Uji adsorbansi metilen blue dengan menggunakan pelepah
kelapa sebagai adsorben
Muhamad Rizal
1112096000019
Pusat Laboratorium Terpadu, Jurusan Kimia FST UIN Syarif Hidayatullah Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Tangsel
Abstrak Pelepah merupakan salah satu biomassa limbah perkebunan yang cukup banyak dihasilkan dari perkebunan kelapa sawit. Pelepah kelapa ini dapat digunakan sebagai adsorben zat warna. Metilen biru merupakan salah satu zat warna thiazine. Penelitian ini menggunakan beberapa perlakuan, yaitu tanpa perlakuan, ditumbuk, karbonasi, dan aktivasi. Nilai rata- rata adsorbansi dari pelepah kelapa tanpa perlakuan, ditumbuk, dan karbonasi dan aktivasi masing masing sebesar 0,241; 0,190; 0,022. Perlakuan karbonasi dan aktivasi lebih baik dari perlakuan lain. Keyword : Metilen blue, pelepah kelapa, adsorbansi Pendahuluan Dari sejumlah penelitian yang telah dilakukan, penelitian karbon aktif dari tanaman kelapa baru dilakukan untuk bahan baku tempurung dan sabut kelapa. Padahal masih banyak bagian dari tanaman kelapa yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan karbon aktif, salah satunya adalah pelepah kelapa. Mengingat Indonesia diperkirakan memiliki areal pohon kelapa terluas di dunia, yaitu sekitar 3.334.000 ha dengan produksi 2.346.000 ton (BPPT), maka pelepah kelapa yang tersedia melimpah dapat digunakan sebagai bahan aternatif pembuatan karbon aktif yang memberikan nilai ekonomi lebih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pelepah kelapa sebagai bahan yang dapat digunakan untuk adsorben metilen blue
Metilen blue Metilen biru merupakan salah satu zat warna thiazine yang sering digunakan. Zat warna metilen biru merupakan zat warna dasar yang penting dalam proses pewarnaan kulit, kain mori, dan kain katun. Metilen blue sering digunakan sehari-hari karena harganya ekonomis dan mudah diperoleh. Penggunaan metilen biru dapat menimbulkan beberapa efek, seperti iritasi saluran pencernaan jika tertelan, menimbulkan sianosis jika terhirup, dan iritasi pada kulit jika tersentuh oleh kulit (Hamdaoui, dan Chiha, 2006).
Gambar.1 Struktur Metilen Blue
Adsorpsi Adsorpsi atau penyerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida, cairan maupun gas, terikat kepada suatu padatan atau cairan (zat penjerap, adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis atau film (zat terjerap, adsorbat) pada permukaannya. Berbeda dengan absorpsi yang merupakan penyerapan fluida oleh fluida lainnya dengan membentuk suatu larutan. Adsorpsi secara umum adalah proses penggumpalan substansi terlarut (soluble) yang ada dalam larutan, oleh permukaan zat atau benda penyerap, di mana terjadi suatu ikatan kimia fisika antara substansi dengan penyerapnya. Definisi lain menyatakan adsorpsi sebagai suatu peristiwa penyerapan pada lapisan permukaan atau antar fasa, di mana molekul dari suatu materi terkumpul pada bahan pengadsorpsi atau adsorben. Adsorpsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu adsorpsi fisika (disebabkan oleh gaya Van Der Waals (penyebab terjadinya kondensasi gas untuk membentuk cairan) yang ada pada permukaan adsorbens) dan adsorpsi kimia (terjadi reaksi antara zat yang diserap dengan adsorben, banyaknya zat yang teradsorbsi tergantung pada sifat khas zat padatnya yang merupakan fungsi tekanan dan suhu)
