Anda di halaman 1dari 44

2/25/2014

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG – ANGKATAN 11


“KARAKTERISTIK NIRA & GULA”

Disampaikan oleh :
Rifa’i Rahman Saputro
LPP Kampus Yogyakarta, Jl. Urip Sumoharjo No 100
Yogyakarta

HP : 087738563444 / 08980574111
Pin BB : 29723F0B

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

Referensi

Chen, J.C.P & C.C. Chou. 1993. Cane Sugar Handbook.12th edition.
John Wiley & Sons, Inc. Kanada. pp : 21 – 39
Honig, P. 1963. Principles of Sugar Technology. Volume 1.Elsevier
Publishing Company. New York. pp : 1 – 359
Moenandar, A. 1977. Karbohydrat. Lembaga Pendidikan Perkebunan
Yogyakarta. Yogyakarta
Shallenberger, R.S. & G.G. Birch. 1975. Sugar Chemistry. The AVI
Publishing Company, Inc. Wesport, Connecticut.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

1
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

2
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Komposisi Tebu Quality Assurance

Monosakarida
AIR Sukrosa (glukosa &
fruktosa)

BRIX
(padatan
larut)
Senyawa organik &
anorganik, garam,
asam, dll
Tebu

Bahan
Kering
(padatan)
Padatan Sabut
tak larut
Tanah,
KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11
“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “ pasir, dll

Integrity
Komposisi Tebu (Chen n Chou, 1993 : 27) Co-Creation
Quality Assurance

Komponen % (padatan terlarut)


Sugar 75-92
Sukrosa 70-88
Fruktosa 2-4
Glukosa 2-4
Garam 3-4.5
Asam anorganik 1.5-4.5
Asam organic 1.0-3.0
Asam Organik 1.5-5.5
Asam Karboksilat 1.1-1.3
Asam Amino 0.5-2.5

• Komposisi tebu: Senyawa organik lain


– Air : 73-76% Protein 0.5-0.6
– Padatan : 24-27% Pati / starch 0.001-0.1
• Padatan terlarut : 10 - 16% Gums 0.3-0.6
• Sabut (kering) : 11 – 16%
Wax, Fat, Phosphat 0.05-0.15
Senyawa lain 3.0-5.0

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

3
2/25/2014

Integrity

Komposisi Nira Mentah Co-Creation


Quality Assurance
(Honig,1953)

• Dispersi Kasar:
– Berupa dispersi tanah, partikel ampas, dan lain lain
– Dapat dihilangkan dengan cara filtrasi,
– ketika musim panen adalah musim hujan, partikel kasar%NM > 5%

• Koloid :
– Berasal dari tanah dan tebu, meliputi: partikel tanah, wax, fats, protein, gum,
pectin, tannin dan bahan pewarna. Bahan-bahan ini ketika diekstraksi selama
musim giling akan berada dalam kondisi larutan koloid.
– Variasi jumlah karena pengaruh pertumbuhan bakteri
– Jumlahnya tdk banyak dalam nira, 0.05 -0.3 % Nira Mentah

• Dispersi Ion/Molekul
– Meliputi komponen gula dan bahan mineral / Abu

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

KOMPONEN NIRA
a) Air: sebagai pelarut (80-85%)
b) Dispersa kasar (>0,0001 mm): tanah,lilin, ampas.
c) Suspensi koloid(0,0001 – 0,000001 mm): partikel tanah, lilin,
lemak,protein, gum, pektin, zat warna)
d) Zat terlarut (< 0,000001 mm):
- Organik: sukrosa, monosacharida, nitrogen, asam organik, zat warna
- An organik: Kation (K,Na,Ca,Mg,Fe, Al); Anion (P2O5, SO4, Cl, SiO2,
garam2)
Proses pengolahan gula : 70 % = proses phisis
30 % = proses chemis,
Keberhasilan proses phisis dari baiknya proses chemis atau “ Phisis Chemis”

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

4
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

 Gula adalah Karbohidrat, yang merupakan senyawa kimia yang disusun


oleh atom karbon, hidrogen dan oksigen. Gula dalam nira tebu terdiri atas
gula sederhana dan gula komplek.

 Sukrosa dalam nira dan selulosa dalam sabut adalah 2 komponen utama
dari tebu. Setiap komponen tersebut disusun oleh gula sederhana,
sukrosa disusun oleh glukosa (dektrosa) dan fruktosa (levulosa), sedang
selulosa disusun oleh banyak unit glukosa.

