Anda di halaman 1dari 15

DISUSUN OLEH

1. AGUSTINA ANIK S.
2. ALMA NURUL F.
3. AMALYA ULUL A.
4. ANGGUN PRAYOGA
5. AR LIZA SRI U.
6. ARYA SETA GANDA S.
7. ASRIAH
8. AYU ARYATI
KAR B O H I D RAT
METABOLISME
Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme yang melibatkan
energi dan enzim, diawali dengan substat awal dan diakhiri produk akhir. Metabolisme dapat
digolongkan menjadi 2, yakni proses penyusunan yang disebut anabolisme dan proses
pembongkaran yang disebut katabolisme

Proses Metabolisme Karbohidrat


Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediaka
n glukosa bagi sel-sel tubuh yang kemudian diubah menjadi e
nergi. Glukosa memegang peranan sentral dalam metabolisme
karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari k
arbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar otak d
an sistem saraf.
JENIS KARBOHIDRAT

01
KARBOHIDRAT SEDERHANA
MANOSA
Jenis karbohidrar sederhana yang terdiri dari 02
1 gugus cincin

DISAKARIDA KARBOHIDRAT KOMPLEKS


Jenis karbihidrat yang terbentuk dari 2
Karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat
gamungan molekul monosakarida
yang terbentuk hampir lebih dari 20.000 unit
molekul monosakarida terutama glukosa. Di
POLISAKARIDA
dalam ilmu gizi, jenis karbihodrat kompleks
Karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus
yang merupakan sumber utama bahan
guka, rata-rata terdiri dari 10 gugus gula
makanan yang umumnya di konsumsi oleh
manusia adalah pati (strach).
FAKTOR MEMPENGARUHI
METABOLISME

Pada keadaan kelaparan, enzim enzim-enzim

01 utama dari glikolisis, HMP shunt dan


glikogenesisi aktifitasnya menurun, sebaliknya
aktifitas enziim-enzim utama dari glukogenesisi
dan glikogenesis meningkat.

Pada keadaan Diabetes Melitus, aktifitas


02 enzim-enzim tersebut mirip dengan keadaan
kelaparan.

Pada pemberian makanan tinggi karbohidrat,


03 aktifitas enzim-enzim glikolisis, HMP shunt dan
glikolisis meningkat, sedangkan aktifitas utama
glukoneogensis dan glikogenesis menurun
(Yohanis,2009).
PENETAPAN
KARBOHIDRAT
SECARA
KUALITATIF
1. TEST MOLISH
Dasar teori :
Asam sulfat pekat menghidrolisa ikatan glikosida menghasilkan
monosakarida yang kemudian dihidrasi menghasilkan furfural dan
turunannya. Senyawa tersebut kemudian menghasilkan senyawa komplek
berbentuk cincin berwarna.
Tujuan :Untuk mengetahui adanya karbohidrat secara
umum.

Alat dan Bahan

 Tabung Reaksi  Alfa Naftol


 Rak Tabung  Amylum
 Pipet Tetes  Dextrin
 Fructosa
 Glukosa
 Galaktosa
 Maltosa
 Laktosa
 Sukrosa
Prosedur :
10 tetes larutan uji + 2 tetes alfa naftol, dikocok homogen.
Tambah perlahan-lahan asam sulfat melalui dinding tabung sampai
terbentuk cincin warna ungu.
1. TEST IODIUM
Dasar teori :
Pembentukan warna spesifikasi dari polisakarida terhadap iodium

Tujuan :Untuk menunjukan adanya amylum dan dekxtrin

Alat dan Bahan

 Tabung reaksi  Amylum


 Pipet tetes  Dextrin H2O2(aq) + 3 I-(aq) + 2 H+ → I3- + 2 H2O
 Raktabung  Galaktosa I3-(aq) + 2 S2O32-(aq) → 3 I-(aq) + S4O62-(aq)
 Fruktosa
 Glukosa
 Maltosa
 Sukrosa
 Iodium
Prosedur :
Masukkan 3 tetes larutan yang akan diuji
Ditambahkan 1 tetes larutan lugol / iodium
Amati perubahan warna yang terjadi
Warna biru positif untuk amylum
Warna merah anggur positif untuk dextrin
1. TEST BENEDICT
Dasar teori :
Cu akan direduksi oleh gula menjadiCu+ dalam bentuk Cu₂O reaksi positif
2+

