Anda di halaman 1dari 6

KARBOHIDRA

I. Materi
Reaksi warna karbohidrat
II. Tujuan
Mengenal sifat-sifat monosakarida, disakarida dan polisakarida berdasarkan reaksi
warna
III. Dasar Teori
Karbohidrat merupakan sumer energy utama bagi hamper seluruh penduduk dunia,
khususnya di negara yang sednag berkembang. Walaupun jumla kalori yang
dihasilkan karbohidrat hanya 4 kal/g, ia merupakan sumber kalori yag relative murah
dibandingkan lemak dan protein. Selain itu beberapa golongan karbohidrat
menghasilkan serat-serat (dietary fiber) yang bergun bagi pencernaan.
Dalam tubuh manusia, karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan
sebagian dari gliserol lemak. Namun, sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan
makanan sehari- hari seperti bebijian, kentang, daging tanpa lemak, ikan, dan bahkan
bayam. Karbohidrat utamanya terknandung dalam bahan makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Ia dibentuk dari reaksi antara CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang berklorofil. Arbohidrat
dalam bahan nabati ini dapat berupa gula sederhana (heksosa, pentose) atau
karbohidrat berbobot molekul tinggi seperti pati, pectin, selulosa, dan lignin.
Beberapa karbohidrat yag umum, kelompok, sumber, dan hasil hidrolisisnya diberikan
pada table di bawah ini:
Tabel. Beberapa karbohidrat yang umum

Penggolongan karbohidrat
Berdasarkan jumlah monomernya, karbohidrat dapat dibagi menjadi mono-, di-, dan
polisakarida (lihat table). Monosakarida (gula sederhana) adalah satuan karbohidrat
paling sederhana yang tak dapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih
kecil. Dimer dari mnosakarida disebut disakarida, yang dihubungkan melalui ikatan
asetal (glikosida). Penggabungan 2-8 residu monosakarida menghasilkan
oligosakarida, sedangkan polimer yang terusun atas lebih dari 8 satuan monosakarida
disebut polisakarida

Sifat fisis
Karbohidrat, yang pad ahakikatnya adalah polihidroksaldehida (aldose) atau
polihidroksiketon (ketosa), mampu berikatan hydrogen dengan air. Karen aitu, semua
monosakarida dan disakarida, serta beberapa polisakarida larut dalam air tetapi tidak
larut 2+dalam pelarut organic.
Mono- dan disakarida umumnya terasa manis. Salah satunya yang digunakan sebagai
senyawa pembanding untuk mengukur kemanisan bahan pangan adalah sukrosa (gula
asir0, yaitu gabungn D-glukosa dan D- fruktosa dengan ikatan glikosida α1  β1.

34
Beberapa senyawa non karbohidrat jauh lebih manis daripada gula, dan digunakan
sebagai pengganti gula pasir bagi penderita diabetes. Salah satunya ialah aspartame,
dengan kemanisan kira-kra 160 kali sukrosa, yang relative aman dikonsumsi karena
merupakan eter metil dari peptide Asp-Phe.

Sukrosa

Gula pereduksi
Semua monosakarida dan keanyakan disakarida, dapat mereduksi oksidator lemah.
Misalnya Cu2+ yang terkompleks dengan anion tartarat (pereaksi fehling) atau dengan
anion sitrat (pereaksi Benedict) dapat direduksi menjdi endapat merah bata (Cu 2O).
persamaan reaksi aldehida dengan pereaksi fehling/benedict adalah sebagai berikut:

RCHO + 2Cu2+ + 5OH-  RCO2- + Cu2O + 3H2O


Karbohidrat yang meiliki kemampuan pereduksi disebut gula pereduksi
IV. Sampel
A. Monosakarida
1. Aldosa
 Zylosa
 Arabinosa
 Glukosa
 Galaktosa
2. Ketosa
 Fruktosa

B. Disakarida
1. Maltosa
2. Sukrosa
3. Laktosa

C. Polisakarid
a
1. Dekstrin
2. Amilum
V. Prosedur
1. Uji Molisch
Prisip : H2SO4 pekat menghidrolisis ikatan glikosida menghasilkan
monosakarida yang kemudian dihidrasi menghasilkan furtural
dan turunannya. Senyawa tersebut kemudian bereakdi dengan
sulfonate α – naftol yang menghasilkan kompleks berwarna
ungu.
Tujuan : Mengetahui adanya karbohidrat secara umum
Prosedur : 1. Ambil 10 tetes larutan yang akan diuji + 2 tetes larutan α –
naftol (5% dalam etanol harus dalam keadaan baru)
2. Tambahkan perlahan- lahan H2SO4 pekat ( lebih dari 10
tetes) melalui dinding tabung smapai terbentuk cincin ungu
pada pertemuan dua lapisan larutan.
2. Uji Benedict
Prisip : Reagen Benedict merupakan larutan yang berisi CuSO4 dan
Na-sitrat serta Na-karbonat. Kation Cu2+ akan direduksi oleh
gula menjadi Cu+ sebagai endapan Cu2O- yang berwarna
merah bata.
Tujuan : Mengetahui adanya gula pereduksi
Prosedur : a. Ambil 1 ml reagen Benedict + 5 tetes larutan yang duji.
b. Didihkan selama 2-5 menit dalam penangas air yang
mendidih.
c. Dinginkan dan amati perubahan warna dan endapan yang
terjadi

