Disampaikan oleh :
Rifa’i Rahman Saputro
LPP Kampus Yogyakarta, Jl. Urip Sumoharjo No 100
Yogyakarta
HP : 087738563444 / 08980574111
Pin BB : 29723F0B
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Referensi
Chen, J.C.P & C.C. Chou. 1993. Cane Sugar Handbook.12th edition.
John Wiley & Sons, Inc. Kanada. pp : 21 – 39
Honig, P. 1963. Principles of Sugar Technology. Volume 1.Elsevier
Publishing Company. New York. pp : 1 – 359
Moenandar, A. 1977. Karbohydrat. Lembaga Pendidikan Perkebunan
Yogyakarta. Yogyakarta
Shallenberger, R.S. & G.G. Birch. 1975. Sugar Chemistry. The AVI
Publishing Company, Inc. Wesport, Connecticut.
1
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
2
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Komposisi Tebu Quality Assurance
Monosakarida
AIR Sukrosa (glukosa &
fruktosa)
BRIX
(padatan
larut)
Senyawa organik &
anorganik, garam,
asam, dll
Tebu
Bahan
Kering
(padatan)
Padatan Sabut
tak larut
Tanah,
KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11
“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “ pasir, dll
Integrity
Komposisi Tebu (Chen n Chou, 1993 : 27) Co-Creation
Quality Assurance
3
2/25/2014
Integrity
• Dispersi Kasar:
– Berupa dispersi tanah, partikel ampas, dan lain lain
– Dapat dihilangkan dengan cara filtrasi,
– ketika musim panen adalah musim hujan, partikel kasar%NM > 5%
• Koloid :
– Berasal dari tanah dan tebu, meliputi: partikel tanah, wax, fats, protein, gum,
pectin, tannin dan bahan pewarna. Bahan-bahan ini ketika diekstraksi selama
musim giling akan berada dalam kondisi larutan koloid.
– Variasi jumlah karena pengaruh pertumbuhan bakteri
– Jumlahnya tdk banyak dalam nira, 0.05 -0.3 % Nira Mentah
• Dispersi Ion/Molekul
– Meliputi komponen gula dan bahan mineral / Abu
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
KOMPONEN NIRA
a) Air: sebagai pelarut (80-85%)
b) Dispersa kasar (>0,0001 mm): tanah,lilin, ampas.
c) Suspensi koloid(0,0001 – 0,000001 mm): partikel tanah, lilin,
lemak,protein, gum, pektin, zat warna)
d) Zat terlarut (< 0,000001 mm):
- Organik: sukrosa, monosacharida, nitrogen, asam organik, zat warna
- An organik: Kation (K,Na,Ca,Mg,Fe, Al); Anion (P2O5, SO4, Cl, SiO2,
garam2)
Proses pengolahan gula : 70 % = proses phisis
30 % = proses chemis,
Keberhasilan proses phisis dari baiknya proses chemis atau “ Phisis Chemis”
4
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Sukrosa dalam nira dan selulosa dalam sabut adalah 2 komponen utama
dari tebu. Setiap komponen tersebut disusun oleh gula sederhana,
sukrosa disusun oleh glukosa (dektrosa) dan fruktosa (levulosa), sedang
selulosa disusun oleh banyak unit glukosa.
Gula sederhana, berupa glukosa dan fruktosa, juga terdapat dalam nira
tebu dalam jumlah yang lebih sedikit daripada sukrosa
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
5
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Karbohidrat pada setiap bagian tanaman tebu (Chen & Chou, 1993
Quality : 23)
Assurance
6
2/25/2014
Karbohidrat ?
H – C - OH H–C=O C=O
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
7
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Klasifikasi Karbohidrat
1. Berdasarkan jumlah karbohidrat sederhana yang dihasilkan
pada hidrolisis :
a. Monosakarida : paling sederhana, tdk dapat dihidrolisis
menjadi karbohidrat yg lebih sederhana. Contoh :
glukosa, fruktosa, arabinosa, galaktosa, dan ribosa.
b. Disakarida : jika dihidrolisa dapat menghasilkan 2
molekul monosakarida. Contoh : sukrosa dan laktosa
c. Polisakarida : jika dihidrolisa dapat menghasilkan
banyak molekul monosakarida. Contoh : amilum,
selulosa, dan dekstran.
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Klasifikasi Karbohidrat
8
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Glucose
Dextran
Sucrose
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
9
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
10
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
11
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
12
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
13
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
GLUKOSA (DEKTROSA)
• Glukosa secara metabolisme merupakan jenis gula yang penting dan
tersebar dalam tubuh hewan dan tumbuhan. Contoh glukosa adalah gula
jagung, gula anggur dan gula darah.
• Glukosa (dan gula inversi) terdapat dalam jumlah yang besar pada saat tebu
muda, dan semakin berkurang jumlahnya seiring dengan kemasakan tebu.
• Glukosa mempunya rumus empiris C6H12O6 dengan berat molekul 180,2.
Kristal glukosa anhidrat berbentuk rhombic, mencair pada suhu 146oC
(295oF) dan mempunyai densitas 1,544. Sedangkan densitas pada larutan
26 % (w/w) adalah 1.10643.
• Specific rotation dari glukosa adalah [α]20D + 52,7 pada kondisi stabil.
• Tingkat kelarutan glukosa dalam air lebih rendah daripada sukrosa.
• Analisa glukosa dilakukan dengan metode yang didasarkan reaksi reduksi
kelompok aldehid
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
FRUKTOSA (LEVULOSA)
• Fruktosa atau sering disebut gula buah, mempunyai tingkat kemanisan
yang lebih tinggi daripada sukrosa dan glukosa. Di tanaman tebu, fruktosa
terdapat pada bagian yang masih aktif tumbuh, batang bagian bawah dan
akar. Fruktosa akan menurun jumlahnya seiring dengan kemasakan tebu.
• Rumus empiris fruktosa sama dengan glukosa, yaitu C6H12O6 dengan berat
molekul 180,2.
• Kristal orthorombhic dari fruktosa mempunyai densitas 1,598 dan pada
larutan 26 % (w/w) memiliki densitas 1.1088. Kristal lebur pada suhu 105oC
(221oF).
• Specific rotation dari fruktosa adalah [α]20D - 92,4 pada kondisi stabil.
• Fruktosa sangat mudah larut dalam air.
14
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
INVERSI
• Dalam ilmu kimia, INVERSI berarti perubahan optik aktif yang bersifat
dextrorotatory menjadi levorotatory. Istilah ini aslinya berasal dari proses
perubahan rotasi yang mengikuti hidrolisis asam terhadap larutan sukrosa
yang merupakan dextrorotatory kuat menjadi levorotatory berupa
campuran glukosa dan fruktosa.
• Enzim invertasi secara alami ada di dalam tanaman tebu yang aktivitasnya
tergantung umur, varietas dan temperatur. Reaksi enzimatis berhenti saat
enzim rusak karena panas atau kenaikan pH, misalnya pada proses
pemurnian.
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
INVERSI
• Inversi karena asam dimulai sebelum proses pemurnian di PG, dan
kemungkinan dapat berlangsung terus selama proses pengolahan. Inversi
oleh asam tergantung suhu dan pH. Saat pH nira 5,8 dan suhu 120oC, inversi
dapat terjadi dan mampu mengurangi konsentrasi sukrosa sampai dengan
2 % / jam (Chen n Chou, 1993 : 27)
15
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
16
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
17
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Penampang Melintang
Epidermis (kulit)
Corteks
Parenchyma (daging)
rendah tinggi
18
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Dekomposisi Sukrosa
A. Hidrolisa
19
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
20
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
21
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
22
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
PATI (STARCH)
• Tebu dan nira tebu mengandung sejumlah kecil pati (sekitar 0,005 %) yang
merupakan polimer unit-unit glukosa dengan ikatan α-1,4 dan mempunyai
specific rotation [α]20D + 200.
• Konsentrasi pati di dalam daun tebu bervariasi selama kurun waktu satu
hari karena terkadang produk fotosintesis sementara disimpan di daun
sebagai pati. Di malam hari, pati diubah menjadi gula sederhana dan
diangkut dari daun menuju bagian tanaman lainnya.
• Adanya pati dalam nira dapat memperlambat proses kristalisasi sukrosa.
Pati dapat dihilangkan dengan menggunaka enzim.
23
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
• Apabila tebu mengalami luka dan dektran mulai terbentuk, maka level gum
dalam nira dapat melebihi 1 %.
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
24
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
invertase Dekstransukrase
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
25
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
EFEK DEKTRAN
• Dektran terbentuk cepat pada jaringan tebu yang terpapar dan nira pada
kondisi pH asam, Brix rendah dan suhu yang agak berfluktuasi.
• Masalah yang paling signifikan dari akumulasi dektran dalam nira adalah
pol semu pada pembacaan polarisasi yang disebabkan karena dektran
mempunyai specific rotation [α]20D + 199, yang tiga kalinya sukrosa.
26
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
EFEK DEKTRAN
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
EFEK DEKTRAN
• Keberadaan dekstran dan amilum = meningkatkan viskositas nira
sehingga timbul kesulitan dalam proses pengolahan yang pada
akhirnya menurunkan kapasitas giling, efisiensi pabrik, dan kualitas
gula.
