Anda di halaman 1dari 6

Nama : Silvia Puspitasari

NIM : 184840132
Kelompok : 4B

PERCOBAAN 8
PENETAPAN KADAR KALSIUM LAKTAT

I. Tujuan
Menetapkan kadar kalsium laktat secara asidi-alkalimetri
II. Metode Percobaan
2.1. Alat dan Bahan
Alat
- Buret 50ml - Pipet volume 10ml
- Erlenmeyer 250ml - Gelas beker 250ml
- Gelas ukur/takar 10ml dan 25ml - Penghisap
- Pipet tetes - Mortar
Bahan
- Na₂ EDTA
- Indikator EBT
- Kalsium karbonat 0,05M
- Kalsium laktat serbuk
- HCl 0,1M
2.2. Cara Kerja
1.) Pembuatan Titran Baku
4,6gr Na₂ EDTA dilarutkan dalam air suling dan
diencerkan sampai 250ml

2.) Pembuatan Kalsium Karbonat 0,05M

Menimbang 1gr CaCO₃ dan menambahkan 20ml aquadest dan


5ml HCl 0,1N, kemudian aduk sampai larut
3.) Standarisasi Na₂ EDTA dengan larutan CaCO₃ 0,05M

Mengambil 20ml larutan CaCO₃ menggunakan pipet tetes dan


memasukkan ke dalam erlenmeyer

Manambahkan 5ml buffer pH 9 ke dalam erlenmeyer sampai


pH 10

Menambahkan 3 tetes indikator EBT kedalam erlenmeyer

Titrasi larutan dengan Na₂ EDTA 0,05M sampai larutan


berubah menjadi warna biru

4.) Metode Penetapan Kadar Kalsium Laktat

Menggerus 1 tablet kalsium laktat

Menimbang berat serbuk sebanyak 200mg dan menambahkan


5ml HCl 0,1N, aduk selama 5 menit hingga larut

Menambahkan 5ml buffer pH 9 dan 25ml air

Titrasi dengan larutan standar Na EDTA 0,05M dengan


indikator hitam eriokrom hingga berwarna biru
III. Hasil
Nama Zat Hasil Keterangan
CaCO₃ 1,25gram m
H₂O 250ml Volume

 Perhitungan
Diketahui :
- m CaCO₃ = 1,25gram
- V H₂O = 250ml
- Mr CaCO₃ = 100
Ditanya : M CaCO₃ ?
Jawab :
m 1000
M= ×
Mr v
1,25 gram 1000
¿ ×
100 250 ml
¿ 0,05 M

2. Standarisasi Na₂ EDTA dengan larutan CaCO₃


- V Na₂ EDTA = 20ml ₃
3. Metode Penetapan Kadar Kalsium Laktat
Diketahui :
- Massa sampel = 200mg
- V EDTA = 11ml
- V CaCO₃ = 20ml
- M CaCO₃ = 0,05M
Ditanya : M Na₂ EDTA ?
Jawab :
mmol CaCO ₃ = mmol EDTA
V CaC O₃ × M CaCO ₃=V EDTA × M EDTA
20 ml × M CaCO ₃=11 ml × M EDTA
M EDTA=0,09 M
 Kadar Kalsium Laktat
Diketahui :
- BM Ca laktat = 308,30gr
- V EDTA = 11ml
- M EDTA = 0,09M
Ditanya : mg Ca laktat ?
Jawab :
mmo l Calaktat =mmol EDTA
mg Calaktat
=V EDTA × M EDTA
BM Ca laktat
mg Calaktat =V EDTA × M EDTA × BM Calaktat
¿ 11 ml × 0,09 M ×308,30 g r mol
¿ 305,217 mg

mg praktet
kadar kemurnian Ca laktat = ×100 %
Mg sampel
305,217 mg
¿ ×100 %
200 mg
¿ 152,60 %