 Gula sederhana, berupa glukosa dan fruktosa, juga terdapat dalam nira
tebu dalam jumlah yang lebih sedikit daripada sukrosa

 Komponen gula lainnya,, adalah polisakarida penyusun dinding sel tebu


yang disebut = gum.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

Pembentukan Gula di Tanaman

Didalam tumbuhan, karbohidrat (gula, pati,


selulosa) terbentuk dari proses fotosintesa,
sbb:

6 CO2 + 6 H2O +675 Kkal  C6H12O6 + 6O2

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

5
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Karbohidrat pada setiap bagian tanaman tebu (Chen & Chou, 1993
Quality : 23)
Assurance

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PTPN X PERSERO


“KARAKTERISTIK NIRA & GULA”

KARAKTERISTIK KOMPONEN NIRA & GULA


“DASAR KIMIA GULA”

6
2/25/2014

Karbohidrat ?

 Karbohidratadalah senyawa organik yang


mempunyai komposisi umum : Cm ( H2O )n.

 Karbohidrat sederhana terdiri atas rantai C yang


mengandung gugus alkohol dan satu gugus aldehid
atau gugus keton.

H – C - OH H–C=O C=O

Gugus alkohol Gugus aldehid Gugus keton

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

• Enantiomorphy : dua senyawa karbohidrat yang


mempunyai rumus kimia sama tetapi berbeda konfigurasi
struktur kimianya.

• Huruf L dan D yang biasanya menyertai nama senyawa


karbohidrat merupakan arah penulisan struktur kimia,
contoh : L-glukosa, D-glukosa, dst.

• Huruf L dan D tersebut tidak mengarah pada rotasi optis


dari cahaya polarisasi. Polarisasi gula dilambangkan dengan
simbol – ( rotasi ke kiri ) dan + ( rotasi ke kanan ).

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

7
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

Klasifikasi Karbohidrat
1. Berdasarkan jumlah karbohidrat sederhana yang dihasilkan
pada hidrolisis :
a. Monosakarida : paling sederhana, tdk dapat dihidrolisis
menjadi karbohidrat yg lebih sederhana. Contoh :
glukosa, fruktosa, arabinosa, galaktosa, dan ribosa.
b. Disakarida : jika dihidrolisa dapat menghasilkan 2
molekul monosakarida. Contoh : sukrosa dan laktosa
c. Polisakarida : jika dihidrolisa dapat menghasilkan
banyak molekul monosakarida. Contoh : amilum,
selulosa, dan dekstran.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

Klasifikasi Karbohidrat

2. Berdasar gugus fungsional yang dikandungnya :


a. Aldosa, digunakan pada karbohidrat yg memiliki gugus
fungsional aldehida Contoh : glukosa
b. Ketosa, digunakan pada karbohidrat yg memiliki gugus
fungsional keton . Contoh : fruktosa
3. Berdasarkan jumlah atom C pada monosakarida :
a. Triosa : mempunyai 3 atom C
b. Tetrosa : mempunyai 4 atom C
c. Dst.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

8
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

Glucose

Dextran

Sucrose

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

Nomenklatur ( Cara Pemberian Nama )

 Beberapa zat yang telah dikenal lama mempunyai nama trivial


biasanya dengan akhiran –osa, misalnya : arabinosa, glukosa,
sukrosa, dll.

 Ada juga pemberian nama dg melihat jumlah atom C dalam


senyawa , misalnya :
o Diosa utk sakarida yg mempunyai 2 atom C
o Triosa utk sakarida yg mempunyai 3 atom C
o Dst.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

9
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

Nomenklatur ( Cara Pemberian Nama )

• RE karbohidrat : Cm (H2O)n. Beberapa senyawa mempunyai


RE sama tetapi tidak termasuk karbohidrat, contohnya asam
laktat ( C2H6O3 ).

• Beberapa karbohidrat juga tidak memenuhi rumus Cn (H2O)n.

• Karbohidrat = hidrat arang = sakarida.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

Nomenklatur ( Cara Pemberian Nama )

 Apabila diberi awalan aldo / keto berarti menunjukkan adanya


gugus aldehid / keton dalam senyawa, misalnya : aldo pentosa
dan keto pentosa.

 Sakarida yang mengandung atom C yang tidak mengikat oksigen


diberi awalan deoxy, misalnya : deoxy aldo hexosa.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

10
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

• Derajat kemanisan gula :


Laktosa : 16
Raffinosa : 22
Galaktosa : 32
Rhamnosa : 32
Maltosa : 32
Xylosa : 40
Glukosa : 74
Sukrosa : 100 ( standar )
Fruktosa : 173 ( termanis )

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PTPN X PERSERO


“KARAKTERISTIK NIRA & GULA”

KARAKTERISTIK KOMPONEN NIRA & GULA


“MONOSAKARIDA”

11
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

• Gula reduksi mempunyai karakter utama mampu


mereduksi ion metalik seperti tembaga yang
terdapat pada larutan Fehling. Semua monosakarida
termasuk dalam kelompok ini.

• Gula yang disusun oleh 2 atau lebih monosakarida


bukan termasuk gula reduksi atau mereka hanya
mengandung kelompok reduksi per molekul.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

• Gula reduksi atau monosakarida mengandung gugus


alkohol dan gugus aldehid atau keton yang terdapat
dalam bentuk hemiacetal.

• Hemiacetal atau bentuk cincin dihasilkan dari reaksi


gugus aldehid atau keton dengan gugus alkohol pada
satu molekul yang sama. Setiap struktur cincin yang
mungkin terbentuk mempunyai 2 isomer yang
disebut anomer.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

12
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

• Hasil perpecahan gula reduksi terutama adalah asam-asam


dan zat warna, akan berakibat :
– Terbentuknya asam harus dinetralkan dengan basa (kapur)
yang dapat menaikkan kadar kapur
– Suhu tinggi akan membentuk senyawa berwarna gelap dan
menyebabkan hasil kristal gula berwarna gelap
– Pada suhu rendah < 55 ͦC hasil perpecahan merupakan
senyawa tak berwarna

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

Pengaruh pH, Suhu dan Waktu pada perpecahan Sukrosa dan


Gula Reduksi

PENGARUH pH < 7 pH > 7 SUHU WAKTU


Gula Reduksi Tidak ada Terjadi • ≤ 55 ͦC zat Makin lama
perpecahan perpecahan tidak berwarna akan makin
(stabil) karena inversi • > 55 ͦC zat besar
berwarna perpecahan
gula reduksi

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

13
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
GLUKOSA (DEKTROSA)
• Glukosa secara metabolisme merupakan jenis gula yang penting dan
tersebar dalam tubuh hewan dan tumbuhan. Contoh glukosa adalah gula
jagung, gula anggur dan gula darah.
• Glukosa (dan gula inversi) terdapat dalam jumlah yang besar pada saat tebu
muda, dan semakin berkurang jumlahnya seiring dengan kemasakan tebu.
• Glukosa mempunya rumus empiris C6H12O6 dengan berat molekul 180,2.
Kristal glukosa anhidrat berbentuk rhombic, mencair pada suhu 146oC
(295oF) dan mempunyai densitas 1,544. Sedangkan densitas pada larutan
26 % (w/w) adalah 1.10643.
• Specific rotation dari glukosa adalah [α]20D + 52,7 pada kondisi stabil.
• Tingkat kelarutan glukosa dalam air lebih rendah daripada sukrosa.
• Analisa glukosa dilakukan dengan metode yang didasarkan reaksi reduksi
kelompok aldehid

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

FRUKTOSA (LEVULOSA)
• Fruktosa atau sering disebut gula buah, mempunyai tingkat kemanisan
yang lebih tinggi daripada sukrosa dan glukosa. Di tanaman tebu, fruktosa
terdapat pada bagian yang masih aktif tumbuh, batang bagian bawah dan
akar. Fruktosa akan menurun jumlahnya seiring dengan kemasakan tebu.
• Rumus empiris fruktosa sama dengan glukosa, yaitu C6H12O6 dengan berat
molekul 180,2.
• Kristal orthorombhic dari fruktosa mempunyai densitas 1,598 dan pada
larutan 26 % (w/w) memiliki densitas 1.1088. Kristal lebur pada suhu 105oC
(221oF).
• Specific rotation dari fruktosa adalah [α]20D - 92,4 pada kondisi stabil.
• Fruktosa sangat mudah larut dalam air.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

14
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

INVERSI
• Dalam ilmu kimia, INVERSI berarti perubahan optik aktif yang bersifat
dextrorotatory menjadi levorotatory. Istilah ini aslinya berasal dari proses
perubahan rotasi yang mengikuti hidrolisis asam terhadap larutan sukrosa
yang merupakan dextrorotatory kuat menjadi levorotatory berupa
campuran glukosa dan fruktosa.

• Penggunaan istilah inversi di PG berarti hidrolisa sukrosa menjadi gula


inversi yang dikatalis oleh asam maupun enzim .

