Anda di halaman 1dari 30

POLITEKNIK KAMPAR

PERGURUAN TINGGI BIDANG SAWIT


PERTAMA DAN TERLENGKAP DI
INDONESIA
INDUSTRI HILIR DAN PRODUK
TURUNAN KELAPA SAWIT

NUR ASMA DELI, ST., MSi.

PELATIHAN TEKNOLOGI PERKEBUNAN DAN


PENGOLAHAN KELAPA SAWIT
PEKANBARU, 2018

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


TUMBUHAN SAWIT

 Tandan buah segar sawit


 Crude palm oil (CPO)
 Palm kernel oil (PKO)
 Cangkang
 Serabut
 Tandan kosong

 Daun / Pelepah
 Sumber selulosa
 Pulp dan kertas
 Pupuk

 Batang
 Pupuk
 Sumber selulosa
 Pulp dan kertas

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


POHON INDUSTRI SAWIT

Pohon sawit

Pelepah Batang
Tandan buah
Tandan kosong Buah sawit

Pulp dan
Pupuk Komposit
mesocarp kertas
Inti Sawit

Ampas inti Cangkang

ampas Bahan bakar Karbon


Bahan bakar
Palm kernel oil Crude palm oil
Pakan ternak
Karbon
Produk non
Produk pangan
pangan

menteg shortenin
Minyak goreng cokelat biodiese
a g lilin shampo sabun Sabun cair
l

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


MINYAK GORENG

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


MINYAK GORENG

 Minyak goreng merupakan produk oleo-


pangan yang banyak digunakan oleh semua
lapisan masyarakat.
 Minyak goreng sawit merupakan fraksi cair
hasil fraksinasi minyak sawit
 Minyak sawit yang biasa digunakan untuk
pembuatan minyak goreng sawit adalah
minyak sawit yang berasal dari CPO

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


Keunggulan CPO sebagai bahan
baku pembuatan minyak goreng

 Memiliki daya saing yang kompetitif dibanding


sumber-sumber minyak nabati lainnya,
 minyak kedelai,
 minyak jagung
 minyak bunga matahari.
 Produktivitas tanaman sawit per satuan luas
paling tinggi

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


Standar Mutu Minyak Goreng

Parameter Satuan Nilai


Warna - Merah maks. 3
Kuning maks. 30
Bau dan Rasa - Normal
Titik leleh oC Maks 24
Air dan Kotoran % Maks. 0,1
FFA % Maks. 0,15
Bilangan Iod giod/100gr Min. 56
Logam mg/kg Maks. 1,8

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


Teknologi Proses Pembuatan
Minyak Goreng

 Dilakukan melalui dua tahapan proses


- Proses pemurnian CPO (refinery)
- Proses fraksinasi CPO
 Proses pemurnian bertujuan untuk menghilangkan
gum, impuritis, produk oksidasi (aldehid),
pengurangan warna dan asam lemak bebas yang
terdapat pada CPO serta mengurangi bau
 Proses fraksinasi untuk memisahkan fraksi padat
(stearin) dan cair (olein dan superolein/MGS).

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


Teknologi Proses Pembuatan
Minyak Goreng
CPO

H3PO4 Degumming Gum

NaOH Netralisasi Sabun

Bleaching Bleaching
earth Bleaching earth bekas

Bleaching
Deodorisasi earth bekas

Kristalisasi Stearin

Olein/
Minyak goreng
DEGUMMING

 Tujuan : untuk menghilangkan getah


(gum) dalam CPO
 Gum dihilangkan dengan menambahkan
asam fospat (H3PO4)
 CPO dipanaskan dalam tangki
degumming sampai suhu 60oC
 Asam fospat akan menikat gum dan akan
mengendap ke bagian bawah tangki

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


NETRALISASI

 Bertujuan untuk menghilangkan asam lemak


bebas dalam CPO
 Dilakukan dengan menambahkan soda kostik
(NaOH).
 CPO dipanaskan dalam tangki netralisasi
sampai suhu 60oC menggunakan koil pemanas
dan minyak terus diaduk dengan pengaduk
mekanis.
 ALB + NaOH Sabun + H2O

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


BLEACHING (PEMUCATAN)

 Bertujuan untuk memucatkan minyak


sehingga dihasilkan minyak dengan
warna yang menarik
 Proses bleaching dilakukan dengan
menambahkan bleaching earth.
 Proses pemucatan dilakukan pada suhu
80oC dalam kondisi vakum, dengan
bantuan pompa vakum.

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


DEODORISASI

 Bertujuan untuk menghilangkan bau


 Minyak dipanaskan hingga suhu 200oC dengan
injeksi steam dan dibantu dengan pemanasan
koil.
 Keseluruhan proses penghilangan bau
dilakukan pada kondisi vakum dengan bantuan
ejektor.
 Minyak yang telah diproses, didinginkan
mengunakan koil pendingin dan disaring
untuk mendapat minyak yang benar-benar
bersih.
Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau
KRISTALISASI

 Bertujuan untuk memisahkan fraksi cair


(olein) dan fraksi padat (stearin)
 Dilakukan dengan mendinginkan minyak
sehingga terbentuk dua fraksi
 Pemisahan kedua fraksi tersebut dilakukan
dengan penyaringan (Filtrasi)

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


BIODIESEL

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


BIODIESEL

Bahan bakar alternatif bagi bahan bakar


diesel yang terbuat dari sumber terbarukan
seperti minyak nabati atau lemak hewani

Biodiesel bersifat :
 terbarukan, dapat terdegradasi
 tidak beracun dan ramah lingkungan

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


PROSES PRODUKSI BIODIESEL

 Metode konvensional
Alkohol

Bahan Esterifikasi atau


Ekstraksi Biodiesel
baku transesterifikasi

 Metode in situ
Bahan
baku
Esterifikasi atau
Biodiesel
transesterifikasi in situ
Alkohol

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


ESTERIFIKASI

 Tujuan : untuk mengkonversi FFA menjadi


metil ester
 Dilakukan untuk umpan minyak dengan kadar
FFA tinggi (>2%)
 Dilakukan dengan mereaksikan FFA dengan
metanol dan bantuan katalis asam
 Reaksi esterifikasi pada temperatur 65oC

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


TRANSESTERIFIKASI

 Tujuan : untuk mengkonversi Trigliserida


menjadi metil ester
 Dilakukan dengan mereaksikan Minyak (TG)
dengan metanol dan bantuan katalis asam atau
basa
 Reaksi transesterifikasi pada temperatur 65oC
 Reaksi transesterifikasi sangat sensitif
terhadap air dan FFA

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


REAKSI PADA PROSES BIODIESEL

Reaksi esterifikasi
RCOOH + CH3OH RCOOCH3 + H2O
Asam lemak bebas Metanol Metil Ester Air

Reaksi transesterifikasi
R1COO-CH2 R1COO-CH3 CH2–OH

R2COO-CH + 3CH3OH R2COO-CH3 + CH–OH

R3COO-CH2 R3COO-CH3 CH2–OH


Trigliserida Metanol Metil Ester Gliserol

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


Teknologi Proses Pembuatan
Biodiesel
CPO

CH3OH Sisa Pelarut


H2SO4
Esterifikasi

Air Pencucian Sisa Pelarut

CH3OH Transesterifikasi Sisa Pelarut


NaOH

Air Pencucian Air sisa

Pengeringan Air

Biodiesel
SABUN PADAT

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


SABUN PADAT

 Sabun adalah surfaktan yang digunakan untuk


mencuci dan membersihkan, bekerja dengan
bantuan air
 Bahan baku pembuatan sabun berupa minyak
atau lemak, baik hewani maupun nabati.
 Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit
merupakan bahan baku yang biasa digunakan
dalam formulasi sabun

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


REAKSI PADA PROSES SABUN

Reaksi Saponifikasi
R1COO-CH2 R1COO-Na CH2–OH

R2COO-CH + 3NaOH R2COO- Na + CH–OH

R3COO-CH2 R3COO- Na CH2–OH


Trigliserida Metanol Sabun Gliserol

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


Teknologi Proses Pembuatan
Sabun Padat
CPO

Pemanasan

NaOH Saponifikasi

Pewarna Pengadukan Pewangi

Pencetakan

Sabun Padat

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


PUPUK KOMPOS

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


PUPUK KOMPOS

 Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk


organik terbuat dari proses pembusukan sisa-
sisa bahan organik seperti tanaman maupun
hewan.
 Proses pengomposan dapat berlangsung secara
aerobik yaitu melibatkan oksigen dan anaerobik
atau tanpa menggunakan oksigen di dalam
prosesnya.
 Di buat dengan bantuan mikroorganisme
sebagai aktivator kompos

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


Pembuatan Pupuk Kompos
Sampah
Organik

Pengecilan Ukuran

Aktivator Dekomposisi

Pengadukan

Pengujian

Pupuk Kompos

Politeknik Kampar – Kabupaten Kampar, Riau


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai