Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Jalan Tol atau jalan bebas hambatan adalah suatu jalan yang dikhususkan untuk
kendaraan bersumbu lebih dari dua (mobil, bus, truk) dan bertujuan untuk
mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain serta
mengurangi kemacetan. Jalan tol merupakan jalan umum dimana pemakainya
dikenakan kewajiban membayar retribusi. Jalan tol merupakan jalan alternatif
lintas jalan umum yang telah ada dan dibangun dengan maksud mempercepat
perwujudan jaringan jalan yang lebih terpadu. Pembangunan Jalan Toll Solo –
Jogja ini dimaksudkan untuk mempermudah mayarakat dalam menempuh
perjalanan dari Solo menuju Jogja maupun sebaliknya.
Dalam pembangunan jalan toll ini mungkin saja mendapat kemungkinan
terjadinya permasalahan risiko proyek. Semakin banyak item kerja suatu proyek
maka semakin besar risiko proyek yang akan terjadi. Risiko proyek adalah suatu
kondisi yang ada pada proyek karena ketidakpastian dengan peluang kejadian
tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi fisik maupun finansial.
Konsekuensi tersebut bersifat tidak menguntungkan bagi proyek, karena akan
menghalangi dan menghambat tercapainya sasaran proyek yaitu biaya, waktu, dan
mutu proyek.
Konsekuensi yang akan terjadi bisa berupa keterlambatan waktu kerja yang
menyebabkan mundurnya target waktu selesai pada proyek tersebut, kesalahan
estimasi biaya yang akan menyebabkan membengkaknya keuangan dalam proyek
tersebut, atau ketidaktepatan dalam pengadaan barang yang menyebabkan kualitas
bahan yang digunakan tidak sesuai dengan keiinginan kontraktor. Dalam proyek
konstruksi terdapat juga risiko yang tidak terduga seperti bencana alam, inflasi,
vandalisme yang akan menyebabkan terganggunya kinerja proyek secara
keseluruhan sehingga dapat mengakibatkan kerugian pada biaya, waktu dan
kualitas.
Dalam hal ini diperlukan adanya penanganan terhadap risiko yang terjadi.
Menurut Husein (2009), penanganan risiko dimaksudkan agar risiko yang telah
diketahui dapat dikelola dan ditangani sehingga solusi dan penanggung jawab
risiko dapat ditentukan. Tindakan yang dilakukan untuk mengurangi risiko yang
muncul disebut tindakan mitigasi atau tindakan penanganan risiko akan mampu
meminimaslisir dampak yang terjadi akibat risiko proyek.
Salah satu metode yang digunakan dalam penanganan risiko adalah
pengalokasian risiko yang merupakan strategi penanganan risiko dengan cara
mengalokasi risiko yang telah diidentifikasi secara sesuai kepada pihak-pihak
yang dianggap paling mampu untuk mengatasinya, dan pihak yang menjadi
alokasi risiko yaitu owner, kontraktor, shared (kontraktor dan owner). Dua pihak
ini dipilih karena pihak-pihak ini yang sering kali menerima tanggung jawab
terhadap penanganan risiko dalam suatu proyek konstruksi.dan risiko proyek
dapat diminimalisir.
Dalam penelitian ini, penulis ingin ini menganalisa risiko apa saja yang
mungkin terjadi dalam proyek baik risiko teknis maupun risiko manajemen, dan
pencegahan apa yang dilakukan dalam menangani atau meminimalisir risko
tersebut. Dikarenakan pihak yang akan penulis tanyakan terkait risiko dalam
proyek ini akan lebih dari 2 orang, maka dalam penelitian ini akan menggunakan
metode Severity Index, penelitian dilakukan diproyek Jalan Toll Solo – Jogja
STA 0 – STA 22.300 yang merupakan proyek dengan tingkat kerumitan yang
tinggi, dikarenakan banyaknya item pekerjaan dan jarak pengerjaan jalan yang
jauh sehingga risiko dalam proyek bisa saja terjadi.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi permasalahan di dalam penulisan skripsi ini dapat


dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa saja risiko pada Proyek Jalan Toll?
2. Bagaimana alokasi risiko pada Proyek Jalan Toll?
3. Bagaimana penanganan respon risiko dominan terhadap tindakan mitigasi pada
Proyek Jalan Toll ?

1.3 Maksud dan Tujuan


Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat ditentukan maksud dan tujuan
dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan melakukan tindakan mitigasi yang tepat terhadap risiko yang
terjadi pada proyek konstruksi.
2. Hasil assessment (penilaian) dan alokasi risiko dapat digunakan sebagai
pedoman untuk melakukan analisis risiko pada proyek konstruksi lainnya.
3. Dapat menjadi referensi untuk penelitian mengenai assessment dan alokasi
konstruksi selanjutnya.

1.4 Lingkup Pembahasan

Berdasarkan tujuan penelitian, maka yang menjadi lingkup pembahasan dalam


penelitian ini sebagai berikut:
1. Fokus penelitian hanya pada dua faktor risiko manajemen dan faktor risiko
teknis.
2. Identifikasi dan alokasi risiko yang diteliti adalah risiko hanya dari sudut
pandang atau perspektif kontraktor dan ahli risiko.
3. Kategori pihak yang mendapatkan alokasi risiko hanya pada kontraktor, owner
dan shared (kontraktor dan owner)

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun yang menjadi sistimatika pada penulisan Skripsi ini adalah yang
merupakan bagian inti, yaitu sebagai berikut:
BAB. I Pendahuluan
Bab ini mencakup latar belakang penelitian, tujuan penelitian, lingkup
pembahasan, dan sistematika penulisan.
BAB. II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tentang teori yang mendasari penelitian dan digunakan
dalam penyelesaian masalah.
BAB. III Metodologi Penelitian
Bab ini membahas tentang metode dan prosedur-prosedur dalam
penyelesaian masalah, serta diagram alir,
BAB. IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini menbahas tentang hasil pembahasan dan menganalisis data yang
diperoleh dari pembahasan.
BAB. V Kesimpulan dan Saran
Menyimpulkan hasil-hasil yang didapat dari pengolahan data dan
memberikan saran untuk hasil tersebut.

Anda mungkin juga menyukai