Anda di halaman 1dari 7

KONSEP KUASA PERJAMUAN KUDUS BERDASARKAN

1 KORINTUS 11 : 27 - 29

DAN IMPLEMENTASINYA BAGI ORANG PERCAYA

NAMA : ADI ZONA ALFREDO PASARIBU

PRODI : TEOLOGI KEPENDETAAN

NIM : S1 - I - 1980719
BAB I

PENDAHULUAN

Perjamuan kudus merupakan salah satu sakramen gereja yang rutin dilaksanakan oleh gereja dan
media yang digunakan adalah roti dan anggur Lalu Bagaimana Melakukan Perjamuan Kudus Dengan
Benar Sesuai Firman-Nya

A. Latar Belakang

Perjamuan Kudus Adalah Merupakan Sakramen Gereja Yang Di Lakukan Dalam Gereja Dan Seperti
Apa Konsep Perjamuan Kudus Yang Benar Seperti Yang Kita Tahu Adalah Perjamuan Kudus
Mengenang Dan Memperingati Karya Yesus Di Kayu Salib Bagaimana Kita Memahami Perjamuan
Kudus Dengan Benar Sesuai Ajaran Kristus Yesus..

B. Rumusan Masalah

1 .Apa Artinya Melakukan Perjamuan Kudus ?

2. Siapa Yang Melakukan Perjamuan Kudus ?

Untuk Mengenang Karya Yesus Dan Pengorbanan Nya Di Kayu Salib Yang Mencurahkan Darahnya Di
Golgota Dan Bukan Mengingat Dosa Melainkan Mengingat Kasih Allah Yang Besar

Yaitu Orang Percaya Kepada Yesus Kristus Dan Karyanya Di Kayu Salib Untuk Memberikan Hidup Kekal.

C. Tujuan Penelitian

Untuk Mengetahui Arti Dari Perjamua Kudus Yaitu Dimana Orang Percaya Harus Mengetahui

Bahwa Yesus Kristus Telah Menyerahkan Dirinya Untuk Menebus Dosa Manusia Sehingga Tubuh Nya
Diserahkan Dan Darah Nya Untuk Penebusan Dosa Dan Setiap Orang Yang Percaya Tidak Binasa
Melainkan Beroleh Hidup Yang Kekal.

Yang Melakukan Sakramen Perjamuan Kudus Adalah Orang Yang Sudah Percaya Yesus Sebagai Juru
Selamat Dan Mengakui Bahwa Dia Adalah Orang Berdosa Dan Tidak Bisa

D. Pentingnya Penelitian

Untuk Menyadari Bahwa Ketika Kita Melakukan Perjamuan Kudus Adalah Kita Mengingat Pengorbanan
Yesus Untuk Memetraikan Segala Dosa Dan Memberikan Kepada Kita
Perjanjian Yang Baru Untuk Menghapus Dosa Kita Dan Kita Tidak Hidup Dalam Hidup Yang Lama
Melaikan Mempunyai Hidup Yang Baru.