3. Uji Barfoed
Prisip : Reagen Barfoed merupakan asam lemah dan hanya direduksi
oleh monosakarida. Uji Barfoed sebagai uji untuk
monosakarida. Perpanjangan waktu pemanasan pada disakarida
dapat memberikan hreaksi yang posiftif, karena terjadinya
hidrolisis disakarida menjadi monosakarida. Endapan Cu2O
encer dan berwarna merah bata.
Tujuan : Mengetahui perbedaan antara monosakarida dan disakarida
Prosedur : a. Ambil 10 tetes reagen Barfoed + 5 tetes larutan yang duji.
b. Didihkan selama 2 menit dalam air yang mendidih, dan
biarkan beberapa saat. Amati terbentuknya endapan yang
berwarna merah bata.
c. Disakarida di dalam pemanasan lebih dari 10 menit juga
dapat bereaksi positif, karena teridrolisis menjadi
monosakarida
4. Uji Selliwanoff
Prisip : Ketosa dapat mengalami dehidrasi lebih cepat dari pada
aldose dan menghasilkan turunan furfural yang kemudian akan
berkondensasi dengan resolcinol menghasilkan kompleks yang
berwarna merah.
Tujuan : Mengetahui perbedaan antara ketosa dan aldosa
Prosedur : a. Ambil 10 tetes reagen Selliwanof + 2 tetes larutan yang
duji.
b. Didihkan selama 10 menit dalam penangas air yang
mendidih,
c. Amati warna yang terjadi. Adanya warna merah
menunjukkan uji positif. Untuk pemanasan yang lama maka
sukrosa juga akan menunjukkan reaksi yang positif karena
terhidrlisis menjadi fruktosa dan glukosa.

5. Uji Bial
Prisip : Bila pentose dipanaskan dengan HCl pekat, akan membentuk
furfural yang berkondensasi dengan orchinol (3,5-dihidroksi
toluene) dengan adanya ion Fe3+ memberikan warna hijau
kebiruan. Reaksi tersebut tidak absolut khas untuk pentose,
sebab dengan pemanjangan pemanasan beberapa heksosa akan
menghasilkan hidroksimetil furfural yang dapat bereaksi
dengan orchinol dan memberikan warna yang sama.
Tujuan : Mengetahui adanya pentosa
Prosedur : a. Ambil 5 tetes reagen Bial + 2 tetes larutan yang duji.
b. Kocok dan tutup tabung dengan segumpal kapas
c. Panaskan hingga mendidih dalam penangas air yang
mendidih
d. Perhatikan terbentuknya warna hijau kebiruan menunjukkan
hasil yang positif.

6. Uji Iodium
Prisip : Iodine membentuk kompleks yang mengadsorbsi iodine.
Amylum + Iodium  Biru
Dextrin + Iodium  merah anggur
Tujuan : Mengetahui adanya amilum dan dextrin
Prosedur : a. teteskan 1 tetes larutan yang akan diuji dalam droupel plate
+ 1 tetes larutan iodium.
b. Amati perubahan warna spesifik yang terjadi, positif warna
biru untuk amilum dan merah anggur untuk dextrin.
LEMBAR KERJA

Praktikum : Karbohidrat I
Tujuan : Mengenal beberapa sifat dan reaksi utuk
identifikasi monosakarida, disakarida dan
polisakarida
Hari/tanggal : 14 november 2020
Identitas : Dinda Catur Cahyani 23175198A
Data Pengamatan
No Larutan Uji Uji Uji Uji Uji Uji
Uji Gula Molisch Bial Selliwanoff Benedict barfoed iodium
1 Arabinosa Terbentuk Berwarn Berwarna Terdapat Terdapat Berwarna
cincin a jernih endapan endapan Kuning
ungu kehijaua kekuningan merah bata berwarna oranye
n merah
2 Xylosa Terbentuk Berwarn Berwarna Terdapat Terdapat Kuning
cincin a kuning jernih endapan endapan oranye
ungu kehijaua kekuningan merah bata berwarna
n merah
3 Galaktosa Terbentuk Jernih Berwarna Terdapat Terdapat Kuning
cincin kekunin jernih endapan endapan oranye
ungu gan kekuningan merah bata berwarna
merah
4 Glukosa Terbentuk Jernih Berwarna Terdapat Terdapat Kuning
cincin kekunin jernih endapan endapan oranye
ungu gan kekuningan merah bata berwarna
merah
5 Fruktosa Terbentuk Jernih Berwarna Terdapat Terdapat Kuning
cincin kekunin oranye / merah endapan endapan oranye
ungu gan merah bata berwarna
merah
6 Maltosa Terbentuk Jernih Berwarna Terdapat Terdapat Kuning
cincin kekunin jernih endapan endapan oranye
ungu gan kekuningan merah bata berwarna
merah
7 Laktosa Terbentuk Jernih Berwarna Terdapat Terdapat Kuning
cincin kekunin jernih endapan endapan oranye
ungu gan kekuningan merah bata berwarna
merah
8 Sukrosa Terbentuk Jernih Berwarna Terdapat Terdapat Kuning
cincin kekunin kuning endapan endapan oranye
ungu gan merah bata berwarna
merah
9 Amilum Terbentuk Jernih Berwarna Terdapat Terdapat Biru tua
cincin kekunin jernih endapan endapan
ungu gan kekuningan merah bata berwarna
merah
10 Dekstrin Terbentuk Jernih Berwarna Terdapat Terdapat Merah
cincin kekunin jernih endapan endapan oranye
ungu gan kekuningan merah bata berwarna
merah

Kesimpulan:

Anda mungkin juga menyukai