Anda di halaman 1dari 31

9/11/2020

DISKUSI LANJUT VIA


PHONE/WA : 0877 3856 3444
EMAIL : rifai.lppky@gmail.com

TATA TERTIB WEBINAR :


1. Terimakasih telah datang tepat waktu dalam sesi webinar seri analisis
gula # 02.
2. Untuk memastikan Anda sudah terhubung dengan fitur komunikasi
suara, lakukan hal di bawah ini :
a. Bagi Anda yang menggunakan komputer, tunggu sampai
Aplikasi otomatis terbuka, lalu klik “Join with Computer Audio”
b. Sedangkan bagi Anda yang menggunakan mobile phone, klik
“Allow” bila muncul “Permission for Audio & Video” dan pilih
“Join with Audio” yang ada di kiri bawah layar.

3. Pastikan koneksi Internet anda stabil dan posisi anda senyaman


mungkin selama mengikuti sesi Webinar.
4. Silahkan set audio mute pada saat webinar berjalan
5. Fitur-fitur lain yang akan digunakan : drop chat dan raise hand

1
9/11/2020

TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI


PESERTA DARI :

1. PT. Kebon Agung


2. PT. Perkebunan Nusantara X
3. PT. Perkebunan Nusantara XI
4. PT. Rejoso Manis Indo
5. PT. Industri Gula Nusantara
6. PT. Sentra Usahatama Jaya
7. PT. Indo Gula Pastika

2
9/11/2020

A. KOMPOSISI PENYUSUN TEBU GILING

Gula dibuat dimana?

Istilah kimia untuk gula pasir adalah sakarosa atau sukrosa. Sakarosa dibuat secara alami dalam
batang tebu melalui proses fotosintesa, yaitu reaksi antara air (H2O) dan gas asam arang (CO2) di
udara dengan bantuan sinar matahari dan butir-butir hijau daun (chlorophyl) melalui pembentukan
monosakarida.

sinar matahari
6 CO2 + 6 H2O C6H12O6 + 6 O2
klorofil
monosakarida

enzim
C6H12O6 + C6H12O6 C12H22O11 + H2O
glukosa fruktosa sakarosa

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

3
9/11/2020

BAGAN ISTILAH DALAM DUNIA TEBU

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

Komposisi Tebu Komponen % (padatan terlarut)


Sugar 75-92
Sukrosa 70-88
Fruktosa 2-4
Glukosa 2-4
Garam 3-4.5
Asam anorganik 1.5-4.5
Asam organic 1.0-3.0
Asam Organik 1.5-5.5
Asam Karboksilat 1.1-1.3
Asam Amino 0.5-2.5
Senyawa organik lain
Protein 0.5-0.6
Pati / starch 0.001-0.1
Gums 0.3-0.6
Wax, Fat, Phosphat 0.05-0.15
Senyawa lain 3.0-5.0
(Chen n Chou, 1993 : 27)

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

4
9/11/2020

Zat kering Zat kering


Sukrosa Sukrosa
terlarut terlarut
13 13
(RDS) (RDS)
15 Zat terlarut 15 Zat terlarut
non-sukrosa non-sukrosa
2 2

Nira terekstraksi
Nira
86
82,5
Bagan Representasi Tebu
Air Air
71 71
A. Komposisi Umum Penyusun Tebu
B. Dengan Air Tebu Bebas Brix

Angka menunjukkan fraksi massa


dalam g/100 g tebu
Air tebu
bebas brix ( Rein, 2017 )
3,5
Sabut total
Sabut Sabut
17,5
14 14

A B

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

B. TEKNIK ANALISIS BRIX

10

5
9/11/2020

PENGERTIAN

ZAT KERING
SEJATI

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

11

PENGERTIAN

❑ Pengertian BRIX adalah berat ZAT KERING terlarut total pada setiap
100 bagian berat larutan. Oleh sebab itu, ada korelasi antara brix
dengan kekentalan larutan atau b.j. (berat jenis) larutan.

