KARYA ILMIAH
MUTIA AFRIANI
062401001
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
KARYA ILMIAH
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ahli madya
MUTIA AFRIANI
062401001
PERSETUJUAN
Judul
Kategori
Nama
Nomor Induk Mahasiswa
Program Studi
Departemen
Fakultas
Disetujui
Medan,
Diketahui/Disetujui Oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua,
Mei 2009
Pembimbing
Prof.DR.Harry Agusnar,Msc,Mphill
NIP : 130 422 438
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
PERNYATAAN
KARYA ILMIAH
Saya mengakui bahwa karya ilmiah ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
MUTIA AFRIANI
062401001
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
PENGHARGAAN
Assalamualikum Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini
dengan baik.
Karya ilmiah ini disusun guna melengkapi salah satu persyaratan yang wajib
dipenuhi dalam menyelesaikan pendidikan pada Program Studi Diploma III Kimia
Analis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Adapun judul yang diangkat dalam Karya Ilmiah ini adalah HUBUNGAN
ANALISA DOBI ( Deteration Of Bleachability Index ) DAN -KAROTEN
DALAM CPO ( Crude Palm Oil ) DENGAN MENGGUNAKAN
SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE. Dalam penulisan Karya Ilmiah ini,
banyak pihak pihak yang membantu penulis mulai dari tahap perencanaan,
penyusunan, hingga penyelesaian Karya Ilmiah ini. Untuk itu, penulis kiranya tidak
lupa untuk menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tulus kepada :
1. Kepada ayahanda tercinta Aiyub Ishak dan Ibunda tersayang Marwaty S. serta tak
lupa kepada kakanda Yuzi arifin yang mana telah memberikan dukungan kepada
penulis baik dukungan moril maupun materil serta doanya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini.
2. Bapak Prof.DR.Harry Agusnar, Msc,Mphil, selaku Dosen Pembimbing Karya
Ilmiah
3. Ibu Dr. Rumondang Bulan, sebagai Ketua Departemen Kimia FMIPA USU.
4. Seluruh staf pengajar serta pegawai Program Studi Diploma III Kimia Analis
FMIPA USU.
5. Rekan rekan mahasiswa Program Studi Diploma III Kimia Analis FMIPA
USU angkatan 2006.
6. Sahabat sahabatku ( KOG ) yaitu Pulung, Dek tem, Rahul, Nurma, Echo, Dek
gajh, B Veby, Pager, dan semua sahabat yang tidak bisa disebutkan satu persatu
yang telah banyak memberikan dukungan dan doa serta berjuang bersama sama
dalam menyelesaikan Karya Ilmiah ini hingga dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
ABSTRAK
DOBI dan -karoten adalah salah satu indicator untuk kualitas CPO. Dimana DOBI
adalah rasio perbandingan absorbansi pada range visible dan absorbansi pada range
UV yang diperlukan untuk menentukan kulaitas CPO, sedangkan -karoten adalah
pigmen fotosintesis yang bewarna oranye yang penting untuk fotosintesis. Kulitas
CPO yang merupakan kebutuhan awal untuk menghasilkan produk akhir yang
berkualitas tinggi. Harga DOBI dan -karoten yang tinggi adalah hal yang sangat
penting untuk membantu pemprosesan digunakan dalam pemurnian.
Dari hal tersebut diatas, maka pengolahan minyak sawit perlu ditentukan
DOBI dan -karoten secara spektrofotometri, sehingga dapat memenuhi standart
mutu minyak yang sesuai dengan standart mutu ( PORAM ) yaitu untuk DOBI
standart mutu PORAM ( 1,4 min ) sedangkan untuk -karoten standart mutu PORAM
( 500 700 ppm ).