• Enzim invertasi secara alami ada di dalam tanaman tebu yang aktivitasnya
tergantung umur, varietas dan temperatur. Reaksi enzimatis berhenti saat
enzim rusak karena panas atau kenaikan pH, misalnya pada proses
pemurnian.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

INVERSI
• Inversi karena asam dimulai sebelum proses pemurnian di PG, dan
kemungkinan dapat berlangsung terus selama proses pengolahan. Inversi
oleh asam tergantung suhu dan pH. Saat pH nira 5,8 dan suhu 120oC, inversi
dapat terjadi dan mampu mengurangi konsentrasi sukrosa sampai dengan
2 % / jam (Chen n Chou, 1993 : 27)

• Inversi karena asam diminimalisasi dengan proses pemberian kapur untuk


menaikkan pH.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

15
2/25/2014

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PTPN X PERSERO


“KARAKTERISTIK NIRA & GULA”

KARAKTERISTIK KOMPONEN NIRA & GULA


“DISAKARIDA 7 SUKROSA”

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

• Sukrosa (Saccharosa, Cane sugar, Beet Sugar) adalah


karbohidrat, dengan rumus umum C12H22O11, adalah
disakarida yang terdiri dari dua komponen
Monosakarida : D-Glukosa dan D-Fruktosa.

• Komponen – komponen monosakarida


berikatan/berkondensasi dalam gugus glikosida
(glycosidic groups).

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “
32

16
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

• Gula monosakarida, yaitu glukosa dan fruktosa


terkondensasi membentuk sukrosa dan air.
• Sukrosa memiliki rumus empiris C12H22O11
dengan berat molekul (BM) = 342,3.
• Kristal sukrosa berbentuk prisma monoklinis
dengan densitas 1,588. Larutan 26 % (w/w)
memiliki densitas 1,108175 pada suhu 20oC.
• Sukrosa mempunyai sifat optik aktif dengan
specific rotation [α]20D + 66,53.
• Titik lebur (melting point) sukrosa adalah
188oC (370oF) dan mengalami dekomposisi
saat melebur.
• Indeks refraksi sukrosa adalah 1,3740 untuk
larutan 26 % (w/w)
• Sukrosa larut dalam air dan ethanol

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

• Pada saat dihidrolisa, baik karena asam atau enzim invertase,


sukrosa akan pecah menjadi glukosa dan fruktosa dengan
jumlah mol yang sama. Campuran hasil hidrolisa sukrosa
tersebut dikenal dengan nama gula inversi.

• Meskipun sukrosa bersifat dextrorotatory, namun fruktosa


bersifat kebalikan (inversi) dengan specific rotation
[α]20D - 39,7 (levorotatory). Aktivitas levorotatory fruktosa
lebih kuat daripada aktivitas dextrorotatory dari glukosa.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

17
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

• Sukrosa terdapat di seluruh bagian tanaman tebu, utamanya


di bagian batang tebu. Sukrosa dapat ditemukan pada vakuola
dari sel penyimpanan (sel parenkim).

• Sukrosa terdapat dalam jumlah yang kecil pada bagian yang


masih aktif tumbuh, misalnya pada ujung tunas dan daun
muda.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
Penampang Melintang
Epidermis (kulit)

Corteks

Parenchyma (daging)

Uraian Epidermis Corteks Parenchyma

Brix sama sama sama

rendah tinggi

Pol rendah sedang tinggi

HK rendah sedang tinggi

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

18
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

Pengaruh pH, Suhu dan Waktu pada perpecahan Sukrosa

PENGARUH pH < 7 pH > 7 SUHU WAKTU


Sukrosa Terjadi Tidak ada Makin tinggi Makin lama
perpecahan perpecahan akan makin akan makin
karena inversi (stabil) besar besar
perpecahan
sukrosa

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

Dekomposisi Sukrosa
A. Hidrolisa

• Adanya ion H+ ( atau pada fermentasi tertentu )  dekomposisi sukrosa,


membentuk tautomeric α dan β - siklis dan senyawa aliphatik D-glukosa dan D-
fruktosa
• Dari grafik ini terlihat bahwa semakin tinggi suhu dan semakin rendah pH
(konsentrasi H semakin tinggi) maka % sukrosa yang terinversi semakin besar.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

19
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

B. Dekomposisi alkali / basa terhadap larutan sukrosa

• Dekompisisi sukrosa akibat adanya ion OH –

• Dekomposisi sukrosa menjadi Furfural, 5-hidroksi-methyl-2-


furtural, methyl glyoxyl, glyceraldehyda, dioxyaceton, aceton, asam
laktat , asam trioksiglutarik, tryoxybutyric acid, asam asetat, asam
formiat, gas CO2 dll

• Pada tahap pertama dekomposisi sukrosa akan terbentuk asam


laktat yang setara dengan sekitar 75% berat sukrosa yang
terdekomposisi.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

• Pada larutan sukrosa dengan susu kapur yang


mempunyai pH 12 , sukrosa yang hilang dalam
1 jam sekitar 0,5 %

• Setiap kenaikan 1 tingkat pH atau 10 0 C suhu


maka kecepatan dekomposisi menjadi 3x lebih
tinggi

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

20
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

• Dekomposisi ini disertai dengan terbentuknya zat –zat yang


sangat berwarna, meskipun jumlahnya sedikit. Tak ada
hubungan yang pasti antara pembentukan asam dan
pembentukan zat warna. Namun dalam dekomposisi
sukrosa yang tinggi menyebabkan terbentuknya warna
yang tinggi pula.

