Anda di halaman 1dari 14

STUDI

LITERATUR
PEMBUATAN
YOGHURT
Novera
Novera Rahmi
Rahmi Annisa
Annisa
18308141043
18308141043
Biologi
Biologi EE 2018
2018
PENDAHULUAN

• Fermentasi susu adalah salah satu pengolahan susu


dengan melibatkan aktivitas satu atau beberapa spesies
mikroorganisme yang dapat mengubah laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa sehingga lebih mudah dicerna.
• Yoghurt merupakan minuman fermentasi yang dibuat
dengan menambahkan kultur bakteri asam laktat (BAL)
ke dalam susu.
• Bakteri asam laktat akan menghidrolisis laktosa
menjadi asam-asam organik (asam laktat). Asam-asam
organik akan menurunkan pH yoghurt dari susu kedelai
(Yusmarini dan Efendi, 2004).
TUJUAN

Jurnal 1 Jurnal 2
Mengetahui kualitas yoghurt Mengetahui kualitas yoghurt
yang dibuat dengan proporsi yang dibuat dengan kultur dua
susu sapi dan kedelai dengan (Lactobacillus bulgaricus dan
isolat Lactobacillus casei dan Streptococcus thermophilus)
Lactobacillus plantarum. dan tiga bakteri (Lactobacillus
bulgaricus, Streptococcus
thermophilus dan
Lactobacillus acidophilus) .
METODE

Jurnal 1 Jurnal 2
Alat dan 1,5 L susu sapi segar; 1,5 L susu Inkubator, spektrofotometer
bahan kedelai; 30 ml isolat Jenway 6350, sentrifugasi, laminar
Lactobacillus casei; 30 ml isolat flow cabinet (Forma Scientific),
Lactobacillus plantarum; panci; mikroskop (Nikon), pH meter
kompor gas; sendok; pengaduk; (Mettler Toledo MP220),
pisau; sarung tangan; panci; termometer, gelas, susu skim,
wadah plastik; stoples; bak susu murni, air suling, natrium
rendaman; termometer; lemari hidroksida, asam sulfat,
es; pipet ukur; pipet tetes; fenolftalein, glukosa, laktosa,
timbangan analitik; gelas ukur bovine serum albumin, tembaga
sulfat pentahidrat, nutrient broth,
pereaksi Folin-Ciocalteu, pereaksi
fosfomolibdat, kultur bakteri L.
bulgaricus, S. thermophilus dan L.
acidophilus.
METODE

Jurnal 1 Jurnal 2
Variabel - Jenis susu (susu sapi dan susu - Kultur dua bakteri (L. bulgaricus
bebas kedelai) : 100% susu sapi (S1) dan S. thermophilus) : 1:1, 1:4
, 50% susu sapi dan 50% susu dan 4:1
kedelai (S2) , 100% susu - Kultur tiga bakteri (L. bulgaricus,
kedelai (S3) S. thermophilus, L.
- BAL : Lactobacillus casei (L1) acidophilus) : 1:1:1, 1:4:1 dan
dan Lactobacillus plantarum 1:1:4
(L2)
Variabel pH, kadar asam laktat, viskositas pH, kadar asam laktat, kadar
tergayut protein, kadar laktosa,
METODE
Jurnal 1 Jurnal 2
Cara kerja • Pengenceran starter • Pembuatan kultur starter
aquadest dipanaskan hingga Masukkan 1 ose L. bulgaricus, s
mendidih -> dipipet ke tabung thermophilus, L. achidophilus ke 5
reaksi sebanyak 5ml -> ml susu skim pasteurisasi,
disanitasi dan didinginkan -> Inkubasi 37ºC 24 jam -> Pindah ke
ditambah 3 ose starter ke 50ml susu murni hasil
masing-masing tabung reaksi -> pasteurisasi, inkubasi
inkubasi 27ºC
• Fermentasi susu
Susu murni dipasteurisasi pada
85ºC 15 menit->50 ml masukkan
ke enam labu erlenmeyer 250ml-
>Masukkan kultur starter dua
(1:1,1:4,4:1) dan tiga (1:1:1, 1:4:1,
1:1:4), inkubasi 40C , sampel
diambil setelah 12 jam
METODE
Jurnal 1 Jurnal 2
Cara kerja • Penentuan kadar asam laktat
Masukkan 10 ml yoghurt ke labu, tambah 2-3 tetes
fenolftalein 1%->Buret diisi dengan larutan natrium
hidroksida 0,1 N. ->Larutan yoghurt dititrasi
menggunakan larutan NaOH sampai terjadi perubahan
warna menjadi kemerahan.
• Penentuan kadar protein
0,1 mL larutan sampel dimasukkan ke tabung reaksi.
->Tambahkan 5 ml pereaksi Lowry C (50 mL 2%
natrium karbonat dalam 0,1 N natrium hidroksida : 1
mL 0,5% tembaga sulfat pentahidrat dalam 1%
natrium tartrat) dan didiamkan selama 10 menit.
->Ditambah 0,5 mL larutan Folin-Ciocalteu, dikocok dan
didiamkan selama 30 menit. ->Serapan diukur pada
panjang gelombang 750 nm dengan menggunakan
spektrofotometer.
METODE
Jurnal 1 Jurnal 2
Cara kerja • Penentuan kadar laktosa
1 mL sampel dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL,
ditambahkan 2 mL larutan natrium tungstat dan 2 mL
asam sulfat 0,3 M sambil dikocok perlahan. ->
ditambahkan air suling sampai tanda batas dan
dibiarkan selama 5 menit lalu disentrifugasi. ->
Supernatan yang diperoleh diambil sebanyak 1 mL,
dimasukkan ke tabung reaksi dan ditambah 1 mL air
suling. ->ditambahkan pereaksi tembaga alkalis dan
dipanaskan 8 menit lalu didinginkan dan ditambah
dengan 4 mL larutan fosfomolibdat sambil dikocok.
->larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL dan
diencerkan dengan larutan fosfomolibdat encer (1:4).
-> Serapan kemudian diukur pada panjang gelombang
630 nm dengan menggunakan spektrofotometer.
HASIL
Jurnal 1 Jurnal 2
• Total asam laktat tertinggi • kultur dua bakteri menghasilkan nilai pH 4,41 -
terdapat pada isolat 4,49. Sedangkan pada kultur tiga bakteri
Lactobacillus plantarum yang menghasilkan nilai pH sebesar 4,52 – 4,56
dikombinasikan dengan 100% • Yoghurt yang dibuat dengan kultur dua bakteri
susu kedelai yaitu sebesar 0,45 mengonsumsi lebih banyak laktosa
ml. dibandingkan kultur tiga bakteri.
• pH tertinggi terdapat pada • kultur tiga bakteri cenderung memiliki kadar
isolat Lactobacillus casei yang asam laktat yang lebih sedikit, yang berarti
dikombinasikan dengan susu mengonsumsi laktosa lebih sedikit dan
sapi 100% yaitu sebesar 6,48. memiliki nilai pH yang lebih tinggi.
• Viskositas tertinggi terdapat • Nilai kadar protein pada kultur dua bakteri
pada isolat Lactobacillus casei memiliki nilai 0,23-0,26% ,yang dibuat dengan
yang dikombinasikan dengan kultur tiga bakteri berada pada rentang 0,27-
susu sapi 100% yaitu sebesar 0,30%.
2,9 cP. • Penambahan L. acidophilus kemungkinan besar
memberikan efek inhibisi terhadap kinerja dari
kedua bakteri lainnya terutama L. bulgaricus .
PEMBAHASAN

Menurut Food Standards Australia New Zealand (2014) pH


yoghurt yang baik memiliki nilai maksimum 4,5. Pada jurnal
pertama nilai pH yoghurt yang dihasilkan tidak sesuai dengan
standar pH yang baik, tingkat keasaman yoghurt yang
dihasilkan masih kurang sehingga pH masih diatas 5. Nilai pH
yang lebih tinggi kemungkinan besar terjadi karena penurunan
kemampuan bakteri untuk menghasilkan produk asam.
PEMBAHASAN

Menurut Food Standards Australia New Zealand (2014) pH


yoghurt yang baik memiliki nilai maksimum 4,5. Pada jurnal
pertama nilai pH yoghurt yang dihasilkan tidak sesuai dengan
standar pH yang baik, tingkat keasaman yoghurt yang
dihasilkan masih kurang sehingga pH masih diatas 5. Nilai pH
yang lebih tinggi kemungkinan besar terjadi karena penurunan
kemampuan bakteri untuk menghasilkan produk asam.
PEMBAHASAN

Menurut Badan Standar Nasional (2009), kadar asam laktat


yoghurt yang baik adalah sebesar 0,5-2,0%. Pada jurnal
pertama, pemberian BAL Lactobacillus plantarum dan
Lactobacillus casei dapat meningkatkan kadar asam laktat
sekitar 0,25 – 0,45 ml.
Pada jurnal kedua, kadar asam laktat yang dihasilkan
berkisar antara 1,11 – 1,27% . Dimana hasilnya sudah sesuai
dengan standar kadar asam laktat yoghurt yang baik. Dapat
diketahui bahwa kultur dua bakteri menghasilkan asam laktat
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kultur tiga bakteri. Hal ini
dapat terjadi karena adanya interaksi antara bakteri-bakteri
yang digunakan dalam kultur starter.
KESIMPULAN

Maka dapat disimpulkan bahwa jenis starter dapat


mempengaruhi kadar asam laktat dan pH yoghurt.
Kombinasi susu kedelai dengan BAL Lactobacilus
plantarum dan penggunaan BAL L. bulgaricus : S.
thermophilus (4:1) dapat meningkatkan kadar
asam laktat. Penggunaan BAL L. casei pada susu
kedelai meningkatkan pH yoghurt. Sedangkan
penggunaan BAL L. bulgaricus : S. thermophilus
efektif menurunkan pH yoghurt.
TERIMA
TERIMA
KASIH~
KASIH~

Anda mungkin juga menyukai