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
ABSTRACT
DOBI and -carotene were some indicator for the quality of CPO.Where Dobi was the
ratio of the comparison absorbance in range visible and absorbance in range UV that
was needed to determine quality CPO, whereas -carotene was the photosynthesis
pigment that orange that was important for photosynthesis. Quality CPO that was the
requirement for early to produce the quality end product high. The price of the DOBI
and -Carotene who were high was the matter that very important to help process was
used in purification.
Concerning this above, then the processing of palm oil must be determined the
DOBI and -carotene in a spectrophotometrically, so as could meet standard the
quality of oil that in accordance with standard quality (PORAM) that is for the DOBI
standard the PORAM quality (1.4 min) whereas for -carotene standard the PORAM
quality (500 700 ppm).
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN
PERNYATAAN
PENGHARGAAN
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
ii
iii
iv
v
vi
vii
ix
x
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Permasalahan
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
1
1
3
3
4
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
BAB 3.
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat - alat
3.2 Bahan - bahan
3.3 Prosedur Analisa
3.3.1 Persiapan Alat
3.3.2 Persiapan Sampel
3.3.3 Penentuan maksimum DOBI dan - karoten
pada range visible
3.3.4 Penentuan maksimum DOBI dan -Karoten
pada range UV
3.3.5 Penentuan DOBI dalam CPO
3.3.6 Penentuan - karoten dalam CPO
3.3.5 Penentuan DOBI dan - karoten dalam CPO
20
20
20
20
20
23
23
24
24
25
25
26
26
26
28
30
31
31
32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
33
34
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Nilai Sifat Fisiko Kimia Minyak Sawit dan Minyak Inti Sawit
Tabel 2 : SNI ( Standar Nasional Indonesia ) tentang hubungan DOBI
dengan kualitas
Tabel 3 : PORIM ( Palm Oil Riset Institute Of Malasyia ) tentang Hubungan
DOBI dengan kualitas.
Tabel 4 : Petunjuk Keck Seng untuk DOBI dan tingkat Refinabilitas DOBI
Tabel 5 : Data hasil perhitungan analisa DOBI dalam CPO
Tabel 6. Data hasil perhitungan analisa -karoten dalam CPO
Tabel 7. Data hasil perhitungan hubungan analisa DOBI dan -karoten
dalam CPO
Tabel 8. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum DOBI (Deteration Of
Blechability Index) dan -karoten Pada Range Visible
Tabel 9. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum DOBI (Deteration Of
Bleachability Index) dan -karoten Pada Range UV
8
10
11
11
26
27
27
35
37
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum DOBI ( Deteration Of
Bleachability Index ) dan -karoten Pada Range Visible
Grafik 2. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum DOBI ( Deteration Of
Bleachability Index ) dan -karoten Pada Range UV
Grafik 3. Penentuan Analisa DOBI (Deteration Of BLechability Index)
Dalam CPO (Crude Palm Oil)
Grafik 4. Penentuan Analisa -karoten Dalam CPO ( Crude Palm Oil )
Grafik 5. Hubungan Analisa DOBI (Deteration Of BLechability Index)
dan -karoten Dalam CPO (Crude Palm Oil)
36
38
39
40
41
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
dikembangkan
sebagai
minyak
goreng,minyak
sawit
dapat
Minyak sawit mentah atau CPO dikenal kaya akan mikronutrien,terutama karetenoid
(provitamin A) dan Sitosterol. CPO bewarna merah kecoklatan menandakan
kandungan karetenoid yang tinggi.
Minyak sawit terdiri dari gliserida campuran yang merupakan ester dari
gliserol dan asam lemak rantai panjang. Dua jenis asam lemak yang paling dominant
dalam minyak sawit yaitu Asam Palmitat , C16 : 0 ( jenuh ), dan Asam Oleat, C18 : 1
( tidak jenuh ).
