Anda di halaman 1dari 9

Penentuan Ca dan Mg dalam

Kesadahan Air dengan Titrasi


Komplesometri

DEVI LESTARI S.Pd


1805126003
Landasan Teori

Air Sadah • Air yang mengandung garam, kalsium dan magnesium

• Kesadahan Sementara dapat dihilangkan dengan


pemanasan atau pendinginan, sehingga terbentuk
endapan CaCO3 atau MgCO3
Kesadahan Air • Kesadahan Tetap  dapat dikurangi dengan
penambahan larutan soda kapur sehingga terbentuk
endapan kalium dan magnesium hidroksida dalam air.

• Keuntungan  Waktu pengerjaannya lebih sederhana


Titrasi dibandingkan gravimetri dan spektrometer
• Kekurangan  Penentuan titik akhir susah ditentukan,
Kompleksometri karena sangat dipengaruhi oleh pH dan bahan yang
digunakan
Prinsip Kerja
Na2EDTA akan bereaksi dengan kation logam tertentu
membentuk senyawa kompleks kelat yang larut

pH 10,0 + 0,1, ion-ion kalsium dan magnesium dalam


contoh uji akan bereaksi dengan indikator Eriochrome
Black T (EBT)

larutan berwarna merah keunguan

Na2EDTA ditambahkan sebagai titran maka ion-ion


kalsium dan magnesium akan membentuk senyawa
kompleks, molekul indikator terlepas kembali

titik akhir titrasi larutan akan berubah warna dari


merah keunguan menjadi biru. Dari cara ini akan
didapat kesadahan total (Ca + Mg)
Metodologi Penelitian

Standarisasi Larutan EDTA

CaCO3 10 ml  kedalam labu Erlenmeyer 250 ml

40 ml air suling + 3-4 tetes larutan buffer pH10 labu Erlenmeyer

+ serbuk EBT 30 mg

Titrasi dengan EDTA 0,1 N

warna larutan berubah dari merah anggur menjadi biru.


Penerapan Aplikasi

Sampel Air 25 ml  kedalam labu Erlenmeyer 250 ml

5ml larutan buffer pH10 labu Erlenmeyer

+ serbuk EBT 30 mg seujung spatula

Titrasi dengan EDTA 0,1 N

warna larutan berubah dari merah anggur menjadi biru.


PEMBAHASAN

Tingkat kesadahan suatu sampel air dengan menggunakan reaksi pembentukkan ion
kompleks. Mula-mula melakukan standarisasi titran dalam hal ini adalah EDTA.

Titran ini distandarisasi menggunakan larutan CaCO3 yang volume dan normalitasnya
telah diketahui.

Dari hasil tirasi ternyata normalitas EDTA yang terukur adalah 0,0136 N.

Langkah selanjutnya adalah penentuan kesadahan cuplikan air yaitu pada kesadahan
tetap. Pada penentuan kesadahan tetap didapatkan nilai CaO sebesar 508 gram.
Seharusnya larutan sampel jika dititrasi akan mengalami perubahan
warna dari merah menuju biru. Hal itulah yang menjadi bukti bahwa
terdapat kesadahan dalam sampel air yang digunakan.

Titrasi ini sendiri seharusnya dilakukan pada pH 10 dan konstan


sepanjang titrasi.

Sedangkan EBT-NaCl itu sendiri dapat menjadi indikator logam dapat juga
menjadi indikator pH. Oleh karena itu, pH larutan perlu dijaga dengan
menambahkan larutan buffer pada larutan yang akan dititrasi.

Seperti kita ketahui air yang sadah berarti mengandung ion Ca2+ dan
Mg2+. Ion Ca2+ akan lebih dulu bereaksi dan kemudian disusul dengan ion
Mg2+ sehingga menimbulkan perubahan warna dari merah menjadi biru.
KESIMPULAN
Titrasi Pembentukan kompleks merupakan salah satu
metode titrasi yang digunakan untuk mengetahui tingkat
kesadahan air melalui pengikatan kation logam oleh
larutan standar EDTA (ethyelenadiamminetetraacetic
acid)

Kesadahan merupakan besar konsentrasi Ca dan Mg


dalam air ataupun dapat diartikan sebagai daya serap
air untuk mengendapkan sabun.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai