ASAM BASA
Disusun Oleh :
Kelompok 7
Asisten Dosen
JURUSAN KIMIA
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Menentukan bilangan asam berbagai sampel minyak dan menganalisis minyak yang
tergolong baik.
1. 2 Tinjauan Pustaka
Istilah lipid digunakan untuk kelompok bahan yang tidak larut dalam air tetapi larut dalan
pelarut lnakvseperti aseton, alkohol, klorofom, benzena, dn eter. Hidrolisis oleh alkali akan
menghasilkan asam lemak bebas dan suatu alkohol (gliserol) yang dapat larut dalam air.
Kelompok lipida sangat berbeda dengan kelompok karbohidrat dan protein. Jika protein khas
dengan ikatan peptidanya, karbohidrat dengan ikatan glikosidanya, maka kelompok lipida
didukung oleh ikatan ester yaitu ester alkohol/gliserol dengan asam karboksilat, asam fosfat,
asam amino gula atau ester alkohol.
Berdasarkan susunan kimianya, lipida dikelompokkan dalam kelas lipida sederhna dan
kompleks. Lipida sederhana misalnya trigliserida terdiri atas gliserol yang berikatan ester dengan
tiga asam lemak dan tidak dapat dihidrolisis, sedangkan lipida kompleks dapat dihidroisis yang
meliputi fosfolipida, sfingolipida, steroid dan lain-lain.
Sifat kimia dari lipida ditentukan oleh jenis asam lemaknya. Asam lemak penyusun lipida
sederhana sebagai besar derivat dari asam karboksilat dengan rantai karbon c panjang dan
sejumlah genap. Kelompok lipida sederhana (trigliserida) mudah larut dalam pelarut oeganik
dengan kelaporan medium. Jenis dan komposisi asam lemak bebas yang terkait pada trigliseriga
berbeda-beda.
Asam lemak selain jenisnya juga dicirikan dengan adanya ikatan rengkap, sehingga sifat
fisik lemak atau minyak juga dipengaruhi oleh adanya ikatan rangkap tersebut. Perbedaan jumlah
ikatan rangkap pada lemak dapat digunakan untuk mengidentifikasi lemak dan mengetahui
tingkat kerusakan minyak berdasarkan jumlah lodin yang dibutuhkan setiap gram minyak.
Lemak (trigleserida) jika diagnosis (lipolysis) kan menghasilkan asam-asam lemak dan sampel.
Indikasi bahwa lemak telah mengalami hidrolisis adalah dengan mengetahui bilangan asamnya
(angka asamnya).
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat
1. Erlenmeyer
2. Neraca digital
3. Water bath
4. Gelas ukur
5. Pipet tetes
6. Pipet ukur
2.2 Bahan
1. Alumunium foil
2. Minyak bekas 1
3. Larutan Alkohol
4. Larutan KOH
5. Indikator asam PP
Hasil
BAB III
3.1 Hasil
3.2. Perhitungan
Bobot Minyak
M KOH = 0,1 N
1. Sampel 1
mL KOH = 0,25 mL
= 1,122
2. Sampel 2
mL KOH = 0,25 mL
Angka asam = 0,25 X 0,1 X 56,10 / 1,25
= 1,4025 / 1,25
= 1,122
BAB IV
PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapt disimpulkan bahwa :
Semakin besar volume KOH yang dititrasi, maka semakin besar bilangan asam yang
dihasilkan sehingga kualitas sampel buruk karena mengandung banyak asam lemak
bebas.
5.2 Saran
Pastikan alkohol yang akan ditambahkan kedalam sampel dalam keadaan benar-benar
mendidih karena jika tidak minyak sukar larut dalam alkohol. Ketika minyak masih
menggumpal hasil titrasi tidak sempurna
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Titrasi
LAMPIRAN