• Karena terbentuknya asam-asam selama dekomposisi, pH


basa atau sifat basa (alkalinitas) larutan akan turun selama
proses dekomposisi terjadi. pH basa yang turun ini akan
menyebabkan pembentukan asam dan zat warna menjadi
lebih kecil. Namun pada kondisi sekitar titik netral (pH
netral), kehilangan gula akibat inversi mulai terjadi.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

• Dekomposisi minimal sukrosa terjadi pada pH


9 dimana konsentrasi ion H (penyebab inversi)
dan konsentrasi ion OH (penyebab
pembentukan asam dan warna) adalah kecil.

• Kehilangan gula yang mendidih selama 1 jam


pada tekanan normal sekitar 0.05%

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

21
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

C. Dekomposisi sukrosa karena suhu

• Dekomposisi dibawah titik leleh sukrosa berlangsung dengan


lambat

• Sedang diatas titik leleh sukrosa dekomposisi berlangsung dengan


cepat

• Gula rafinasi (dipanasi)  D-glukosa & D-fruktosan

• Dekomposisi yang disebabkan suhu pada gula murni lebih besar


daripada gula rafinasi.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

Proses Pembentukan zat warna akibat pengaruh suhu:


– Rendah, pada suhu leleh (suhu leleh sukrosa kristal 185-
186 °C)
– Sangat tinggi pada suhu lebih tinggi dari suhu leleh
– Pada suhu 200 0C akan terbentuk padatan coklat gelap,
larut dalam air, tidak manis, dan tidak dapat difermentasi,
yang disebut dengan nama caramel.
– Caramel mempunyai rumus molekul C12H18O9 atau biasa
disebut sacharan

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

22
2/25/2014

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PTPN X PERSERO


“KARAKTERISTIK NIRA & GULA”

KARAKTERISTIK KOMPONEN NIRA & GULA


“POLISAKARIDA”

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

PATI (STARCH)
• Tebu dan nira tebu mengandung sejumlah kecil pati (sekitar 0,005 %) yang
merupakan polimer unit-unit glukosa dengan ikatan α-1,4 dan mempunyai
specific rotation [α]20D + 200.

• Pati umumnya terdapat dalam jumlah terbatas pada meristem interkalar


dalam batang. Pati paling banyak terdapat pada daun tebu dan pucuk tebu.

• Konsentrasi pati di dalam daun tebu bervariasi selama kurun waktu satu
hari karena terkadang produk fotosintesis sementara disimpan di daun
sebagai pati. Di malam hari, pati diubah menjadi gula sederhana dan
diangkut dari daun menuju bagian tanaman lainnya.
• Adanya pati dalam nira dapat memperlambat proses kristalisasi sukrosa.
Pati dapat dihilangkan dengan menggunaka enzim.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

23
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

DEKTRAN & GUM


• Dektran dan gum merupakan polisakarida, yang larut pada nira dingin.
Dektran adalah hasil perombakan sukrosa oleh mikrobia melalui reaksi
enzimatis. Sedangkan gum adalah campuran dektran dan material alami
lainnya yang dapat mengalami presipitasi dengan penambahan alkohol 75
%.

• Apabila tebu mengalami luka dan dektran mulai terbentuk, maka level gum
dalam nira dapat melebihi 1 %.

• Dektran merupakan polimer glukosa dengan ikatan α – 1,6. Dektran pada


tebu atau nira dibentuk oleh beberapa strain bakteri Leuconostoc
mesenteroides.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

Leuconostoc mesenteroides = mendekomposisi sukrosa menjadi


dekstran secara bertahap.

1. Tahap I : penguraian sukrosa menjadi glukosa dan


fruktosa. Reaksi tahap I dikatalisis oleh enzim
invertase.
2. Tahap II : glukosa tersebut akan diubah menjadi
polimer dekstran dan pembentukan asam. Reaksi
tahap II dikatalisis oleh enzim dekstran sukrase.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

24
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

 Dekstran (C6H10O5) dalam keadaan murni, terlihat sebagai


massa berwarna putih yang tidak larut dalam air tetapi dapat
mengembang apabila terkena air membentuk jelly yang kental
yang dapat diendapkan dengan menggunakan alkohol.

invertase Dekstransukrase

C12H22O11 C6H12O6 + C6H12O6 H(C6H10O5)xOH

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

25
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

(Source : Bergey Manual


of Determinative Bacteriology, 1994)

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

EFEK DEKTRAN
• Dektran terbentuk cepat pada jaringan tebu yang terpapar dan nira pada
kondisi pH asam, Brix rendah dan suhu yang agak berfluktuasi.