ditandai dengan terbentuknya warna endapan biru kehijauan sampai warna


merah bata.
Tujuan :Untuk menunjukan adanya gula reduksi

Alat dan Bahan

 Tabung  Amylum
 Dextrin O O
reaksi
 Fruktosa ║ ║
 Pipet tetes
 Glukosa R—C—H + Cu 2OH → R—C—OH + Cu2O
2+ -
 Rak tabung
 Galaktosa GulaPereduksi Endap
 Penangas
 Maltosa anMerah Bata
air
 Penjepit  Laktosa
tabung  Sukrosa
 Benedict
Prosedur :
5 tetes larutan uji + 10 tetes larutan benedict dan
kocok homogen
Didihkan 2 menit atau masukkan dalam penangas air
selama 5 menit
Perhatikan warna yang terjadi pada endapan biru
1. TEST BARFOED
Dasar teori :
Pada prinsipnya sama dengan benedict, bedanya disini reaksi dalam
suasana asam, tidak menggunakan polihidroksilalkohol, karena dalam
suasana asam Cupri tidak membentuk endapan Cu(OH)₂ dan tetap larut.
Reaksi positif ditandai dengan adanya endapan merah bata dari Cu₂O.
Tujuan :Untuk membedakan monosakarida dan disakarida
karena dalam suasana asam larutan gula yang masih
mempunyai sifat mereduksi hanya monosakarida.
umum.
Alat dan Bahan

 Tabung reaksi  Barfoed


 Rak tabung reaksi  Amylum
 Penjepit  Fruktosa
 Pipet tetes  Glukosa
 Lampu spirtus  Galaktosa
 Maltosa
 Laktosa
 Sukrosa
Prosedur :
10 tetes larutan uji + 10 tetes larutan barfoed, panaskan diatas api selama 1
menit. Bila tidak terlihat adanya reduksi, panaskan dalam penangas air
mendidih selama 10 menit. Pemanasan yang terlalu lama akan
mengakibatkan disakarida yand dalam suasana asam akan mengalami
hidrolisa dan menyebabkan reaksi positif.
PENETAPAN KARBOHIDRAT SECARA
KUANTITATIF DENGAN LUFF
SCHOORL
TUJUAN PRINSIP
Untuk mengidentifikasi kandungan karbohidrat secara Pada penentuan gula cara Luff-Schrool yang ditentukan bukannya kuprooksida
Kuantitatif dengan cara Luff Schoorl yang mengendap tetapi dengan menentukan kupri oksida dalam larutan sebelum
direaksikan dengan gula reduksi (titrasi blanko) dan sesudah direaksikan dengan
sampel gula reduksi (titrasi sampel). Penentuannya dengan titrasi menggunakan
DASAR TEORI Natrium tiosulfat. Selisih titrasi blanko dengan titrasi sampel ekuivalen dengan
kupro oksida yang terbentuk dan juga ekuivalen dengan jumlah gula reduksi yang
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau
ada dalam bahan atau larutan. Reaksi yang terjadi selama penentuan karbohidrat
polihidroksiketon dan meliputi kondensat polimer-
cara ini mula-mula kupri oksida yang ada dalam reagen akan membebaskan iod
polimernya yang terbentuk. Rumus empiris karbohidrat
dari garam kalium iodida. Banyaknya iod yang dibebaskan ekuivalen dengan
berupa CnH2nOn atau mendekati Cn(H2O)n yaitu Your Text Here
banyaknya kupri oksida. Banyaknya iod dapat diketahui dengan titrasi
karobon yang mengalami hidratasi. Karbohidrat
merupakan hasil sintesa CO2 dan H2O dengan
menggunakan NatriumYou cantiosulfat. 02
simply impress
Untuk mengetahui bahwa titrasi sudah cukup
your audience and add
maka diperlukan indikator aamilum. Apabila larutan berubah warnanya dari biru
pertolongan sinar matahari dan hijau daun (klorofil). unique zing.
menjadi putih berarti titrasi sudah selesai. Agar perubahan warna biru menjadi
Hasil fotosintesa kemudian mengalami polimerisasi
putih dapat tepat maka penambahan amilum diberikan pada saat titrasi hampir
menjadi pati dan senyawa-senyawa bermolekul besar
selesai. Setelah diketahui selisih banyaknya titrasi blanko dan titrasi sampel
lainnya yang menjadi cadangan makanan pada
kemudian dikonsultasikan dengan tabel yang sudah tersedia yang
tanaman.
menggambarkan hubungan antara banyaknya Natrium tiosulfat dengan
banyaknya gula reduksi.
METODE
Luff Schoorl
PENETAPAN KARBOHIDRAT SECARA
KUANTITATIF DENGAN LUFF
SCHOORL
ALAT DAN BAHAN REAKSI KIMIA
ALAT R-COH + CuO ⟶ Cu2O + R-COOH
H2SO4 + CuO ⟶ CuSO4 + H2O
• Alat reflux • Batang Pengaduk CuSO4 + 2KI ⟶ CuI2 + K2SO4
• Hot plate • Pipet volume 2CuI2 ⟶ Cu2I2 + I2
• Buret • Bola hisap I2 + Na2S2O3 ⟶ Na2S4O6 +NaI
• Klem & statif • Pipet Tetes I2 + amilum ⟶biru
• Erlenmeyer • Labu ukur
• Beaker Glass • Corong