❑ Brix sering disebut juga dengan istilah Refractometric Dry Solids


(RDS). Untuk larutan yang hanya mengandung gula dan air, brix
adalah persen massa gula dalam larutan tersebut. (Rein, 2007)

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

12

6
9/11/2020

ANALISIS ZAT KERING SEJATI

❑ Dilakukan terhadap bahan yang kandungan airnya sedikit


❑ Proses pengeringan dilakukan sampai didapat bobot
konstan menurut cara yang telah ditentukan
❑ Contoh : penetapan zat kering dari gula, ampas dan blotong

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

13

ANALISIS ZAT KERING SEJATI

Contoh Analisis Zat Kering Sejati untuk sampel Gula


A. ALAT-ALAT :
Botol timbang dengan tutup terasah
Timbangan analitis
Alat pengering

B. SAMPEL :
Gula

C. CARA KERJA :
o Timbanglah contoh gula sebanyak 5 gram (untuk yang amat basah 3 gram) dengan penggunaan timbangan analitis, dalam
botol timbang atau alat khusus keperluan ini.
o Keringkanlah gula yang telah ditimbang tadi di dalam alat pengering dengan tutupnya terbuka. Pengeringan dilakukan pada
suhu 102 – 105oC selama 2 jam.
o Sesudah pengeringan 2 jam kemudian didinginkan didalam eksikator. Sesudah dingin timbang lagi dengan tempat gulanya
tertutup.
o Berat gula yang ditimbang pada penimbangan kedua ini merupakan berat gula kering, sedang selisih berat gula sebelum dan
sesudah pengeringan merupakan berat air.

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

14

7
9/11/2020

ANALISIS ZAT KERING SEJATI

D. CONTOH PERHITUNGAN :
Berat gula + botol timbang = 19,872 gram
Berat botol timbang kosong = 14,872 gram
Berat gula = 5,000 gram
Berat gula + botol timbang sesudah dikeringkan = 19,685 gram
Berat botol timbang = 14,872 gram
Berat gula kering = 4,993 gram

4,993
Kadar zat kering gula = x 100 = 99,86 %
5,000

CATATAN :
Untuk kristal gula yang tinggi kualitasnya seperti SHS dan HS tidak ditetapkan % brixnya,
tetapi ditetapkan kadar zat keringnya.

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

15

ANALISIS BRIX

❑Brix dapat diukur dengan cara :

1 Teknik Piknometris

2 Teknik Refraktometris

3 Teknik Hidrometris

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

16

8
9/11/2020

1. Analisis Brix – Teknik Piknometris

❑ Piknometer adalah suatu alat untuk menentukan berat jenis benda. Alat ini terbuat
dari gelas berbentuk seperti botol kecil, dilengkapi dengan tutup dengan lubang
kapiler. Alat ini mempunyai volume tertentu dan dibuat sedemikian sehingga pada
t0 yang sama selalu terukur volume yang sama.

❑Dengan menggunakan piknometer yang berisi air kemudian setelah itu piknometer
diisi larutan gula, dan setelah dikoreksi dengan temperatur maka dapat dihitung
berat jenis larutan tersebut. Dari tabel berat jenis brix didapat brix yang belum
dikoreksi. Kemudian dengan melihat tabel koreksi temperatur dapat dihitung brix
terkoreksi.

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

17

1. Analisis Brix – Teknik Piknometris

Gambar Piknometer

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

18

9
9/11/2020

1. Analisis Brix – Teknik Piknometris

Contoh Analisis Brix dengan teknik Piknometris


A. ALAT-ALAT :
o Timbangan kasar
o Ember plastik
o Pengaduk
o Timbangan analitik
o Piknometer
o Alat pengering (oven)

B. SAMPEL :
o Tetes
o Air suling masak (aquadest)
o Alkohol

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

19

1. Analisis Brix – Teknik Piknometris

Contoh Analisis Brix dengan teknik Piknometris


C. CARA ANALISIS :
1) Penetapan Nilai Akhir Piknometer
o Ambillah piknometer berselubung hampa (50 ml, 27,5oC), bersihkan baik-baik disebelah luarnya maupun
dalam dengan air suling lalu bilas dengan sedikit alkohol. Setelah dikeringkan, timbanglah dengan neraca
analitik secara teliti (4 angka dibelakang koma dalam gram).
o Kemudian isilah piknometer dengan air suling yang telah dimasak dan dingin, sampai tidak terdapat
gelembung udara dalam piknometer. (Piknometer terisi penuh dengan air suling) Pasang tutupnya. Timbang
piknometer yang terisi penuh dengan air suling tadi dengan teliti.
o Segera setelah penimbangan selesai, amati temperatur cairan dengan ketelitian 0,1oC (t1oC) dengan
thermometer Clerget. Dengan pertolongan tabel dapat ditentukan volume spesifik air pada t1oC (Tabel IV
Buletin 11) untuk menentukan nilai air piknometer.

