Anda di halaman 1dari 6

ANALISA KADAR LAKTOSA

Jumat, 31 Januari 2020

Dosen Pembimbing : Christ Kartika Rahayuningsih, S.T., M.Si

I. Metode
Metode yang digunakan pada analisa adalah metode luff schoorl dan titrasi
iodometri.

II. Prinsip
Laktosa merupakan gula pereduksi, maka pada analisis kadar laktosa
menggunakan metode Luff Schoorl, tidak perlu dilakukan hidrolisis.
Penghilangan karbohidrat selain laktosa pada susu, yang umumnya berupa
glukosa dan gula amino, didasarkan pada sifat laktosa yang berbeda dengan
gula sederhana lainnya yaitu tidak dapat difermentasikan oleh ragi.
Setelah karbohidrat selain laktosa pada sampel dihilangkan, maka hanya
laktosa yang akan mereduksi Cu2+ (dalam larutan Luff Schoorl) menjadi
Cu+ (berupa endapan) seperti diperlihatkan pada reaksi I. Cu2+ yang tersisa
kemudian direaksikan dengan kalium iodide dalam suasana asam kuat, dan
membebaskan I2, seperti ditunjukkan pada reaksi 2. Pada titrasi iodometri I2
tersebut akan bereaksi dengan natrium tiosulfat sebaai titran mengikuti
reaksi 3.
R-COH + 2CuO  Cu2O + R-COOH . . . . (reaksi 1)
2Cu2+ + 4I-  2CUI + I2 . . . . (reaksi 2)

2S2O32- + I2  S4O62- + 2I- . . . . (reaksi 3)


Jumlah CuSO4 yang bereaksi dengan laktosa ekuivalen dengan jumlah
laktosa pada sampel. Nilainya didapatkan dari pengurangan jumlah CuSO4
awal (titrasi blanko) dan jumlah CuSO4 sisa (titrasi sampel).
III. Hasil
Sampel : susu bubuk
1. Melakukan Standarisasi iodometri dengan LSP KIO3

Sebelum titrasi Setelah titrasi menggunakan


larutan sekunder Na2S2O3

2. Melakukan Titrasi Untuk Blanko

Larutan Blanko : berisi


25,0 mL Luff Schoorl + 25
mL akuades

Setelah melalui pemanasan


selama 3 menit
Setelah penambahan
larutan KI 20% sebanyak
15 mL dan H2SO4 25%
sebanyak 25 mL, lalu
diinkubasi selama 15
menit dalam ruang gelap.

Setelah dititrasi dengan


Na2S2O
3

3. Penentuan Kadar Laktosa Metode Luff Schoorl

Sample (susu bubuk) +


30mL aquades

Larutan sample
ditambahkan 1gr ragi +
inkubasi pada tempat
hangat selama 2 jam
Setelah dipanaskan selama
10 menit dan
menambahkan aquades
hingga tanda garis pada
labu ukur 100 mL

Mengambil 10 mL larutan
dan menambahkan 15 mL
aquades + 20,0 mL Luff
Schoorl

Setelah larutan dipanaskan


selama 10 menit

Setelah dingin,
menambahkan 15 mL KI
20% +
25 mL H2SO4 25%

Setelah larutan dititrasi


dengan Na2S2O3.5H2O 0,1
N yang telah distandarisasi
dengan indikator amilum
0,5 %

4. Perhitungan
a. Pembakuan KIO3 250 mL
m = N × V × BE
214
m = 0,1 × 0,25 L ×
6
m = 0,8916 gram
Real penimbangan = 0,8930 gram
M
N KIO3 =
V × BE
0,8930
= 214
0,25×
6
= 0,101 N
b. Standarisasi Na2S2O3.5H2O
 Volume Titrasi Standarisasi dengan Larutan Sekunder
Na2S2O3.5H2O
v 1+ v 2
ΣV = 2
10,04 mL+ 9,85mL
= 2
= 9,95 mL
 Penentuan normalitas Na2S2O3.5H2O
V1 × N1 = V2 × N2
10,0 mL × 0,1001 N = 9,95 × N2
N2 = 0,1006 N
c. Perhitungan rata rata volume Na2S2O3.5H2O pada titrasi blanko
v 1+ v 2
ΣV =
2
26,19 mL+26,11 mL
= 2
= 26,15 mL
d. Perhitungan penentuan kadar laktosa
 Volume titrasi pada sampel
v 1+ v 2
ΣV = 2
22,78 mL+22,92 mL
= 2
= 22,85 mL
 Perhitungan
(Vtitrasi blanko−V titrasi sampel)
V Na2 S 2 O 3 . H 2 O 0,1 N ¿ xN
0,1 N
(26,15−22,85)
¿ x 0,1006 N
0,1 N
= 3,3198 mL (range 3– 4)
 Penentuan kadar W1 (berat gula sederhana) melalui tabel Luff
Schoorl
y− y 1 x− x 1
=
y 2− y 1 x 2−x 1
y−11,0 3,3198−3
=
14,7−11,0 4−3
y−11,0 0,3198
=
3,7 1
y- 11,0 = 1,1833
y = 12,1833 mg
 Perhitungan Kadar Laktosa
Nb : berat sampel = 3 gram (planning)
Real = 3,1343 gram = 3134,3 mg
W 1x f p
Kadar Laktosa ( % ) = x 100 %
W
12, 1833 x 10
¿ x 100 %
3134,3
= 3,8 %

IV. Pembahasan
V. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai