Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

STOIKIOMETRI LARUTAN

Dosen pengampu:
Rakhmat Ramdhani Alwie, M.Farm.

Disusun Oleh :
Nadia Helena Nurizky (21012036)

Tanggal praktikum : 27 November 2021.

PROGRAM STUDI S1 REGULER FARMASI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI
BOGOR
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Reaksi kimia biasanya antara dua campuran zat. Reaksi kimia telah
mempengaruhi kehidupan kita. Di alam Sebagian besar reaksi berlangsung dalam
larutan air. Adapun contoh di kehidupan kita sehari-hari yang menggunakan reaksi
kimia seperti, makanan yang kita konsumsi setiap saat setelah dicerna diubah menjadi
tenaga oleh tubuh. Nitrogen dan hydrogen bergabung membentuk ammonia yang
digunakan sebagai pupuk. Bahan bakar dan plastik dihasilkan oleh minyak bumi, pati
tanaman dalam daun sintetis dan oleh pengaruh sinar matahari.
Pelajaran yang berkaitan dengan reaksi kimia lazim dikenal sebagai
“stokiometri”. Stokiometri adalah bagian ilmu kimia yang mempelajari hubungan
kuantitatif antara zat yang berkaitan dalam reaksi kimia. Bila senyawa dicampur untuk
bereaksi maka sering tercampur secara kuantitatif stokiometri, artinya semua reaktan
habis, sedangkan yang lain masih tersisa. Reaktan yang habis disebut pereaksi
pembatas. Dalam setiap persoalan stokiometri, perlu untuk menentukan reaktan yang
mana yang terbatas untuk mengetahui jumlah produk yang dihasilkan.

1.2 Tujuan Percobaan


- Untuk mengetahui titik maksimum dan titik minimum dari campuran NaOH –
H2SO4.
- Mengetahui suhu campuran dari larutan NaOH dengan larutan H2SO4.
- Menentukan reaksi pembatas dan reaksi sisa pada percobaan.
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1 Alat dan Bahan
2.1 Alat
- Pipet tetes
- Gelas ukur 25 ml
- Gelas kimia 100 ml
- Thermometer
2.1 Bahan
- Akuades (H2O)
- Larutan NaOH 0.5 M
- Larutan H2SO4
BAB III
METODE KERJA

3.1 Prosedur Percobaan


- Dimasukan berturut-turut 2.5 ml, 5 ml, 7.5 ml, 10 ml, 12.5 ml larutan NaOH ke
dalam gelas ukur.
- Dimasukan berturut-turut 2.5 ml, 5 ml, 7.5 ml, 10 ml, 12.5 ml larutan H2SO4 ke
dalam gelas ukur yang lain.
- Dicampurkan larutan NaOH ke dalam larutan H2SO4 sehingga volumenya menjadi 15
ml.
- Dikukur suhu campuran dari larutan NaOH dengan larutan H2SO4 tersebut.

BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan


Variabel Volume Volume Suhu awal Suhu awal Suhu Perubahan
NaOH H2SO4 NaOH H2SO4 campuran suhu
A 2,5 ml 12,5 ml 30ºC 31ºC 31ºC 0,5ºC
B 5 ml 10 ml 31ºC 31,5ºC 33ºC 1,75ºC
C 7,5 ml 7,5 ml 31ºC 31,5ºC 34ºC 2,75ºC
D 10 ml 5 ml 31,5ºC 31ºC 32,5ºC 1,25ºC
E 12,5 ml 2,5 ml 32ºC 31ºC 32ºC 0,5ºC

4.2 Perhitungan Perubahan Suhu


- Suhu awal = 30 + 31 = 30,5 ºC
2
Δt = 31 ºC – 30,5 ºC = 0,5
ºC
- Suhu awal = 31 + 31,5 = 31,25 ºC
2
Δt = 33 – 31,25 = 1,75 ºC
- Suhu awal = 31 + 31,5 = 31,25 ºC
2
Δt = 34 – 31,25 = 2,75 ºC
- Suhu awal = 31,5 + 31 = 31,25 ºC
2
Δt = 32,5 – 31,5 = 1,25 ºC
- Suhu awal = 32 + 31 = 16,5 ºC
2

Δt = 32 – 16,5 = 15,5 ºC

4.3 Penyetaraan Reaksi

• Mol NaOH = V NaOH x M NaOH


= 2,5 ml x 0,5 = 1,25
mmol
Mol H2SO4 = V H2SO4 x M H2SO4
= 12,5 ml x 0,5 = 6,25 mmol
Persamaan reaksi : 2NaOH + H2S04 Na2SO4 + 2H2O
Mula-mula : 1,25 6,25 - -
Reaksi : 1,25 - 0,625 0,625 1,25
Setimbang 0 5,375 0,625 1,25
Reaksi pembatas :NaOH
Reaksi sisa : H2SO4
Jenis : non stokiometri