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

20

10
9/11/2020

1. Analisis Brix – Teknik Piknometris

Contoh Analisis Brix dengan teknik Piknometris


C. CARA ANALISIS :
2) Penetapan Brix Tetes
o Timbanglah 150 gram melasse (tetes) dari suatu contoh yang telah diaduk baik-baik dalam sebuah panci yang bersih dan
telah diketahui beratnya dengan neraca yang mempunyai ketelitian 50 mgram (timbangan kasar). Tambahkan air suling
1.350 gram dengan demikian didapat berat melasse dan air suling 1.500 gram. (Pengenceran 10 x). Kemudian aduklah
hati-hati dengan pengaduk gelas sampai melasse larut semua. Hal ini dapat dilihat dengan memindahkan larutan
tersebut pada panci lain yang bersih, sehingga dapat dilihat apakah masih ada gumpalan melasse yang menempel pada
dasar atau dinding panci pertama tadi.
o Piknometer bersih dan kering yang sudah ditetapkan nilai airnya dibilas dengan larutan melasse yang telah dibuat, lalu
diisi sehingga betul-betul penuh, pasang tutupnya. Cuci bagian luarnya dan keringkan. Setelah itu baru ditimbang dengan
teliti dan temperatur larutan dicatat seperti pada A (t2oC) gunakan thermometer Clerget.
o Berat larutan dibagi dengan nilai air diperoleh berat jenis larutan. Dan dari berat jenis ini dengan pertolongan tabel
(Tabel II Buletin 11) diperoleh brix larutan yang belum terkoreksi. Koreksi brix pada suhu t2oC dapat diperoleh dengan
pertolongan tabel (Tabel V Buletin 11).

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

21

1. Analisis Brix – Teknik Piknometris

Contoh Analisis Brix dengan teknik Piknometris


C. CONTOH PERHITUNGAN :
Berat piknometer + air suling (t1 = 32,1oC) = 124,9036 gram
Berat piknometer kosong = 75,2345 gram _
Berat air suling = 49,6691 gram
Volume spesifik pada suhu 32,1oC (Tabel IV Buletin 11) = 1,00488 cm3 x
Nilai air piknometer = 49,9915 cc/ml

Berat piknometer + larutan melasse (t2 = 30,5oC) = 126,9581 gram


Berat piknometer kosong = 75,2345 gram _
Berat larutan melasse = 51,7236 gram
Nilai air piknometer = 49,9915 cc/ml /
Berat jenis larutan melasse (lihat Tabel II Buletin XI) = 1,0346

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

22

11
9/11/2020

1. Analisis Brix – Teknik Piknometris

Contoh Analisis Brix dengan teknik Piknometris


C. CONTOH PERHITUNGAN :

Brix tak terkoreksi (Tabel II Buletin 11) = 9,649


Koreksi suhu pada 30,5oC (Tabel V Buletin 11) = 0,198 +
= 9,847
Pengenceran = 10 x
Brix tetes sesungguhnya = 98,47 %

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

23

1. Analisis Brix – Teknik Piknometris

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

24

12
9/11/2020

2. Analisis Brix – Teknik Refraktometris

❑ Indeks bias suatu larutan gula atau nira mempunyai hubungan


yang erat dengan brix. Artinya bahwa jika indeks bias nira bisa
diukur, maka brix nira dapat dihitung berdasarkan indeks bias
tersebut.

❑ Alat untuk mengukur brix dengan indeks bias dinamakan


Refraktometer. Dengan menggunakan alat ini contoh nira yang
digunakan sedikit dan alatnya juga tidak mudah rusak.

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

25

2. Analisis Brix – Teknik Refraktometris

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

26

13
9/11/2020

3. Analisis Brix – Teknik Hidrometris

❑ Analisis brix menggunakan hydrometer yang dikenal dengan Alat Penimbang Brix (APB). Alat ini
paling umum pemakaiannya di pabrik, karena pemakaiannya mudah dan cepat. Terbuat dari bahan
gelas, berbentuk silindris yang bagian bawahnya berbentuk bola. Pada bagian atas meruncing dan
pada bagian ini terdapat skala yang menunjukkan derajat brix.
❑ Prinsip kerjanya adalah bahwa gaya keatas yang dialami oleh suatu benda yang dicelupkan dalam
cairan tergantung dari berat jenis cairan. Jadi semakin kecil berat jenis maka Alat Penimbang Brix
semakin tenggelam. Kemudian brix akan ditunjukkan pada skala yang persis berada di permukaan
cairan tersebut.
❑ Skala alat penimbang brix ditetapkan pada suhu (27,5oC), maka alat tersebut hanya akan
menunjukkan harga yang benar, apabila penentuannya dilakukan pada suhu 27,5oC. Oleh karena itu,
pada waktu analisis harus dilakukan koreksi suhu (Tabel III Buletin XI)

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

27

3. Analisis Brix – Teknik Hidrometris

❑ Untuk nilai brix yang benar, perlu diadakan koreksi suhu dengan tanda ( + ) demikian
pula sebaliknya. Besar kecilnya koreksi suhu tergantung dengan kadar zat kering yang
terlarut.
❑ Selain koreksi suhu ada juga koreksi alat
❑ Untuk industri gula di Indonesia APB dibuat dalam 5 skala :
Skala : 2 - 13,5
Skala : 13 - 21,0
Skala : 19 - 27,0
Skala : 26 - 48,0
Skala : 46 - 68,0

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

28

14
9/11/2020

3. Analisis Brix – Teknik Hidrometris

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

29

3. Analisis Brix – Teknik Hidrometris

Yang perlu diperhatikan dalam pemakaian Alat Penimbang Brix (APB) :


a. Alat harus bersih dan kering
b. Pada waktu mengamati, tinggi mata harus sejajar dengan permukaan cairan
c. Pada waktu mengamati suhu cairan, air raksa pada termometer masih tercelup
pada cairan atau larutan
d. Silinder mol dibasuh dengan larutan yang akan diisikan
e. Gelembung udara harus dihilangkan dahulu

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

30

15
9/11/2020

3. Analisis Brix – Teknik Hidrometris

Contoh Analisis Brix dengan teknik Hidrometris

A. ALAT-ALAT :
o Silinder winter
o Alat Penimbang Brix

B. SAMPEL :
o Nira

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

31

3. Analisis Brix – Teknik Hidrometris

Contoh Analisis Brix dengan teknik Hidrometris


C. CARA KERJA :
o Dari suatu contoh nira, aduk baik-baik lalu masukkan ke dalam silinder winter (mol glas) dengan hati-hati
sampai penuh dan buih yang timbul mengalir ke tepi. Diamkan dalam keadaan tenang di tempat yang datar
sampai kotoran kasar mengendap dan gelembung udara sudah tidak ada lagi (± 15 menit) hilangkan buih di
permukaan.
o Kemudian masukkanlah alat penimbang brix (APB), hati-hati agar tangkai bagian atas kering dan tidak
menyentuh dinding mol glas. Apabila sudah tenang amati dengan teliti skala pembacaan, dimana kedudukan
mata harus sejajar dengan permukaan nira yang diamati dan seolah-olah tidak terjadi kenaikan kapiler pada
tangkai. Amati pula temperatur nira tadi dengan thermometer yang ada pada penimbang brix tadi dan ingat
bahwa bagian bawah harus masih tercelup.
o Dari pengamatan alat penimbang brix, diperoleh brix yang belum terkoreksi. Koreksi temperatur dapat
diperoleh dengan pertolongan tabel. (Tabel III buletin 11)

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

32

16
9/11/2020

3. Analisis Brix – Teknik Hidrometris

Contoh Analisis Brix dengan teknik Hidrometris


C. CARA KERJA :

Pengamatan alat penimbang brix = 15,40


Suhu = 28oC

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

33

3. Analisis Brix – Teknik Hidrometris

Contoh Analisis Brix dengan teknik Hidrometris


D. PERHITUNGAN :

15,4 - 15
X = 0,02+ (0,01 - 0,02)
20 - 15

= 0,02 - 0,0008
= 0,0192 ≈≈ 0,02

Pengamatan alat penimbang brix = 15,40


Koreksi suhu pada 28oC = 0,02 +
15,42 (brix terkoreksi suhu)

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

34

17
9/11/2020

3. Analisis Brix – Teknik Hidrometris

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

35

C. TEKNIK ANALISIS POL

36

18
9/11/2020

PENGERTIAN

❑ Gula (sakarosa) mempunyai sifat optis aktif yaitu memutar bidang


polarisasi kekanan
❑ Larutan-larutan gula yang dikerjakan di PG adalah campuran dari
sakarosa dan zat-zat optis yang lain, terutama glukosa & fruktosa
❑ Sehingga perputaran bidang polarisasi yang terjadi merupakan
resultan (jumlah) perputaran-perputaran berbagai komponen
❑ Perputaran ini dinyatakan “Pol”

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

37

PENGERTIAN

❑ Prinsip cahaya terpolarisasi :

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

38

19
9/11/2020

PENGERTIAN

❑ Prinsip cahaya terpolarisasi :

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

39

PENGERTIAN

❑ Prinsip cahaya terpolarisasi :

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

40

20
9/11/2020

PENGERTIAN

❑ Sukrosa memutar bidang polarisasi ke kanan, dan jenis perputaran ini


disebut dextrorotatory.
❑ Glukosa, amilum dan dektran juga memutar bidang polarisasi ke
kanan, sedangkan fruktosa memutar bidang polarisasi ke kiri.
Perputaran bidang polarisasi ke kiri disebut levorotatory
❑ Sifat inilah yang digunakan sebagai dasar dalam penentuan besarnya
pol suatu sampel larutan

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

41

PENGERTIAN

❑ Kekuatan Rotasi Spesifik Beberapa Jenis Gula :

Glukosa = + 52,7
Fruktosa = - 92,4
Sukrosa = + 66,5
Pati = + 200
Dektran = + 199

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

42

21
9/11/2020

PENGERTIAN

❑ Pengertian Pol juga dapat diartikan sebagai kadar gula yang terlarut
tiap 100 gram larutan yang penentuannya dilakukan pada polarisasi
tunggal menurut cara yang telah ditentukan.
❑ Derajat pol atau pol adalah jumlah gula (dalam gram) yang ada dalam
setiap 100 gram larutan yang diperoleh dari pengukuran dengan
menggunakan polarimeter secara langsung. Jadi menurut pengertian
ini jika pol nira = 15, berarti dalam 100 gram larutan nira terdapat gula
15 gram. Selebihnya 85 gram adalah air dan zat terlarut bukan gula.

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

43

PENGERTIAN

❑ Pengukuran pol dengan polarimeter didasarkan pada putaran optik larutan


sukrosa di mana penunjukkan angka 100 pada polarimeter didapat dari
mengukur larutan sukrosa murni yang mengandung 26,00 g sukrosa setiap
100 ml larutan. Pengukuran ini dilakukan pada panjang gelombang 589,44
nm pada suhu pengukuran 20 oC panjang tabung 2 dm.
❑ Penetapan atau penentuan kadar gula (polarisasi) pada bahan-bahan hasil
pabrik dilakukan dengan jalan :
1. Pengenceran ( Takaran )
2. Menimbang bobot normal

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

44

22
9/11/2020

PENGERTIAN

Gambar Polarimeter

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

45

1. Analisis Pol – Pengenceran (Takaran)

❑ Hasil dari pengamatan dari alat polarimeter yang kita peroleh adalah
merupakan pengamatan perputaran polarisasi dari larutan yang kita
peroleh/periksa

❑ Rumus :
bobot normal 110
Polarisasi ( % pol ) = Pengamatan x x
b.j x 100 100

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

46

23
9/11/2020

1. Analisis Pol – Pengenceran (Takaran)

Contoh Analisis Pol


A. ALAT-ALAT : B. SAMPEL :
o Gelas kimia o Nira
o Labu takar 100/110 ml o Acetat timbal basis
o Gelas pengaduk o Dinatrium phosphat 10 %
o Corong gelas
o Kertas tapis
o Gelas tapis
o Gelas arloji
o Pembuluh polarimeter 200 mm
o Polarimeter (Saccharimeter)

