KARBOHIDRAT
Gugus Keton
(reduktif)
Glukosa Fruktosa
(Aldosa) (Ketosa)
• Di alam, 90% karbohidrat merupakan bentuk
tertutup, baik pyran maupun furan
• Pyran 5C 1O (ikatan C1-C5)
• Furan 4C 1O (ikatan C2-C5)
• Bentuk ikatan beta tidak tercerna oleh enzim
pencernaan
• Semua monosakarida adalah gula reduksi asalkan
C1-nya tidak berikatan dengan gugus lain
Perubahan Glukosa ke bentuk cincin
Gugus
reduktif
Bentuk Cincin Glukosa dan Fruktosa
gugus reduktif
Alpha D-glucose
Beta- D-fructose
a1-4 linkage
Disakarida
aGlucose+ Fructose= Sucrose
aGlucose+ Galactose=Lactose
Gugus reduktif
saling menutup
(tidak reduktif)
Pati / Amilum Gugus reduktif
amilopektin
amilosa
Glikogen dlm
tubuh hewan
Kelemahan:
Merupakan KH total yg tercerna maupun tidak tidak menggambarkan
nilai gizi sebenarnya
Untuk pakan Ok, tapi tidak untuk pangan
Bisa untuk pangan yang jelas KH-nya [sayur = serat (KH); pati,beras =
amilosa (KH)]
Tidak bisa untuk teh, kopi, tembakau karena ada senyawa mayor lain
Analisa karbohidrat
3 analisa, yaitu:
• Gula sederhana / gula reduksi
• Pati tercerna
• Serat
• Cukup teliti
• Kurang praktis, waktu lama
• Kebutuhan reagen kimia banyak boros biaya
/mahal, garam KI murni sangat mahal
Analisa Gula Reduksi >> Metode Luff-
Schrool >> Contoh soal
PRINSIP:
• Gula reduksi akan dioksidasi oleh kupri-
oksida dihasilkan kupro-oksida
• Kupro-oksida direaksikan dengan arseno-
molibdat akan membentuk senyawa
kompleks berwarna violet/ungu
• Intensitas warna ekuivalen dengan kon-
sentrasi gula, yang dapat ditera absor-
bansinya dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 540 nm
Analisa Gula Reduksi >> Metode Nelson-Somogyi
No. tabung 1 2 3 4 5 6
reaksi
Lart.glukosa 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
(mL)
Aquadest (mL) 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0
n x y x2 y2 xy
· Persamaan kurva standar linier : Y = a + bX
Dimana : b = [ nxy - xy ] / [ nx2 – (x)2 ]
a = [ y – b x ] / n
Xs
Konsentrasi (mg/100mL) X
• Perhitungan :
1 0 0.21 0 0.0441 0
[ nxy - xy ]
r=
[nx2 –(x)2]1/2 [ny2 – (y)2]1/2
Koefisien regresi tsb belum memenuhi syarat bila dipathok nilai minimal 95%
atau > 0,95 Data perlu direvisi, misal data no.4 dihilangkan !?!
• Misalkan kita inginkan persamaan garis dng
probabilitas error rendah katakan < 5% berarti nilai r
> 0,95 . Apabila misalnya kita dptkn nilai terhitung r <
0,90 berarti error > 10%
• Pada keadaan tsb data pembacaan absorbansi di lihat
apakah ada yng bisa dibuang karena terlalu
menyimpang, selanjutnya dihitung ulang semua nilai
n; ∑x; ∑y; ∑x2; ∑y2; dan ∑xy serta nilai koefisien r .
• Bila nilai (r) telah mencapai 0,95 atau lebih, baru
dihitung nilai (a) dan (b)
• Misal data sebelumnya dihilangkan pada pembacaan
dari tabung no. 4 Tabel data berubah sbb :
No X (kadar gula) Y (absorbansi) X2 Y2 XY
mg/100ml
1 0 0.21 0 0.0441 0
[ nxy - xy ]
r=
[nx2 –(x)2]1/2 [ny2 – (y)2]1/2