Anda di halaman 1dari 11

LAMPIRAN 2

CATATAN KINERJA

Nama Produk : SUSPENSI TALK

No Bets :

Mesin :

No fasilitas :

Pengambilan Jam Hasil

Awal

Tengah

Akhir

Diambil oleh :

Dicek oleh :

3. Validasai Proses Pembuatan Suspensi Talk

Bahan Langkah Peralatan Parameter Kritis Parameter Pengujian


Awal Produksi

Talk Penimbangan Timbangan Kebersihan Cemaran mikroba

PGA Penimbangan Timbangan Kebersihan - Cemaran


mikroba
CMC-Na
- Cemaran 1
bahan dengan
bahan lainnya

PGA Pencampuran Mortir - Cara - Viskositas


pengadukan mucilago
CMC-Na Stamper

Gliserin Penimbangan Timbangan - Kebersihan - Uji homogenitas


dan
Mortir - Cara - Uji viskositas
Pencampuran
Stamper pengadukan

Sirup Penimbangan Timbangan - Kebersihan - Uji homogenitas


Simplex dan
Mortir - Cara - Uji viskositas
Pencampuran
pengadukan
Stamper

Aquadest Penambahan Botol - Organoleptis


sediaan
- Bobot jenis

- Uji sedimentasi

- Uji viskositas

- PH

- Redispersi

- Freeze-
thawcycling

- Distribusi
ukuran partikel

4. Validasi Metode Analisis

A. Metode analisis yang dipilih

Metode analisis penetapan kadar amoksisilin pada tablet amoksisilin menggunakan


metode HPLC karena tablet amoksisilin mengandung povidon yang juga dapat menyerap
radiasi UV-VIS sehingga membutuhkan metode yang memiliki daya pisah baik dan cepat.
Menurut Farmakope Indonesia Edisi Kelima, kondisi metode analisis penetapan kadar
amoksisilin dalam tablet adalah sebagai berikut:

 Pelarut: kalium fosfat monobasa P

Larutkan 13,6 g kalium fosfat monobasa P dalam 2 liter air, atur pH hingga 5,0 ± 0,1 dengan
larutan kalium hidroksida P 45% b/b (FI V).

 Eluen: kalium fosfat monobasa P: asetonitril (96:4)


 Fase diam: kolom RP C-18

 Panjang gelombang: 230 nm

 Kecepatan aliran: 1 ml/menit

 Volume injeksi :10µL

B. Linieritas dan range konsentrasi

Linieritas adalah kemampuan suatu metode analisis yang memberikan respon secara
langsung atau dengan bantuan transformasi matematik yang baik, proporsional terhadap
konsentrasi analit dalam sampel. Linieritas dikatakan baik jika nilai koefisien determinasi r2
> 0,9998 (Bliesner, 2006).

C. Selektivitas dan spesifitas

Selektivitas adalah kemampuan untuk memisahkan analit dari hasil degradasi dan
metabolit. Suatu metode dikatakan spesifik jika metode tersebut hanya memberikan respon
untuk beberapa senyawa kimia yang dapat dengan jelas dibedakan satu sama lain. Pada
sistem kromatografi, suatu metode dikatakan selektif jika resolusi > 1,5 (Bliesner, 2006).
Menurut Guideline ICH, faktor simetri puncak dan lebar setengah puncak sebaiknya
dipertimbangkan. Faktor simetri puncak sebaiknya memiliki nilai antara 0,8-1,6 dimana
faktor simetri 1 mencerminkan simetri yang ideal. Kemurnian puncak senyawa yang
dianalisis juga harus ditentukan dengan melihat nilai purity factor. Hal ini dapat dilakukan
pada sistem HPLC yang dilengkapi dengan detektor DAD (diode array detector). Untuk
penentuan identitas puncak, maka seluruh data spektrum dari senyawa standar dengan analit
harus ditentukan dengan melihat nilai match factor.

D. Presisi

Presisi dinyatakan sebagai kedekatan respon terhadap respon lainnya untuk analit
yang sama. Penentuan presisi pada analisi tablet amoksisilin menggunakan kategori
repeatability (intraassay within-day precision) dan presisi intermediet (antara). Repeatability
ditentukan pada saat analisis dilakukan di satu laboratorium, oleh satu analis menggunakan
satu peralatan dan dikerjakan dalam satu hari. Presisi intermediet didapatkan saat analisis
dilakukan dalam satu laboratorium oleh analis yang berbeda selama beberapa hari atau
minggu, menggunakan peralatan, reagen, dan kolom yang berbeda. Presisi biasanya
dinyatakan dalam bentuk standar deviasi (s), baik standar deviasi relatif (RSD) maupun
koefisien variasi (CV). Presisi dinyatakan baik jika nilai RSD yang dihasilkan tidak lebih dari
2% (Bliesner, 2006)..

