Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN 2

I. Hari dan Tanggal : Rabu, 15 November 2017


Tempat: Laboratorium Terpadu Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
II. Acara Praktikum :
1. Dapat melakukan pemeriksaan dan interpretasi hasil uji
kesadahan dalam air.
2. Dapat melakukan pemeriksaan dan interpretasi hasil uji
kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam air
III. Dasar Teori :
Kesadahan terutama disebabkan oleh keberadaan ion – ion
kalsium dan magnesium di dalam air. Keberadaannya di dalam air
mengakibatkan sabun akan mengendap sebagai garam kalsium dan
magnesium, sehingga tidak dapat membentuk emulsi secara
efektif. Kation –kation polivalen lainnya juga dapat mengendapkan
sabun, tetapi karena kation pada umumnya berada dalam bentuk
kompleks yang lebih stabil dengan zat organik yang ada, maka
peran kesadahannya dapat diabaikan. Oleh karena itu, penetapan
kesadahan hanya diarahkan pada penentuan kadar magnesium dan
kalsium. Kesadahan total didefinisikan sebagai jumlah
miliekivalen (mek) ion magnesium dan kalsium tiap liter sampel
air.
Kesadahan atau hardness adalah salah satu sifat kimia yang
dimiliki oleh air. Penyebab air menjadi sadah adalah karena adanya
ion – ion dari polyvalent metal (logam bervalensi banyak) seperti
Al, Fe, Sr, Mn, dan Zn dalam bentuk garam sulfat dan bikarbonat,
tetapi perannya sangat kecil.
IV. Alat dan Bahan :
- Alat : Bureat basa 50 ml, labu Erlenmeyer 250 ml, pipet ukur
10 ml, gelas ukur 100 ml
- Bahan Krsital NaCN, buffer ammonia, indikator EBT 0,5%,
indikator murexide 0,2 %, NaOH 1 N, EDTA 0,01 M
V. Cara Kerja :
1. Pemeriksaan kesadahan dalam air
a. Dipipet 50 ml air sampel dengan pipet gondok, dimasukkan ke
dalam labu erlenmeyer 250 ml
b. Ditambah 2 ml buffer NH4OH - NH4Cl, sepucuk sendok kristal
NaCN dan sepucuk sendok indikator EBT 1 %.
c. Dititrasi dengan larutan standar EDTA 0,01 M sampai tepat
terjadi perubahan warna dari merah anggur menjadi biru. Dicatat
ml titrasinya.

2. Pemeriksaan Kalsium (Ca) dalam air


a. Dipipet 50 ml air sampel dengan pipet gondok, dimasukkan ke
dalam labu erlenmeyer 250 ml

b. Ditambah 1 ml NaOH 1N dan sepucuk sendok indikator EBT 1


%.

c. Dititrasi dengan larutan standar EDTA 0,01 M sampai tepat


terjadi perubahan warna dari merah menjadi ungu. Dicatat ml
titrasinya.
3. Pemeriksaan Magnesium (Mg) dalam air
Pada pemeriksaan Mg dalam air ini ditempuh secara tidak
langsung berdasarkan data pemeriksaan kesadahan dan kalsium
(langkah 1 dan 2)
VI. Data Perhitungan :
- Diketahui :
F EDTA = 0,860 BM CaCO3 = 100
BM CaO = 56 BM Ca = 40
BM Mg = 24
1. Kesadahan :
Data Kesadahan
 Volume titrasi = 6,75 ml
 Berat molekul CaCO3 = 100

1000
- Kesadahan = X ml titrasi X 0,01 X F EDTA X BM CaCO3
50
= 20 x 6,75 x 0,01 x 0,860 x 100
= 116,1 Mg/L CaCO3

1000
- Kesadahan = X ml titrasi X 0,01 X F EDTA X BM CaO X 0,1
50
= 20 x 6,75 x 0,01 x 0,860 x 56 x 0,1

= 6,5016 ̊D

1000
- Kesadahan = X ml titrasi X 0,01 X F EDTA X BM CaCO3 X 0,1
50
= 20 x 6,75 x 0,01 x 0,860 x 100 x 0,1
= 11,61 ̊F
1. Kalsium
Data Kalsium
 Volume titrasi = 4,5ml
 Berat atom = 40
1000
- Kadar Kalsium (Ca) = X ml titrasi X 0,01 X F EDTA X BA Ca
50
= 20 x 4,5 x 0,01 x 0,860 x 40
= 30, 96 mg/L
3. Kadar Magnesium
1000
- Kadar Mg = X (ml titrasi kesadahan – ml titrasi Ca) X 0,01 X F
EDTA X BA Mg)
50
= 20 x (6,75 – 4,5 ) x 0,01 x 0,860 x 24
= 9,288 mg/L
VII. Hasil dan Pembahasan :
Asam Ethylen Diamin Tetra Acetic dan garam sodium ini
(singkatan Na-EDTA) membentuk suatu kompleks kelat yang dapat larut
ketika ditambahkan ke suatu larutan yang mengandung kation logam
tertentu. Jika sejumlah kecil Erichrome Black T (EBT) atau Calmagite
ditambahkan ke suatu larutan mengandung kalsium dan magnesium,
larutan menjadi berwarna merah muda. Jika EDTA ditambahkan sebagai
satu titran, kalsium dan magnesium akan menjadi suatu kompleks, dan
ketika semua magnesium dan kalsium telah menjadi kompleks larutan
akan berubah dari warna merah muda menjadi warna biru yang
menandakan titik akhir dari titrasi.
Penentuan Ca2+ dan Mg2+ sudah dilakukan dengan titrasi EDTA.
Ph untuk titrasi adalah 10 dengan indikator EBT. Pada pH kebih tinggi,
13,416 Mg(OH)2 akan mengendap, sehingga EDTA dapat dikonsumsi
hanya oleh Ca2+ dengan indikator murexid. EBT yang dihaluskan
bersama NaCl padat kadang kala juga digunakan sebagai indikator untuk
penentuan Ca2+. Seharusnya Ca2+ tidak ikut terkoresitasi dengan Mg,
oleh karena itu EDTA direkomendasikan. Berdasarkan hasil pemeriksaan
kesadahan air yang telah dilakukan diperoleh hasil 133,3 mg/L CaCO3.
Hal tersebut berarti kesadahannya masih normal atau dibawah batas yang
ditentukan oleh PerMenKes yaitu 500 mg/L CaCO3, sehingga air sampel
tersebut aman untuk dikonsumsi, kadar kalsium minimal 200 mg/L,
sedangkan menurut WHO kadar minimal magnesium 10mg/L.
VIII. Kesimpulan :
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Kesadahan total sebagai CaCO3 adalah 116,1 mg/L CaCO3; 6,5016 ̊D;
11,61 ̊F
2. Kesadahan oleh ion Ca adalah 30,96 mg/L Ca
3. Kesadahan oleh ion Mg adalah 9,288 mg/L Mg
Lampiran :

Anda mungkin juga menyukai