai berdasarkan kehalalan semua bahan (bahan baku,


bahan tambahan dan bahan penolong) yang digunakan dan
pemenuhan persyaratan fasilitas produksi

Contoh : Maltodekstrin memiliki dokumen diagram alir proses yang menjelaskan


pembuatannya menggunakan enzim  harus dilengkapi dokumen pendukung
enzim, surat pernyataan konsistensi penggunaan enzim, perubahan sumber enzim
akan diinformasikan kepada pengguna. Pengguna meminta pembaruan dokumen
setiap 2 tahun
31
Bahan Contoh Spesifikasi Sebagai Dokumen Pendukung

SPEC belum jelas

Informasi yang diperlukan :


a. Sumber pelarut ekstrak
capsicum
b. Sumber Glyceryl Monooleate
c. Statement animal free untuk
vegetable oil

32
Bahan
5. Persyaratan Dokumen Pendukung yang Bukan Berupa
Sertifikat Halal (Lanjutan)

a. Spesifikasi sebagai Dokumen


Pendukung
SPEC jelas

33
Bahan
b. FPC Sebagai Dokumen Pendukung Sertifikat Halal

FPC belum jelas


Informasi yang diperlukan
a. Informasi bahan penghidrolisa.
Jika bahan kimia  OK
b. Jika enzim, minta dokumen
Hydrolysis Agent
pendukung dan pernyataan dari
produsen HVP tentang
penggunaan bahan penghidrolisis
yang hanya berasal dari produsen
tersebut

34
Bahan
c. CoA Sebagai Dokumen Pendukung Sertifikasi Halal

 Tidak menjelaskan
proses bahan

CoA jelas
bahan
haram
CoA belum
jelas

CoA menginformasikan nama produsen


35
Bahan
d. Questionnaire Sebagai Dokumen Pendukung Sertifikasi

Questionnaire jelas
 bahan haram

36
Bahan 5. Persyaratan Dokumen Pendukung yang Bukan
Berupa Sertifikat Halal (Lanjutan)
e. Standar Dokumen Bahan Mikrobial
Syarat Media
Produk Mikrobial Kecukupan Dokumen Minimum
Pertumbuhan
Tanpa pemisahan dari media Harus bahan
1
pertumbuhannya halal - komposisi lengkap dan sumber
media pertumbuhan* serta
Dengan pemisahan dari media
bahan lain
pertumbuhannya namun pada Harus bahan
2 - jika mengandung bahan
proses selanjutnya tidak ada halal hewani, perlu SH
pencucian syar’i
- komposisi lengkap dan sumber
Boleh media pertumbuhan* serta
Dengan pemisahan dari media
berasal dari bahan lain
pertumbuhannya dan dalam
3 bahan - Informasi pencucian/purifikasi
tahapan selanjutnya ada
najis/haram produk
proses pencucian syar’i
selain babi - jika mengandung bahan
haram/najis selain babi, boleh
37
Bahan
5. Persyaratan Dokumen Pendukung yang Bukan Berupa Sertifikat
Halal (Lanjutan)

e. Standar Dokumen Bahan Mikrobial


(*) Media pertumbuhan mencakup media penyegaran, pengembangan
inokulum, media produksi dan bahan penolong dalam media

38
5. Persyaratan Dokumen Pendukung yang
Bahan Bukan Berupa Sertifikat Halal (Lanjutan)
f. Dokumen yang Diterbitkan

FPC jelas

Bahan dapat
digunakan

39
Bahan
C. Kriteria Bahan 3
Mekanisme untuk Menjamin Keberlakuan Dokumen Pendukung Bahan

Perusahaan harus memiliki mekanisme untuk menjamin semua dokumen


pendukung bahan yang digunakan selalu masih berlaku, seperti :

• Pemeriksaan berkala masa berlaku sertifikat halal bahan atau sistem


peringatan dini (early warning system) yang memberitahukan masa
berlaku dokumen bahan akan segera berakhir  selanjutnya memintakan
sertifikat halal terbaru
• Sertifikat halal bahan
yang sudah kadaluarsa
masih dapat dianggap
• sebagai dokumen
pendukung yang
cukup
digunakan bilajikabahan
dilengkapi dengan Surat Keterangan dalam Proses
tersebut
Perpanjangan diproduksi
(SKPP)
pada masa berlaku
40
sertifikat
SyaratKriteriaProduk

41
Produk
Produk Yang Didaftarkan Untuk Sertifikasi Halal

Di industri pengolahan : produk retail, nonretail,


produk akhir, produk antara (intermediet)

