Anda di halaman 1dari 7

PERCOBAAN 8

PENETAPAN KESADAHAN AIR

A. TUJUAN
Dapat menetapkan kesadahan dalam sampel air pada suatu sampel air sungai

B. DASAR TEORI
Kalsium merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam suatu perairan.
Adanya kalsium dalam air berasal dari batuan alam yang terkikis dan terbawa oleh
aliran air. Keberadaan kalsium sering pula diidentikkan dengan kesadahan air,
semakin banyak ion kalsium maka air tersebut semakin sadah. Ditinjau dari tingkat
kesadahan, air sadah dibagi menjadi 2 macam, yaitu air sadah sementara dan air sadah
tetap. Air sadah sementara terjadi apabila kalsium berada dalam bentuk senyawa
bikarbonat, sedangkan air tetap terjadi apabila kalsium berada dalam bentuk senyawa
sulfat atau kloridanya.
Kesadahan air yang paling banyak adalah akibat hadirnya ion Ca2+ dan Mg2+.
Oleh karena itu penetapan air kesadahan hanya diarahkan pada penetapan kadar Ca2+
dan Mg2+ dalam sampel air. Metode yang digunakan adalah titrasi kompleksometri
dengan menggunakan EDTA. Dalam titrasi ini dimana ion Ca2+ dan Mg2+ diikat
oleh larutan EDTA membentuk senyawa kompleks. Adapun indicator yang digunakan
adalah Eriochrom Black T (EBT) dan maurexide pada pH tertentu.

C. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Buret
2. Statif
3. Klem buret
4. Erlenmeyer
5. Pipet takar
6. Pipet tetes
7. Pipet ukur
8. Gelas ukur
Bahan :

1. Sampel air
2. Larutan EDTA
3. Indikator EBT
4. Indikator Maurexide
5. Larutan KCN 10%
6. Larutan buffer pH 10
7. Larutan buffer pH 12
8. Larutan standar kalsium

D. LANGKAH – LANGKAH KERJA


1. Pembakuan larutan EDTA 1/28 N

a. Dengan indicator EBT

Larutan standart kalsium


- Diambil 10 mL dengan pipet volume

- Dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 100 mL

- Ditambbah buffer pH 10

- Ditambah 50 mg indicator EBT, larutan akan berwarna merah anggur.

- Dititrasi dengan larutan EDTA 1/28 N sampai terjadi perubahan warna dari
merah anggur menjadi biru.

- Dicatat pemakaian EDTA

Hasil

b. Dengan indicator Maurexid

Larutan standart kalsium

- Diambil 10 mL dengan pipet volume

- Dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 100 mL

- Ditambbah 1 mL buffer pH 12

- Ditambah 50 mg indicator Murexide, larutan akan berwarna merah anggur.

- Dititrasi dengan larutan EDTA 1/28 N sampai terjadi perubahan warna dari
merah anggur menjadi ungu.
- Dicatat pemakaian EDTA

Hasil

2. Penetapan Kesadahan Total (Ca2+, Mg2+)


Sampel air

- Dimasukkan 100 mL ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL

- Ditambbah 5 mL buffer pH 10

- Ditambah 1 mL KCN 10% jika cairan dalam Erlenmeyer keruh.

- Ditambah 50 mg indicator EBT

- Dititrasi dengan larutan EDTA sampai terjadi perubahan warna dari merah
anggur menjadi biru.
- Dicatat pemakaian EDTA, sebagai a mL
Hasil

3. Penetapan Kesadahan Ca2+


Sampel air

- Dimasukkan 100 mL ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL

- Ditambbah 5 mL buffer pH 12

- Ditambah 1 mL KCN 10% jika cairan dalam Erlenmeyer keruh.

- Ditambah 50 mg indicator Maurexide

- Dititrasi dengan larutan EDTA sampai terjadi perubahan warna dari merah
anggur menjadi ungu.

- Dicatat pemakaian EDTA, sebagai b mL


Hasil

4. DATA PENGAMATAN
a. Pembakuan Larutan EDTA
Rerata volume EDTA

Indicator EBT 7,1 mL

Indikator Maurexide 6 mL
b. Penetapan Kesadahan Total
Rerata mL Ket
Lokasi
EDTA
Kesadahan
10,4 mL
total
Batu
Kesadahan
6,5 mL
Ca2+

5. ANALISA DATA

1000 1
Kesadahan total = x a x 28
100

1000 1
= x 10,4 mL x 28
100

= 3,714 mg/L

1000 1
Kesadahan Ca2+ = x b x 28
100

1000 1
= x 6,5 mL x 28
100

= 2,321 mg/L

Kesadahan Mg2+ = Kesadahan total – kesadahan Ca2+


= 3,714 mg/L - 2,321 mg/L
= 1,6 mg/L

6. PEMBAHASAN
Kesadahan terutama disebabkan oleh keberadaan ion – ion kalsium dan
magnesium didalam air. Keberadaannya di dalam air mengakibatkan sabun akan
mengendap sebagai kalsium dan magnesium, sehingga tidak dapat membentuk
emulsi secara efektif. Kation – kation poliekivalen lainnya juga dapat
mengendapkan sabun, tetapi karena kation umumnya berada dalam bentuk
kompleks yang lebih stabil dengan zat organic yang ada, maka peran
kesadahannya dapat diabaikan. Oleh karena itu penetapan kesadahan hanya
diarahkan pada penentuan kadar magnesium dan kalsium. Kesadahan total
didefinisikan sebagai jumlah miliekivalen (m eq) ion magnesium dan kalsium tiap
liter sampel air.
Penentuan Ca dan Mg sudah dilakukan dengan titrasi EDTA. pH untuk titrasi
yaitu 10 dengan indicator EBT. Pada pH 12, Mg(OH)2 akan mengendap. Sehingga
EDTA dapat digunakan untuk Ca2+ dengan indicator Maurexide.
Berdasarkan perhitungan, diperoleh kesadahan total air yaitu 3,714 mg/L.
Kemudian kesadahan Kalsium sebesar 2,321 mg/L. Sedangkan penentuan
kesadahan Mg dilakukan dengan cara mengurangi kesadahan total dengan
kesadahan Ca, yaitu 1,6 mg/L. Hal ini berarti kesadahannya sangat rendah dan
airnya masih dapat dikonsumsi. Berdasarkan standar kesadahan menurut
PERMENKES RI, 2010 batas maksimum kesadahan air minum yang dianjurkan
yaitu 100 mg/L. Jadi dapat disimpulkan bahwa air tersebut layak untuk
dikonsumsi.

7. KESIMPULAN

Dari percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa


1. Air sadah ialah air yang mengandung ion Ca2+ dan ion Mg2+.
2. Nilai kesadahan total air yaitu 3,714 mg/L
3. Nilai kesadahan Ca2+ sebesar 2,321 mg/L
4. Nilai kesadahan Mg2+ yaitu 1,6 mg/L
5. Batas ambang air sadah yaitu 100 mg/L
6. Air sampel yang berlokasi di Batu, Clebengan masih dapat dikonsumsi.

8. DAFTAR PUSTAKA
Tim KBK Kimia Analitik. 2018. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Lingkungan.
Universitas Negeri Malang : Malang
Nursabil Y. 2012. Mengukur Kesadahan air dengan EDTA (online)
http://yulianty-nursabil.blogspot.co.id
9. PERTANYAAN DAN JAWABAN PERTANYAAN
1. Sebutkan faktor – faktor yang mempengaruhi kesadahan air
Jawab :
Kandungan ion kalsium, kandungan ion magnesium, kandungan garam-
garam bikarbonat, kandungan garam-garam karbonat, kandungan garam-garam
klorida, dan kandungan garam-garam sulfat,

2. Jika di pinggiran suatu perairan sungai banyak terdapat rumah tangga, yang mana
setiap hari mereka mencuci dengan menggunakan detergen, apakah kesadahan air
sungai tersebut mengalami penurunan atau bahkan mengalami kenaikan?
Jawab :
Detergen tidak bereaksi dengan ion Ca2+ atau Mg2+ sehingga detergen tidak
mempengaruhi air sadah.

3. Bagaimana cara menghilangkan kesadahan sementara, dan bagaimana pula


menghilangkan kesadahan tetap? Jelaskan!
Jawab :
air sadah sementara dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air
tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan
senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar.
Untuk kesadahan tetap, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan
mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi yang digunakan
adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan
larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+.
Atau di dalam industry biasanya digunakan resin penukar kation dan anion

4. Keberadaan ion kalsium yang ada dalam kemasan minuman dan beredar di
masyarakat, apakah hal itu tidak mengganggu kesehatan? Jelaskan!
Jawab :
Ion kalsium akan bermanfaat apabila masih berada dalam batas ambang yang
ditentukan. Tetapi jika ion kalsium yang terdapat pada air berada diatas ambang
batas, maka air tersebut berbahaya sehingga harus dilakukan pelunakan atau
pemanasan untuk menurunkan kesadahannya. Banyaknya kandungan kapur dalam
air minum akan menyebabkan kapur mengendap pada ginjal, sehingga
menimbulkan penyakit batu ginjal.

5. Sampai ambang batas berapa dalam air minum keberadaan logam kalsium
diperbolehkan?
Jawab :
100 mg/L

Anda mungkin juga menyukai