Anda di halaman 1dari 6

Kesadahan adalah adanya kandungan mineral tertentu yang terdapat dalam air.

Pada umumnya ion Ca dan Mg berbentuk karbonat dan bikarbonat. Keberadaan


kation akan berbahaya jika terkandung cukup besar. Pada titrasi kompleksometri
terbentuk senyawa kompleks.

 Prosedur Analisis Kompleksometri Untuk Penentuan Kesadahan


Air
1) Pembuatan Larutan EDTA 0,1 N

(Asam Etilen Diamin Tetra Asetat)


Timbang 37,23 gr serbuk EDTA Larutkan EDTA dengan
yang telah dikeringkan aquades bebas ion

Masukkan dalam labu takar


dan encerkan sampai volume
mencapai tanda batas (1 liter).
2) Pembuatan Indikator EBT
(Eriochrome Black-T)
Cara 1

Timbang 0,2 gr Larutkan dalam 15 mL + etanol


serbuk zat warna EBT pelarut trietanolamin 5 mL

Cara 2

0,1 gram 10 gram


serbuk EBT NaCl / Kristal
Na2SO4 hidrat

ambil serbuk
seujung lidi

gerus sampai halus


dan homogen

Masukkan dalam botol Larutkan (25 mL) aquades


dan beri label

EBT sebagai indicator yangmana dapat menimbulkan warna ungu pada


keadaan basa sehingga titik akhir titrasi lebih mudah teramati.

Secara fisika EBT berwarna biru, tetapi EBT dapat berubah warna jika
membentuk kompleks dengan Ca dan Mg menjadi warna ungu pada
larutan.
3) Pembuatan Larutan Buffer pH = 10

Timbang Kristal NH4Cl 35 gram


Larutkan dalam 248 mL
ammonia pekat

Encerkan dengan aquades


Tuang ke labu takar 500 mL

 pH dikendalikan dengan rentang = 10 karena untuk dapat menjaga selektivitas


dan nantinya akan mengubah sampel air sadah menjadi basa.
 Karena EDTA bersifat asam lemah, untuk menghasilkan reaksi dengan ion logam
berlangsung dalam suasana basa agar senyawa kompleks yang dihasilkan stabil.
4) Penentuan Kesadahan Air Sampel

Ambil 10 mL sampel air + 2 mL larutan buffer + sepucuk lidi


dan masukkan dalam pH = 10 indikator EBT
Erlenmeyer

Titrasi dengan
EDTA 0,1 N

sampai terjadi
perubahan warna

Gojog searah Teteskan


jarum jam. titran tetes demi
Hentikan saat tetes
warnanya menjadi
merah anggur atau biru.

ulangi titrasi Catat hasil


Amati volumenya sebanyak 3 kali pengamatan
(TRIPLO)

 Persamaan Reaksi
Ca2+ (aq) + EDTA 4- (aq) Ca(EDTA)2- (aq)
Mg2+ (aq) + EDTA 4- (aq) Ca(EDTA)2- (aq)
 Data Pengamatan
Misalkan ;
Volume sampel Volume EDTA
10 mL 1,13 mL
10 mL 1,15 mL
10 mL 1,16 mL
Volume rata-rata 1,15 mL

 Analisis Data
 V EDTA= 1,15 mL
N EDTA= 0,1 N
V sampel = 10 mL
Ekiv EDTA = Ekiv sampel
N1 . V1 = N2 . V2
0,1 . 1,15 = N2 . 10
N2 = 0,115
10
= 0,0115 N
Normalitas sampel diketahui sebesar 0,0115 N.

 Perhitungan Ca2+
Mmol ekiv sampel Ca2+ = mmol ekiv standar EDTA
= N EDTA . V EDTA
= 0,1 N . 1,15 mL
= 0,115 mmol ekiv
Mmol Ca = 0,115
2
= 0,0575 mmol

Massa Ca = mmol x Ar Ca
= 0,0575 x 40
= 2,3 mg/L

Ppm dalam 1000 mL


Kadar Ca dalam ppm = 1000 . 2,3 mg/L
10
= 230 ppm

 Perhitungan Mg2+
Mmol ekiv sampel Mg2+ = mmol ekiv standar EDTA
= N EDTA . V EDTA
= 0,1 N . 1,15 mL
= 0,115 mmol ekiv
Mmol Mg = 0,115
2
= 0,0575 mmol

Massa Mg = mmol x Ar Mg
= 0,05775 x 24
= 1,38 mg/L

Ppm dalam 1000 mL


Kadar Mg dalam ppm = 1000 . 1,38 mg/L
10
= 138 ppm

Hasil perhitungan didapatkan kadar Ca 230 ppm dan kadar Mg 138 ppm.

Anda mungkin juga menyukai