Anda di halaman 1dari 42

TRAINING KIMDAS

PT. SENTRA USAHATAMA JAYA


Office: MENARA THAMRIN 24TH FLOOR
JL. M.H. THAMRIN KAV. 3 JAKARTA 10250
P: (62-21) 390 3183 (HUNTING)
F: (62-21) 390 3165, 392 2093

Factory: JL. RAYA ANYER KM. 10, CIWANDAN


KOTA CILEGON, PROV. BANTEN
LABORATORIUM PT. SUJ

Analisa Analisa Analisa Analisa Analisa Analisa


Produk Proses Air Liquid Mikro BB
LAB. KIMIA FISIKA

Analisa Produk dan Proses Analisa Air


BRIK

COLOUR POL

ANALISA PRODUK
&
PROSES

RS
REDUCING MOIST
SUGAR

GS ASH
GRAIN SIZE
PH
ALKALINITY SILICA

HARDNESS ANALISA AIR PHOSPHAT

CHLORINE DHL
CONDUCTIVITY
SC
SUGAR CONTENT
LARUTAN
CAMPURAN HOMOGEN DARI DUA MACAM ZAT
ATAU LEBIH DAN TERDIRI DARI ZAT PELARUT
DAN ZAT TERLARUT

KONSENTRASI
MERUPAKAN CARA UNTUK MENYATAKAN
HUBUNGAN KUANTITATIF ANTARA ZAT
TERLARUT DAN ZAT PELARUT = JUMLAH ZAT
TIAP SATUAN VOLUME

LARUTAN PEKAT LARUTAN ENCER


JIKA JUMLAH ZAT TERLARUTNYA SANGAT JIKA JUMLAH ZAT TERLARUTNYA SANGAT
BANYAK SEDIKIT
MOLALITAS
JUMLAH MOL ZAT
TERLARUT DALAM 1000
GRAM PELARUT

PERSEN
MOLARITAS BERAT ZAT TERLARUT
TIAP 100 gr atau100 ml
JUMLAH MOL ZAT
LARUTAN
TERLARUT DALAM 1
LITER LARUTAN

SATUAN KONSENTRASI

NORMALITAS PPM
JUMLAH MOL Larutan yg mengandung
EKUIVALEN ZAT mgram zat terlarut dalam
TERLARUT PER LITER FRAKSI MOL 1 liter larutan atau 1 kg
LARUTAN PERBANDINGAN ANTARA larutan
JUMLAH MOL SUATU
KOMPONEN DENGAN JUMLAH
TOTAL SELURUH KOMPONEN
DALAM SATU LARUTAN
MOLARITAS
Jumlah mol zat terlarut
dlm 1 liter larutan

M = n/v M = gr/Mr.v

mol n = gr/Mr
Banyaknya zat yg
mengandung jumlah
partikel

TETAPAN AVOGADRO
Massa 1 mol zat yang dinyatakan dalam
gram merupakan massa molekul relative (Mr)
atau massa atom relative (Ar)

Ar Fe = 56, artinya massa 1 Mr H2O = 18, artinya massa


mol atom Fe = 56 gr 1 mol molekul H2O = 18 gr
Hubungan Molaritas dengan % Massa
H2SO4 (p) 38% mempunyai massa jenis 1,8 kg/ L. Tentukan
konsentrasi asam sulfat pekat tersebut.
Jawab :

m

v
m  ρ v
Massa 1 L larutan  1.8 kg/L  L  1800 g/L  L  1800 g
98
H 2 SO 4 98 %   1800  1764 gram
100
Mol H2SO4 = 1764 = 18 mol
98
Maka konsentrasinya (M) :
n 18 mol
M   18 M
v L

