Anda di halaman 1dari 9

LKM KIMIA DASAR I

(STOIKIOMETRI)

Dosen Pengampu :
Dr. I Nyoman Suardana, M.Si
Dr. Nia Erlina, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh :

Disma Maulidia, NIM2113071002


Luh Sevin Sintya Sari , NIM ; 2113071030
Gerald Immanuel , NIM ; 2113071023

Program Studi S1 Pendidikan IPA


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidika Ganesha
Singaraja
2021
LEMBAR KERJA MAHASISWA (Pertemuan 10)

Pokok Bahasan : Stoikiometri


Sub-Pokok Bahasan : Konsep Ekivalen dan Hitungan Kimia
Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelasan konsep ekivalen
2. Mahasiswa dapat menghitung massa ekivalen suatu senyawa
3. Mahasiswa dapat menghitung zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi
4. Mahasiswa dapat menentukan pereaksi pembatas
5. Mahasiswa dapat menentukan persen hasil/efisensi suatu reaksi

Konsep Ekivalen dan Hitungan Kimia

Dalam menyelesaikan soal-soal perhitungan kimia dengan menggunakan konsep mol, perlu
dituliskan persamaan reaksi secara lengkap. Di lain pihak, penggunaan konsep ekivalen dalam
menyelesaikan soal hitungan kimia tidak perlu menyetarakan reaksi kimia. Dalam reaksi kimia
dikenal istilah pereaksi pembatas, yaitu pereaksi yang habis bereaksi. Produk/hasil reaksi nyata
yang diperoleh biasanya lebih rendah dari hasi perhitungan secara teoritis dari reaksi yang
berlangsung sempurna. Produk dari hasil reaksi ini menyatakan ukuran efisiensi suatu reaksi.

Bacalah teks di atas dan tuliskan konsep/informasi penting yang anda diperoleh!
Berdasarkan pernyataan di atas, informasi penting yang diperoleh yaitu di dalam
penggunaan konsep ekivalen dalam menyelesaikan soal hitungan kimia tidak perlu menyetarakan
reaksi kimia. Dalam reaksi kimia dikenal istilah pereaksi pembatas, yaitu pereaksi yang habis
bereaksi. Produk/hasil reaksi nyata yang diperoleh biasanya lebih rendah dari hasi perhitungan
secara teoritis dari reaksi yang berlangsung sempurna. Produk dari hasil reaksi ini menyatakan
ukuran efisiensi suatu reaksi.
Menanya
Tulislah Pertanyaan/Rumusan Masalah berdasarkan bacaan di atas yang mengacu pada
pencapain tujuan pembelajaran!
1. Bagaimanakah cara menjelasan konsep ekivalen ?
2. Bagaimanakah cara menghitung massa ekivalen suatu senyawa ?
3. Bagaimankah cara menghitung zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi ?
4. Bagaimanakah cara menentukan pereaksi pembatas ?
5. Bagaimanakah cara menentukan persen hasil/efisensi suatu reaksi ?
Mengumpulkan Informasi
Untuk menjawab permasalahan yang anda temui, bacalah buku teks kimia dasar dan diskusikan
dengan teman-temanmu dalam kelompok belajar masing-masing