Salah satu yang mempengaruhi
minyak yang terkandung didalamnya. Sehingga warna tersebut harus dianalisa. Warna
pada minyak sawit umumnya diperoleh adanya karoten. Kroten merupakan provitamin
A yang dapat diubah di dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif setelah mengalami
metabolisme. Dalam tanaman terdapat berbagai jenis karoten, namun yang hanya
ditemukan adalah , d an - karoten. Karena karoten merupakan sumber utama
vitamin A bagi masyarakat di Negara yang sedang berkembang maka absorbsi dan
ketersediaan karoten perlu diketahui.
Selain itu juga dari nilai Gizinya penggunaan minyak sawit sebagai minyak
goreng cukup menguntungkan. Kesukaan konsumen akan minyak goreng, tterutama
berkaitan dengan aroma dan rasa minyak goreng. Penggunaan minyak sawit sebagai
minyak goreng secara langsung dapat mengalami beberapa hambatan, diantaranya
adalah hasil gorengnya kurang kering dan sulit diserap oleh bahan makanan yang
bersangkutan. Hal ini ditandai dengan adanya lapisan lemak dipermukaan bahan
makanan yang digoreng. Untuk mengatasinya diupayakan pengolahan lebih lanjut
yaitu pemisahan fraksi cair RBD Olein dan fraksi padat RBD Stearin dari fraksi Olein
yang telah dikembangkan menjadi minyak goreng.
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
dengan menggunakan
Spektrofotometri UV Visible .
1.2
-
Permasalahan
Apakah DOBI ( Deteration Of Bleachability Index ) dan - karoten dalam CPO
( Crude Palm Oil )yang dihasilkan telah sesuai dengan persyaratan.
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan untuk karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
Untuk mengetahui apakah kadar - karoten telah sesuai dengan standar yang
telah ditentukan.
1.4
Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya Ilmiah adalah :
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
C. Dimana daerah
Tangerang ), Lampung, Riau, Sumatera Utara, dan Aceh. Negara penghasil kelapa
sawit di Indonesia adalah Malasyia, Amerika Tengah dan Nigeria. ( Ketaren, 2005 ).
2.2
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
Varietas ini mempunyai sifat sifat yang bersal dari kedua induknya, yaitu Dura
dan Psifera. Varietas inilah yang banyak ditanam diperkebunan saat ini. Tempurung
sudah menipis, ketebalanya berkisar anatara 0,5 4 mm, dan terdapat lingkaran
serabut disekelilingnya. Persentase daging buah terhadap buah tinggi, antara 60 96
%. Tandan buah yang dihasilkan oleh Tenera lebih banyak daripada Dura tetapi
ukuran tandannya relative lebih kecil.
4. Macro Carya
Tempurung sangat tebal, sekitar 5 mm, sedang daging buahnya tipis sekali.
5. Diwikka wakka
Varietas ini mempunyai ciri khas dengan adanya dua lapisan daging buah.
Diwikka wakka dapat dibedakan menjadi Diwikka wakkadura, Diwikka
wakkapsifera dan Diwikka wakkatenera. Perbedaan ketebalan daging buah kelapa
sawit menyebabkan perbedaan persentase atau rendemen minyak yang dikandungnya.
Rendemen minyak tertinggi terdapat pada varietas Tenera yaitu sekitar 22 24 %
sedangkan pada varietas Dura antara 16 18 %. Sehingga tidak heran jika lebih
banyak perkebunan yang menanam kelapa sawit dari varietas Tenera.
2.3.
daging buah ( mesokarp ) berwarna merah. Jenis minyak ini dikenal sebagai minyak
kelapa sawit kasar atau Crude Palm Olein ( CPO ). Sedangkan minyak yang kedua
adalah berasal dari inti kelapa sawit, tidak berwarna, dikenal sebagai minyak inti
kelapa sawit atau Palm Kernel Oil ( PKO ).
Minyak sawit kasar ( Crude Palm Oil ) mengandung sekitar 500 700 ppm caroten dan merupakan bahan pangan sumber karoten alami terbesar. Oleh karena itu
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
CPO berwarna merah jingga. Disamping itu jumlahnya juga cukup tinggi. Minyak
sawit ini diperoleh dari mesokarp buah kelapa sawit melalui ekstraksi dan
mengandung sedikit air serta serat halus, yang berwarna kuning sampai merah dan
berbentuk semi solid pada suhu ruang. Adanya serat halus dan air pada sawit kasar
tersebut menyebabkan minyak sawit kasar tidak dapat dikonsumsi langsung sebagai
bahan pangan maupun non pangan. ( Ketaren,2005 ).
Minyak Sawit
0,900
0,900 0,913
1,4565 1,4585
1,495 1,415
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
Bilangan Iod
Bilangan Penyabunan
48 56
14 20
196 - 205
244 - 254
Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih tersisa setelah
proses pemucatan, karena asam asam lemak dan gliserida tidak bewarna. Warna
orange atau kuning disebabkan adanya pigmen karotene yang larut dalam minyak.
Bau dan flavor dalam minyak terdapat secara alami, juga terjadi akibat adanya
asam-asam lemak berantai pendek akibat kerusakan minyak. Sedangkan bau khas
minyak kelapa sawit ditimbulkan oleh persenyawaan beta ionone.
Titik cair minyak sawit berada dalam nilai kisaran suhu, karena minyak kelapa
sawit mengandung beberapa macam asam lemak yang mempunyai titik cair yang
berbeda-beda. ( Ketaren, S ).
2.4
minyak sawit mentah. Angka DOBI dalam CPO adalah 2,8. Karena tidak
terpenuhinya angka standart DOBI maka harga CPO Indonesia dipasar Internasional
selalu dipotong antara 300 - 500 rupiah perkilogram. DOBI itu sendiri merupakan
angka perbandingan antara serapan atom terhadap asam lemak bebas.
Rendahnya efesiensi pengolahan dan tekhnologi terjadi akibat system tekhnologi
dan perangkat mesin menggunakan acuan system tekhnologi lama, akibatnya banyak
buah kelapa sawit yang tersisa pada pengolahan petontokan atau proses pemisahan
secara mekanis anatara sawit dan tandannya.
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
2.4.1
DOBI
Kualitas
< 1,68
Buruk
1,78 - 2,30
Kurang Baik
2,30 - 2,92
Cukup Baik
2,93 - 3,23
Baik
dari GMQ ( Good Maerchantable Quality ) atau kualitas perdagangan yang baik,
sebenarnya didalam GMQ deteration dari Index pemutihan ( DOBI ) tidak termasuk
dalam spesifikasi kualitas. Walaupun demikian banyak pembeli memurnikan CPO
dalam penyulingan, pemutihan dan deodorasi produksi. Pemutihan yang baik
kemudian menjadi satu indicator pencocokan untuk pemakaian dan harus mencakup
GMQ.
Analisa dari asam lemak bebas, kelembapan dan kotoran sendiri tidak
mencukupi untuk mengidentifikasi kualitas CPO yang baik sedangkan dalam analisis
DOBI dapat memberikan indikasi yang lebih baik serta memberikan kemudahan CPO
dalam pengolahan.
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
DOBI
( Deteration Of
penyerapan Spektrofotometer pada 446 nm dan pada 269 nm. Metode ini
dikembangkan oleh Dr. P.A.T.Swabada dari Institut Penelitian minyak sawit dari
Malasyia ( Malasyia Palm Oil Board ). Pengukuran yang dibuat dengan melarutkan
minyak sawit memakai pelaut n-heksan dan kemudian menentukan penyerapannya
dalam spektrofotometer Keck Seng menggunakan suatu alat spektrofotometer UV Visible Hitachi U - 2000.