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

47

1. Analisis Pol – Pengenceran (Takaran)

Contoh Analisis Pol


C. CARA KERJA :
o Untuk mendapatkan hasil yang lebih mendekati untuk penentuan polarisasi masukkanlah nira yang telah
ditentukan brixnya ke dalam labu takar 100/110 ml sampai tanda 100 ml. Labu takar terlebih dahulu dicuci
dengan nira.
o Tambahkan berturut-turut 5 ml acetat timbal basis dan 3 tetes dinatrium phospohat 10 %, baru diisi sampai
garis tanda 110 ml dengan aquadest.
o Kemudian keringkan air yang ada pada leher labu, gojog baik-baik dan ditapis (beberapa ml filtrat pertama
dibuang). Untuk mencegah penguapan selama penapisan tutuplah corong dengan sepotong gelas (gelas arloji).
o Filtrat yang jernih diisikan pada pembuluh polarisasi 200 mm dengan memegang pada monturnya (ebonit)
sampai tidak terdapat lagi gelembung udara. Ingat gelas penutup bersih betul, agar tidak menyulitkan
pengamatan. Kemudian amati polarisasi pada saccharimeter.
o Dengan pertolongan tabel Schmitz (Tabel VI Buletin 11) dari hubungan antara brix belum terkoreksi dan
pengamatan polarisasi terkoreksi (pada pembuluh 200 mm) akan diperoleh polarisasi.

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

48

24
9/11/2020

1. Analisis Pol – Pengenceran (Takaran)

Contoh Analisis Pol


C. CONTOH PERHITUNGAN :

Contoh yang dianalisa adalah nira


Diketahui :
➢ Pengamatan APB/suhu = 15,40 / 28oC
➢ Koreksi suhu = 0,02 +
➢ Pengamatan brix terkoreksi suhu = 15,42

➢ Bj nira ( dari tabel II buletin 11 ) = 1,05906


➢ Pengamatan perputaran pol = 67,80

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

49

1. Analisis Pol – Pengenceran (Takaran)

Contoh Analisis Pol


C. CONTOH PERHITUNGAN :

Maka % pol yang didapat :

26,000 110
% pol = 67,80 x x
1,05864 x 100 100

= 18,32

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

50

25
9/11/2020

1. Analisis Pol – Pengenceran (Takaran)

Contoh Analisis Pol

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

51

1. Analisis Pol – Pengenceran (Takaran)

Contoh Analisis Pol

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

52

26
9/11/2020

1. Analisis Pol – Pengenceran (Takaran)

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

53

2. Analisis Pol – Menimbang Bobot Normal

❑ Hasil pengamatan perputaran polarisasi pada polarimeter langsung menunjukkan


polarisasi ( % pol ) dari larutan yang diperiksa

❑ Contoh :
• Contoh yang dianalisis adalah kristal gula SHS dan ditimbang 26,0000 gram (berat
normal), dilarutkan sampai volume 100 ml dan diamati perputaran polarisasinya
pada pembuluh 2 dm
• Hasil pengamatan menunjukkan 99,50 maka polarisasinya 99,50

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

54

27
9/11/2020

ALTERNATIF ANALISIS POL

❑ Syarat utama pengukuran pol dengan polarimeter adalah larutan filtrat yang diukur harus
jernih dan tidak berwarna gelap
❑ Bahan penjernih yang lazim dipakai adalah Timbal Asetat karena kualitas penjernih lebih
unggul daripada bahan penjernih dari garam-garam lainnya (Browne & Zerban, 1941). TETAPI
bersifat Neurotoxic dan Carcinogen.

❑ Sejak 1987, Chou telah berhasil meneliti dan melaporkan metode alternatif analisis pol dan
sakarosa tanpa menggunakan senyawa kimia yang berbahaya. Perkembangan selanjutnya,
terdapat 2 metode analisis alternatif ramah lingkungan dan kesehatan yang digunakan secara
luas di Industri Gula dunia, yaitu :
1. Menggunakan senyawa kimia yang lebih aman terhadap lingkungan dak kesehatan
2. Menggunakan instrumen analisis polarisasi berbasis near infrared (NIR)

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

55

ALTERNATIF ANALISIS POL

1. Polarisasi dengan Senyawa Kimia Tak Berbahaya


o Salah satu kriteria agensia penjernih, selain bisa digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan
senyawa lain, adalah kemampuannya untuk membentuk inti endapan dalam larutan gula yang
diikuti dengan pertumbuhan inti endapan tersebut sampai pada ukuran yang dapat disaring.

o Selama proses presipitasi, terjadi proses adsorbsi kelompok ion/molekul yang ada, yang otomatis
juga memisahkan warna dan turbiditas larutan

o Senyawa kimia yang banyak digunakan sebagai alternatif penjernih dalam Analisa polarisasi adalah
dari kelompok garam aluminium.

o Dari hasil screening yang dilakukan oleh Chou, didapatkan bahwa senyawa kimia alternatif yang
dapat digunakan untuk Analisa polarisasi adalah kombinasi dari senyawa kimia Ca(OH)2 dan AlCl3.