27
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
28
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
29
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
• SENYAWA LIPIDA
– Meliputi : lilin tebu, asam lemak
– Berbentuk suspensi kasar tidak larut dan dapat dihilangkan terikut
dalam ampas
– Pada pemberian air imbibisi panas, maka lilin tebu akan mencair dan
terdispersi dalam nira dan dipisahkan dalam blotong
• SENYAWA ORGANIK KOMPLEKS
– Protein, berbentuk koloid dan dapat dihilangkan pada titik
isoelektriknya
– Getah / Gum, terdiri dari pentosan (koloid) yang dapat menaikkan
viskositas larutan
– Pektin, merupakan koloid hidrofil seperti getah/gum, terhidrolisa pada
suasana alkalis menghasilkan asam pektin, bila ditambah kapur
membentuk Calcium pektat yang mengendap
30
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
• SENYAWA ANORGANIK
– Kation : K, Na, Ca, Mg, Fe, Al, Si
– Anion : P2O5, SO3, SiO2
– K, Na tidak berubah dalam pemberian kapur
– Fe, Al dalam bentuk suspensi dalam partikel tanah, yang dapat
dihilangkan pada pemberian kapur sampai pH = 8
– Phosfat sebagian besar dalam bentuk terlarut dan 80 -90 % dapat
diendapkan pada pemberian kapur
– Silikat sebagian besar dalam bentuk suspensi SiO2 yang dapat
dihilangkan dengan pemberian kapur
– Magnesium terendapkan pada pH tinggi sebagai Mg(OH)2, dimana
pengendapannya berpengaruh terhadap kecepatan pengendapan Ca
phosfat dan Ca carbonat menjadi naik (DEER)
31
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
ZAT WARNA
• Pigmen warna hijau dan kuning seperti : klorofil A dan B, karoten dan
xantofil terdapat secara alami di setiap bagian tanaman tebu yang berwarna
hijau.
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
• Sedangkan pigmen keempat terdapat pada sel tanaman (sap sel) dan
menimbulkan warna ungu, biru dan merah. Warna yang dihasilkan
oleh pigmen keempat dipengaruhi oleh konsentrasi ion hidrogen pada
sel tanaman. Pada saat sel bersifat asam maka warna yang dihasilkan
pigmen adalah merah dan saat basa, maka warna yang dihasilkan
adalah biru atau ungu.
32
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
1. Klorofil
• Klorofil adalah kromoprotein yang membentuk warna hijau pada
beberapa bagian tumbuhan. Klorofil disusun oleh 2 pigmen yaitu :
klorofil a (C55H72O5N4Mg) dan klorofil b (C55H70O6N4Mg). Klorofil tidak
larut dalam air dan larutan gula, namun larut pada alkohol, ether dan
alkali.
• Klorofil tidak berpengaruh dalam proses di PG
2. Xanthofil
• Xanthofil merupakan pigmen warna kuning dengan rumus kimia
C60H56O2.
• Seperti halnya klorofil, xanthofil tidak larut pada air dan larutan gula
sehingga tidak berpengaruh dalam proses di PG
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
3. Karoten
• Karoten merupakan pigmen warna kuning dengan rumus kimia C40H56.
Karoten ada 2 yaitu α-karoten dan β-karoten.
• Karoten tidak larut pada air dan larutan gula sehingga tidak
berpengaruh dalam proses di PG.
4. Anthosianin
• Anthosianin adalah pigmen warna merah, biru dan ungu pada
tanaman. Pigmen ini dapat berikatan dengan glukosa dan jenis gula
lainnya membentuk anthosianin.
• Anthosianin larut dalam air namun tidak berefek pada pengolahan di
PG.
33
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
• Sebagian warna berasal dari reaksi kimia dari komponen non gula
nira, sedangkan sebagian warna berasal dari hasil dekomposisi gula.
Warna dari dekomposisi gula dapat dikelompokkan menjadi :
1. Karamel
2. Produk dekomposisi gula
3. Produk reaksi gula reduksi dan komponen amino
34
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
35
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
KOMPONEN MINERAL (Chen & Chou, 1993 : 31) Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
KOMPONEN MINERAL (Chen & Chou, 1993 : 31)
36
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
KOMPONEN MINERAL (Chen & Chou, 1993 : 32) Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
ASAM ORGANIK (Chen & Chou, 1993 : 33)
37
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
TAMBAHAN
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
REAKSI MAILLARD
• Reaksi maillard :
38
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Condensation – amine/carbonyl
Rearrangement - enolization
Fragmentation
Strecker degradation
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
1. Initial Step
Reaksi antara gula reduksi dan asam amino primer
Kehilangan molekul air pada tahapan ini, menghasilkan
formasi N glikosida ( gula terikat pada gugus NR2)
N glikosida
39
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
2. Amadori Re-arrangement
Terjadi proses siklisasi ion immonium
Setelah itu terjadi amadori rearrangement
Alkali mengkatalis reaksi isomerisasi
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
3. Fragmentation
Produk glikosilamin dan amadori
terbentuk pada saat pertengahan reaksi
maillard
Konsentrasi produk intermediate
tergantung kondisi reaksi (pH, suhu dan
waktu)
Pada rentang pH 4-7, produk Amadori
mengalami degradasi untuk melepaskan
komponen 1- dan 3-deoksidikarbonil
(deoksioson)
40
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
81
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
41
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
4. Strecker Reaction
Reaksi antara komponen α-dikarbonil dan amine
Reaksi tersebut termasuk transaminasi dan hasil
aminoketon, aldehid dan karbondioksida
42
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
5. Polymerization
Pembentukan brown nitrogen yang mengandung
pigmen (melanoidin) oleh kondensasi aldol dan
polimerisasi karboil-amine
Produk berupa komponen N-,O-, S-heterosiklik
43
2/25/2014
Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
87
44