Pelepah kelapa Pelepah kelapa merupakan bagian dari tanaman kelapa yang berupa tangkai daun. Kelapa (Cocosnucifera) merupakan tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang lurus dari famili Palmae. Tanaman kelapa merupakan tanaman serbaguna atau tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.Pelepah merupakan salah satu biomassa limbah perkebunan yang cukup banyak dihasilkan dari perkebunan kelapa sawit. Umumnya limbah pelepah kelapa sawit dibiarkan begitu saja membusuk tanpa ada perlakuan pengolahan lebih lanjut. Pelepah kelapa sawit mengandung selulosa sebesar 40,96 % (saswono, 2010). Kandungan selulosa yang cukup tinggi tersebut merupakan suatu potensi agar pelepah sawit dapat diolah lebih lanjut sehingga hasil yang diperoleh mempunyai manfaat dengan aplikasi dan nilai ekonomi yang tinggi. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan manfaat pelepah kelapa sawit adalah dengan mengolahnya menjadi karbon aktif
Karbon Aktif Karbon aktif merupakan arang dengan struktur amorphous atau mikrokristalin yang sebagian besar terdiri karbon bebas dan memiliki permukaan dalam (internal surface), biasanya diperoleh dengan perlakuan khusus dan memiliki luas permukaan berkisar antara 300-2000 m 2 /gr. Secara umum, ada dua jenis karbon aktif yaitu karbon aktif fasa cair dan karbon aktif fasa gas. Karbon aktif fasa cair dihasilkan dari material dengan berat jenis rendah, seperti arang dari bambu kuning yang mempunyai bentuk butiran (powder), rapuh (mudah hancur), mempunyai kadar abu yang tinggi berupa silika dan biasanya digunakan untuk menghilangkan bau, rasa, warna, dan kontaminan organik lainnya. Sedangkan karbon aktif fasa gas dihasilkan dari material dengan berat jenis tinggi.
Metode penelitian Alat : Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya adalah tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas piala, cawan porselein, corong, batang pengaduk, timbangan analitik, oven, furnace, mortar, lumpang, aluminium foil dan spektrometer. Bahan : Bahan yang dipakai dalam penelitian ini adalah metilen blue, HCl 1M, aquades, pelepah kelapa, dan kertas saring. Prosedur kerja : 1. Adsorbansi tanpa perlakuan Pertama-tama pelepah kelapa dipotong kecil-kecil dengan ukuran 2cm. Kemudian disiapkan larutan metilen blue 3 ppm dalam tabung reaksi. Kemudian dimasukkan potongan-potongan kecil tadi ke dalam labu ukur dan ditunggu 20 menit. kemudian diukur adsorbansinya
2. Adsorbansi dengan ditumbuk Pertama-tama pelepah kelapa dipotong kecil-kecil dan diletakkan dalam lumpang. Kemudian potongan pelepah kelapa ditumbuk dengan mortar hingga menjadi serat. Dimasukkan serat ke dalam tabung reaksi yang berisi metilen blue dan ditunggu 20 menit. kemudian diukur adsorbansinya
3. Adsorbansi dengan karbonasi dan aktivasi a) Dehidrasi Pelepah kelapa dipotong kecil-kecil kemudian dimasukkan ke dalam cawan porselin dan ditimbang. Kemudian oven dinyalakan dengan suhu sebesar 170 o C dan cawan porselin berisi pelepah kelapa dimasukkan selama 1 jam. b) Karbonasi Pelepah kelapa yang sudah di dehidrasi kemudian didinginkan dan bersiap dimasukkan ke furnace. Furnace dinyalakan dalam suhu 400 O C. Kemudian pelepah kelapa yang sudah di dehidrasi dimasukkan kedalam furnace selama kerang lebih 20 menit. c) Aktivasi Pelepah kelapa yang sudah menjadi karbon kemudian di aktivasi secara kimia yaitu dengan direndam didalam reagen yaitu HCl 1M selama 3 hari. Kemudian karbon tadi dinetralkan dengan aquades hingga pH 6-7. Kemudian karbon dikeringkan d) Adsorbansi Karbon yang sudah kering kemudian dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi metilen blue. Kemudian ditunngu selama 20 menit kemudian diukur adsorbansinya