Rumus lain :
10  Q  
M 
Mr
Ket :
Q = % massa
ρ = Massa jenis
Mr = Massa molekul relatif
Normalitas (N) : jumlah mol ekuivalen (grek) zat terlarut
per liter larutan
misal,
1 N HCL = 1 grek HCl / L
1 N NaOH = 1 grek NaOH / L

mol zat
1 grek suatu zat 
valensi

Misal,
1 grek HCL = mol HCL/valensi = mol HCL/1 = 1 mol HCl
1 grek H2SO4 = mol H2SO4 / 2 = ½ mol H2SO4
1 grek Ba(OH)2 = mol Ba(OH)2 / 2 = ½ mol Ba(OH)2
Molalitas (m)
adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut
1000
M  mol terlarut 
gram pelarut

Contoh :
Berapa molalitas 4 gram NaOH (Mr : 40) dalam 500 gram air

4 1000
M   0.1  2 mol  0.2 m
40 500
Persen (%)
# Persen berat (w/w) :
berat zat terlarut tiap 100 gr larutan.
# Persen volum (v/v) :
volume zat terlarut dalam 100 ml larutan.
# Persen berat-volum (w/v) :
berat zat terlarut tiap 100 ml larutan.

massa zat
%  100
massa campuran
PPM ( Part Per Milion)
 Larutan yang mengandung mgram
zat terlarut dalam satu liter larutan atau
satu kilogram larutan
 satuan ppm = mg/L
massa zat
ppm   10 6
massa campuran
Fraksi Mol ( X ) :
Perbandingan antara jumlah mol suatu komponen dengan jumlah total
seluruh komponen dalam satu larutan.
Fraksi mol total selalu satu. Konsentrasi dalam bentuk ini tidak
mempunyai satuan karena merupakan perbandingan.
Contoh :
suatu larutan terdiri dari 2 mol zat A, 3 mol zat B, dan 5 mol zat
C.
hitung fraksi mol masing2 zat
Jawab :
xA = 2 / (2+3+5) = 0,2
xB = 3 / (2+3+5) = 0,3
xC = 5 / (2+3+5) = 0,5
xA + xB + xC = 1
PENGENCERAN
Konsentrasi larutan dapat diperkecil dengan jalan menambahkan zat
pelarut, sebaliknya jika ingin memperbesar konsentrasi dapat dilakukan
dengan menambah zat terlarut atau mencampurnya dengan larutan
sejenis yang lebih pekat.
Pada pengenceran, volume dan kemolaran larutan berubah, tetapi
jumlah mol zat terlarut tidak berubah. Oleh karena itu pada
pengenceran berlaku rumus :
V1.M1 = V2.M2
Ket :
V1 = Volume larutan sebelum pengenceran
M1 = konsentrasi larutan sebelum pengenceran
V2 = volume larutan setelah pengenceran
M2 = konsentrasi larutan setelah pengenceran
spektrofotometri
volumetri

Metode analisa

potensiometri gravimetri
Titrasi ( Analisis Volumetri )
Adalah proses penentuan banyaknya (kadar) suatu larutan dengan
konsentrasi yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara
lengkap dengan jumlah contoh tertentu yang akan di analisis. Untuk
mengetahui bahwa reaksi berlangsung sempurna maka digunakan
larutan indikator yang ditambahkan ke dalam larutan yang di titrasi.

Berdasarkan jenis reaksinya titrasi dikelompokkan menjadi :


~ Titrasi Asam – Basa
~ Titrasi Argentometri
~ Titrasi Oksidimetri
~ Titrasi Iodometri
~ Titrasi kompleksometri
Tahap pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan titrasi
adalah pembuatan larutan standar. Suatu larutan dapat
digunakan sebagai larutan standar bila memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
~ Mempunyai kemurnian yang tinggi
~ Mempunyai rumus molekul yang pasti
~ Tidak bersifat higroskopis dan mudah ditimbang
~ Larutannya bersifat stabil
~ Mempunyai berat ekuivalen yang tinggi
Suatu larutan yang memenuhi persyaratan tersebut diatas disebut
larutan standar primer, contoh : Asam Oksalat (COOH)2.2H2O dan
Na2CO3
Sedangkan larutan sekunder adalah larutan standar yang bila akan
digunakan untuk standarisasi harus distandarisasi lebih dahulu
dengan larutan standar primer.
TITRASI