• Akumulasi dekstran dapat menyebabkan berbagai masalah pada proses


pengolahan di PG yaitu : kehilangan gula (sukrosa), menaikkan viskositas
nira, menaikkan HK tetes dan menyebabkan distorsi kristal.

• Masalah yang paling signifikan dari akumulasi dektran dalam nira adalah
pol semu pada pembacaan polarisasi yang disebabkan karena dektran
mempunyai specific rotation [α]20D + 199, yang tiga kalinya sukrosa.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

26
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

EFEK DEKTRAN

• Biokonversi sukrosa menjadi dekstran adalah sebesar 25 %, yang


berarti setiap pembentukan 0,01 % dekstran menyebabkan
kehilangan sukrosa sebesar 0,04 % (Mochtar, 1995)

• Adanya dekstran 0,1 % dalam nira menyebabkan pembacaan


polarisasi sebagai sukrosa semu sebesar 0,3 % (Mochtar, 1995).
Kondisi ini akan menyebabkan kesalahan dalam penghitungan yang
didasarkan pada pol seperti ekstraksi, Winter Rendemen, dll

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

EFEK DEKTRAN
• Keberadaan dekstran dan amilum = meningkatkan viskositas nira
sehingga timbul kesulitan dalam proses pengolahan yang pada
akhirnya menurunkan kapasitas giling, efisiensi pabrik, dan kualitas
gula.

• Larutan sukrosa yang mengandung 1% dextran maka viskositas naik


menjadi lebih dari 2 kali viskositas larutan sukrosa normal.

• Dektran yang berbentuk jelly dapat menutupi saringan puteran dan


menahan kristal.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

27
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

28
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

KRISTAL PANJANG – DEXSTRAN EFFECT

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PTPN X PERSERO


“KARAKTERISTIK NIRA & GULA”

KARAKTERISTIK KOMPONEN NIRA & GULA


“SENYAWA ORGANIK”

29
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

• SENYAWA LIPIDA
– Meliputi : lilin tebu, asam lemak
– Berbentuk suspensi kasar tidak larut dan dapat dihilangkan terikut
dalam ampas
– Pada pemberian air imbibisi panas, maka lilin tebu akan mencair dan
terdispersi dalam nira dan dipisahkan dalam blotong
• SENYAWA ORGANIK KOMPLEKS
– Protein, berbentuk koloid dan dapat dihilangkan pada titik
isoelektriknya
– Getah / Gum, terdiri dari pentosan (koloid) yang dapat menaikkan
viskositas larutan
– Pektin, merupakan koloid hidrofil seperti getah/gum, terhidrolisa pada
suasana alkalis menghasilkan asam pektin, bila ditambah kapur
membentuk Calcium pektat yang mengendap

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PTPN X PERSERO


“KARAKTERISTIK NIRA & GULA”

KARAKTERISTIK KOMPONEN NIRA & GULA


“SENYAWA ANORGANIK”

30
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

• SENYAWA ANORGANIK
– Kation : K, Na, Ca, Mg, Fe, Al, Si
– Anion : P2O5, SO3, SiO2
– K, Na tidak berubah dalam pemberian kapur
– Fe, Al dalam bentuk suspensi dalam partikel tanah, yang dapat
dihilangkan pada pemberian kapur sampai pH = 8
– Phosfat sebagian besar dalam bentuk terlarut dan 80 -90 % dapat
diendapkan pada pemberian kapur
– Silikat sebagian besar dalam bentuk suspensi SiO2 yang dapat
dihilangkan dengan pemberian kapur
– Magnesium terendapkan pada pH tinggi sebagai Mg(OH)2, dimana
pengendapannya berpengaruh terhadap kecepatan pengendapan Ca
phosfat dan Ca carbonat menjadi naik (DEER)

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PTPN X PERSERO


“KARAKTERISTIK NIRA & GULA”

KARAKTERISTIK KOMPONEN NIRA & GULA


“SENYAWA WARNA”

31
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

ZAT WARNA
• Pigmen warna hijau dan kuning seperti : klorofil A dan B, karoten dan
xantofil terdapat secara alami di setiap bagian tanaman tebu yang berwarna
hijau.