Pekerja PORIM ( Palm Oil Riset Institute Of
Malasyia ) menentukan
Kualitas
< 1,68
1,76 - 2,30
Kurang
2,36 - 2,92
Cukup
2,99 - 3,24
Baik
> 3,24
Terbaik
Kualitas
< 1,56
1,68 - 2,30
Kurang
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
2,31 - 2,30
Cukup
2,93 - 3,24
Baik
> 3,24
Terbaik
Persentase yang tinggi dari tandan buah yang bewarna hitam ( belum masak )
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
Ada beberapa penyebab lain, tetapi hal ini kurang mendukung dari penyebab
diatas. Misalnya perhatian ( erasi ) minyak panas, Penundaan dalam pemrosesa hingga
pada bagian mesin sementara suhu tinggi pada tingkat suhu yang lain.
Tandan buah segar ( TBS ) yang menunjukkan dua kategori dari kematangan.
Tandan bewarna hitam yang mengandung minyak dengan DOBI yang lebih rendah
dan tandan bewarna kuning dengan DOBI yang lebih tinggi. Ekstraksi minyak dari
tandan yang lebih hitam memiliki DOBI < 1,5 dimana dari tandan yang bewarna
kuning memiliki DOBI > 3,5. ( www.deptan.go.id/buletin/infomutu/mei ).
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
Keck Seng menggunakan kondisi sterilisasi yang lemah. Dalam hal ini dilakukan
untuk mengecilkan tandan buah setelah pengupasan dan menggunakan
penghancuran tandan yang tinggi.
2.5
tetapi pada skala yang lebih besar dengan 11 ikatan rangkap dua karbon-karbon
terkonjugasi bersama-sama. Gambar berikut menunjukan struktur beta-karoten dengan
ikatan rangkap dua dan ikatan tunggal yang berselang-seling yang ditunjukan dengan
warna merah.
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
rendah. Ingat bahwa energi yang rendah artinya sinar yang diserap frekuensinya lebih
rendah - dan hal itu ekivalen dengan panjang gelombang yang lebih panjang.
Beta-karoten menyerap sinar pada daerah ultra-violet sampai violet tetapi lebih
kuat pada daerah tampak antara 400 dan 500 nm dengan puncak 470 nm.
Jika anda membaca bahasan tentang radiasi elektromegnetik, anda mungkin
ingat bahwa panjang gelombang berhubungan dengan warna:
daerah warna
ungu
380 - 435
biru
435 - 500
sian (biru-pucat)
500 - 520
hijau
520 - 565
kuning
565 - 590
oranye
590 - 625
merah
625 - 740
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
yang penting untuk fotosintesis. Dia berperan dalam fotosintesis dan menyalurkannya
energi cahaya yang dia serap ke klorofil.
Beta karoten berfungsi sebagai anti oksidan dan dapat meningkatkan daya tahan
tubuh. Beta Karoten juga berfungsi dalam membantu tumbuh kembang sistem
penglihatan
Sebagai antioksidan, beta karoten adalah sumber utama vitamin A yang
sebagian besar ada dalam tumbuhan. Selain melindungi buah-buahan dan sayuran
berwarna kuning atau hijau gelap dari bahaya radiasi matahari, beta karoten juga
berperan serupa dalam tubuh manusia. Beta karoten terkandung dalam wortel, brokoli,
kentang, dan tomat.
Antioksidan yang berasal dari sumber hewani walaupun menjadi penyumbang
minoritas tetapi peranannya tidak dapat disepelekan begitu saja. Hal yang
mengejutkan ada pada astaxanthin yang tergolong karoten.
Secara kimia , karoten adalah terpena, disintesis secara biokimia dari delapan
satuan isoprene. Dia ada didalam dua bentuk utama yang diberi karakter yunani : karoten, - karoten, ( , , dan - karoten ) juga ada.
Beta karoten terdiri dari dua group retinil,dan dipecah dalam mukosa dari usus
halus kecil oleh beta karoten dioksigenase menjadi retinol,sebuah bentuk dari vitamin
A. Karoten dapat disimpan dalam hati dan diubah menjadi vitamin A sesuai kebutuhan
dan membuatnya menjadi provitamin. ( www.id.wikipedia.org/wiki/karoten ).