HARDNESS ALKALINITY
Terlarutnya garam magnesium (mg) dan Kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa
calcium (Ca) dalam air penurunan nilai pH larutan. Biasanya dinyatakan dalam
(mg CaCO3)

GULA REDUKSI (RS)


Merupakan golongan karbohidrat yang dapat
mereduksi senyawa senyawa penerima
elektron
maltosa

galaktosa fruktosa

GULA REDUKSI (RS)


Merupakan golongan
karbohidrat yang dapat
mereduksi senyawa senyawa
penerima elektron

glukosa laktosa
SUKROSA
C12H22O11
Dengan
pemanasan dan
katalis asam

H2 O

GLUKOSA FRUKTOSA
C6H12O6 C6H12O6
ALKALINITY
Kapasitas air untuk menetralkan tambahan
asam tanpa penurunan nilai pH larutan.
Biasanya dinyatakan dalam (mg CaCO 3)

Ion carbonat (CO32- )


bikarbonat (HCO32- )
hidroksida (OH- )
borat (BO32- )
Fosfat (PO43- )

Jika alkali tinggi maka air menjadi agresif dan menyebabkan karat pada
pipa sehingga akan menghambat perpindahan panas pada ketel uap
HARDNESS
Terlarutnya garam magnesium (mg) dan
calcium (Ca) dalam air

KESADAHAN SEMENTARA
KESADAHAN TETAP

PENENTUAN KESADAHAN

KESADAHAN CALCIUM KESADAHAN TOTAL


Hardness adalah terlarutnya garam magnesium (Mg) dan calcium (Ca)
dalam air. Material ini akan membentuk kerak di boiler dan disaluran
pipa, sehingga material ini harus dihilangkan dengan proses softening.
Hardness (kesadahan) ada 2 macam, yaitu :
1. kesadahan sementara yang disebabkan oleh terlarutnya garam-
garam Ca & Mg karbonat atau bikarbonat. Kesadahan ini dapat
dihilangkan hanya dengan pemanasan saja, contoh :
Ca(CHO3)2 (aq) CaCO3 (s) + H2O(l) + CO2(g)
2. kesadahan tetap (non karbonat) yang disebabkan oleh garam-
garam Mg & Ca sulfat, klorida, nitrat yang larut.
dapat dihilangkan dengan penambahan senyawa karbonat yang larut
dalam air seperti Na2CO3
CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) CaCO3(s) + 2 NaCl(aq)
SPEKTROFOTOMETRI

Merupakan suatu metode analisa yang


didasarkan pada pengukuran serapan sinar
monokromatis oleh suatu lajur larutan
berwarna pada panjang gelombang spesifik
dengan menggunakan monokromator prisma
dengan detector fototube.
PRINSIP DASAR
SPEKTROFOTOMETRI

HUKUM BEER - LAMBERT

“bila suatu cahaya dialirkan ke suatu media transparan


maka sebagian cahaya diserap, sebagian kecil
dipantulkan dan sisa nya diteruskan”

Io = Ia + It + Ir
Io = Ia + It
HUKUM BEER – LAMBERT 2
“ bila suatu cahaya monokromatik dialirkan melalui media transparan maka
turunnya intensitas cahaya sebanding dengan kenaikan konsentrasi”
Perbandingan antara sinar yang diteruskan dengan sinar mula-mula disebut

It
Transmitance (T) 
Io
Dimana, A = log Iog Io/It = a.b.c
Ket :
a : absorbtivitas molar, dimana nilai nya selalu tetap
b : panjang kuvet
c : konsentrasi (g/l)
COLOUR PHOSPAT

