Anda di halaman 1dari 27

PHYSICAL REFINING CPO

NAMA KELOMPOK :
1. ASLAMI KHAIRULLAH (D1121141008)
2. NADIYA AGUSTIN (D1121151007)
3. RIA DEVITASARI (D1121151009)
4. ANUGRAH TRI FEBRIANTO (D1121151010)
5. VIRA VALASARA (D1121151020)
6. JEFFRY TODO JEREMIA (D1121151029)
Blok Diagram Pemurnian
Pemurnian Secara Fisika

Proses pemurnian secara fisika ini lebih sederhana daripada


proses secara kimia, namun peralatan yang digunakan lebih
rumit. Untuk proses degumming dan bleaching hampir sama
dengan proses secara kimia.
Yang membedakan proses fisika dan kimia adalah pada proses
pemisahan FFA-nya, dalam kimia proses yang digunakan yaitu
neutralisasi dengan menambahkan zat kimia (larutan caustik),
kemudian terjadinya reaksi kimia antara FFA dan larutan caustic
menjadi sabun. Sedangkan, dalam fisika proses yang
berlangsung dengan pemanasan dan kondisi vakum agar
minyak tidak rusak pada suhu tinggi.
Berikut ini flowchart dari proses
pemurnian secara fisika.
PROSES DEGUMMING

1. Pengertian Degumming

Proses degumming adalah suatu proses pemisahan getah atau


lendir-lendir yang terdiri dari fosfatida, protein, residu,
karbohidrat, air dan resin tanpa mengurangi jumlah asam lemak
bebas dalam minyak.
Getah-getah (gum) dalam minyak nabati perlu dihilangkan untuk
menghindari perubahan warna dan rasa selama langkah rafinasi
berikutnya.
1. Dry degumming
proses dry degumming melibatkan pembuangan
gum(getah) melalui proses presipitasi dalam kondisi
asam . Proses ini menggunakan minyak rendah
phospatida dan cocok untuk persiapan minyak untuk
physical refining.
2. Water degumming
Water degumming adalah proses dari pembuangan gum
( getah) melalui proses prespitasi menggunakan hidrasi air
murni crude oil melalui pemisahan sentrifus
3. Acid degumming
Dalam proses ini gum di prespitasi dengan proses
beberapa kondisi asam dan dihilangkan dengan
pemisahan dengan metode sentrifus
4. Enzymatic degumming
Enzymaticdegumming adalah proses degumming
khusus yang dipertinggi menggunakan beberapa
enzim makanan
5. EDTA-degumming
EDTA degumming merupakan proses kimia-fisika
degumming. Proses ini melibatkan pemisahan
sempurna phospatida dengan bahan pelengket yaitu
ethylene diamine tetraacetic acid (EDTA)
6. Membran degumming
Proses membran degumming biasanya digunakan dalam
industri ekstraksi. Pemisahan dengan membram
merupakan pemisahan ukuran eklusi dan tekanan. Proses
ini membagi komponen-komponen yang berbeda menurut
berat molekulnya atau ukuran partikel serta
bergantungpada interaksi dengan permukaan membram
dengan campuran komponen minyak.
FLOWCHART PROSES
DEGUMMING
Proses Bleaching

Proses bleaching (pemucatan) dimaksudkan untuk mengurangi atau


menghilangkan zat-zat warna (pigmen) dalam minyak sawit mentah,
baik yang terlarut atau pun yang terdispersi. Warna minyak sawit
mentah CPO (Crude Palm Oil) dapat berasal dari warna bawaan
minyak ataupun warna yang timbul pada proses pengolahan TBS
(Tandan Buah Segar) menjadi minyak mentah CPO (Crude Palm Oil).
Pigmen yang biasa terdapat di dalam suatu minyak mentah ialah
carotenoid yang berwarna merah atau kuning, chlorophillida dan
phaephytin yang berwarna hijau.

Proses Penyerapan (absorbansi)

Jenis Absorben Arang aktif/ Karbon aktif, tanah


pemucat
Kotoran yang dihilangkan Pigmen, produk oksidasi, residu
logam, gum
90-130C
1

3
4
100-130 80-120C

15-30 menit

80-120C
45 menit

210-250C

40-60C
NO ALAT PROSES

1 Bleaching earth tank pencampuran CPO dan absorban

2 Bleancher Proses pemucatan antara CPO


dan absorben

3 Nagara filter Penyaringan bleaching earth

4 Polishing Filter Penyaringan kembali bleaching


earth
Limbah Proses Bleaching

No Komponen Penanganan

1 Minyak metil ester (biodisel)

2 Bentonit bahan baku briket, recovery,

3 Spent Bleaching Oil Bata, recovery (solvent extraction, supercritical


extraction),
PROSES DEODORISING

Tabel titik didih asam lemak pada rasio uap air dan
Deodorisasi adalah suatu tahap proses asam lemak yang berbeda
pemurnian minyak dan lemak yang bertujuan
untuk menghilangkan bau dan rasa Rasio uap air : asam
2,5 : 1 1:1
menggunakan cara destilasi dengan suatu aliran lemak
uap pada tekanan vakum serta suhu yang
semakin tinggi (150C -250C).
Asam laurat 191 c 215 C
Deodorisasi didasarkan pada perbedaan
volalitas. Prinsipnya adalah volatilitas, Asam myristat 211 235
minyak yang akan dimurnikan dipanaskan
dengan uap, sehingga bau tak sedap yang
volatil akan dengan mudah menguap Asam palmitat 224 248

terlebih dahulu kemudian dikondensasikan


untuk dibuang. Asam stearat 243 263

Asam oleat 239 262


Palm Fatty Acid Distillate (PFAD)

PFAD merupakan hasil samping pemurnian CPO secara fisika, yaitu


setelah tahap deodorising. Komponen terbesar dalam PFAD adalah
asam lemak bebas, komponen karotenoid dan senyawa volatil
lainnya. Secara umum proses pengolahan minyak sawit dapat
menghasilkan 73% olein, 21% stearin, 5% PFAD, dan 0,5% bahan
lainnya. Pada umumnya PFAD digunakan industri sebagai bahan baku
sabun ataupun pakan ternak. PFAD mengandung 81,7% FFA; 14,4%
gliserol; 0,8% squalane; 0,5% Vitamin E; 0,4% sterol; dan 2,2%% lain-
lain. Asam lemak yang terkandung dalam PFAD berupa asam lemak
jenuh dan tidak jenuh. Secara umum asam lemak jenuh berwujud
padat pada suhu kamar sedangkan asam lemak tidak jenuh berwujud
cair.
Komposisi Asam Lemak Jenuh dan
Tak Jenuh dalam PFAS
Asam Lemak Komposisi (%) berat Jenis Asam Lemak
As. palmitat 45,6 Jenuh
As. oleat 33,3 Tak jenuh
As. linoleat 7,7 Tak jenuh
As. stearat 3,8 Jenuh
As. miristat 1,0 Jenuh
As. Linoleat 0,3 Tak jenuh
As. tetraoksenoat 0,3 Jenuh
As. ekosanoat 0,5 Jenuh
As. palmitoleat 0,2 Tak jenuh
Refined Bleached Deodorised Oil
(RBDO)

RBD oil merupakan minyak kelapa sawit yang telah mengalami proses
refinasi lengkap. RBD mengandung FFA (asam lemak bebas) sebesar
0,15% yang berwarna kuning kejingga-jinggaan dengan titik lunak antara
30 C hingga 39 C. Minyak sawit RBD merupakan bahan baku industri
yang dijual di berbagai pasar komoditas di seluruh dunia.

RBD stearin dan olein dipisahkan dengan cara mendinginkan minyak


hingga 30 C secara perlahan. Hal ini bertujuan agar kristal stearin yang
diperoleh berukuran besar sehingga mudah dipisahkan. Umumnya dari
RBDO akan diperoleh 20-24% stearin dan 76-80% olein.
Dry Fractination station

Fraksinasi
adalah proses pemisahan minyak
menjadi dua fraksi ( fraksi olein dan fraksi stearin
) berdasarkan sifat fisiknya atau berdasarkan
perbedaan titik beku.
Pada proses Fraksinasi terjadi pemisahan yaitu :

Refined Bleaced deodorized Palm Oil ( RBDPO)


menjadi refined Bleaced Deodorized Olein ( RBDOL)
dan refined Bleached deodorized stearin ( RBDST).
RBDST menjadi soft stearin 1 dan hard stearin 1
RBDOL menjadi super olein dan stearin.
RBDST ( 25%) + soft stearin 1 ( 75%) menjadi soft
stearin 2 dan hard stearin 2.
RBD Oil

RBD RBD
Stearin Olein
RBD Stearin (minyak sawit padat)

Merupakan minyak yang dihasilkan dari ekstraksi asam-asam


lemak dari minyak sawit dengan pelarut aseton dan heksana.
Dinamakan minyak stearin karena kandungan asam lemak
terbesar dalam minyak ini adalah stearin. RBD stearin memiliki
kadar FFA sebesar 0,2% dengan titik lunak sekitar 48 C. RBD
Stearin terutama dipergunakan untuk margarin dan shortening,
disamping untuk bahan baku industri sabun dan deterjen.
RBD Olein (minyak sawit cair)

Merupakan fraksi cair dari RBDO yang telah


dikristalisasi. RBD olein memiliki kadar FFA
sekitar 0,15% dengan titik lunak maksimum 24
C. Olein digunakan sebagai minyak goreng
atau campuran minyak goreng. RBD olein
berwarna kuning jernih pada suhu kamar.

Anda mungkin juga menyukai