E. Proposisi

Penulis Menjelaskan Bahwa Allah Ingin Kita Hidup Dalam Kesehatan Dan Sakit Penyakit Bukanlah Dari
Allah Seringkali Manusia Ketika Mengalami Sakit Penyakit Atau Masalah Manusia Merasa Tuhan Lah
Dalang Dari Semua Itu Ketika Manusia Mengalami Hal Hal Buruk Dalam Hidup Nya Manusia
Menyalahkan Tuhan Manusia Berpikir Negatif Tentang Tuhan Tetapi Kebenarannya Adalah Tuhan Ingin
Memberkati Kita Tuhan Ingin Menyembuhkan Kita Tuhan Ingin Kita Hidup Tidak Di Bawah Ketakutan
Karena Dosalah Yang Menjadikan Manusia Takut Akan Kuasa Tuhan Tetapi Ketika Kita Melakukan
Perjamuan Kudus Kita Percaya Dan Menerima Segala Apa Yang Baik Yang Di Sediakan Allah Melalui
Pengorbanan Anaknya Yang Tinggal Di Atas Kayu Salib.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penulis Dapat Menemukan Bahwa Sakramen Perjamuan Kudus Di Gereja Yang Satu Berbeda Di Gereja
Yang Lain Di Gereja Yang Satu Mereka Sebelum Melakukan Perjamuan Kudus Pemimpin Dan Jemaatnya
Harus Mengaku Dosa Di Hadapan Allah Lalu Melakukan Sakramen Perjamuan Sedangkan Di Gereja
Tempat Saya Melakukan Pelayanan Mereka Tidak Perlu Lagi Mengaku Dosa Sebelum Perjamuan Kudus
Tetapi Mereka Langsung Melakukan Perjamuan Kudus Sesuai Apa Yang Ada Dalam Liturgi Gereja
Tersebut. Dan Penulis Telah Meneliti Bahwa Ketika Perjamuan Kudus Hanya Orang Orang Tertentu Yang
Sudah Melaksanakan Baptisan Kudus Dan Katekisasi Peneguhan Sidi Mereka Yang Sudah Di Izinkan
Mengikuti Sakramen Perjamuan Kudus

Metodologi Kualitatif

Untuk Dapat Memahami Dasar Perjamuan Kudus Dengan Benar Dan Sesuai Dengan Firman Tuhan Dan
Dogma Gereja Yang Benar Sesuai Kitab Suci Dan Mengenang Karya Yesus Dengan Benar Dan Tepat Dan
Mengetahui Cara-cara Dalam Sakramen Gereja Untuk Hamba Tuhan 1

BAB II

KAJIAN TEORITIS

1
1 Prince Joseph Membuka Kuasa Perjamuan Kudus
Perjamuan Kudus Adalah Perjamuan Malam Tuhan Yesus Dan Murid - Muridnya Sebelum

Dia Di Serahkan Untuk Di Salibkan Demi Menebus Dosa Manusia Lalu Perjamuan Itu Dilakukan Oleh
Orang Orang Berdosa Yang Ingin Menyalibkan Yesus Dan Ketika Kita Makan Dan Minum Roti Dan
Anggur Kita Menyadari Bahwa Allah Sangat Mengasihi Manusia Untuk Keselamatan Manusia Jadi Ketika
Kita Melakukan Sakramen Perjamuan Kudus Kita Melakukannya Untuk Mengenang Dan Mengingat
Karya Yesus Kristus Karena Di Duga Banyak Orang Percaya Ketika Melakukan Sakramen Perjamuan
Mereka Melakukan Sambil Mengingat Dosa Dan Kesalahan Mereka Sepanjang Hidupnya Tetapi
Sebenarnya Kita Melakukan Perjamuan Kudus Adalah Mengenang Dan Mengingat Betapa Besarnya
Kasih Karunia Kristus Kepada Manusia Sehingga Ia Mau Mengorbankan Dirinya Untuk Keselamatan Kita
Dari Murka Allah Karena Yesus Sendiri Yang Mengatakan Ketika Dia Berada Di Taman Getsemani Yesus
Berbicara Kepada Bapa Yaitu Yesus Ingin Bapa Mengambil Cawan Penderitaan Yang Ada Dalam Dirinya
Sendiri Maka Yesus Kristus Telah Menerima Semua Apa Yang Ada Diri Manusia Yang Sudah Berdosa
Yesus Menanggung Dosa Dan Penderitaan Dunia Karena Yesus Tahu Bahwa Dia Akan Di Serahkan
Kepada Orang Berdosa Dan Di Salibkan Peluh Dan Keringat Tertumpah Menetes Bagaikan

Titik - Titik Darah Atau Gumpalan Darah ( Lukas 22 : 44) Jadi Saat Yesus Mengetahui Bahwa Dia Akan Di
Serahkan Untuk Di Salibkan Yesus Merasakan Ketakutan Dan Kegelisahan Dalam Dirinya Sehingga
Membuat Yesus Berdoa Untuk Menyerahkan Cawan Penderitaan Yang Kita Miliki.