SPEKTROFOTOMETRI

SUGAR
SILICA
CONTENT
COLOUR
Analisa colour atau warna dalam analisis gula
menggunakan satuan icumsa (International
Commission for Uniform Methods of Sugar
Analysis). Metode yang digunakan dalam
analisa adalah metode spektrofotometri, dan
alat yang digunakannya adalah
spektrofotometer
SUGAR CONTENT
Biasa disebut dengan kadar gula dalam air, analisa ini
dilakukan untuk menganalisa air condesat yang
dikirim ke boiler. Air yang memiliki sugar content
sangat berbahaya bagi boiler, karena gula akan
menjadi kerak pada pipa saluran air ke boiler dan juga
dapat meyebabkan over heating pada boiler.
SILICA (SiO2)
Silica adalah salah satu material penyebab rusak nya boiler, karna dengan
adanya kandungan silica yang berlebihan dalam air pengisi air boiler maka
akan menyebabkan terbentuknya lumpur atau kerak dalam boiler yang
menutupi permukaan pipa api, lorong api dan ruang nyala yang kemudian
dapat menyebabkan terjadinya over heating. Kelarutan silica dalam air
akan semakin tinggi , jika
~ temperatur naik
~ pH semakin tinggi
~ alkalinitas tinggi
Keberadaan alkalinity akan mendorong pembentukan silicate ions yang
mempunyai kelarutan lebih tinggi dibanding silicic acid, sehingga kelarutan
meningkat
PHOSPHATE (PO43-)
Phosphate sebenarnya berfungsi untuk mengikat dan mendispersikan hardness (Ca/Mg)
atau ion logam lain seperti Fe agar tidak menempel pada dinding pipa boiler, dan juga
berfungsi untuk mengurangi busa pada air boiler
Reaksi :
Ca2+ + PO43- Ca3(PO4)2

Tetapi kekurangan phosphate menyebabkan pembentukan kerak pada dinding pipa


boiler.
Dan kelebihan dosis phosphate menyebabkan kehilangan energi karena blowdown harus
lebih banyak dan menurunkan kandungan padatan terlarut dalam air boiler
BRIK

Zat kering yang terlarut dalam suatu larutan.


Jadi analisa brik, merupakan ukuran kepekatan
dari suatu larutan. Alat yang digunakan adalah
refraktometer
Pol
Kadar gula yang terkandung dalam suatu larutan. Pengukuran
menggunakan alat bernama polarimeter, dimana alat tersebut
mengukur besarnya putaran optik yang dihasilkan oleh suatu
zat yang bersifat optis aktif yang terdapat dalam larutan.
Senyawa optis aktif adalah senyawa yang dapat memutar
bidang polarisasi, sedangkan yang dimaksud dengan polarisasi
yaitu pembatasan arah getaran dalam sinar atau radiasi
elektromagnetik yang lain
POTENSIOMETRI
Merupakan suatu metode analisa yang didasarkan pada
pengukuran beda potensial sel (elektroda standar dan
elektroda penunjuk) dari suatu sel elektrokimia.
PH
Adalah derajat keasaman dimana
penentuannya dengan pengukuran aktivitas
ion hidrogen dengan menggunakan alat pH
meter. Suatu larutan dikatakan asam jika
memiliki pH dibawah 7 dan dikatakan basa jika
memiliki pH diatas 7 dan netral bila memiliki
pH 7.
Ash
kadar abu ion-ion atau zat-zat organik yang terlarut dari
suatu material. Analisa nya menggunakan alat conductivity
meter, dimana alat tersebut mengukur daya hantar listrik
dari suatu larutan, seperti kita ketahui ion-ion dalam suatu
larutan bisa menghantarkan arus listrik. Jadi semakin tinggi
conductivity nya maka semakin banyak ion-ion yang
terkandung didalam nya.
GRAVIMETRI

Merupakan suatu metode analisa


yang didasarkan pada Penetuan
berat
MOIST
Moist adalah kadar air yang terkandung dalam suatu
material.
Metode Analisa :
 Konvensional (dengan menggunakan oven).
 Moisture analizer.
Semakin tinggi nilai moist dari suatu produk maka dia akan
cepat menggumpal dan juga semakin besar kemungkinan
bertumbuhnya bakteri.
GS dan CV
GS atau grain size adalah ukuran dari kristal
gula.
CV adalah coefisient variasi atau
keseragaman ukuran gula. Analisa nya
menggunakan shaker dengan pan yang
memiliki pore size berbagai ukuran.
TERIMA KASIH

PT. SENTRA USAHATAMA JAYA


2015

Anda mungkin juga menyukai