Your Text Here


BAHAN

• Smpel • Amylum
You can simply impress
your audience and add 02
a unique zing.
• Larutan luff • Hcl nAoh
school • Kertas saring
• KI 20% • Aquadest
• Natrium tisulfat • HWSO4 10%
0,1 N
• Indikator amilum1
%
• AI(OH)2
• KIO
PENETAPAN KARBOHIDRAT SECARA
KUANTITATIF DENGAN LUFF
SCHOORL
METODE ANALISA

1. Timbang bahan padat yang sudah dihaluskan 1 gram atau bahan cair sebanyak 1 ml tergantung kadar
gula reduksinya, dan pindahkan kedalam labu takar 100ml, tambahkan 50 ml aquades. Tambahakan
bubur Al (OH). Penambahan bahan penjernih ini diberikan tetes demi tetes sampai penetesan dari
reagensia tidak menimbulkan pengeruhan lagi. Kemudian tambahakan aquades sampai tanda dan
disaring.
2. Filtrat ditampung dalam labu takar 250 ml.
3. Ambil 15 ml fitrat yang diperkirakan mengandung 15- 60 mg gula reduksi dan tambahkan 15 ml larutan
Luff Schoorl dalam Erlenmayer.
Your Text Here
4. Dibuat perlakuan blanko yaitu 15 ml larutan Luff-Schoorl dengan 15 ml aquades.
5. Setelah ditambah beberapa butir batu didih, erlenmayer dihubungkanYou dengan
can simplypendingin
impress
your audience and add
kemudian dididihkan. Diusahakan 2 menit sudah mendidih. Pendidihan larutan
02balik,
dipertahankan selama
a unique zing.
10 menit.
6. Selanjutnya cepat-cepat didinginkan dan tambahkan 15ml KI 20% dan dengan hati-hati tambahakan
10 ml H2SO4 15%.
7. Yodium yang dibebaskan dititrasi dengan larutan Na-thiosulfat 0,1 N memakai indikator pati sebanyak
2 – 3 ml. Untuk memperjelas perubahan warna pada akhir titrasi maka sebaiknya pati diberikan pada
saat titrasi hampir berakhir.
KESIMPULAN

Proses metabolisme
Pembagian karbohidrat
karbohidrat dimulai dari
terdiri dari glikolisis,
glukosa diserap di dalam
glikogenesis,
sitoplasma kemudian
glikogenolisis, dan
mengalami glikolisis
glikoneogenesis.
menghasilkan ATP
KARBOHIDRAT
Metabolisme karbohidrat pada
Karbohidrat terdiri dari ruminansia dimulai dari glukosa
karbohidrat sedehana dan diabsorbsi dari saluran
karbohidrat kompleks. pencernaan dan diserap dalam
rumen,
TERIMA KASIH
AMAMI

Anda mungkin juga menyukai