• Mol NaOH = V NaOH x M NaOH


= 5 ml x 0,5 = 2,5 mmol
Mol H2SO4 = V H2SO4 X M H2SO4

= 10 ml x 0,5 = 5 mmol
Persamaan reaksi : 2NaOH + H2SO4 NaSO4 + 2H2O
Mula-mula : 2,5 5 - -
Reaksi : 2,5 1,25 1,25 2,5

Setimbang 0 3,75 1,25 2,5

Reaksi pembatas : NaOH


Reaksi sisa : H2SO4
Jenis : non stokiometri

• Mol NaOH = V NaOH x M NaOH


= 7,5 ml x 0,5 = 3,75
mmol
Mol H2SO4 = V H2SO4 x M H2SO4 =
7,5 ml x 0,5 = 3,75
mmol
Persamaan reaksi : 2NaOH + H2S04 Na2SO4 + 2H2O
Mula-mula : 3,75 3,75 - -
Reaksi : 3,75 1,875 1,875 3,75
Setimbang 0 1,875 1,875 3,75
Reaksi pembatas :NaOH
Reaksi sisa : H2SO4
Jenis : non stokiometri

• Mol NaOH = V NaOH x M NaOH


= 10 ml x 0,5 = 5 mmol
Mol H2SO4 = V H2SO4 x M H2SO4
= 5 ml x 0,5 = 2,5 mmol
Persamaan reaksi : 2NaOH + H2S04 Na2SO4 + 2H2O
Mula-mula : 5 2,5 - -
Reaksi : 5 2,5 2,5 5
Setimbang 0 0 2,5 5
Jenis : stokiometri

• Mol NaOH = V NaOH x M NaOH


= 12,5 ml x 0,5 = 6,25 mmol
Mol H2SO4 = V H2SO4 x M H2SO4
= 2,5 ml x 0,5 = 1,25 mmol
Persamaan reaksi : 2NaOH + H2S04 Na2SO4 + 2H2O
Mula-mula : 6,25 1,25 - -
Reaksi : 2,5 1,25 1,25 2,5
Setimbang 3,75 0 1,25 2,5
Reaksi pembatas : H2SO4
Reaksi sisa : NaOH
Jenis : non stokiometri

BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

Pada percobaan pertama yaitu adalah percobaan dengan sistem NaOH pertama
dimasukkan larutan NaOH ke dalam gelas kimia 100 ml volume berurutan yaitu 2,5 Ml, 5,5
Ml, 7,5 Ml, 10 Ml, 12,5 Ml. Setelah dimasukkan langsung diukur suhunya masing-masing
mendapatkan hasil berturut-turut yaitu 32°C, 31,5°C, 31°C, 31°C dan 31°C. setelah
masingmasing larutan telah diukur suhunya hasil yang berbeda larutan Itu dicampur hingga
mencapai volume 15 Ml.

Pada gelas kimia yang lain dituangkan larutan H 2SO4 dengan volume yang berurutan juga
tetapi mulai dari 12,5 Ml, 10 Ml, 7,5 Ml, 5 Ml, dan 2,5 Ml. Kemudian diukur masing-masing
suhunya dan mendapatkan hasil berturut-turut yaitu 31°C, 31°C, 31,5°C, 31,5°C dan 31°C.
Setelah masing-masing larutan telah diukur suhunya yang masing-masing berbeda maka
kedua larutan Itu dicampur hingga mencapai volume 15 Ml kemudian diukur lagi suhu.

BAB VI
KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Pelajaran yang berkaitan dengan reaksi kimia dikenal sebagai “stokiometri”.


Stokiometri adalah bagian ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif antara zat yang
berkaitan dalam reaksi kimia. Bila senyawa dicampur untuk bereaksi maka sering tercampur
secara kuantitatif stokiometri, artinya semua reaktan habis, sedangkan yang lain masih
tersisa. Reaktan yang habis disebut pereaksi pembatas. Dalam setiap persoalan stokiometri,
perlu untuk menentukan reaktan yang mana yang terbatas untuk mengetahui jumlah produk
yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA
Basri, S. 2003. Kamus Kimia. Rineka Cipta: Jakarta.

Nurhayati, Siti. 2010. Cerdas Kimia. Erlangga: Jakarta. Petrucci, Raplh. 1987. Kimia
Dasar. Erlangga, Jakarta.

Achmad Hiskia.1996.Kimia Larutan.Bandung;PT Citra Aditya Bakti

Achmad, Hiskia. 2001. Stoikiometri Energetika Kimia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti, hal.
31. S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung: Penerbit ITB.

Anda mungkin juga menyukai