Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT KELOMPOK 1

Nurul Ilmi, Styla Britania S.N.M.H., Dirham Barik Agnia, Muhamad Tegar B.
2000790, 2001120, 2003439, 2004517
Jurusan Pendidikan Teknologi Agroindustri, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
Universitas Pendidikan Indonesia.

ABSTRAK

Karbohidrat merupakan salah satu komponen yang umum terdapat pada bahan makanan dan
merupakan sumber kalori utama. Karbohidrat digolongkan ke dalam beberapa kelompok
berdasarkan jumlah atom karbon, jumlah monomer penyusunnya, dan jenis gugus fungsi. Untuk
mengetahui golongan karbohidrat tersebut dapat dilakukan dengan uji kualitatif karbohidrat. Pada
praktikum kali ini dilakukan uji kualitatif karbohidrat (Molisch, Barfoed, dan Seliwanoff) pada
sampel larutan fruktosa dan amilum. Berdasarkan hasil praktikum, larutan fruktosa bereaksi positif
pada uji Molisch, Barfoed, dan Seliwanoff. Sedangkan amilum bereaksi positif pada uji Molisch
dan Barfoed saja. Hal ini menunjukkan bahwa larutan fruktosa merupakan karbohidrat
monosakarida dengan gugus fungsi ketosa, sedangkan larutan amilum merupakan karbohidrat
polisakarida dengan gugus fungsi ketosa.
Kata kunci: Karbohidrat, Golongan, Molisch, Barfoed, dan Seliwanoff

ABSTRACT

Carbohydrate is one of the components commonly found in foodstuffs and is the main source of
calories. Carbohydrates are classified into several groups based on the number of carbon atoms,
the number of constituents monomers, and the types of functional group. To determine the
carbohydrate group we can do a qualitative test on carbohydrates. In this practicum, a qualitative
test of carbohydrates (Molisch, Barfoed, and Seliwanoff) is conducted on samples of fructose and
starch solutions. Based on the results of the practicum, the fructose solution reacts positively to
the Molisch, Barfoed, and Seliwanoff tests. Meanwhile, starch reacts positively only on the Molisch
and Barfoed tests. This indicates that the fructose solution is a monosaccharide carbohydrate with
a ketose functional group, while the starch solution is a polysaccharide carbohydrate with a ketose
functional group.
Keywords: Carbohydrates, Group, Molisch, Barfoed, and Seliwanoff
PENDAHULUAN karbon, jumlah monomer penyusunnya, dan
Latar Belakang jenis gugus fungsi. Monomer karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu disebut dengan monosakarida. Karbohidrat
komponen yang umum terdapat pada bahan dengan jumlah monosakarida lebih dari satu
makanan dan merupakan sumber kalori terbagi menjadi disakarida dan polisakarida.
utama. Karbohidrat digolongkan ke dalam Keberadaan berbagai jenis karbohidrat dalam
beberapa kelompok berdasarkan jumlah atom bahan pangan dapat diketahui melalui
pengujian laboratorium. Banyak jenis uji Prosedur Kerja
yang dapat dilakukan untuk mengetahui 1) Uji Molish
senyawaan karbohidrat. Pada praktikum kali Uji Molish bertujuan untuk melihat
ini akan dilakukan pengujian kualitatif adanya karbohidrat. Sampel terdiri dari
karbohidrat yang bertujuan untuk larutan glukosa, fruktosa, amilum, dan
mengetahui keberadaan karbohidrat di dalam sukrosa 1%.
beberapa jenis bahan uji. Uji yang akan 1. Sebanyak 2 ml karbohidrat ditambah
dilakukan yaitu uji Molisch, Barfoed, dan 2 tetes larutan molish. Campurkan
Seliwanoff.
larutan hingga homogen.
Tujuan 2. Melalui dinding tabung reaksi yang
Tujuan praktikum ini adalah sebagai dimiringkan, kemudian teteskan 5 ml
berikut:
asam sulfat pekat hingga timbul
1. Agar mahasiswa mengetahui “cincin” diantara kedua larutan
beberapa metode uji kualitatif tersebut.
karbohidrat (Molisch, Barfoed, dan 2) Uji Barfoed
Seliwanoff). Uji Barfoed bertujuan untuk menguji
adanya gula monosakarida pereduksi.
2. Agar mahasiswa dapat membedakan
Sampel terdiri dari larutan glukosa,
keberadaan beberapa jenis karbohidrat di
fruktosa, amilum, dan sukrosa 1%.
dalam bahan
1. 2 ml karbohidrat + 3ml larutan
METODOLOGI barfoed.
Bahan dan Peralatan 2. Panaskan semua tabung dalam

Sampel yang digunakan dalam penangas air selama 15 menit.

kegiatan ini terdiri dari Larutan glukosa, 3. Amati hasilnya mana yang

fruktosa, amilum, dan sukrosa. Bahan untuk memberikan endapan.

keperluan analisis terdiri dari larutan 3) Uji Seliwanoff

molisch, barfoed, dan seliwanoff. Peralatan Bertujuan untuk menguji adanya gula

yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi ketosa. Sampel yang digunakan terdiri

labu takar 100 ml, tabung reaksi, neraca dari larutan glukosa, fruktosa, sukrosa

analitik, termometer, pipet tetes, labu takar dan amilum 1%.

200 ml, gelas ukur, gelas piala, pipet 1. 1 ml karbohidrat + 2ml larutan

volumetrik, heater, labu takar 1 L, dan panci. seliwanoff.


2. Tempatkan dalam penangas air Pembahasan
sampai timbul warna merah. 1. Uji Molisch

3. Amati hasilnya mana yang


memberikan warna merah.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
No. Bahan Fruktosa Amilum

1. Uji Molisch1 (+) (+)

2. Uji Barfoed2 (+) (-)


Gambar 2
3. Uji (+) (+) Larutan Fruktosa Pada Uji Molisch
Seliwanoff3

1. Warna ungu (+) 2. Merah orange (+) 3.


Merah (+)

Gambar 3
Larutan Amilum Pada Uji Molisch

Gambar 1 Uji molisch ini dapat


Larutan Hasil Uji Karbohidrat digunakan untuk semua jenis
karbohidrat seperti monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Reaksi
positif pada uji ini dicirikan dengan
timbulnya cincin merah ungu yang
merupakan kondensasi antara furfural
dan hidroksi metil furfural dengan a-
naftol dalam pereaksi molish (Karim,
2012).
Pada uji Molisch dua larutan
sampel yaitu fruktosa dan amilum
yang dicampurkan dengan pereaksi
Molisch dan ditambahkan Asam Pada uji Barfoed untuk
Sulfat pekat melalui dinding-dinding mendeteksi karbohidrat yang
tabung dengan kondisi tabung reaksi tergolong monosakarida. Endapan
dimiringkan. Hasil uji molisch berwarna merah orange menunjukkan
menunjukkan bahwa dari kedua adanya monosakarida dalam sampel.
larutan tersebut yaitu terbentuk cincin Ion Cu2+ dari pereaksi Barfoed dalam
berwarna ungu langsung setelah suasana asam akan direduksi lebih
diteteskannya larutan Asam Sulfat cepat oleh gula reduksi monosakarida
5ml. Hal ini menunjukkan bahwa dari pada disakarida dan
larutan amilum positif mengandung menghasilkan Cu2O (kupro oksida)
karbohidrat. berwarna merah bata. Hal inilah yang
mendasari uji Barfoed. Pada uji
2. Uji Barfoed Barfoed, yang terdeteksi
monosakarida membentuk endapan
merah bata karena terbentuk hasil
Cu2O (Kusbandari, 2015).
Pada uji Barfoed yang
dilakukan pada larutan fruktosa
menunjukkan reaksi positif yaitu
terbentuknya endapan merah
bata/merah orange di menit ke
delapan setelah dimasukkannya
pereaksi Barfoed. Hasil pengujian ini
menunjukkan bahwa larutan fruktosa
Gambar 4 tergolong karbohidrat monosakarida.
Larutan Fruktosa Pada Uji Barfoed Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh NS Siregar (2014)
bahwa terdapat tiga jenis
monosakarida yang mempunyai arti
gizi yaitu glukosa, fruktosa, dan
galaktosa.
Sedangkan pada larutan
amilum menunjukkan reaksi negatif
yaitu larutan tidak membentuk
endapan merah bata/merah orange.
Hasil pengujian ini menunjukkan
bahwa amilum tidak termasuk
karbohidrat golongan monosakarida.
Amilum sendiri merupakan
Gambar 5 karbohidrat jenis polisakarida.
Larutan Amilum Pada Uji Barfoed
3. Uji Seliwanoff monosakarida aldosa. Prinsip uji Seliwanoff
yaitu terjadinya reaksi dehidrasi
monosakarida ketosa menjadi furfural lebih
cepat dibandingkan dehidrasi monosakarida
aldosa. Karena urutan hidrolisis ketosa
menjadi aldosa sehingga monosakarida
aldosa akan bereaksi negatif dengan reagen
Seliwanoff. Hasil positif adanya gula ketosa
adalah dengan adanya tanda merah.
Berdasarkan hasil Uji Seliwanoff
Gambar 6 pada kedua larutan sama-sama menunjukkan
Larutan Fruktosa Pada Uji Seliwanoff perubahan yang cepat. Warna awal larutan
adalah bening, kemudian pada saat
ditambahkan sampel, larutan berubah
menjadi warna oranye dan berubah menjadi
warna merah pada saat dipanaskan. Hal ini
menunjukkan bahwa pada larutan fruktosa
dan amilum positif mengandung
monosakarida ketosa. Perubahan warna
dengan hasil akhir hitam pekat terjadi karena
beberapa faktor, seperti lamanya waktu
pemanasan dan suhu pemanasan.

Gambar 7 KESIMPULAN
Larutan Amilum Pada Uji Seliwanoff
Dari ketiga uji diatas, seperti uji
Molisch, Barfoed, dan Seliwanoff
menunjukkan hasil yang berbeda-beda sesuai
dengan tujuan pengujian tersebut. Pada uji
Molisch didapatkan hasil bahwa fruktosa dan
amilum termasuk ke dalam karbohidrat
dengan adanya cincin berwarna merah ungu
pada larutan hasil pengujian. Kemudian pada
uji Barfoed didapatkan hasil bahwa fruktosa
positif tergolong karbohidrat monosakarida
dengan adanya endapan berwarna merah
Gambar 8
Larutan Fruktosa dan Amilum pada Uji bata/ merah orange pada larutan hasil
Seliwanoff menunjukkan warna merah pengujian. Sedangkan pada amilum tidak
terjadi endapan tersebut yang berarti bahwa
Uji Seliwanoff digunakan untuk amilum tidak termasuk ke dalam golongan
menguji adanya gula ketosa atau karbohidrat monosakarida karena amilum
membedakan jenis monosakarida ketosa dan termasuk golongan polisakarida. Terakhir
adalah uji Seliwanoff terhadap fruktosa dan
amilum, keduanya menunjukkan hasil positif
dengan tanda warna merah pada larutan hasil
pengujiannya. Hal ini berarti fruktosa dan
amilum mengandung monosakarida ketosa.

DAFTAR PUSTAKA
Harini, N., Renita Marianty, S. T. P., &
Wahyudi, V. A. (2019). Analisa
Pangan. Zifatama Jawara.

KARIM, M. C. (2012). Analisis Kandungan


Karbohidrat pada Susu Kedelai
Essoya yang Beredar di Gorontalo
dengan Metode Luff-Schoorl.
Skripsi, 1(821309006).

Kusbandari, Aprilia. 2015. Analisis


Kualitatif Kandungan Sakarida
Dalam Tepung Dan Pati Umbi
Ganyong (Canna edulis Ker.)
Pharmaҫiana, 5(1):35-42.

Siregar, N. S. (2014). Karbohidrat. Jurnal


Ilmu Keolahragaan, 13(02), 38-44.

Anda mungkin juga menyukai