Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DENI ARISTA

NIM : D.131.18.0005

SOAL : UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2020/2021


MATA KULIAH : TEKNOLOGI LEMAK DAN MINYAK
HARI/TANGGAL : RABU/28 APRIL 2021
WAKTU : 60 MENIT
PENGAMPU : Soraya Kusuma Putri, S.TP., M.Sc.
____________________________________________________

SOAL
1. Ekstraksi dan pemurnian minyak menimbulkan limbah. Sebutkan apa saja limbah
hasil ekstraksi/ pemurnian minyak serta sebutkan apa saja manfaatnya?
2. Sebutkan apa saja tujuan dari pemurnian minyak?
3. Sebutkan dan jelaskan secara ringkas apa saja metode-metode ekstraksi
4. Jelaskan proses pemurnian dan simpulan pada jurnal yang sudah dilampirkan.

-Selamat mengerjakan-
Jawab !
1.
 Limbah Padat
Limbah padat yang keluar dari PKS meliputi tandan kosong (tankos) dengan
persentase sekitar 23% terhadap TBS, abu boiler (sekitar 0.5% terhadap TBS), serat
(sekitar 13.5% terhadap TBS) dan cangkang (sekitar 5.5% terhadap TBS). Limbah
padat yang keluar dari PKS umumnya tidak memerlukan penanganan yang rumit.
Limbah padat dapat digunakan lagi sebagai bahan bakar, pupuk, pakan ternak, dan
juga bisa dijual untuk menghasilkan pendapatan tambahan. Serat, cangkang dan
tankos bisa digunakan sebagai bahan bakar. Abu boiler dapat diaplikasikan langsung
sebagai sumber pupuk kalium, tankos sebagai pupuk dengan cara menjadikan mulsa
dan pengomposan. Ampas inti digunakan sebagai pakan ternak.
• Limbah Cair
POME (palm oil mill effluent). POME ialah air buangan yang dihasilkan oleh pabrik
kelapa sawit utamanya berasal kondensat rebusan, air hidrosiklon, dan sludge
separator. Setiap ton TBS yang diolah akan terbentuk sekitar 0,6 hingga 1 m3 POME.
POME kaya akan karbon organik dengan nilai COD lebih 40 g/L dan kandungan
nitrogen sekitar 0,2 dan 0,5 g/L sebagai nitrogen ammonia dan total nitrogen.

2. Menghilangkan kotoran yang tidak berguna


Mempertahankan komponen minor yang berguna
Mendapatkan trigiliserida sebanyak mungkin tapi tetap ekonomis

3. Maserasi adalah proses sederhana di mana pelarut digunakan dan diaduk beberapa kali
pada suhu kamar.
a. Sokletation adalah ekstraksi dengan pelarut selalu baru dengan bantuan
alat khusus dan pengadukan terus menerus.
b. Perkolasi adalah ekstraksi yang terjadi menggunakan pelarut dalam
bahan yang akan diekstraksi.
c. Refluks adalah ekstraksi yang terjadi dengan pemanasan, sehingga titik
didih tertentu tercapai.
d. Infundasi adalah ekstraksi dengan air sebagai pelarut saat dipanaskan.
e. Dekok adalah proses infus yang hanya dilakukan dalam periode waktu
yang lebih lama
f. Distilasi uap, ekstraksi dengan penguapan

4. Penggunaan minyak goreng secara berulang dapat menyebabkan peningkatan asam


lemak bebas dan nilai peroksida yang dikandung. Oleh karena itu, paparan minyak
goreng bekas secara terus menerus telah diketahui mengakibatkan dampak yang
berbahaya bagi lingkungan dan juga kesehatan manusia. Oleh karena itu, minyak goreng
bekas perlu dimurnikan sebelum dibuang ke lingkungan. Kulit durian mengandung
selulosa tinggi berkisar antara 50% - 60% yang memenuhi syarat untuk digunakan
sebagai bahan baku penyerap karbon untuk pemurnian minyak goreng bekas. Penelitian
ini menghasilkan sejenis adsorben karbon dari kulit durian melalui proses karbonisasi
yang berlangsung selama 2 jam pada 500 Hai C pembakaran suhu dengan aktivasi kimia
menggunakan h. 2 begitu 4 1 n. penelitian dilakukan dengan berat adsorben 6 gram dan
variasi waktu kontak 30, 60, 90, 120, dan 150 menit. hasil yang paling disukai yang
diperoleh setelah waktu kontak adalah 0,0637% asam lemak bebas, 0,41 meq o 2 / kg
nilai peroksida, dan massa jenis 0,9022 gr / ml pada waktu kontak 150 menit.

Anda mungkin juga menyukai