• Komponen warna yang menyebabkan warna pada gula produk dapat


dikelompokkan menjad 4 yaitu :
1. Komponen derivat dari tanaman tebu, biasanya fenolik, polifenolik dan flavonoid.
2. Komponen karamel yang terbentuk dari dekomposisi sukrosa dan gula inversi karena
panas. Komponen ini menyebabkan warna hitam dan coklat.
3. Komponen tipe melanoidin yang terbentuk pada reaksi antara gula dan komponen
amine. Komponen ini menyebabkan warna hitam dan coklat.
4. Komponen warna yan dibentuk dari degradasi fruktosa pada kondisi tertentu

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

A. Zat warna pada tebu


• Zat warna utama atau pigmen yang secara alami ada dalam tanaman
tebu adalah : klorofil, xanthofil, karoten dan anthosianin. Tiga pigmen
pertama terdapat pada bagian plastida tanaman tebu dan
menimbulkan warna hijau.

• Sedangkan pigmen keempat terdapat pada sel tanaman (sap sel) dan
menimbulkan warna ungu, biru dan merah. Warna yang dihasilkan
oleh pigmen keempat dipengaruhi oleh konsentrasi ion hidrogen pada
sel tanaman. Pada saat sel bersifat asam maka warna yang dihasilkan
pigmen adalah merah dan saat basa, maka warna yang dihasilkan
adalah biru atau ungu.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

32
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

1. Klorofil
• Klorofil adalah kromoprotein yang membentuk warna hijau pada
beberapa bagian tumbuhan. Klorofil disusun oleh 2 pigmen yaitu :
klorofil a (C55H72O5N4Mg) dan klorofil b (C55H70O6N4Mg). Klorofil tidak
larut dalam air dan larutan gula, namun larut pada alkohol, ether dan
alkali.
• Klorofil tidak berpengaruh dalam proses di PG

2. Xanthofil
• Xanthofil merupakan pigmen warna kuning dengan rumus kimia
C60H56O2.
• Seperti halnya klorofil, xanthofil tidak larut pada air dan larutan gula
sehingga tidak berpengaruh dalam proses di PG

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

3. Karoten
• Karoten merupakan pigmen warna kuning dengan rumus kimia C40H56.
Karoten ada 2 yaitu α-karoten dan β-karoten.
• Karoten tidak larut pada air dan larutan gula sehingga tidak
berpengaruh dalam proses di PG.

4. Anthosianin
• Anthosianin adalah pigmen warna merah, biru dan ungu pada
tanaman. Pigmen ini dapat berikatan dengan glukosa dan jenis gula
lainnya membentuk anthosianin.
• Anthosianin larut dalam air namun tidak berefek pada pengolahan di
PG.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

33
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

B. Senyawa Bukan Gula dalam Tebu yang


mampu memicu timbulnya warna
• Beberapa senyawa dalam tebu mempunyai sifat tidak berwarna,
namun apabila bereaksi dengan senyawa lain akan mampu memicu
terjadinya warna. Senyawa dengan sifat seperti itu dalam tebu
dikelompokkan menjadi 2 yaitu : polifenol dan komponen amino.

• Polifenol pada tebu apabila bereaksi dengan besi dan oksigen,


terutama pada suasana alkali, dapat membentuk warna gelap.

• Komponen amino dalam nira apabila bereaksi dengan gula reduksi


dapat memicu terbentuknya warna.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

C. Senyawa warna hasil dekomposisi gula

• Dalam proses pengolahan di PG, komponen gula maupun non gula


berinteraksi dengan panas, pH, udara, besi (dari peralatan), bahan
pembantu proses, dsb. Semua faktor tersebut mempunyai potensi
memicu pembentukan warna pada nira atau gula.

• Sebagian warna berasal dari reaksi kimia dari komponen non gula
nira, sedangkan sebagian warna berasal dari hasil dekomposisi gula.
Warna dari dekomposisi gula dapat dikelompokkan menjadi :
1. Karamel
2. Produk dekomposisi gula
3. Produk reaksi gula reduksi dan komponen amino

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

34
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

Saccharatin Dalam Proses Gula


 Saccharatin diasosiasikan sebagai sabut tebu, pigment tesebut tidak
berwarna namun akan berwarna kuning apabila terkapuri
 Ampas halus sebagian besar terdiri atas gabus (pitch), bagian gabus
inilah yang menyebabkan terjadinya purity drop dari nira encer ke
nira seduhan
 Pada umumnya penyebab utama terjadinya peningkatan warna dan
akumulasi penambahan bukan gula lebih disebabkan oleh adanya
pitch bukan oleh sabut
 Partikel ampas halus yang terdapat dalam nira bila sampai ke stasiun
kristalisasi maka akan menjadi kristal inti, hal ini yang menyebabkan
adanya kristal palsu
 Secara alamiah partikel ampas halus bersifat menyerap uap air
sehingga kadar air pada gula akan menjadi lebih tinggi, dan gula akan
lebih cepat basah. Selain itu juga ampas halus juga dapat
meningkatkan warna gula