Jadi Yesus Mengambil Cawan Penderitaan Manusia Akibat Dosa Dosa Mereka Sehingga Orang Percaya
Yang Menderita Akibat Dosanya Menyebabkan Manusia Bertambah Jauh Dan Tidak Percaya Akan
Mengalami Hadirat Allah Kasih Allah Dan Janji Allah Dalam Hidup Kita.

Ketika Yesus Mengambil Roti Yesus Mengatakan Inilah Tubuhku Yang Diserahkan Bagi Kamu Perbuat lah
Ini Menjadi Peringatan Akan Aku ( 1 Korintus 11 : 24) Jadi Di Ayat Ini Yesus Mengatakan Bahwa Roti Ini
Adalah Tubuh Kristus Yang Dikurbankan Untuk Kita Dan Kita Dapat Menjadi Peringatan Akan Yesus Jadi
Yesus Kristus Ingin Kita Ingat Akan Tubuhnya Yang Terkoyak Hancur Rusak Karena Kejahatan Kita Untuk
Menebus Pelanggaran Kita Jadi Kita Harus Mengingat Tubuhnya Yang Hancur Rusak Karena Cambukan
Sehingga Bilur Bilur Nya Mengalir Untuk Basuh Dosa Dan Kejahatan Kita.

penulis mengatakan bahwa Perjamuan Kudus bertolak dari Firman Tuhan dan tradisi. Kata-kata yang
Yesus ucapkan pada perjamuan terakhir bersama dengan para murid yang disertai dengan tindakan
yang memadai hanya dapat dipahami bertolak dari tradisi Yahudi Kuno berdasarkan Perjanjian Lama
tentang perayaan Paskah dan jamuan makan bersama

Ucapan-ucapan Yesus yang singkat pada waktu Ia mengadakan perjamuan


terakhir bersama para muridNya (Mrk 14:22-25, Mat 26:26-29, Luk 22-14-20) yang dikenal sebagai
“Amanat Penetapan Perjamuan Malam,” juga surat Paulus di Korintus (1Korintus 10;14 22 dan 11:17-34)
tentang “Perjamuan Tuhan” merupakan dua petunjuk dan alasan yang kuat bagi gereja menetapkan dan
memberi makna atas Perjamuan Kudus. Pemahaman Gereja yang berbeda-beda tentang Perjamuan
Kudus, kadangkala menjadi salah satu alasan terjadinya konflik dalam Gereja yang berakhir dengan
skisma Perjamuan Kudus dalam Tradisi Perayaan Paskah Yahudi Paskah (Pessakh) sesungguhnya berasal
dari tadisi suku Keni di Mesir. Tradisi ini adalah semacam pesta keluarga yang dilakukan oleh para
peternak di musim semi.3

Di musim semi biasanya domba dan kambing beranak, sehingga untuk menjaga keselamatan dan
menjamin kesuburan kawanan kambing dan domba diadakanlah ritual penyembahan kepada dewa.
Kepala keluarga memilih salah satu anak domba yang terbaik, menyembelihnya dan memercik darahnya
di tiang tenda, untuk menolak bala. 2
Demikian juga saat musim menuai, suku Keni melakukan ritual pemujaan terhadap dewi kesuburan
dengan membawa hasil-hasil terbaik dari pertanian mereka. Kedua ritual ini biasanya dilakukan di kuil
atau juga di rumah. Israel memberi makna baru terhadap perayaan Paskah. Paskah dipahami sebagai
peristiwa perbuatan Allah yang telah membebaskaan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Paskah
(Ibr: Pesakh) dan (Yunani: Paskha) berarti melewatkan, yakni kisah Allah membunuh (Pesakh) anak-anak
sulung Mesir. Menjelang Israel keluar dari Mesir, Allah memberi perintah kepada Musa supaya tiap-tiap
keluarga menyembelih anak domba jantan dan memercikan darahnya di setiap pintu, agar ketika Allah
melalui rumah-rumah Israel, mereka terhindar dari kematian anak sulung. Peristiwa keluaran memberi
inspirasi dan lambang pengharapan bagi bangsa Israel. Untuk mengenang peristiwa ini, setiap tahunnya
bangsa Israel melaksanakan pesta Paskah. Allah telah membebaskan Israel dari Mesir dan
mengaruniakan kepada mereka “suatu negeri yang baik dan luas, negeri yang berlimpah susu dan
madunya. Setiap Tahun Exodus dari Mesir tetap terkenang; suatu kenangan yang membangkitkan
kembali
keberanian dan kekuatan yang membawa pengharapan dan kerinduan akan pembebasan yang datang
dari Allah sendiri. Itulah makna pesta Paskah yang tetap hidup bagi orang Yahudi di antara masa lampau
dan masa depan Maka Dari Itu Penulis Dapat Menyimpulkan Bahwa Perjamuan Kudus Merupakan
Makna Dari Kematian Yesus Kristus Anak Tunggal Allah Yang Di Serahkan Untuk Membawa Manusia
Keluar Dari Perbudakan Dosa Oleh Darah Anak Domba Yang Di Serahkan Bagi Penghapus Dosa Manusia.

