BAB I
PENDAHULUAN
Berikut ini adalah beberapa karakter dan air limbah dan proses
pembuatan CPO yang merupakan sumber air limbah yang utama.
Waktu penahanan hidrolis dengan sistem ini yaitu selama 137 hari,
dengan volume kolam antara 95.900 - 102.750 m3. Air limbah yang
dibuang dari UPL ini telah memenuhi baku mutu limbah cair sesuai
dengan keputusan Menteri Lingkungan Hidup dengan BOD 100 mg/1
dan pH 6-9. Jika limbah cair dialirkan ke areal tanaman kelapa sawit dan
tidak menimbulkan dampak yang merugikan, maka biaya investasi dan
pengoperasiannya berkurang antara 50 - 60%. Dengan proses biologis
dalam suasana anaerobik dan aerobik, terjadi biodegradasi bahan
organik menjadi senyawa asam dan gas, sedangkan mineral sedikit
berkurang selama proses tersebut. Ciri utama yang diusulkan dengan
disain tersebut berkaitan dengan bak pengutipan minyak dengan WPH 2
jam dan susunan UPL anaerobik sebanyak 4 unit. Bak pengutipan
minyak dengan WPH selama 2 jam dengan kedalaman 1,5 m dibangun
untuk mengutip kembali minyak dan selanjutnya limbah yang berasal dari
stasiun rebusan dan klarifikasi dipisahkan alirannya dengan WPH selama
8 jam. Bak pengutipan minyak dilengkapi dengan pompa untuk
mengembalikan minyak (resirkulasi) ke tempat pengumpulan. Oleh
karenanya, perlu dihindarkan agar air pencuci tidak dialirkan ke dalam
bak pengumpul untuk mengurangi volume limbah. Selain itu perlu
diketahui bahwa dalam mengantisipasi penurunan kualitas air.
Pemerintah telah mengeluarkan PP No 20 Tahun 1990 tentang
pengendalian pencemaran air, dan Menteri Negara Lingkungan Hidup
telah mengeluarkan Keputusan Menteri tentang baku mutu limbah cair
bagi kegiatan industri.