Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODE KERJA

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Presentasi


Presentasi ini dilakukan di meeting room Quality Assurance di PT. SMART Tbk.
Surabaya pada tanggal 21 Januari 2020.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Alat – alat yang digunakan pada analisa FFA (Free Fatty Acid) ialah Erlenmeyer 250
ml, Timbangan, Spatula, Oven, Hotplate, Dispensette 50 ml, Pipet tetes 2 ml, Digital Buret.
Alat – alat yang digunakan pada analisa PV (Peroxide Value) ialah Erlenmeyer 250 ml +
tutup, Kertas Saring Kasar, Beaker Glass 100 ml, Timbangan Spatula, Oven/Hotplate, Pipet
Ukur 1 ml. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah Erlenmeyer 250 ml,
Hot Plate, buret 50 ml skala 0,1 ml, buret 5 ml skala 0,001 ml, timbangan analitik,
Dispensette 50 ml, gelas ukur 50 ml, mikro buret 5cc skala 0,02 ml, pipet ukur 1 ml, botol
coklat 50 ml, tutup Ns 29/ Rubber, Magnetic Stirrer, labu takar 1 L, botol coklat 1 L, pipet
volume 25 ml, pipet volume 10 ml, dan bola hisap.
3.2.2 Bahan
Bahan – bahan yang digunakan pada analisa FFA (Free Fatty Acid) ialah
Sampel/minyak {minyak mentah (CPO, DBPO), PFAD, minyak matang (RBDPO, Olein,
Stearin, Margarin, Shortening, Specialty Fat), Ethanol ±95% (C2H5OH), Indikator PP,
NaOH. Bahan – bahan yang digunakan pada analisa PV (Peroxide Value) ialah
Sampel/Minyak, Asam Asetat Glasial, Isooctane, KI, Aquades, Amilum, Sodium Lauryl
Sulfate (SDS), Na2S2O3.5H2O.Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian kali ini
adalah sampel CPO, RBDPO, olein, dan PFAD, alkohol netral, indikator pp 1%, larutan
NaOH 0,1 N, larutan NaOH 0,25 N, larutan KI jenuh, larutan Na 2S2O3 0,01 N, asam asetat
glasial p.a, kloroform, akuades, indikator pati, sikloheksana, larutan wijs, larutan KI 10%,
akuades, dan larutan Na2S2O3 0,1 N

3.3 Pelaksanaan Penelitian


3.3.1 Penentuan Asam Lemak Bebas (Free Fatty Acid)
Ditimbang sampel minyak kedalam erlenmenyer 250 ml sebagai Berikut:
 Untuk minyak RBDPO dan olein = 25 gram
 Untuk minyak CPO = 5 gram
 Untuk PFAD = 1 gram
Selanjutnya ditambahkan 50 ml alkohol netral dan dipanaskan. Ditambahkan beberapa tetes
indikator pp kedalam erlenmeyer 250 ml, kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N
untuk sampel minyak RBDPO dan olein, sedangkan sampel minyak CPO dan PFAD
dititrasi dengan larutan NaOH 0,25 N. Dicatat volume titik akhir titrasi dan dihitung kadar
asam lemak bebas dalam sampel dengan rumus sebagai berikut:

ml NaOH × N NaOH ×256 g/mol


%FFA (Free Fatty Acid )= ×100 % ............. (3.3)
Berat Sampel( g)×1000

Keterangan:
ml NaOH = Volume NaOH yang dibutuhkan untuk mentitrasi sampel
N NaOH = Normalitas NaOH
256 gram/mol= Berat Molekul dari asam palmitat
Berat sampel = berat minyak CPO, RBDPO, olein, dan PFAD

3.3.2 Penentuan Bilangan Peroksida (Peroxide Value)


3.3.2.1 Cara Pembuatan Larutan
1. Pelarut
Dicampur asam asetat gasial dan kloroform dengan perbandingan 3:2
2. Larutan KI Jenuh
Ditimbang padatan KI seberat 29 gram dalam botol coklat, kemudian
ditambahkan 21 ml akuades. Dikocok sampai larutan tersebut jenuh
3.3.2.2 Penentuan Bilangan Peroksida
Ditimbang sampel minyak dengan timbangan analitik seberat 5 gram kedalam
erlenmenyer 250 ml, ditambahkan 15 ml pelarut dan 0,5 ml larutan KI jenuh. Dikocok
selama satu menit.Kemudian ditambahkan akuades 30 ml dan ditambahkan indikator pati
sebanyak tiga tetes. Apabila terjadi perubahan warna menjadi biru, maka dititrasi dengan
larutan Na2S2O3 0,01 N. Dicatat titik akhir titrasi dan dihitung bilangan peroksida dengan
rumus:

ml titra si× 1000


Peroxide Value( PV )= × NNa ₂ S ₂O ₃…………… (3.2)
BeratSampel(gram)
Keterangan:
ml titrasi = Volume Na2S2O3 yang dibutuhkan untuk titrasi
N Na2S2O3 = Normalitas Na2S2O3
Berat sampel = Berat minyak CPO dan olein

Anda mungkin juga menyukai