Coenaculum/Ruang Perjamuan Malam.

Kata ~C dipakai oleh terjemahan vulgata untuk menterjemahkan kata Yunani "anagayon" (Luk 22:12;
bdk Mark 14:15 ruang perjamuan malam). Juga dipakai untuk terjemahan "huperoon" (Kis 1:13; ruang
pertemuan bagi jemaat purba di Yerusalem).Tidak ada pula tradisi kristen purba yang dapat memberi
kepastian. Sekitar tahun 400 ada kesaksian, bahwa Kamis petang sebelum Paska ada sebuah perayaan
ekaristi yang khusus dipersembahkan pada padas di Golgota. Tradisi lain mengisahkan, bahwa setelah
pertengahan abad ke lima ada tempat-tempat di Yerusalem, yang memperingati pendirian Ekaristi di
gereja Sion. Peringatan itu terutama dilakukan dalam sebuah gua di lembah Kedron. Sejak abad ketujuh
baru ditentukan tempat (yang masih tetap populer sampai sekarang) di bukit pada bagian barat-daya
kota Yerusalem.Jadi, kesamaan bangsal Perjamuan Malam dengan gedung pertemuan jemaah kristen
purba setelah hari raya Paska dibenarkan orang. Tradisi selalu mengatakan, bahwa gedung yang kedua
itu terletak di bukit pada bagian barat-daya Yerusalem. Sejak abad ketujuh timbul motif tambahan
tentang kepergian Bunda Maria ke surga pada tempat yang sama pula. "Ruang Perjamuan Paska" yang
sekarang ini berbentuk bangunan gothis adalah sebuah bangunan perbaikan dari abad ke 14.

Dengan Demikian Penulis Menjelaskan Bahwa Perjamuan Kudus Merupakan Korban Penghapus Dosa
Yang Diadakan Oleh Yesus Kristus Sebagai Korban Yang Sempurna Sama Seperti Bangsa Israel Yang
Merayakan Paskah Dimana Pembebasan Dari Kematian Anak Sulung Ketika Allah Melihat Darah Di
Ambang Pintu Rumah Mereka Maka Dari Itu Orang Yang Percaya Kepada Yesus Dan Penumpahan
Darahnya Di Atas Golgota Dan Kita Mengimani Bahwa Darahnya Adalah Minuman Maka Kita Oleh Kasih
Karunia Allah Kita Di Bebaskan Dari Kematian Akibat Dosa Dan Kita Bebas Dari Hukuman Allah.

i
i
C. D den Henyer Studi Mengenai Paskah Dan Perjamuan Kudus Dan Penafsiran Alkitabiah
II . J. B , HIGH THE LORD'S SUPPER IN THE NEW TESTAMENT, 1952; J. H SRAWLEY, THE EARLY HISTORY OF THE LITURGY, 1947

Anda mungkin juga menyukai