E. Akurasi

Akurasi merupakan ketelitian metode analisis atau kedekatan antara nilai terukur
dengan nilai yang diterima baik nilai konvensional, nilai sebenarnya atau nilai rujukan.
Akurasi diukur sebagai banyaknya analit yang diperoleh kembali (recovery) pada suatu
pengukuran dengan melakukan spiking pada suatu sampel. Hasil penentuan persen recovery
dikatakan baik jika 98-102 % (Bliesner, 2006).

F. Robustness

Robustness metode analisis didefinisikan sebagai kemampuan metode tersebut untuk


memberikan hasil pengukuran yang tidak terpengaruh oleh adanya variasivariasi kecil dari
parameter analisis yang sengaja dilakukan. Beberapa parameter untuk uji robustness dalam
me tode analisis HPLC antara lain kecepatan alir, temperatur kolom, volume injeksi,
komposisi fase gerak, pH buffer, dan panjang gelombang deteksi.

LAPORAN VALIDASI METODE ANALISIS PENETAPAN KADAR

LAPORAN VALIDASI METODE ANALISIS

PENETAPAN KADAR SUSPENSI TALK

Nama : Amoksisilin Tablet No. Laporan : 122


No. Produk : 111 Tanggal : 21 November 2017

Disusun oleh : Tanggal : 19 November 2017

Diperiksa oleh : Bambang Tanggal : 22 November 2017

Disetujui oleh : Meiliyah Tanggal : 22 November 2017

1. Referensi:

Validasi dilaksanakan sesuai dengan:

1.1 Metode Analisis Amoksisilin Tablet no 34.

1.2 Protokol Validasi No 9 Tanggal 9 November 2017

1.3 Protap Validasi Metode Analisis no 10

2. Baku Pembanding Kerja Amoksisilin yang dipakai

Lot no 23908

Tanggal daluwarsa: 29 November 2022

3. Analisis yang melaksanakan validasi:

Purnama

Sugeng

4. Peralatan
KCKT no. 1

5. Penyimpangan protokol

Tidak ada penyimpangan terhadap protokol, semua prosedur dilaksanakan sesuai Protokol.

6. Hasil

6.1 Parameter Validasi: Uji Kesesuaian sistem

No injeksi Area Terdeteksi

Rata-rata : 21087856,67 Standard Deviation : 50491,05

RSD : 0,24%

Angka lempeng teoritis dari kolom : 1721

Waktu retensi relative : 2,25 menit

Faktor ikutan (Tailing factor) : 0,8

Kriteria keberterimaan:

RSD maksimal 2%

Angka lempeng teoretis dari kolom : minimal : 1700

Waktu retensi relatif Kriteria keberterimaan antara 2 menit sampai dengan 2,5 menit
Faktor ikutan (tailing faktor) : maksimum 2,5

Kesimpulan : Kriteria Kesesuaian Sistem terpenuhi

6.2 Parameter validasi: Selektivitas/spesifitas

Pada larutan placebo, fasa gerak, larutan standar dan larutan sampel dan pengamatan pada
kromatogram menujukkan hasil sebagai berikut:

 Kromatogram larutan standar dan larutan sampel nampak pada waktu retensi 2.25 menit

 Fasa gerak dan larutan placebo tidak memberikan tampilan khromatogram pada waktu
retensi 2.25 menit

Kesimpulan :Metoda cukup spesifik dapat memisahkan amoksisilin dari zat tambahan

6.3 Parameter Validasi: Akurasi

Tiga larutan campuran standar amoksisilin dan plasebo dengan konsentrasi amoksisilin 80%,
100% dan 120% yang diuji masing-masing 3 kali.Hasil yang diperoleh adalah sebagai
berikut:

konsentrasi Area terdeteksi Hasil yg diperoleh

mg %

Kriteria keberterimaan :

Perolehan kembali : 98,0 – 102,0%

RSD dari masing-masing konsentrasi : maksimal 2% Kesimpulan : metode pengujian cukup


akurat untuk menentukan kadar amoksisilin.

6.4 Parameter validasi: Presisi


6.4.1 Parameter Ripitabilitas

Pengujian dilakukan pada 10 sampel @ 20 tablet amoksisilin. Hasil yang diperoleh adalah
sebagai berikut:

No Sampel Area Terdeteksi Hasil

Rata-rata

SD

RSD

Kriteria keberterimaan : RSD < 2,0%

6.4.2 Parameter: Presisi Antara

Larutan standar Amoksisilin (100%) diinjeksikan ke sistem KCKT sebanyak 6 kali injeksi,
lakukan pengulangan oleh analis yang berbeda.Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :

No Injeksi Area Terdeteksi Analisis I Area Terdeteksi Analisis II

RSD

Kriteria keberterimaan : RSD < 2,0%

Kesimpulan:

Dari hasil pengujian Presisi (Ripitabilitas dan Presisi Antara) di atas, metode analisis tersebut
dinyatakan tepat untuk pengujian Amoksisilin tablet.

6.5 Parameter validasi: Linearitas dan Rentang

Tujuh larutan yang mengandung Larutan Standar Amoksisilin dengan rentang konsentrasi 80
– 120% disuntikkan ke sistem KCKT.Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :

konsentrasi Area terdeteksi


mg %

Kriteria keberterimaan r2 > 0,999

Kesimpulan : Kriteria Linearitas dan Rentang telah terpenuhi.

6.6 Parameter Pengujian: Robustness

Larutan Standar disimpan dalam ruangan laboratorium dan dianalisis berulang setiap
hari sampai hari ke-5 untuk menentukan robustness, dalam hal ini stabilitas larutan dan
sistem yang digunakan. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Hari ke Konsentrasi

RSD (5 hari) : 3.59%

RSD (4 hari) : 1,87%

Kriteria keberterimaan : < 2%

Kesimpulan : Larutan Amoksisilin stabil disimpan selama 4 hari.

7. Laporan Deviasi

Pada Uji Robustness untuk menentukan stabilitas larutan amoksisilin : tidak dilakukan
penetapan/pengamatan pada larutan yang disimpan selama 2 hari.Hal tersebut disebabkan
pada hari tersebut alat KCKT digunakan untuk melakukan uji produk lain yang menjadi
prioritas.

8. Pembahasan
Hasil uji Kesesuaian Sistem menunjukkan bahwa sistem KCKT yang dipakai
termasuk kolom, komposisi fase gerak, kecepatan alir telah sesuai untuk melakukan
pengujian kadar amoksisilin dengan alat KCKT. Dengan menggunakan sistem ini waktu
retensi dari amoksisilin adalah 2,25 menit. Hasil uji Spesifisitas/Selektivitas menunjukkan
bahwa metode yang dipakai cukup spesifik dan dapat memisahkan amoksisilin dari zat
tambahan, l. Uji Akurasi memberikan hasil perolehan kembali rata-rata 100,22% dan RSD =
0,78% (Kriteria keberterimaan : perolehan kembali 98– 102% dan RSD maksimal 2% ) dapat
membuktikan bahwa metode cukup akurat. Ketepatan metode pengujian dibuktikan dengan
uji Presisi yang diperoleh dari 2 jenis pengujian yaitu Ripitabilitas dan Presisi Antara.
Ripitabilitas membuktikan keterulangan metode yang dilakukan untuk menguji 10 sampel
yang berbeda, hasil menunjukkan bahwa ripitabilitas sangat baik yaitu hasil 10 pengujian
menunjukan RSD = 0,55% dibandingkan dengan Kriteria keberterimaan < 2%. Pengujian
Presisi Antara yang digunakan untuk membuktikan keterulangan metode yang digunakan
untuk pengujian bila dilakukan oleh 2 analis yang berbeda menunjukkan hasil yang baik yaitu
RSD dari hasil pengujian 2 analis = 0,38%. Dua hasil parameter di atas menunjukkan bahwa
metode yang dipakai tepat untuk penetapan kadar amoksisilin. Hasil pengujian linearitas dan
rentang membuktikan hasil yang linear (r = 0,999) pada rentang kadar 80–120%.Pada uji
Robustness diketahui bahwa walaupun RSD hasil pengujian 4 hari = 1,87% masih di bawah
Kriteria keberterimaan <2% tetapi telah terjadi penurunan kadar dari amoksisilin sebesar 3%
pada hari ke-3. Karena tidak diketahui apakah terjadi penurunan kadar pada hari ke 2, maka
sebaiknya larutan amoksisilin tidak disimpan.

9. Kesimpulan dan rekomendasi

Metode Pengujian no 34 Penentuan Kadar Amoksisilin dalam Amoksisilin Tablet


telah tervalidasi. Larutan amoksisilin, baik larutan standar maupun larutan sampel, tidak
disimpan.

10. Pengendalian Perubahan dan Revalidasi

Revalidasi dilakukan bila ada perubahan signifikan pada metode analisis misalnya perubahan
fase gerak, perubahan parameter analisis.
11. Lampiran

11.1 Verifikasi pelatihan dan kualifikasi analis *

11.2 Kromatogram hasilpengujian*

11.3 Laporan Analisis termasuk perhitungan

Anda mungkin juga menyukai