TINJAUAN PUSTAKA
Zat warna yang terdapat dalam CPO terdiri dari zat warna alamiah. zat warna
alamiah ini menyebabkan minyak berwarna kuning, kuning coklat, kehijau-
hijauandan kemerah-merahan, sedangkan zat warna dari hasil degradasi zat warna
alamiah biasanya menyebabkan CPO berwarna gelap.
2. Oksidasi
Oksidasi SBE bertujuan untuk memisahkan adsorbat-adsorbat karbon
(minyak dan karoten) yang tidak terpisah pada tahap ekstraksi. Oksidasi dapat
memutuskan komponen-komponen karbon menjadi molekul-molekul yang dapat
dicuci dari SBE. Disamping itu, oksidasi dapat memperluas permukaan SBE yaitu
dengan hilangnya lapisan minyak dan adsorbat-adsorbat karbon (Joifatmat dan
Ginting, 2007).
Proses yang dilakukan pada oksidasi SBE dapat menggunakan oksidator
seperti benzoit peroksida, kalsium hipoklorit, asam parasetat, asam peklorit,
potasium peklorat. Jumlah oksidan tidak akan habis selama oksidan yang
disediakan cukup untuk oksidasi sedikitnya 98% dari kandungan karbon. Sebagai
alternatif, oksidasi dibutuhkan untuk memecah senyawa karbon molekul yang
mampu dicuci dari tanah liat. Butiran katalis yang mengandung hidrokarbon sisa
ekstraksi dapat dihilangkan dengan pengeringan evaporasi. Oleh karena itu, jumlah
H2O2 tidak harus 30%, ini tergantung dari muatan karbon yang akan dioksidasi.
3. Pencucian Asam
Pencucian dengan asam bertujuan untuk membersihkan permukaan bentonit.
Asam melarutkan kation-kation dan senyawa pengotor yang terdapat pada
permukaan SBE. Ion H+ yang berasal dari asam akan menggantikan kation-kation
logam alkali tanah yang terlarut sehingga permukaan SBE menjadi aktif kembali.
Asam yang digunakan untuk pencucian ini adalah asam sulfat atau asam klorida.
2.5 Logam Mn
Mangan adalah kimia logam aktif yang di tunjukkan pada simbol Mn dan
nomor atom 25. Mangan adalah elemen pertama di Grup 7 dari tabel periodik unsur.
Mangan merupakan unsur berlimpah di kerak bumi (sekitar 0,1%) yang terjadi
secara alamiah. Mangan merupakan logam keras dan sangat rapuh. Sulit untuk
meleleh, tetapi mudah teroksidasi. Mangan bersifat reaktif ketika murni, sebagai
bubuk akan terbakar dalam oksigen, bereaksi dengan air dan larut dalam asam
encer. Mangan menyerupai besi tapi lebih keras (Ansori, 2010).
Logam Mn biasanya juga terdapat pada air gambut bersamaan dengan logam
Fe. Namun, logam Fe dan Mn bisa disisihkan dengan proses adsorben
menggunakan geopolimer dari bahan kaolin. Geopolimer adalah bahan yang
berasal dari bahan-bahan non organik yang dihasilkan melalui proses polimerisasi.
Adapun bahan utama dalam pembuatan geopolimer ini adalah bahan-bahan yang
banyak mengandung unsur-unsur silikon dan aluminium (Ade Anggriawan dkk,
2015)
Mangan adalah logam berwarna abu-abu putih. Mangan adalah unsur reaktif
yang mudah menggabungkan dengan ion dalam air dan udara. Di bumi, mangan
ditemukan dalam sejumlah mineral kimia yang berbeda dengan sifat fisiknya, tetapi
tidak pernah ditemukan sebagai logam bebas di alam. Mineral yang paling penting
adalah pyrolusite, karena merupakan mineral biji utama untuk mangan. Kehadiran
mangan dalam air tanah bersamaan dengan besi yang berasal dari tanah dan
bebatuan. Mangan dalam air berbentuk mangan bikarbonat (Mn(HCO3)2), mangan
klorida (MnCl2) dan mangan sulfat (MnSO4)3.
Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun
nonmetalurgi. Sekitar 85-90 % kegunaan mangan adalah untuk keperluan metalurgi
terutama pembuatan logam khusus seperti german silver dan cupro manganese.
Keperluan nonmetalurgi biasanya digunakan untuk produksi baterai, keramik,
gelas, dan glasir. Mangan juga digunakan untuk pertanian dan proses produksi
uranium (Murthy, 2009).
Mangan diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu manganese ore dengan
kadar Mn lebih dari 40 %, ferrugineous manganese dengan kadar Mn 15 sampai
40%, dan manganiferous iron ore dengan kadar Mn 5 sampai 15% (Wells, 1918).
Mangan dikelompokkan menjadi manganese ore dengan kadar Mn mencapai 35 %
dan ferro manganese dengan kadar Mn 78% (Corathers, 2002). Kadar Mn yang
berbeda menyebabkan perbedaan nilai resistivitas di berbagai daerah.