Sebagian besar sumber vitamin A adalah karoten yang banyak terdapat dalam
bahan-bahan nabati. Tubuh manusia mempunyai kemampuan mengubah sejumlah
besar karoten menjadi vitamin A. Dalam tanaman tedapat beberapa jenis karoten
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
namun yang lebih banyak ditemui adalah , , karoten, mungkin juga terdapat
eriproxantin.(Winarno, FG.1997)
2.6
Spektofotometri UV-Visible
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
E = hv
Dimana ,
E = energy (joule/second)
h = tetapan plank
v = frekuensi foton
Penyerapan sinar uv dan sinar tampak o/ molekul, melalui 3 proses yaitu :
1. Penyerapan oleh transisi electron ikatan dan electron anti ikatan.
2. Penyerapan oleh transisi electron d dan f dari molekul kompleks
3. Penyerapan oleh perpindahan muatan.
Komponen dari suatu spektrofotometer berkas tunggal :
1. Suatu sumber energy cahaya yang berkesinambungan yang meliputi daerah
spectrum dimana instrument itu dirancang untuk beroperasi.
2. Suatu monokromator, yakni suatu piranti untuk mengecilkan pita sempit panjangpanjang gelombang dari spectrum lebar yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
3. Suatu wadah sampel (kuvet)
4
5. Suatu pengganda (amplifier), dan rangkaian yang berkaitan membuat isyarat listrik
itu memadai untuk di baca.
6. Suatu system baca (piranti pembaca) yang memperagakan besarnya isyarat listrik,
menyatakan dalam bentuk % Transmitan (% T) maupun Adsorbansi (A).
Skema spektrofotometer ;
Sumber
Cahaya Monokromator
Sampel
Detektor
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
Amplifier
Pembaca / Recorder
Penerapan spektrofotometrik
Hukum Beer : Absorbans, log (Po/P), radiasi monokromatik berbanding lurus dengan
konsentrasi sutu spesies penyerap dalam larutan.
Hukum Bouguer (Lambert) : Bayangkan suatu medium penyerap yang homogen
dalam lapisan-lapisan yang sama tebal. Tiap lapisan menyerap radiasi monokromatik
yang memasuki lapisan itu dalam fraksi yang sama seperti lapisan-lapisan lain.
Dengan semuanya yang lain sama, maka absorbans itu berbanding lurus dengan
panjang jalan yang melewati medium.
Gabungan Hukum Bouguer-Beer, sering di tuliskan sebagai
A = abc atau A = bc
Dengan
A = absorbans
= absorpsivitas molar (jika konsentrasi dalam molar) dengan satuan M-1cm-1
a = absorpsivitas (jika konsentrasi dalam %b/v) dituliskan E1%1cm
b = panjang jalan/kuvet
c = konsentrasi ( dalam molar atau %b/v)
Spektra absorpsi sering diyatakan dalam %T maupun dalam bentuk A (absorbansi)
Maka,
A = - log (%T)
A = log (Po/P),
Po adalah daya cahaya masuk dan P adalah daya yang diteruskan melewati sampel.
http://rgmaisyah.wordpress.com/2008/11/25/spektrofotometer/
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1
Alat -alat
- Spektrofotometer UV
- Labu Takar 25 ml
- Timbangan analitis
- Pipet Volume 10 ml
- Hot Plate
- Pipet tetes
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
3.2
Bahan - bahan
- n-heksan
- CPO
3.3
Prosedur Analisa
Pada kotak Y made pilih ordinat dimana data yang dikumpulkan akan
dilampirkan.
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
Masukkan angka batas atas dan batas bawah pada kotak Y min dan Y
max untuk menentukan batas ordinat tampilan.
