Anak-anak
(ilustrasi: http://benedictafcl.wordpress.com)
Di bawah ini disajikan contoh materi penyuluhan agama Katolik untuk kategori Anak-
anak (6-9 tahun). Materi ini merupakan hasil pertemuan penyusunan materi penyuluhan
agama Katolik yang diikuti para penyuluh agama Katolik PNS sebanyak 30 orang dari
berbagai Provinsi di Indonesia di Bogor dari tanggal 25 s.d. 30 Agustus 2013.
Tujuan Umum :
Meningkatkan kesadaran anak-anak usia 6-9 tahun bahwa alam ciptaan merupakan
anugerah Allah bagi kesejahteraan manusia, sehingga terdorong untuk mengagumi,
bersahabat, memelihara dan mengembangkan ciptaan Allah seturut kehendak-Nya.
Tujuan Khusus :
PEMIKIRAN DASAR :
--> Kerusakan alam ciptaan Tuhan merupakan kejadian yang sudah mereka ketahui
dan rasakan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Mereka kerap mendengar berbagai
bencana, seperti tanah longsor, pencemaran air, pencemaran udara, menumpuknya
sampah di berbagai sudut kota/ desa. Bahkan mereka sendiri tidak hanya melihat dan
mendengar, mereka sungguh merasakan dan mengalaminya secara langsung.
--> Kondisi yang ada saat ini seolah mempertanyakan kepada semua manusia
beriman: mengapa terjadi kondisi yang memperihatinkan ini ? Bukankah pada awal
Allah menciptakan bumi dan seisinya itu baik adanya ? Kalau demikian siapa yang
salah ?
--> Kitab Kejadian 1:26-31, secara jelas memberi gambaran tentang kondisi ciptaan
Allah pada awal Tuhan menciptakan. Pada awalnya ciptaan Tuhan itu memperlihatkan
keteraturan dan keselarasan. Keteraturan dan keselarasan tersebut nampak dalam
pentahapan ciptaan dengan ketentuan-ketentuan yang melekat pada ciptaanNya. Lebih
dari itu, Kejadian 1:26-31 menegaskan bahwa semua ciptaan Tuhan itu baik adanya.
Baik bisa diartikan dari berbagai sudut pandang: bisa berarti tepat sasaran, tepat
manfaatnya. Dan segala sesuatu yang baik itu akhirnya diserahkan kepada manusia
untuk dikuasai dimanfaatkan sesuai kehendakNya. Sayangnya, kerusakan alam ciptaan
yang ada sekarang seolah melawan kehendak Tuhan tentang ciptaanNya.
--> Terhadap kondisi yang terjadi di sekitanya, masing-masing anak bisa mengambil
sikap yang berbeda: Mereka bisa berdiam diri, atau hanya mengeluh, atau berlatih
membiasakan diri bertindak menanggapi keprihatinan yang ada. Gereja
memperjuangkan agar opsi yang ketiga itulah yang dipilih.
--> Gereja berusaha mengajak anak-anakNya agar sejak dini anak-anak menyadari
bahwa semua manusia tidak terlepas dari alam ciptaan. Manusia merupakan satu
kesatuan dengan alam. Karena kesatuan dan ketergantungannya itu, maka bila alam
tercemar dan terluka merupakan otomatis merupakan luka dan bencana bagi manusia.
Kesadaran tersebut diharapkan mampu memotivasi anak-anak untuk berlatih sejak dini
melakukan upaya mengagumi, mencintai dan melestarikan alam semesta demi
kesejahteraan bersama. Hal tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang
sederhana sesuai dengan kemampuan dan kondisi mereka, misalnya menyiram bunga,
merawat tanaman di rumah, dan sebagainya.
PROSES KEGIATAN :
2. Salam Pembuka
Allah menciptakan alam dan seluruh isinya dengan sangat baik dan indah. Mula-mula
Allah membuat siang dengan matahari yang menghangatkan. Malam yang gelap dan
tenang. Kemudian Allah menciptakan langit biru yang dipenuhi dengan awan putih dan
lembut. Malam hari langit dipenuhi bintang yang berkelap-kelip dan bulan yang
bercahaya. Setelah itu Allah menciptakan laut dan segala isinya, ikan, cumi-cumi,
udang, kepiting dan macam-macam binatang laut. Kemudian Allah menciptakan tanah.
Rumput hijau, bunga-bunga, pohon-pohon dan berbagai tanaman tumbuh di atas tanah
itu. Allah menciptakan juga burung-burung di udara dan binatang-binatang lain yang
hidup di darat.
Setelah Allah menciptakan semua alam dan isinya, Allah menciptakan perempuan dan
laki-laki. Kemudian Allah melihat semua ciptaan-Nya itu sungguh amat baik adanya.
Lalu Allah memberikan seluruh alam dan isinya kepada manusia untuk dipelihara.
6. Peneguhan
Semua yang anak-anak sebutkan tadi (bulan, ikan, bunga, dll) diciptakan Allah.
Allah memberikan semua ciptaannya itu kepada kita.
Semua ciptaan-Nya menjadi sahabat kita.
Kita harus menjaga, memelihara, merawat semua pemberian Allah.
Mari kita ungkapkan dengan menyanyikan lagu, dengan salah satu contoh berikut ini:
Kej 1: 31:
“Allah melihat semua yang diciptakan-Nya itu sungguh amat baik adanya”.