PEMBUATAN BIODIESEL
Oleh :
Rafif Sakhi Indratma
2141420006
Dosen Pengampu :
Khalimatus Sa’diyah, S.T., M.T
I. Capaian Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan teori pembuatan biodiesel
serta analisanya dengan benar.
2. Mahasiswa mampu membuat biodiesel dengan benar
3. Mahasiswa mampu melakukan analisa kualitas/kuantitas biodiesel yang
dihasilkan dengan benar
II. Latar Belakang
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono alkil
ester dari rantai panjang asam lemak yang dipakai sebagai alternative bagi
bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti
minyak nabati atau lemak hewan. Biodiesel merupakan bahan bakar dari proses
transesterifikasi lipid untuk mengubah minyak dasar menjadi ester yang
diinginkan dan membuang lemak bebas. Setelah melewati proses ini tidak
seperti minyak nabati langsung biodiesel memiliki sifat pembakaran yang
mirip dengan diesel dari minyak bumi dan dapat menggantikan minyak bumi
dalam banyak kasus. Namun biodiesel lebih sering digunakan sebagai
penambah untuk diesel petroleum.
Bahan bakar nabati bioetanol dan biodiesel merupakan dua kandidat kuat
pengganti bensin dan solar yang selama ini digunakan sebagai bahan bakar
mesin Diesel. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan pengembangan dan
implementasi dua macam bahan bakar tersebut, bukan hanya untuk
menanggulangi krisis energi yang mendera bangsa namun juga sebagai salah
satu solusi kebangkitan ekonomi masyarakat.
Biodiesel dihasilkan dari minyak nabati dengan mengkonversi trigliserida
menjadi metil ester melalui suatu proses yang disebut transesterifikasi. Proses
ini berjalan lambat, sehingga membutuhkan katalis untuk mengurangi energi
aktivasi, dan untuk selanjutnya mempercepat laju reaksi. Umumnya, katalis
yang digunakan yaitu KOH dan NaOH.
IV. Metodologi
a. Alat
Adapun alat yang digunakan dalam proses pembuatan biodiesel yaitu :
1. Oil bath / water bath
2. Gelas Beaker
3. Overhead stirrer
4. Buret beserta statif dan klem
5. Kaca arloji
6. Erlenmeyer
7. Gelas ukur
8. Labu bundar leher 4
9. Viscometer Ostwald dan Viscosity bath
10. Density / Spesific Gravity Meter
11. Batang pengaduk
12. Spatula
13. Corong kaca
14. Corong pisah
15. Pipet tetes
16. Thermometer
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam proses pembuatan biodiesel yaitu :
1. Metanol
2. Etanol
3. Minyak sawit
4. NaOH 0,1 N
5. Indikator PP
c. Prosedur
Berikut merupakan prosedur kerja dari proses pembuatan biodiesel. Tahap
pertama yaitu :
Uji kadar FFA pada minyak.
Trans-Esterifikasi
- Ditimbang minyak sawit sebanyak 300 gram
- Ditimbang padatan NaOH (katalis) sebanyak 6 gram
- Ditimbang metanol sebanyak 112,32 gram dan dipanaskan
hingga suhu ± 40oC
- Dimasukkan minyak sawit ke dalam labu bundar leher 4 yang
telah dirangkai bersama dengan motor pengaduk di dalam
waterbath
- Dicampurkan padatan NaOH dengan metanol, lalu diaduk
hingga larut
- Waterbath disetting pada suhu 60oC, kemudian minyak sawit
dipanaskan hingga suhunya mencapai 60oC
- Ditambahkan campuran katalis secara perlahan, dan dilakukan
pengadukan selama 75 menit
- Didinginkan dan kemudian dimasukkan ke dalam corong pisah
- Didiamkan selama 24-48 jam
- Dicuci biodiesel dengan air panas (suhu 80-90oC) beberapa
kali hingga air pencuci berwarna jernih dan didapatkan metil
ester yang bebas pengotor
- Dipanaskan pada suhu 105oC untuk menguapkan sisa air
pencuci
Biodiesel
Hasil
V. Data Pengamatan