Di restoran/katering : semua menu yang disajikan,


dibuat sendiri oleh perusahaan atau yang dibeli
dari pihak lain (menu titipan, rekanan), termasuk
menu musiman dan menu ekstra

42
Produk
A. Kriteria Produk Bahan

 Nama Produk
 Karakteristik/Profil Sensori Produk

 Bentuk Produk

 Merk/Brand pad Produk Retail

 Kadar Etanol

 Produk Kosmetik
 Produk yang Dikemas Ulang (Repacked)
atau Diberi Label Ulang (Relabeled)
43
Produk
B. Nama Produk

Tidak menggunakan nama minuman beralkohol


Contoh: rootbeer, es krim rasa rhum raisin, bir 0% alkohol
Tidak menggunakan nama babi dan anjing serta turunannya
Contoh: babi panggang, beef bacon dan hot dog

Tidak menggunakan nama setan


Contoh: rawon setan, es pocong, mi ayam kuntilanak
Tidak mengarah pada hal yang menimbulkan kekufuran/kebatilan
Contoh: coklat valentine, biskuit natal, mie Gong Xi Fa Cai

Tidak menggunakan kata yang berkonotasi erotis, vulgar, porno

Nama produk yang telah dikenal luas dan tidak mengandung bahan haram dapat
digunakan (bir pletok, bakso, bakmi, bakpia, bakpao)
44
Produk
C. Karakteristik/Profil Sensori Produk
Tidak boleh memiliki kecenderungan bau atau rasa yang
mengarah kepada produk haram
Contoh : minuman dengan bau atau rasa bir tidak dapat
disertifikasi, meskipun dibuat dari bahan halal

Bentuk produk

Tidak menggunakan bentuk babi atau anjing

Tidak menggunakan bentuk produk, kemasan atau


label yang menggambarkan sifat erotis, vulgar, porno

45
Produk
D. Merk/brand pada produk retail
Khusus produk retail  jika produk dengan merk/brand tertentu didaftarkan,
maka semua varian atau produk lain dengan merk/brand yang sama harus
didaftarkan
Produk dengan merk/brand yang sama dengan produk yang sudah disertifikasi
harus sudah disertifikasi halal sebelum diedarkan
Pada kasus produk non retail atau intermediet, aplikasi sertifikasi dapat
dilakukan untuk sebagian atau seluruh produk

Kadar Etanol

 Produk intermediet, produk kosmetik/obat/jamu luar asalkan


bukan dari industri khamr tidak ada batasnya, kecuali
berbahaya bagi kesehatan
46
Produk
E. Produk Kosmetik

Produk kosmetik yang mengklaim tahan air (waterproof)  harus lulus


uji analisa laboratorium daya tembus air

Produk kosmetik yang tidak tembus air dapat disertifikasi dengan syarat : (i)
Produk yang penggunaannya terbatas waktunya, seperti sunblock khusus
untuk berenang, (ii) Perusahaan harus memberikan catatan cara penggunaan
bagi pengguna yang akan beribadah shalat ketika menggunakan kosmetik
tersebut, misalnya dengan leaflet khusus, penulisan di kemasan atau
pembedaan warna kemasan. Penempatan harus jelas dan mencolok
termasuk di box kemasan

Pewarna rambut bisa disertifikasi

47
Produk
F. Produk yang dikemas ulang (repacked) atau diberi label ulang
(relabeled)

Dapat diajukan untuk sertifikasi dengan syarat


produk tersebut bersertifikat halal MUI atau
termasuk kategori
produk tidak beresiko (No Risk)

Catatan :
Dapat disertifikasi bersamaan dengan produk asalnya, jika produk asal tidak bersertifikat
halal MUI atau produk bukan termasuk kategori produk tidak beresiko (No Risk)
48
Produk
G. Penulisan Nama Produk

Produk Flavor /Seasoning /Fragrance


Semua nama dagang (fantasy name) harus didaftarkan
untuk disertifikasi walaupun memiliki formula yang sama

Produk Non Retail yang memiliki banyak Nama/Kode/Varian


Khusus
Produk ditulis rinci untuk semua nama/kode/varian produk

Menu Katering
Penulisan menu boleh dituliskan kelompok menu secara umum,
misalnya menu sayur olahan, ayam olahan dan nasi olahan
Produk
H. Penulisan Nama Produk

Sertifikasi Produk Intermediet untuk beberapa kelompok produk


dalam grup perusahaan yang sama

 Produk Intermediet Disertifikasi


Registrasi produk akhir hanya mencantumkan produk
intermediet sebagai bahan

 Produk Intermediet tidak Disertifikasi


Registrasi produk akhir mencantumkan seluruh bahan dari
produk intermediet beserta seluruh dokumen pendukungnya