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 Nilai adsorbansi Metilen blue 3 ppm Nilai adsorbansi Hasil dan Pembahasan Massa cawan kosong = 20,08 gram Massa sampel = 6,66 gram Massa abu = 0,42 gram Data adsorbansi hasil penelitian dengan metilen blue 3 ppm dengan adsorbansi awal 0,296 dengan = 665.nm Perlakuan Waktu (menit) Adsorbansi Rata- rata Potongan kecil pelepah kelapa sepanjang 2cm 20 menit 0,243 0,241 20 menit 0,239 Potongan kecil pelepah kelapa yang telah ditumbuk 20 menit 0,187 0,190 20 menit 0,193 Karbon dari pelepah kelapa yang sudah diaktivasi 20 menit 0,024 0,022 20 menit 0,020
Pada penelitian ini dilakukan adsorbansi metilen blue oleh pelepah kelapa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi pelepah kelapa sebagai bahan yang dapat digunakan untuk adsorben metilen blue Penelitian ini dilakukan dengan 3 perlakuan yaitu pelepah kelapa tanpa perlakuan, pelepah kelapa yang ditumbuk dan pelepah kelapa yang dikarbonasi dan di aktivasi. Berdasarkan data diatas dapat digambarkan tabel nilai adsorbansinya seperti berikut :
Grafik 1 : Grafik nilai adsorbansi pelepah kelapa dengan berbagai perlakuan Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa semakin rendah nilai adsorbansinya dari standart, maka semakin bagus adsorbansinya. Perlakuan dengan pelepah kelapa dikarbonasi dan diaktivasi lebih baik dibandingkan yang lain itu dikarenakan adanya beberapa proses yang dilalui. Pertama dehidrasi, dehidrasi ini dilakukan untuk menghilangkan kadar air pada bahan baku sehingga daya serapnya nanti tidak akan terganggu. Kemudian karbonasi yang bertujuan untuk memperoleh karbon dari bahan baku tersebut. Proses ini merupakan proses pembuatan arang aktif secara fisik. Proses karbonisasi akan menguraikan komponen-komponen yang terkandung dalam bahan baku arang aktif. Suhu dan waktu karbonisasi akan berpengaruh terhadap kualitas karbonisasi. Semakin lama waktu karbonisasi maka semakin sempurna hasil karbonisasi begitu pula semakin tinggi suhu saat proseskarbonisasi akan menghasilkan karbonisasi yang semakin sempurna. Selanjutnya aktivasi, tahap ini dilakukan dengan cara merendam arang hasil karbonisasi dengan larutan aktivator. Larutan aktivator ini berupa hidroksida logam alkali, garam-garam karbonat, klorida, sulfat, fosfat, khususnya asam-asam anorganik seperti asam sulfat, asam fosfat, dan uap air pada suhu tinggi. Pemilihan jenis aktivator akan berpengaruh terhadap kualitas karbonaktif. Proses aktivasi arang aktif dalam larutan aktivator ini akan melarutkan senyawa yang menutup pori arang, sehingga pori- pori aran aktif akan melebar dan daya serapnya akan meningkat. Aktivasi diakhiri dengan proses pencucian. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan sisa-sisa larutan aktivator. Proses pencucian dilanjutkan dengan penetralan menggunakan larutan aquades. Proses penetralan dengan larutan aquades ini juga mengakibatkan pergantian gugus OH, sehingga permukaan arang aktif dengan gugus OH ini akan menyebabkan arang aktif akan reaktif jika bereaksi dengan senyawa polar karena bersifat hidrofilik.
Kesimpulan 1. Pelepah kelapa dapat digunakan sebagai adsorben metilen blue 2. Nilai rata-rata adsorbansi dari pelepah kelapa tanpa perlakuan, ditumbuk, dan karbonasi dan aktivasi masing masing sebesar 0,241; 0,190; 0,022 3. Perlakuan karbonasi dan aktivasi lebih baik dari perlakuan lain
Daftar pustaka Rizanti, Yuni. Pemanfaatan Arang Aktif untuk Pemurnian Limbah Logam Cair. Universitas Jember. Halim, mirah dkk. PEMBUATAN KARBON AKTIF DARI PELEPAH KELAPA (Cocus nucifera). Universitas sriwijaya http://id.wikipedia.org/wiki/Adsorpsi