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PTPN X PERSERO


“KARAKTERISTIK NIRA & GULA”

KARAKTERISTIK KOMPONEN NIRA & GULA


“MINERAL”

35
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
KOMPONEN MINERAL (Chen & Chou, 1993 : 31) Quality Assurance

 Komponen anorganik pada


tebu biasanya terdapat dalam
bentuk ion yang larut dalam air,
garam, komponen dari molekul
organik komplek, atau
komponen tak larut.

 Phospat, silika dan magnesium


akan dihilangkan melalui
proses pemurnian. Sedangkan
potasium, khlorida, sodium dan
sedikit sulfat tidak dapat
dihilangkan di proses
pemurnian.

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
KOMPONEN MINERAL (Chen & Chou, 1993 : 31)

 Saat konsentrasi mineral,


terutama potasium, pada
tetes tinggi maka sukrosa
yang terikut dalam tetes juga
akan meningkat sehingga HK
tetes naik dan kehilangan
gula meningkat.

 Potasium adalah mineral


utama pada nira (lebih dari
60 % kadar abu) yang berasal
dari bagian tanaman tebu
yang muda (pucuk dan daun)

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

36
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
KOMPONEN MINERAL (Chen & Chou, 1993 : 32) Quality Assurance

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
ASAM ORGANIK (Chen & Chou, 1993 : 33)

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

37
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

TAMBAHAN

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

REAKSI MAILLARD

• Reaksi maillard :

Gula reduksi + amine → pigmen coklat + bau

• Reaksi maillard bukan merupakan reaksi enzimatis


• Reaksi ini terjadi apabila terdapat gugus amine
(protein) dan gugus carbonyl dari kelompok gula

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

38
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

• Tahapan reaksi maillard :

Condensation – amine/carbonyl

Rearrangement - enolization

Fragmentation

Strecker degradation

Polymerization – brown color

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance
1. Initial Step
 Reaksi antara gula reduksi dan asam amino primer
 Kehilangan molekul air pada tahapan ini, menghasilkan
formasi N glikosida ( gula terikat pada gugus NR2)

N glikosida

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

39
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

2. Amadori Re-arrangement
 Terjadi proses siklisasi ion immonium
 Setelah itu terjadi amadori rearrangement
 Alkali mengkatalis reaksi isomerisasi

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

3. Fragmentation
 Produk glikosilamin dan amadori
terbentuk pada saat pertengahan reaksi
maillard
 Konsentrasi produk intermediate
tergantung kondisi reaksi (pH, suhu dan
waktu)
 Pada rentang pH 4-7, produk Amadori
mengalami degradasi untuk melepaskan
komponen 1- dan 3-deoksidikarbonil
(deoksioson)

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

40
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

81

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “ February 25, 2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

 Pembentukan komponen aromatis umumnya


berasal dari deoksioson. Deoksioson merupakan
komponen α-dikarbonil reaktif.
o Produk sekunder dari 1-deoksioson adalah
furanosa (komponen aromatis penting),
pentosa dan heksosa
o Produk sekunder dari 3-deoksioson adalah
pirroles, piridin dan formilpirroles

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

41
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

Pentosa nantinya dapat bereaksi dengan amine untuk


menghasilkan produk warna orange

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

4. Strecker Reaction
 Reaksi antara komponen α-dikarbonil dan amine
 Reaksi tersebut termasuk transaminasi dan hasil
aminoketon, aldehid dan karbondioksida

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

42
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

 Aldehid (yang merupakan strecker aldehyde) dan


aminoketon menghasilkan produk bau yang
menyengat
 Aldehid strecker meliputi ethanal (aroma manis
buah), metilpropanal (beraroma gandum) dan 2-
fenilethanal (beraroma wangi bunga/madu)
 Kondensasi 2 aminoketon menghasilkan derivat
pirazin yang juga memiliki aroma kuat

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

5. Polymerization
 Pembentukan brown nitrogen yang mengandung
pigmen (melanoidin) oleh kondensasi aldol dan
polimerisasi karboil-amine
 Produk berupa komponen N-,O-, S-heterosiklik

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “

43
2/25/2014

Integrity
Co-Creation
Quality Assurance

87

KURSUS PABRIKASI CHEMIKER PG - 11


“ KARAKTERISTIK NIRA & GULA “ February 25, 2014

44

Anda mungkin juga menyukai