50
SyaratFasilitasProduksi

51
Fasilitas Produksi

Semua lini produksi dan peralatan pembantu yang digunakan untuk


menghasilkan produk, baik milik sendiri atau menyewa dari pihak lain

Bangunan, ruangan, mesin, peralatan utama,


peralatan pembantu sejak penyiapan bahan,
proses utama, hingga penyimpanan produk

Produksi halal hanya dibolehkan di fasilitas


produksi yang BEBAS NAJIS

52
Fasilitas Produksi A. Kategori Fasilitas Produksi
 Fasilitas yang hanya digunakan untuk produksi halal
HALAL
 WAJIB untuk Rumah Potong Hewan, produk olahan
DEDIC daging, dan dapur (restoran, hotel, katering)
ATED
FACILITY
 Harus pork free
 Harus ada pencucian sebelum
Fasilitas kontak digunakan produksi produk halal
bahan/produk  Contoh: wadah penimbangan, tangki
SHARING mixing, peralatan pengambilan
FACILITY sampel

 Boleh digunakan bersama dengan


Fasilitas tidak bahan/produk babi
kontak dengan
bahan/produk  Contoh: gudang bahan/produk,
ruang sampling, transportasi produk
terkemas
Fasilitas yang digunakan secara bersama untuk bahan/produk halal dan tidak halal
→ Selama dapat menjamin bahan/produk halal tidak terkontaminasi najis
Fasilitas Produksi
B. Pencucian Fasilitas yang Terkena Najis
 Dicuci dengan air atau non air sampai najis hilang
 Pencucian dengan bahan non air diperbolehkan
jika:
PENCUCIAN
(i) Pencucian dengan air dapat menyebabkan
NAJIS kerusakan fasilitas, produk atau kesulitan teknis
SEDANG lain
(ii) Fasilitas terbuat dari bahan yang tidak
menyerap najis atau bersifat inert

 Dicuci 7 kali dengan air dan salah satunya dengan


PENCUCIAN tanah, sabun, deterjen atau bahan kimia yang
NAJIS dapat menghilangkan bau dan warna najis
BERAT  Setelah pencucian ini, fasilitas tidak boleh kontak
lagi dengan bahan/produk turunan babi
54
Fasilitas Produksi
C. Pendaftaran Fasilitas Produksi
1. Industri pengolahan  semua pabrik yang menghasilkan
produk yang didaftarkan dan dipasarkan di Indonesia, baik milik
sendiri atau pihak lain

a. Produk retail  pabrik yang menghasilkan produk


dengan merk/brand yang sama yang dipasarkan di
Indonesia

b. Produk non retail  pabrik yang menghasilkan


produk yang dipasarkan di Indonesia

55
Fasilitas Produksi
C. Pendaftaran Fasilitas Produksi

c. Restoran  dapur (pusat/cabang), outlet,


gudang (pusat/cabang), termasuk fasilitas
yang digunakan untuk membuat menu
konsinyasi atau menu yang dibeli yang belum
memiliki sertifikat halal

d. Katering  dapur (pusat/cabang), gudang


(pusat/cabang), termasuk fasilitas yang
digunakan untuk membuat menu rekanan atau
menu yang dibeli yang belum memiliki sertifikat
halal

56
Fasilitas Produksi D. Studi Kasus Fasilitas
Kondisi
Fasilitas Sharing, Sharing Status Persyaratan
Dedicated tetapi &Tidak
Pork Free Pork Free
Gudang √ X X OK -
Produk X √ X OK Selama Tidak Ada
dan Kontaminasi
Bahan
X X √ OK Selama Tidak Ada
Kontaminasi
Ruang √ X X OK -
Sampling X √ X OK Selama alat yang digunakan
sekali pakai atau jika dipakai
berulang harus disertakan
pencucian
X X √ OK Selama alat yang digunakan
sekali pakai
Fasilitas Produksi
D. Studi Kasus Fasilitas
Kondisi

Fasilitas Sharing, Sharing Status Persyaratan


Dedicated namun dan Tidak
Pork Free Pork Free
Ruang √ X X OK -
Pencucian
X √ X OK -

X X √ TIDAK -
OK

Peralatan √ X X OK -
Utama
(mixer/blen X √ X OK Selama ada pencucian (dengan
der, reactor, air atau non air)
filling, dll)
X X √ TIDAK -
OK

58
TERIMA KASIH

59

Anda mungkin juga menyukai