Pada group scan controls, pilih Simple dan klik tombol Scan
Speed atau pilih Advanced dan masukkan angka pada Avetime
dan data interval.
b)
-
Baseline Tab
Pilih Baseline Correction untuk melakukan koreksi baseline pada
data sample koreksi akan dilakukan pada tiap titik sebelum
ditampilkan
c)
Accessories 1 Tab
d)
Accessories 2 Tab
e)
Reports Tab
Tentukan bentuk laporan dengan melilih check box pada group options.
f)
g)
Pilih Show Status Display pada tiap Tab atau dari menu view
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
h)
3.3.2
Persiapan Sample
Sampel yang diperlukan untuk analisa DOBI dan - Karoten adalah sampel
CPO. Sebelum dilakukan analisa sampel maka terlebih dahulu dipersiapkan dengan
caa pemansan sampel CPO diatas hot plate agar CPO yang menggumpal atau fase
padatnya mencair dan homogen sehingga mudah dalam melakukan penimbangan dan
diperoleh hasil yang maksimum.
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
- Diambil nilai Absorbansi yang terkecil sebagai larutan blanko dan nilai yang
terbesar sebagai tempat sampel
- Ditimbang 0,1 g CPO dalam labu takar 25 ml
- Dilarutkan dengan sedikit n-heksan, encerkan hingga tanda tera, homogenkan
- Diukur Absorbansi pada 269 nm dan 446 dengan cell 1 cm
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
- Diambil nilai absorbansi yang terkecil sebagai larutan blanko dan nilai yang
terbesar sebagai temapat sampel
- Ditimbang masing - masing 0,1 g CPO dalam labu takar 25 ml
- Dilarutkan dengan n-heksan sampai garis batas
- Dimasukkan dalam kuvet dan diukur absorbansinya pada 446 nm
BAB IV
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
4.1
Hasil
DOBI
2.43
2.45
2.72
2.67
2.58
2.54
2.53
2.7
2.42
2.65
2.79
2.46
2.45
2.74
2.11
2.68
2.66
2.4
2.15
2.29
-Karoten
542.06
499.53
540.29
534.52
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
0.1141
0.1135
0.1122
0.1146
0.1034
0.1047
0.107
0.1133
0.1088
0.1111
0.1133
0.11
0.1029
0.1208
0.1047
0.103
0.645
0.655
0.601
0.589
0.602
0.601
0.602
0.654
0.602
0.569
0.589
0.655
0.569
0.579
0.599
0.567
548.82
552.56
512.88
492.11
557.46
549.62
538.7
552.69
529.79
490.38
497.76
570.14
529.46
458.93
547.79
527.08
Tabel 7. Data hasil perhitungan hubungan analisa DOBI dan -karoten dalam CPO
Berat Sampel
(gr)
0.1029
0.103
0.1034
0.1047
0.1047
0.1052
0.1058
0.107
0.1073
0.1088
0.11
0.1111
0.1122
0.1133
0.1133
0.1135
0.1141
0.1146
0.1208
0.1359
4.1.2
DOBI
-Karoten
2.43
2.45
2.72
2.67
2.58
2.54
2.53
2.7
2.42
2.65
2.79
2.46
2.45
2.74
2.11
2.68
2.66
2.4
2.15
2.29
529.46
527.08
557.46
549.62
547.79
542.06
540.29
538.7
534.52
529.79
570.14
490.38
512.88
552.69
497.76
552.56
548.82
492.11
458.93
499.53
Perhitungan
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
DOBI
=
Absorbansi pada 269 nm
=
3
Keterangan :
DOBI
: DOBI rata-rata
: Panjang Gelombang
Contoh Perhitungan :
0,709
DOBI
=
0,309
=
2,29
=
3
=
5,25
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
383 x A . 446
-karoten
x Volume.labu takar
berat sampel
Keterangan
: Absorbansi
V.labu takar
: 0,25
Contoh perhitungan :
383 x 0,595
-karoten
x 0,25
0,1052
4.2
542,06 ppm
Pembahasan
Untuk menganalisa DOBI and karoten dilakukan dengan menggunakan
range UV, dimana DOBI adalah perbandingan absorbansi pada rane visible dan
absorbansi pada range UV,sedangkan karoten adalah pigmen fotosintesis bewarna
orange yang penting untuk fotosintesis. Penentuan pajang gelombang maksimum pada
range visible dan UV dilakukan dengan mengukur absorbansi pada panjang
gelombang 420 nm sampai dengan 470 nm dan 256 nm sampai dengan 270 nm.
