KARBOHIDRAT
Materi kuliah
Oleh : Ir. Sudarmanto S., MS
ANALISA KARBOHIDRAT
Dlm analisa proksimat, kadangkala tidak
dilakukan analisa karbohidrat (KH)
KH dihitung dari hasil analisa komponen yg
lain & dinyatakan sbg KH ‘by difference’ :
% KH (wb) = [100 – (air+abu+lipid+prot)]%
% KH (db) = [100 – (abu+lipid+protein)]%
Tetapi dng cara tsb, hasilnya mewakili KH
total = (yg tercerna + tidak tercerna)
tidak menggambarkan nilai gizi sebenarnya.
ANALISA GULA REDUKSI
SUKROSA & AMILUM
(Karbohidrat)
Gugus Keton
(reduktif)
Glukosa Fruktosa
(Aldosa) (Ketosa)
Perubahan Glukosa ke bentuk cincin
Gugus
reduktif
Bentuk cincin glukosa dan fruktosa
gugus reduktif
Alpha D-glucose
Beta- D-fructose
disakarida lain :
Gugus reduktif
saling menutup
(tidak reduktif)
Gugus reduktif
Pati / Amilum
amilopektin
amilosa
Glikogen dlm
tubuh hewan
Analisis
Persiapan sampel : digiling, dihilangkan lipida dan
klorofilnya dengan ekstraksi menggunakan eter.
Mengekstraksi karbohidrat yang dapat larut
dengan air, kemudian dijernihkan dengan timbal
asetat
Larutan karbohidrat ditentukan dengan : analisis
gula reduksi (metoda Luff, atau Nelson), atau
enzimatis, atau polarimetri, atau kromatografi
Analisa gula dengan metoda Luff
Prinsip : gula reduksi + kuprisulfat berlebihan
dalam larutan alkalis akan menjadi asam gula dan
endapan kuprooksida berwarna merah
Sisa kuprisulfat untuk mengoksidasi KI menjadi I2
yang kemudian di titrasi menggunakan tiosulfat
dengan indikator amilum sampai warna biru hilang
Untuk mengetahui kuprisulfat mula-mula maka
dilakukan titrasi blanko
Selisih titrasi blanko dan sampel = menunjukkan
banyaknya kupri yang bereaksi dengan gula, dan
banyaknya gula dapat ditentukan berdasarkan
tabel yang tersedia.
Cukup teliti
Kurang praktis, waktu lama
Kebutuhan reagen kimia banyak boros
biaya /mahal, garam KI murni sangat mahal
Penentuan gula reduksi
metoda Nelson-Somogyi
Prinsip :
Gula reduksi akan dioksidasi oleh kupri-
oksida dihasilkan kupro-oksida
Kupro-oksida direaksikan dengan
arseno-molibdat akan membentuk
senyawa kompleks berwarna violet/ungu
Intensitas warna ekuivalen dengan kon-
sentrasi gula, yang dapat ditera absor-
bansinya dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 540 nm
-metoda Nelson-SOmogyi –lanjutan . . . .
No. tabung 1 2 3 4 5 6
reaksi
Lart.glukosa (mL) 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
1 0 = X1 Y1 X12 Y 12 X1Y1
2 2 = X2 Y2 X22 Y 22 X2Y2
3 4 = X3 Y3 X32 Y 32 X3Y3
4 6 = X4 Y4 X42 Y 42 X4Y4
5 8 = X5 Y5 X52 Y 52 X5Y5
6 10 = X6 Y6 X62 Y 62 X6Y6
n x y x2 y2 xy
Persamaan kurva standar linier : Y = a + bX
Dimana : b = [ nxy - xy ] / [ nx2 – (x)2 ]
a = [ y – b x ] / n
Dengan
[ nxy - xy ]
koefisien r=
regresi [nx2 –(x)2]1/2 [ny2 – (y)2]1/2
Xs
Konsentrasi (mg/100mL) X
• Sampel yang akan dianalisis gula reduksinya harus diencerkan sampai kadar
gulanya masuk dalam kisaran kadar gula kurva baku (dalam contoh di atas
antara 0 – 10 mg/100 mL , atau lebih baik lagi antara 4 – 8 mg/100mL ) .
•Contoh : akan dianalisa kadar glukosa dari serbuk glukosa
yang diperkirakan kadarnya sekitar 90% . sampel tsb diper-
siapkan sbb :
D*Ditimbang 0.1 gr serbuk/kristal glukosa dan dilarutkan jadi
50mL Dipipet 3mL larutan tsb dan diencerkan menjadi
100mL akan diperoleh lartan glukosa dengan kadar sekitar
= (3/100) x (0.9)100mg/50mL ~ + 2.7 mg/50 mL
atau + 5.4 mg/100 mL
· *Dipipet larutan glukosa encer tsb 1 mL ditambah 1 mL rea-
gensia Nelson dan selanjutnya diperlakukan sama seperti pada
prosedur di atas. Hasil pembacaan absorbansinya dimasukkan
ke persamaan kurva standar diperoleh kadar gula reduksi-
nya.
Contoh : akan dianalisa kadar gula madu yg
diduga berkadar air 22% dan berkadar gula reduk
-si + 67% dapat kita siapkan sbb :
ditimbang + 1 gr madu dan diencerkan dng air
25 mL(lart.A);
kmd dipipet 1 mL lartn (A) dan diencerkan 25
mL(lart.B); kmd dipipet 1 mL lartn (B) dan dien-
cerkan menjadi 25 mL (= lartn C)
Akan diperoleh larutan madu (C) dng kadar gula
sekitar = (1/25)x(1/25) x 670 mg = +1.072
mg/25 mL atau +4,29 mg/100 mL.
Analisa gula dengan polarimeter
1. Larutan harus jernih dan tidak berwarna
2. Larutan tidak mengandung bahan asing yang
bersifat optis aktif
3. Konsentrasi gula pada daerah kerja optimum
polarimeter
[α]tD = (100 x α ) : (L x C)
[α] = rotasi spesifik ; D = sinar natrium (589nm)
t = suhu oC ; α = sudut putar pengamatan
C = kadar (g/100ml) ; L = panjang tabung (dm)
Penentuan/analisa kadar sukrosa
Prinsip : sukrosa dihidrolisa dengan asam atau
enzim invertase menjadi glukosa dan fruktosa atau
gula invert (gula reduksi) kemudian gula invert
ditentukan dengan metoda Luff atau Nelson
C12H22O11 + H2O C6H12O6+ C6H12O6
Sukrosa glukosa fruktosa
1 0 0.21 0 0.0441 0
[ nxy - xy ]
r=
[nx2 –(x)2]1/2 [ny2 – (y)2]1/2
1 0 0.21 0 0.0441 0
[ nxy - xy ]
r=
[nx2 –(x)2]1/2 [ny2 – (y)2]1/2