Menganalisis/Mengolah Informasi
1. Jelaskan konsep ekivalen!
Jawab:
Titik ekivalen atau titik stoikiometri suatu reaksi kimia adalah suatu titik
ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama telah bercampur. Dalam kata lain,
mol asam sama dengan mol basa dalam persamaan kimianya; rasionya sendiri tidak
harus 1:1, tetapi rasio keduanya harus sama di dalam persamaan tersebut. Titik
ekuivalen dapat dicari dengan menggunakan indikator seperti fenolftalein atau metil
jingga. Titik ekuivalen (TE) adalah angka atau volume yang menjadi tujuan utama
dalam titrasi, seharusnya angka TE ini yang menjadi angka perhitungan, akan tetapi
angka ini tidak dapat diperoleh secara manual atau dalam titrasi biasa maksudnya tidak
bisa diamati. Metode untuk menentukan titik ekuivalen terdapat beberapa metode untuk
menentukan titik ekuivalen, seperti:
1. Indikator pH
Substansi yang mengubah warna larutan setelah terjadinya perubahan kimia.
Indikator asam-basa (seperti fenolftalein) akan berubah warnanya tergantung pada
pHnya. Indikator redoks juga seringkali digunakan. Cara menggunakannya adalah
dengan menjatuhkan setetes larutan indikator ke dalam larutan yang akan dititrasi;
saat warnanya berubah, titik akhir telah tercapai, dan di sini titik ekuivalennya
dapat diperkirakan.
2. Konduktan
Konduktivitas larutan bergantung pada ion yang terkandung di dalamnya. Selama
titrasi, konduktivitas seringkali berubah (contohnya, selama titrasi asam-basa, ion
H3O+ dan OH- bereaksi untuk membentuk H2O yang netral, yang mengubah
konduktivitas larutan).
3. Endapan
Berlaku untuk reaksi yang menghasilkan endapan saat titrasi. Contohnya adalah
reaksi antara Ag+ dan Cl- yang membentuk garam AgCl yang tidak dapat larut. Namun,
hal ini malah menyulitkan penentuan titik akhir, sehingga titrasi endapan perlu
dilakukan.
2. Hitung massa ekivalen asam fosfal dalam reaksi berikut. Diketahui Mr H3PO4 = 97,995.
a) H3PO4(aq) + NaOH(aq) → NaH2PO4 (aq) + H2O(l)
b) H3PO4 (aq) + 2NaOH(aq) → Na2HPO4 (aq) + 2H2O(l)
c) H3PO4 (aq) + 3NaOH(aq) → Na3PO4 (aq) + 3H2O(l)
Jawab:
a) 1 mol H3PO4(aq) menghasilkan 1 mol +H

Satu ekivalen H3PO4(aq) = 1 mol H3PO4(aq) = 97,995 gram

b) 1 mol H3PO4(aq) menghasilkan 2 mol +H

Satu ekivalen H3PO4(aq) = mol H3PO4(aq) = × 97,995 gram =


48,998 gram

c) 1 mol H3PO4(aq) menghasilkan 3 mol +H

Satu ekivalen H3PO4(aq) = mol H3PO4(aq) = × 97,995 gram =


32,665 gram

3. Suatu cuplikan mengandung 15,26 g Ca(OH)2. Jika reaksi berlangsung sempurna,


berapa H3PO4 yang dibutuhkan untuk menetralkan Ca(OH)2? Diketahui Mr Ca(OH)2 =
74,08 dan Mr H3PO4 = 97,995. Gunakan konsep mol dan konsep ekivalen dalam
pehitungan.
Jawab:
Diketahui : 15,26 gram Ca(OH)₂ bereaksi dengan H₃PO₄.
Maka berat H₃PO₄ untuk menetralkan cuplikan adalah :
Jawab :
Mol Ca(OH)₂ = Mol H₃PO₄
Gr / Mr = Gr / Mr
15,26 gram / 74 gram/mol = Gr / 98 gram/mol
0,2 mol = Gr / 98 gram/mol
Gr =0,2 mol x 98 gram/mol
Gr = 19,6 gram
Jadi massa H₃PO₄ untuk menetralkan cuplikan adalah 19,6 gram.
4. Sebanyak 12 g kristal besi(II) sulfat: FeSO4.(NH4)2SO4.xH2O dilarutkan dalam air
sehingga diperoleh 250 mL larutan. Sebanyak 25 mL larutan ini dioksidasi dengan 25,5
mL K2Cr2O7 0,02 M. Pada reaksi ini ion Fe2+ dioksidasi menjadi Fe3+ dan ion Cr2O72-
berubah meenjadi Cr3+. Berapa jumlah air kristal pada senyawa hidrat di atas?
Diketahun Mr FeSO4.(NH4)2SO4 = 284 dan Mr H2O = 18.
Jawab:
FeSO4(NH4)2 SO4 x H2O 12 gram + air 25 mL larutan
Fe2+ + Cr2O72- → Cr3+ + Fe3+
Fe2+ + Cr2O72- → 2Cr3+ + Fe3+
6Fe2+ + Cr2O72- → 2Cr3+ + 6Fe3+
6Fe22+ + Cr2O72- + 14 H+ → 2Cr3+ + 6Fe3+ +
7H2O
25 mL x M = 3,06 mmol
3,06mmol
M = 25mL
= 0,1224 M

0,1224 M = mol/v
=mol/ 0,25 L
mol = 0,0306
gr
mol = Mr
0,0306 = 12g /284+18x

0,306 (284 + 18x) = 12


8,6904 + 0,5508x = 12
0,5508x = 12 – 8,6904
0,5508x = 3,3096
x = 6,0087
x =6
Jumlah air kristal pada senyawa hidrat yaitu 6
Jadi, FeSO4(NH4)2 SO4 x H2O = FeSO4(NH4)2 SO4 . 6 H2O

5. Suatu campuran MgSO4.7H2O dan CuSO4.5H2O dipanaskan pada suhu 120oC sampai
kedua garam kehilangan air kristalnya. Jika 12,5 g campuran menghasilkan 7,5 g
anhidrat, hitung persen massa CuSO4.5H2O. Diketahui Mr MgSO4 = 120, Mr CuSO4 =
159,5, dan Mr H2O = 18.
Jawab:
Diketahui:
Mr MgSO4 = 120 Mr
CuSO4 = 159,5 Mr
H2O = 18.
Massa campuran = 12,5 gram
Massa anhidrat = 7,5 gram
Ditanya : hitung persen massa CuSO4.5H2O
Jawab:
Langkah 1
Buatkan reaksi penguraian masing masing senyawa hidrat.
Hidrat : CuSO4.5H2O dan MgSO4.7H2O
Anhidrat : CuSO4 dan MgSO4

Reaksi
Hidrat ----> Anhidrat + Air
Reaksi terbagi menjadi dua

CuSO4.5H2O ----> CuSO4 + 5 H2O

MgSO2.7H2O -----> MgSO4 + 7 H2O

Langkah 2
Tentukan jumlah massa H2O dalam campuran tersebut

m. hidrat = m. anhidrat + m. H2O


12,5 g =7,5 g + m. H2O
m. H2O = (12,5 - 7,5) g = 5 gram

Langkah 3
Tentukan mol H2O dalam campuran

mol = massa / Mr

mol H2O = m. H2O / Mr H2O


= 5 g / 18 g/mol = 0,274 mol

Langkah 4
Kita misalkan a : MgSO4 dan b : CuSO4 untuk mengetahui jumlah gram MgSO4 dan
CuSO4
a + b = 7,5 g
b = 7,5 - a

Pada CuSO4 terdapat 5 molekul H2O dan MgSO4 terdapat 7 molekul H2O
sehingga
5 . mol CuSO4 + 7 . mol MgSO4 = mol H2O
5 (m. CuSO4/Mr) + 7 (m. MgSO4)/Mr) = 0,274 mol
5 (7,5 - a/ 159,5) + 7 ( a/120) = 0,274
(37,5 - 5a/159,5) +7 (a/120) = 0,274
(1116,5a + 4500 - 600a)/19140 = 0,274
516,5 a + 4500 = 0,274 . 19140
516,5a = 5244,36 - 4500
a = 744,36/516,5
a = 1,4412 gram
a + b = 7,5
1,4412 + b = 7,5
b = 7,5 - 1,4412
b = 6,0588 gram
Jadi, massa CuSO4 adalah 6,0588 gram

Langkah 5
Tentukan jumlah mol CuSO4 untuk mengetahui jumlah mol CuSO4.5H2O

mol : massa / Mr

mol CuSO4 = m. CuSO4 / Mr


= 6,0588 g/159,5 g/mol
= 0,0380 mol
mol CuSO4.5H2O = (k. CuSO4.5H2O/k.CuSO4) x mol CuSO4
= (1/1) x 0,0380 mol
= 0,0380 mol

Langkah 6
Tentukan jumlah gram CuSO4.5H2O
mol = massa / Mr
0,0380 mol = m. CuSO4.5H2O / 249,5 g/mol
m. CuSO4.5H2O = 0,0380 mol x 249,5 g/mol
= 9,481 gram

