• Mikail Hafiizh R
• Mutiara Nanda A
• Syahrul Ramadhan
Bagan Kerja
Perhitungan
Titik Kritis
Dasar
“
Gula pereduksi yang sudah ada dalam sampel
sebelum dihidrolisis akan mereduksikan larutan Luff yang
ditambahkan berlebih terukur, menjadi endapan Cu2O yang
berwarna merah bata. Kelebihan larutan Luff akan
mengoksidasikan KI dalam suasana asam menjadi CuI2
yang terurai menjadi Cu2I2 (endapan putih susu) dan I2
bebas. I2 bebas kemudian dititar dengan Na2S2O3 hingga
warna kuning muda seulas lalu ditambahkan kanji sebagai
indikator dan dititar kembali dengan Na2S2O3 hingga TA
tidak berwarna dan endapan putih susu. Untuk mengetahui
seberapa larutan Luff yang bereaksi dengan sampel
dilakukan pengerjaan blanko.
Reaksi
+ +
2CuO Cu2O
Merah bata
Glucose
2CuI2 Cu2I2 + I2
Putih susu
Didinginkan
“
Sampel yang mengandung disakarida (sukrosa)
dihidrolisis dengan bantuan asam sehingga terbentuk
monosakarida pereduksi yang mereduksi larutan Luff berlebih
terukur, menjadi endapan Cu2O yang berwarna merah bata.
Kelebihan larutan Luff akan mengoksidasikan KI dalam
suasana asam menjadi CuI2 yang terurai menjadi Cu2I2
(endapan putih susu) dan I2 bebas. I2 bebas kemudian dititar
dengan Na2S2O3 hingga warna kuning muda seulas lalu
ditambahkan kanji sebagai indikator dan dititar kembali
dengan Na2S2O3 hingga TA tidak berwarna dan endapan putih
susu. Untuk mengetahui seberapa larutan Luff yang bereaksi
dengan sampel dilakukan pengerjaan blanko.
Reaksi
H+ +
Glucose
+
2CuO Cu2O +
Merah bata
Glucose
+ indikator PP
+ NaOH 30%
hingga netral
(merah muda
seulas)
Panaskan di
50,00 mL LU 100 mL
penangas air 600-700
larutan induk I + 5 mL HCl 25%
10’
Diencerkan,
dihimpitkan, Larutan induk II
dihomogenkan
Pengerjaan Sampel
Didinginkan
+ 25 mL H2SO4 25%
+ 10 mL KI 10%
≡ Na SO
2 (tio) 0,1 N
3
TA : endapan putih +
lar. tak berwarna
Perhitungan
a c
𝒃−𝒂 𝒅−𝒄
Vtio 0,1N x =
𝑽𝒕𝒊𝒐 𝟎, 𝟏𝑵 − 𝒂 𝒙−𝒄
b d
𝒎𝒈 𝑮𝒍𝒖𝒌𝒐𝒔𝒂 × 𝒇𝒑
% 𝑮𝒖𝒍𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒊𝒏𝒗𝒆𝒓𝒔𝒊 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝒎𝒈 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
Perhitungan
a c
𝒃−𝒂 𝒅−𝒄
Vtio 0,1N x =
𝑽𝒕𝒊𝒐 𝟎, 𝟏𝑵 − 𝒂 𝒙−𝒄
b d
𝒎𝒈 𝑮𝒍𝒖𝒌𝒐𝒔𝒂 × 𝒇𝒑
% 𝑮𝒖𝒍𝒂 𝒔𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒏𝒗𝒆𝒓𝒔𝒊 = × 𝟏𝟎𝟎%
𝒎𝒈 𝑺𝒂𝒎𝒑𝒆𝒍
Perhitungan
“
• Kadar Gula Total Sebagai Sukrosa
• Kadar Sukrosa
𝑴𝒓 𝑺𝒖𝒌𝒓𝒐𝒔𝒂 𝟑𝟒𝟐
𝒇𝒌 = = = 𝟎, 𝟗𝟓
𝑴𝒓 𝑮𝒍𝒖𝒌𝒐𝒔𝒂 + 𝑴𝒓 𝑭𝒓𝒖𝒌𝒕𝒐𝒔𝒂 𝟑𝟔𝟎
Contoh Analisis Data
• Sebelum Inversi
Pengula
ngan
g Sampel N Penitar
“
V Penitar fp Ind Warna TA
5,0 12,2
𝟔, 𝟎 − 𝟓, 𝟎 𝟏𝟒, 𝟕 − 𝟏𝟐, 𝟐
X =
5,77 𝟓, 𝟕𝟕 − 𝟓, 𝟎 𝒙 − 𝟏𝟐, 𝟐
6,0 14,7
1 × 𝒙 − 𝟏𝟐, 𝟐 = 𝟎, 𝟕𝟕 × 𝟐, 𝟓
𝒙 = 𝟏, 𝟗𝟐𝟓 + 𝟏𝟐, 𝟐
𝒙 = 𝟏𝟒, 𝟏𝟐𝟓 𝒎𝒈
“
• Kadar Gula Total Sebagai Sukrosa
%𝑮𝒖𝒍𝒂 𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑺𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝑺𝒖𝒌𝒓𝒐𝒔𝒂 = %𝑮𝒖𝒍𝒂 𝑺𝒆𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒓𝒔𝒊 × 𝒇𝒌
𝑴𝒓 𝑺𝒖𝒌𝒓𝒐𝒔𝒂 𝟑𝟒𝟐
𝒇𝒌 = = = 𝟎, 𝟗𝟓
𝑴𝒓 𝑮𝒍𝒖𝒌𝒐𝒔𝒂 + 𝑴𝒓 𝑭𝒓𝒖𝒌𝒕𝒐𝒔𝒂 𝟑𝟔𝟎
Parameter Syarat Hasil
“
Penambahan Pb-asetat ½ basa harus berlebih agar
CMC tergumpalkan.
“
Asam yang digunakan harus benar-benar H2SO4 25%
karena jika lebih encer larutan tidak akan bereaksi.