COLOUR POL
ANALISA PRODUK
&
PROSES
RS
REDUCING MOIST
SUGAR
GS ASH
GRAIN SIZE
PH
ALKALINITY SILICA
CHLORINE DHL
CONDUCTIVITY
SC
SUGAR CONTENT
LARUTAN
CAMPURAN HOMOGEN DARI DUA MACAM ZAT
ATAU LEBIH DAN TERDIRI DARI ZAT PELARUT
DAN ZAT TERLARUT
KONSENTRASI
MERUPAKAN CARA UNTUK MENYATAKAN
HUBUNGAN KUANTITATIF ANTARA ZAT
TERLARUT DAN ZAT PELARUT = JUMLAH ZAT
TIAP SATUAN VOLUME
PERSEN
MOLARITAS BERAT ZAT TERLARUT
TIAP 100 gr atau100 ml
JUMLAH MOL ZAT
LARUTAN
TERLARUT DALAM 1
LITER LARUTAN
SATUAN KONSENTRASI
NORMALITAS PPM
JUMLAH MOL Larutan yg mengandung
EKUIVALEN ZAT mgram zat terlarut dalam
TERLARUT PER LITER FRAKSI MOL 1 liter larutan atau 1 kg
LARUTAN PERBANDINGAN ANTARA larutan
JUMLAH MOL SUATU
KOMPONEN DENGAN JUMLAH
TOTAL SELURUH KOMPONEN
DALAM SATU LARUTAN
MOLARITAS
Jumlah mol zat terlarut
dlm 1 liter larutan
M = n/v M = gr/Mr.v
mol n = gr/Mr
Banyaknya zat yg
mengandung jumlah
partikel
TETAPAN AVOGADRO
Massa 1 mol zat yang dinyatakan dalam
gram merupakan massa molekul relative (Mr)
atau massa atom relative (Ar)
m
v
m ρ v
Massa 1 L larutan 1.8 kg/L L 1800 g/L L 1800 g
98
H 2 SO 4 98 % 1800 1764 gram
100
Mol H2SO4 = 1764 = 18 mol
98
Maka konsentrasinya (M) :
n 18 mol
M 18 M
v L
Rumus lain :
10 Q
M
Mr
Ket :
Q = % massa
ρ = Massa jenis
Mr = Massa molekul relatif
Normalitas (N) : jumlah mol ekuivalen (grek) zat terlarut
per liter larutan
misal,
1 N HCL = 1 grek HCl / L
1 N NaOH = 1 grek NaOH / L
mol zat
1 grek suatu zat
valensi
Misal,
1 grek HCL = mol HCL/valensi = mol HCL/1 = 1 mol HCl
1 grek H2SO4 = mol H2SO4 / 2 = ½ mol H2SO4
1 grek Ba(OH)2 = mol Ba(OH)2 / 2 = ½ mol Ba(OH)2
Molalitas (m)
adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut
1000
M mol terlarut
gram pelarut
Contoh :
Berapa molalitas 4 gram NaOH (Mr : 40) dalam 500 gram air
4 1000
M 0.1 2 mol 0.2 m
40 500
Persen (%)
# Persen berat (w/w) :
berat zat terlarut tiap 100 gr larutan.
# Persen volum (v/v) :
volume zat terlarut dalam 100 ml larutan.
# Persen berat-volum (w/v) :
berat zat terlarut tiap 100 ml larutan.
massa zat
% 100
massa campuran
PPM ( Part Per Milion)
Larutan yang mengandung mgram
zat terlarut dalam satu liter larutan atau
satu kilogram larutan
satuan ppm = mg/L
massa zat
ppm 10 6
massa campuran
Fraksi Mol ( X ) :
Perbandingan antara jumlah mol suatu komponen dengan jumlah total
seluruh komponen dalam satu larutan.
Fraksi mol total selalu satu. Konsentrasi dalam bentuk ini tidak
mempunyai satuan karena merupakan perbandingan.
Contoh :
suatu larutan terdiri dari 2 mol zat A, 3 mol zat B, dan 5 mol zat
C.
hitung fraksi mol masing2 zat
Jawab :
xA = 2 / (2+3+5) = 0,2
xB = 3 / (2+3+5) = 0,3
xC = 5 / (2+3+5) = 0,5
xA + xB + xC = 1
PENGENCERAN
Konsentrasi larutan dapat diperkecil dengan jalan menambahkan zat
pelarut, sebaliknya jika ingin memperbesar konsentrasi dapat dilakukan
dengan menambah zat terlarut atau mencampurnya dengan larutan
sejenis yang lebih pekat.
Pada pengenceran, volume dan kemolaran larutan berubah, tetapi
jumlah mol zat terlarut tidak berubah. Oleh karena itu pada
pengenceran berlaku rumus :
V1.M1 = V2.M2
Ket :
V1 = Volume larutan sebelum pengenceran
M1 = konsentrasi larutan sebelum pengenceran
V2 = volume larutan setelah pengenceran
M2 = konsentrasi larutan setelah pengenceran
spektrofotometri
volumetri
Metode analisa
potensiometri gravimetri
Titrasi ( Analisis Volumetri )
Adalah proses penentuan banyaknya (kadar) suatu larutan dengan
konsentrasi yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara
lengkap dengan jumlah contoh tertentu yang akan di analisis. Untuk
mengetahui bahwa reaksi berlangsung sempurna maka digunakan
larutan indikator yang ditambahkan ke dalam larutan yang di titrasi.
HARDNESS ALKALINITY
Terlarutnya garam magnesium (mg) dan Kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa
calcium (Ca) dalam air penurunan nilai pH larutan. Biasanya dinyatakan dalam
(mg CaCO3)
galaktosa fruktosa
glukosa laktosa
SUKROSA
C12H22O11
Dengan
pemanasan dan
katalis asam
H2 O
GLUKOSA FRUKTOSA
C6H12O6 C6H12O6
ALKALINITY
Kapasitas air untuk menetralkan tambahan
asam tanpa penurunan nilai pH larutan.
Biasanya dinyatakan dalam (mg CaCO 3)
Jika alkali tinggi maka air menjadi agresif dan menyebabkan karat pada
pipa sehingga akan menghambat perpindahan panas pada ketel uap
HARDNESS
Terlarutnya garam magnesium (mg) dan
calcium (Ca) dalam air
KESADAHAN SEMENTARA
KESADAHAN TETAP
PENENTUAN KESADAHAN
Io = Ia + It + Ir
Io = Ia + It
HUKUM BEER – LAMBERT 2
“ bila suatu cahaya monokromatik dialirkan melalui media transparan maka
turunnya intensitas cahaya sebanding dengan kenaikan konsentrasi”
Perbandingan antara sinar yang diteruskan dengan sinar mula-mula disebut
It
Transmitance (T)
Io
Dimana, A = log Iog Io/It = a.b.c
Ket :
a : absorbtivitas molar, dimana nilai nya selalu tetap
b : panjang kuvet
c : konsentrasi (g/l)
COLOUR PHOSPAT
SPEKTROFOTOMETRI
SUGAR
SILICA
CONTENT
COLOUR
Analisa colour atau warna dalam analisis gula
menggunakan satuan icumsa (International
Commission for Uniform Methods of Sugar
Analysis). Metode yang digunakan dalam
analisa adalah metode spektrofotometri, dan
alat yang digunakannya adalah
spektrofotometer
SUGAR CONTENT
Biasa disebut dengan kadar gula dalam air, analisa ini
dilakukan untuk menganalisa air condesat yang
dikirim ke boiler. Air yang memiliki sugar content
sangat berbahaya bagi boiler, karena gula akan
menjadi kerak pada pipa saluran air ke boiler dan juga
dapat meyebabkan over heating pada boiler.
SILICA (SiO2)
Silica adalah salah satu material penyebab rusak nya boiler, karna dengan
adanya kandungan silica yang berlebihan dalam air pengisi air boiler maka
akan menyebabkan terbentuknya lumpur atau kerak dalam boiler yang
menutupi permukaan pipa api, lorong api dan ruang nyala yang kemudian
dapat menyebabkan terjadinya over heating. Kelarutan silica dalam air
akan semakin tinggi , jika
~ temperatur naik
~ pH semakin tinggi
~ alkalinitas tinggi
Keberadaan alkalinity akan mendorong pembentukan silicate ions yang
mempunyai kelarutan lebih tinggi dibanding silicic acid, sehingga kelarutan
meningkat
PHOSPHATE (PO43-)
Phosphate sebenarnya berfungsi untuk mengikat dan mendispersikan hardness (Ca/Mg)
atau ion logam lain seperti Fe agar tidak menempel pada dinding pipa boiler, dan juga
berfungsi untuk mengurangi busa pada air boiler
Reaksi :
Ca2+ + PO43- Ca3(PO4)2