Langkah 7
Tentukan nilai % dalam campuran tersebut.
% = (m. terlarut / m. campuran) x 100%
= (9,481 g / 12,5 g) x 100%
= 75,85%
Jadi % massa CuSO4.5H2O adalah 75,85%
6. Seng dan oksigen bereaksi membentuk seng oksida sesuai persamaan reaksi:
2Zn(s) + O2(g) → ZnO(s)
Hitung jumlah ZnO yang terbentuk jika 28, 6 g Zn direaksikan dengan 7,44 g O2.
Manakah yang merupakan reaksi pembatas? Diketahui Ar Zn = 65,4, O = 16.
Jawab:

Jumlah mol Zn = = 0,438 mol Zn

Jumlah mol O2 = = 0,465 mol O2


Pada tahap ini kita menghitung pereaksi pembatas, kemudian menghitung jumlah
reaksi lain yang menghasilkan reaksi sempurna. Perhitungan dimulai dengan memilih
seng atau oksigen Misal dimulai dengan seng.

Jika terdapat 0,438 mol Zn, maka O2 yang diperlukan adalah × 0,438 mol O2 =
0,219 mol O2
Banyaknya ZnO yang terbentuk 0,438 mol (2 × 0,219 mol) = 0,438 × 81,4 gram =
35,6 gram ZnO
Jadi yang merupakan reaksi pembatas adalah Zn
7. Gas etilen sebanyak 3,85 g dibakar dengan 11,84 g gas oksigen. Jika gas CO2 yang
terbentuk 6,96 g, hitung persen hasil!
Jawab:
Reaksi pembakaran C3 H4 = C3 H4 + 3 O2 → 2C O2 + 2H2O

Dari persamaan reaksi terlihat bahwa setiap 1 mol C3H4 bereaksi dengan 3 mol C3 H4
bereaksi dengan 3 mol O2

Jumlah mol C3H4 = = 0,1375 mol

Jumlah mol O2 = = 0,37 mol

Sesuai dengan persamaan reaksi, 0,1375 mol C3 H4 akan bereaksi dengan 3 × 0,1375
= 0,4125 mol O2
Oksigen yang tersedia hanya 0,37 mol, berarti oksigen merupakan pereaksi pembatas.
Gas C O2 yang di hasilkan menurut perhitungan adalah
× 0,37 mol
= 0,2467
= 0,2467 × 44 gram
= 10,85 gram
Produk yang nyata adalah 6,96 gram
Jadi persen hasilnya = 6,96 / 10,85 x 100% = 64 %
Menyimpulkan
Tuliskan kesimpulan yang anda peroleh dari kegiatan ini?
Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) ini adalah mampu
mengetahui dan memahami konsep ekivalen. Titik ekivalen atau titik stoikiometri suatu reaksi
kimia adalah suatu titik ketika asam dan basa dalam jumlah yang sama telah bercampur.
Adapun metode menentukan titik ekuivalen yang digunakan antara lain indikator pH,
konduktan, dan endapan. Selain itu, mampu menghitung massa ekivalen suatu senyawa, zat-zat
yang terlibat dalam suatu reaksi, menentukan pereaksi pembatas, dan mampu menentukan
persen hasil/efisensi suatu reaksi.

Merefleksikan
Tuliskan hasil refleksi dari kegiatan pembelajaran yang anda lakukan!
Kegiatan membuat LKM (Lembar Kerja Mahasiswa ) dapat memudahkan mahasiswa dalam
memahami materi terhadap konsep ekivalen, perhitungan massa ekivalen dalam suatu senyawa
dengan melibatkan zat-zat yang terlibat di dalam suatu reaksi, menentukan reaksi pembatas, dan
persen hasil/efisensi suatu reaksi. Selain itu, mahasiswa juga dapat melakukan proses
pembelajaran dengan bimbingan dosen pengampu secara baik sehingga menjadikan wawasan
dan pengetahuan yang dimiliki mahasiswa menjadi lebih luas. Pembuatan LKM ini juga mampu
melatih mahasiswa menjadi aktif, inovatif, dan mandiri serta berpikir kritis sehingga dalam
proses pembelajaran dapat berjalan lancar

Anda mungkin juga menyukai