Setelah dilakukan pengukuran (kalibrasi) maka diperoleh panjang gelombang
maksimum pada range visible dan UV adalah 446 nm dan 269 nm.
DOBI and karoten ditentukan untuk memenuhi standart mutu CPO yang
baik. Karena semakin tinggi DOBI and karoten maka semakin baik kualitas CPO,
sehingga daya jual CPO semakin tinggi. Berdasarkan analisa percobaan yang
dilakukan bahwasannya nilai DOBI and karoten Memenuhi syarat standart mutu
PORAM yaitu (1,4 min) untuk DOBI dan (500-700 ppm) -karoten .
Pada perhitungan analisa percobaan selanjutnya didapat harga karoten
tidak memenuhi syarat standart mutu PORAM. Hal ini disebabkan karena salah satu
syarat minyak dengan mutu yang tinggi memiliki warna yang tidak pucat dimana
pemucatan dilakukan dengan menggunakan adsorben dan dengan suhu yang
tinggi.Tujuan pemucatan yaitu meghilangkan warna yang kurang disukai dalam
minyak maka karoten yang berfungsi sebagai pigmen sebagai minyak akan diserap
oleh adsorben dan dilakukannya pemucatan pada suhu yang tinggi juga akan
mengurangi kadar karoten dalam minyak karena karoten memiliki sifat yang tidak
stabil pada suhu tinggi.
BAB V
5.1 Kesimpulan
- Dari analisa diperoleh kadar -karoten dalam CPO adalah :
CPO 1
: 499,06 ppm
CPO 2
: 542,06 ppm
CPO 3
: 540,20 ppm
Dari analisa diperoleh kadar rata-rata DOBI dalam CPO yaitu : 2,52
5.2 Saran
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
Absorbansi
0,502
0,515
0,518
0,522
0,526
0,530
0,533
0,539
0,545
0,552
0,560
0,570
0,579
0,590
0,600
0,613
0,624
0,635
0,646
0,656
0,664
0,670
0,674
0,675
0,676
Absorbansi
0,678
0,676
0,665
0,657
0,649
0,639
0,629
0,620
0,612
0,610
0,594
0,586
0,579
0,575
0,573
0,572
0,571
0,572
0,575
0,578
0,581
0,584
0,586
0,588
0,587
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
Absorbansi
0,183
0,185
0,183
0,173
0,172
0,172
0,175
0,173
0,173
0,174
0,179
0,181
0,191
0,187
0,174
0,172
0,173
0,173
0,177
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
0.16
0.14
0.12
0.1
0.08
0.06
ad
0.04
0.02
Berat S ampel
(gr)
DO
B
2. 4 I
3
2. 4
5
2. 7
2
2. 6
7
2. 5
8
2. 5
4
2. 5
3
2. 7
2. 4
2
2. 6
5
2. 7
9
2. 4
6
2. 4
5
2. 7
4
2. 1
1
2. 6
8
2. 6
6
2. 4
2. 1
5
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.
510
490
470
450
DOBI 2.43
2.45
2.72
2.67
2.58
2.54
2.53
2.7
2.42
2.65
2.79
2.46
2.45
2.74
Mutia Afriani : Hubungan Analisa Dobi ( Deteration Of Bleachability Index ) Dan -Karoten Dalam CPO ( Crude Palm
Oil ) Dengan Menggunakan Spektrofotometri UV-Visible, 2009.