IV. Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan penetapan kadar kalsium laktat dengan metode komplekso-
metri. Cara titrimetri ini didasarkan pada kemampuan ion-ion logam membentuk senyawa kom-
pleks yang tetap dan larut dalam air. Pereaksi yang digunakan yaitu asam entilendiamin tetra-
asetat (EDTA). EDTA merupakan ligan seksidentat yang berpotensi yang dapat berkoordinasi
dengan ion logam dengan pertolongan kedua nitrogen dan empat gugus karbonil.
Pada praktikum ini, kami melakukan proses titrasi kompleksometri. Titrasi kompleksometri
adalah titrasi yang melibatkan reaksi ion logam dengan zat pengompleks/zat ligand. Dimana zat
pengompleks yang digunakan pada praktikum ini yaitu Na₂ EDTA (Dinatrium Ethylene
Diamine Tetra Acetate) dan ion logamnya yaitu Ca2+. Kompleksometri ini termasuk salah satu
analisis kimia kuantitatif. Adapun prinsip kerjanya yaitu berdasarkan reaksi pembentukan
senyawa kom-pleks dengan EDTA, sebagai larutan standar dengan bantuan indikator tertentu.
Sebelum melakukan proses titrasi, kami melakukan proses pembakuan larutan Na₂ EDTA.
Dan sebelum melakukan proses titrasi ini, kami membuat larutan yang diperlukan terlebih
dahulu. Larutan Na₂ EDTA sebanyak 4,6gr dilarutkan dalam air suling dan diencerkan sampai
250ml. Kemudian membuat larutan kalsium karbonat dengan cara menimbang CaCO₃ sebanyak
1 gram dan menambahkan 20ml aquades. Lalu, menambahkan 5ml HCl 0,1N. Kemudian aduk
hingga larut. Setelah itu, masukkan ke dalam labu ukur 250ml dan tambahkan aquades sampai
tanda batas.
Selanjutnya membuat larutan standarisasi Na₂ EDTA dengan larutan CaCO₃ 0,05M yaitu
dengan cara mengambil 20 ml larutan CaCO₃ 0,05M menggunakan pipet tetes dan memasukkan
ke dalam erlenmeyer. Kemudian menambahkan 5ml buffer pH 9 ke dalam erlenmeyer sampai
pH 10. Lalu, menambahkan 3 tetes indikator EBT. Setelah itu, melakukan titrasi larutan dengan
Na₂ EDTA 0,05M. Dan didapatkan hasil dari larutan standarisasi tersbut warna nya berubah
menjadi warna biru.
Langkah selanjutnya, melakukan standarisasi. Kemudian melakukan penetapan kadar kalsium
laktat dengan menentukan kadar kalsium laktat dengan cara melakukan titrasi terhadap kalsium
laktat.Setelah dilakukan titrasi sampai terbentuk titik akhir titrasi berwarna biru,diketahui volume
Na₂ EDTA yang di butuhkan adalah 11ml .
Adapun faktor-faktor kesalaham dalam percobaan yang mengakibatkan hasil titrasi yang tidak
sesuai dibandingkan dengan literatur dalam Farmakope Indonesia yaitu seperti dalam menentu-
kan titik akhir titrasi yang kurang tepat, dimana titrasi ditentukan tidak tepat sebelum atau se-
sudah titik ekivalen, ketidak telitian dalam membaca skala alat ukur, pemberi air dalam melarut-
kan larutan, indikator yang digunakan telah rusak serta kesalahan dalam melakukan penimbang-
an atau penentuan berat sampel yang digunakan dalam titrasi.
Pada percobaan ini dilakukan penetapan kadar kalsium laktat dengan metode komplekso-metri.
Cara titrimetri ini didasarkan pada kemampuan ion-ion logam membentuk senyawa kom-pleks
yang tetap dan larut dalam air. Pereaksi yang digunakan yaitu asam entilendiamin tetra-asetat
(EDTA). EDTA merupakan ligan seksidentat yang berpotensi yang dapat berkoordinasi dengan
ion logam dengan pertolongan kedua nitrogen dan empat gugus karbonil.
V. Kesimpulan
- EDTA merupakan ligan seksidentat yang berpotensi yang dapat berkoordinasi dengan ion
logam dengan pertolongan kedua nitrogen dan empat gugus karbonil.
- Indikator yang digunakan adalah indikator EBT
- Hasil penetapam kadar kalsium laktat adalah 305,217mg
- Titrasi kompleksometri adalah titrasi yang melibatkan reaksi ion logam dengan zat pe-
ngompleks/zat ligand.

VI. Daftar Pustaka


- Depkes RI.1979.Farmakope Indonesia Edisi III.Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan
Makanan
- Modul Praktikum Kimia Farmasi II. 2020. DIII Farmasi Poltekkes Kemenkes
Pangkalpinang
- Sudjadi, dan Rohman, A. 2008. Analisis Kuantitatif Obat. Gadjah Mada University:
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai