A. Dasar Teori
Kalsium merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam suatu perairan. Adanya kalsium dalam air berasal dari batuan alam yang terkikis dan terbawa oleh
aliran air. Keberadaan kalsium sering pula diidentikkan dengan kesadahan air, semakin banyak ion kalsium maka air tersebut semakin sadah. Ditinjau dari tingkat
kesadahan, air sadah dibagi menjadi dua macam, yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap. Air sadah sementara terjadi apabila kalsium berada dalam bentuk
senyawa bikarbonat, sedangkan air tetap terjadi apabila kalsium berada dalam bentuk senyawa sulfat atau kloridanya.
2+ 2+
Kesadahan air yang paling banyak adalah akibat hadirnya ion Ca dan Mg . Oleh karena itu penetapan kesadahan hanya diarahkan pada penetapan kadar
2+ 2+
Ca dan Mg dalam sampel air. Metode yang digunakan adalah titrasi kompleksometri dengan menggunakan EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate). Dalam
2+ 2+
titrasi ini dimana ion Ca dan Mg diikat oleh larutan EDTA membentuk senyawa kompleks, adapun indikator yang digunakan adalah Eriochrom Black T
B. Tujuan
Menetapkan kesadahan dalam sampel air pada suatu sampel air sungai
a. Sampel air
b. Larutan EDTA
c. Indikator EBT
d. Indikator Maurexide
f. Larutan buffer pH 10
g. Larutan buffer pH 12
D. Langkah-langkah Kerja
1) Ambil 10 mL larutan standar kalsium dengan pipet volume dan masukkan ke dalam labu erlenmeyer 100 mL.
2) Tambahkan 5 mL larutan penyangga pH 10 dan tambahkan 50 mg indikator EBT, larutan akan berwarna merah anggur.
3) Titrasi dengan larutan EDTA 1/28 N sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi biru.
1) Ambil 10 mL larutan standar kalsium dengan pipet volume dan masukkan ke dalam labu erlenmeyer 100 mL.
2) Tambahkan 1 mL larutan penyangga pH 12 dan tambahkan 50 mg indikator Murexide, larutan akan berwarna merah anggur.
3) Titrasi dengan larutan EDTA 1/28 N sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi ungu.
2+ 2+
2. Penetapan Kesadahan Total (Ca + Mg )
a. Siapkan labu erlenmeyer 250 mL, masukkan ke dalamnya 100 mL sampel air yang akan diukur kesadahannya.
c. Tambahkan 1 mL larutan KCN 10% jika tenyata cairan dalam erlenmeyer keruh.
e. Titrasi larutan tersebut dengan larutan EDTA sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi tepat berwarna biru.
2+
3. Penetapan Kesadahan Ca
a. Siapkan labu erlenmeyer 250 mL, masukkan ke dalamnya 100 mL sampel air yang akan diukur kesadahannya.
c. Tambahkan 1 mL larutan KCN 10% jika tenyata cairan dalam erlenmeyer keruh.
e. Titrasi larutan tersebut dengan larutan EDTA sampai terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi tepat berwarna ungu.
E. Perhitungan
1000 1 28 o
xax = p meq/L = p x D
1. Kesadahan total = 100 28 10
o
1000 1 28
xbx = q meq/L = q x D
2. Kesadahan Ca
2+
= 100 28 10
2+ 2+
3. Kesadahan Mg = Kesadahan total – Kesadahan Ca
LEMBAR PENGAMATAN
PERCOBAAN 8
2. ……………………………………………………..
3. ……………………………………………………..
4. ……………………………………………………..
Kelompok : ………………………………………………………...
Hari/Tanggal Praktikum :
2+ 2+
No. Lokasi Rerata Kesadahan Total Kesadahan Ca Kesadahan Mg
mL EDTA
1.
2.
3.
4.
5.
Pertanyaan:
2. Jika di pinggiran suatu perairan sungai banyak terdapat rumah tangga, yang mana setiap hari mereka mencuci dengan menggunakan detergen,
apakah kesadahan air sungai tersebut mengalami penurunan atau bahkan mengalami kenaikan?
3. Bagaimana cara menghilangkan kesadahan sementara, dan bagaimana pula cara menghilangkan kesadahan tetap? Jelaskan!
4. Keberadaan ion kalsium yang ada dalam kemasan minuman dan beredar di masyarakat, apakah hal itu tidak menggangu kesehatan? Jelaskan!
5. Sampai ambang batas berapa dalam air minum keberadaan logam kalsium diperbolehkan?