Kelompok 8
1. Galuh Sekar Mayang (2182047)
2. Gunawan Dwi Purnomo Adji (2182048)
3. Hariani Sari Rahmadhani (2182049)
4. Nurul Retno Murti (2182060)
5. Sri Wahyuni (2182065)
Kompleksometri adalah suatu cara untuk
penetapan kadar zat-zat (kation) yang
dapat membentuk senyawa kompleks
dengan suatu komplekson. Senyawa
kompleks dapat didefinisikan sebagai
Pengertian senyawa yang terbentuk antara dua
senyawa kimia dengan mekanisme
donor-akseptor elektron atau senyawa
asam-basa menurut Lewis.
Pembentukan kompleks
Asam etil dilamin tetra asetat atau EDTA merupakan turunan asam
amino karboksilat berbasa empat yang mana tiap atom H pada gugus
karboksilat dapat terdisosiasi
Dari senyawa ini terdapat enam gugus yang dapat membentuk kompleks
dengan ion logam yaitu dua gugus amino dan empat gugus karboksilat.
Pembentukan kompleks antara logam dengan ligan EDTA ini
perbandinganya selalu 1: 1 dengan rumus bangun yang mana ion logam
bertindak sebagai pusat dengan beberapa cincin beratom lima. Yang
berbeda satu sama lain adalah muatanya yang tergantung pada ion
logamnya
Pengaruh PH
pH sangatlah berpengaruh pada analisa
komplexiometri. pH adalah ukuran konsentrasi
ion hidrogen dari larutan. Pengukuran pH
(potensial Hidrogen) akan mengungkapkan
jika larutan bersifat asam atau alkali (atau
basa). Jika larutan tersebut memiliki jumlah
molekul asam dan basa yang sama, pH
dianggap netral.
KETERANGAN ANALISIS PH DALAM ANALISIS
KOMPLEKSOMETRI
INDIKATOR REDOKS
INDIKATOR INSTRUMENTAL
Hampir semua titrasi kompleksometri digunakan indokator
logam secara visual untuk mendeteksi titik akhir titrasi, akan
tetapi metode ini tidak tepat untuk larutan yang sangat encer
atau berwarna sekali. Pada kondisi perobaan yang sama
suatu metode instrumental seperti teknik potensiometri atau
fotometri seringkali digunakan untuk mendeteksi titik akhir
titrasi tanpa mengalami kesulitan.
STANDARISASI DINATRIUM EDETAT
Larutkan 200mg
kalsium karbonat P Titrasi dengan larutan
Tambahkan 15mL Tambahkan dinatrium edetat
dalam 50mL air dan
larutan natrium indikator lebih hingga larutan
sejumlah asam
hidroksida LP. kurang 30mg biru berwarna biru tua.
klorida encer P
hidroksinaftol P
hingga larut.
Dalam pembakuan ini asam klorida digunakan untuk melarutkan
kalsium karbonat menjadi kalsium klorida.Penambahan natrium
hidroksida membuat larutan tersebut menjadi alkalis dengan pH
kira – kira 13, sehingga kompleks Ca-EDTA menjadi sangat
stabil sehingga kalau terkontaminasi oleh ion Mg2+ yang
mungkin ada tidak akan bereaksi.
Sesudah semua ion Ca2+ membentuk kompleks dengan EDTA,
warana dari kompleks logam-indikator melepaskan Ca 2+ kepada
EDTA dan menjadi bebas menjadi indikator yang tidak
terkompleks yang warnanya biru tua. Angka 100,1 adalah berat
molekul dari kalsium karbonat.
Standarisasi magnesium sulfat
= 85,1825mg
= 0,0851 g
% kadar = 0,0851 g x 100%
3
= 2,835% b/b
jurnal ilmiah
Analisa Kadar Kalsium Pada Legen (Nira) Sebelum
dan Sesudah Penyimpanan Secara Kompleksometri
Prosedur penelitian
ml