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

56

28
9/11/2020

Timbal Asetat sebagai bahan penjernih dalam Analisa Pol di Laboratorium termasuk
Logam Berat dan Bahan Beracun Berbahaya (B3) yang tidak dianjurkan dan sebagai
alternatif digunakan Poli Aluminium Klorida (PAK).

Aplikasi Bahan Penjernih


Komposisi PAK Selisih
Material Bx PAK Pb. Acetate
Pty
PAK 1 PAK 2 Pol Pty Pol Pty
First Exp. Juice 2,5 gr 1,2 gr 15,80 13,54 85,70 13,58 85,98 0,28
Mixed Juice 2,5 gr 1,2 gr 11,94 10,09 84,51 10,13 84,80 0,30
Clear Juice 2,5 gr 1,2 gr 12,73 10,73 84,25 10,75 84,41 0,16
Syrup 2,5 gr 1,2 gr 50,35 41,72 82,86 41,83 83,07 0,21
A Massecuite 2,5 gr 1,2 gr 90,80 78,19 86,11 78,31 86,24 0,13
A Molasses 2,5 gr 1,2 gr 80,40 59,10 73,51 59,40 73,88 0,37
B Massecuite 2,5 gr 1,2 gr 92,70 70,66 76,23 70,89 76,47 0,24
B Molasses 2,5 gr 1,2 gr 80,20 46,98 58,57 47,31 58,99 0,42
C Wash 2,5 gr 1,2 gr 76,35 43,16 56,53 43,48 56,95 0,43
C Massecuite 2,5 gr 1,2 gr 97,35 59,51 61,13 59,86 61,49 0,36
Final Molasses 2,5 gr 1,2 gr 88,60 28,64 32,33 28,98 32,71 0,38
(Dokumentasi PG GMP)
57

• Bahan penjernih Polialuminium klorida (PAK) menghasilkan filtrat yang


setara dengan Timbal asetat dan tidak menimbulkan kesulitan dalam
pembacaan pol.

• Sekalipun hasil pembacaan polnya selalu lebih rendah dibanding


Timbal asetat, penjernih Polialuminium klorida (PAK) tetap
memberikan konsistensi pembacaan yang baik sehingga dapat
digunakan dalam analisa pengawasan pabrikasi.

• Karena waktu filtrasinya lebih lama, penggunaan Polialuminium klorida


(PAK) harus didukung oleh perencanaan pekerjaan yang baik dan
ketersediaan peralatan yang cukup dan andal.

• Biaya analisa menggunakan Polialuminium klorida (PAK) lebih murah


dibanding Timbal astat (TA).

(Dokumentasi PG GMP)

58

29
9/11/2020

ALTERNATIF ANALISIS POL

2. Instrumen Analisis Polarisasi tanpa Menggunakan Bahan Kimia Berbahaya


o Prinsip kerja instrument adalah menggunakan near infrared (NIR)
o Chou melaporkan penggunaan pertama kali instrumen dengan NIR untuk Analisa polarisasi di
tahun 1991.

o Beberapa peralatan yang sekarang umum digunakan antara lain : rapid liquid analyzer dan
infracana

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

59

C. CARA MENGHITUNG PURITY (HK)

60

30
9/11/2020

PENGERTIAN

❑ Purity atau Harkat Kemurnian (HK) adalah perbandingan antara


kadar gula (% pol) dengan kadar zat kering (% brix)

❑ HK = (% pol / % brix) x 100

Webinar Seri Analisis Gula # 02 | Teknik Analisis Brix, Pol & Purity di Pabrik Gula

61

DISKUSI LANJUT VIA


PHONE/WA : 0877 3856 3444
EMAIL : rifai.lppky@gmail.com

62

31

Anda mungkin juga menyukai