Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

REFENERY DAN PRODUK TURUNAN CPO


PEMUCATAN MINYAK SAWIT (BLEANCING)

WAWAN KURNIAWAN
303 2017 550

LAPORAN UJI MUTU


TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN
TINGGI
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LANDASAN TEORI
Bleaching atau pemucatan merupakan proses untuk memperbaiki warna
minyak (Estiasih, 2009). Proses ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Tujuan utama proses bleaching adalah menghilangkan warna dari
minyak. Selain warna, pemucatan juga berperan mengurangi komponen minor
lainnya seperti aroma, senyawa bersulfur dan logam-logam berat. Selain itu,
pemucatan juga dapat mengurangi produk hasil oksidasi lemak seperti
peroksida, aldehida dan keton. Pada proses pemucatan hanya sedikit komponen
yang dihilangkan. Biasanya pemucatan dilakukan setelah proses degumming.
Menurut ada dua metode umum pemucatan, yaitu metode adsorbsi
dengan menggunakan adsorben dan metode pemucatan kimiawi. Pemucatan
dengan adsorbsi dilakukan dengan menggunakan bahan pemucat seperti tanah
liat (clay) dan karbon aktif. Metode kimia jarang digunakan dan merupakan
metode penghilangan warna dengan cara mengoksidasi pigmen dalam minyak
menjadi senyawa yang tidak berwarna.

1.2. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menghilangkan warna pada CPO
menggunakan tanah liat aktif.
BAB II
METODE KERJA
2.1. ALAT
Alat yang digunakan adalah:
 Gelas kimia 250 mL 1 buah
 Neraca analitik 1 buah
 Pengaduk 1 buah
 Hot plate 1 buah
 Kertas saring 1 buah
 Corong 1 buah
 Erlenmeyer 1 buah

2.2. BAHAN
Bahan yang digunakan adalah:
 CPO hasil degumming
 Tanah liat yang telah diaktivasi

2.3 CARA KERJA


 Siapkan CPO hasil degumming
 Panaskan hingga + 100oC sampai mencair
 Tambahkan tanah liat yang telah diasamkan sebanyak xx %
 Panaskan + 100oC selama 30 menit, diaduk, kemudian saring
 Minyak yang telah diperoleh kemudian disimpan
2.4. DIAGRAM ALIR

Disiapkan alat dan bahan

Siapkan CPO hasil degumming

Panaskan hingga + 100oC sampai mencair

Tambahkan tanah liat yang telah diasamkan sebanyak


xx %

Panaskan + 100oC selama 30 menit, diaduk, kemudian


saring

Minyak yang telah diperoleh kemudian disimpan


BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

3.1. TABEL HASIL PENGAMATAN


Pengamatan Water degumming Acid
Masa CPO hasil degumming 77 gram 82 gram
Masa batu bata, asam jawa,
4,62 gram 4,92 gram
dan arang yang digunakan
Hasil pengamatan secara awal : orange kekuningan Awal : orange kemerahan
fisik dari CPO hasil akhir : orange Akhir : orange
bleancing awal : cair Awal : cair
akhir : cair Akhir : cair

3.2. PEMBAHASAN
Proses bleaching (pemucatan) dimaksudkan untuk mengurangi atau
menghilangkan zat-zat warna (pigmen) dalam minyak sawit mentah, baik yang
terlarut atau pun yang terdispersi. Warna minyak sawit mentah CPO (Crude Palm
Oil) dapat berasal dari warna bawaan minyak ataupun warna yang timbul pada
proses pengolahan TBS (Tandan Buah Segar) menjadi minyak mentah CPO
(Crude Palm Oil). Pigmen yang biasa terdapat di dalam suatu minyak mentah
ialah carotenoid yang berwarna merah atau kuning, chlorophillida dan
phaephytin yang berwarna hijau. Proses bleaching yangdigunakan adalah proses
bleaching dengan absorbs
Dari praktikum di atas dapat diketahui bahwa masa pada tanah
liat,asam jawa, dan arang yang digunakan pada water degumming 4,62 gram dan
pada acid yaitu 4,92 gram. Pada pengamatan fisik water degumming warna
awal orange kekuningan tekstur awal dan akhir cair setelah dilakukan bleaching
berubah menjadi orange karena proses penyaringan pada tanah liat menyerap
kotoran yang terdapat pada minyak.
Pada Phoporic Acid Degumming warna awal orange kemerahan warna
akhir orange dan tekstru nya cair masa menggunakan Phoporic Acid
Degumming adalah 4,62 gram. Karena proses penyaringan pada tanah liat
menyerap kotoran.
Proses bleaching merupakan proses mereduksi pigmen warna dengan
melakukan penambahan tanah pemucat atau bleaching earth (BE) (Taylor, 2005).
Proses bleaching dilakukan dengan menggunakan suhu 100-130°C dalam waktu
30 menit. Tujuan dari penambahan BE adalah untuk menyerap pengotor yang
masih terdapat di dalam minyak, seperti karotenoid, logam, air, asam lemak
bebas, dan sebagian pengotor lainnya (Ketaren, 2008).
Selain penghilangan zat warna, proses bleaching juga dapat
mengurangi komponen-komponen lain yang tidak diinginkan seperti logam-
logam transisi. Proses bleaching juga akan menyerap sebagian suspensi koloid
(gum dan resin) serta hasil degradasi minyak seperti peroksida (Ketaren, 1986).
BAB IV

KESIMPULAN

Dari praktikum di atas dapat diketahui bahwa masa pada tanah


liat,asam jawa, dan arang yang digunakan pada water degumming 4,62 gram dan
pada acid yaitu 4,92 gram. Pada pengamatan fisik water degumming warna
awal orange kekuningan tekstur awal dan akhir cair setelah dilakukan bleaching
berubah menjadi orange karena proses penyaringan pada tanah liat menyerap
kotoran yang terdapat pada minyak.
DAFTAR PUSTAKA

Estiasih, Teti, Ahmadi. 2009. Teknologi Pengolahan Pangan. Jakarta: Bumi Aksara

Ketaren, S. 2008. Minyak dan Lemak Pangan. Cetakan Pertama. Jakarta :Universitas
Indonesia Press.

S. Ketaren. (1986). Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan, Jakarta : UI-
Press.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai