Anda di halaman 1dari 4

BAHAN LEARNING SINTUA

SANKRAMEN PERJAMUAN KUDUS


HKBP SION NAULI RESORT MEDAN MARTUBUNG DISRTIK XXXI MEDAN UTARA
I. Sejarah Perjamuan Kudus dalam Protestan
Istilah perjamuan kudus (bahasa Inggris: holy communion) digunakan oleh gereja Protestan.
Perjamuan Kudus didasari pada perjamuan makan malam yang lazim di Israel Kuno. Selain hal
tersebut terdapat makna dari ritus perjamuan malam dalam tradisi Israel kuno yang dilakukan
untuk menghayati perbuatan Allah yang melepaskan nenek moyang mereka dari perbudakan di
Mesir (Ul. 16:1 dyb). Perjamuan itu mereka namakan Pesakh (Paskah) artinya “berlalu” atau
“melewati”. Dalam Kel.12:13, Tuhan berjanji bahwa hukuman-Nya akan berlalu pada pintu-pintu
yang diberi tanda dengan darah anak domba.Paskah yang dilakukan bangsa Israel pada waktu itu
dengan cara menyembelih domba, untuk dihidangkan dalam perjamuan makan. Perjamuan makan
dalam Paskah Yahudi pada waktu itu bermakna akan dihapuskannya dosa-dosa manusia, dan yang
bisa menyelamatkan bangsa Israel dari dosa hanyalah Allah semata, seperti halnya membebaskan
bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, maka perjamuan makan Paskah ini berguna untuk
mengenang peristiwa pembebasan bangsa Israel.
1. Dalam tradisi PB,
Perjamuan berasal dari Perjamuan yang diadakan Tuhan Yesus beserta murid-muridNya pada
malam Ia ditangkap untuk disalibkan (1 Kor. 11:23; Mrk 14:22; Mat 26:26; Luk 22:14). Oleh
karena itu Perjamuan Kudus menghadapkan kepada kematian Yesus dan kebangkitan-Nya
yang telah nyata, bahwa kematian-Nya itu telah menerbitkan keselamatan bagi yang
mempercayainya. Untuk itulah perjamuan kudus dapat dikatakan merupakan sebuah sakramen
yang ditetapkan Tuhan Yesus untuk menguatkan dengan sesama orang percaya
( Persekutuan ), Dalam persekutuan tersebut, kita merayakan Perjamuan Kudus berarti makan
bersama dari satu roti yaitu Tubuh Kristus, sebagai tanda kesatuan dalam Tubuh Kristus.
2.Makna Roti dan Anggur di Perjamuan Kudus
Terdapat makna dari Roti dan Anggur dalam sakramen perjamuan kudus, yaitu;
1. Roti melambangkan Tubuh Kristus, memperingati tubuh Yesus yang disalibkan. Makan
tubuh Kristus dalam arti kita dipersatukan dengan Dia, dengan menerima apa yang
dilakukan-Nya bagi manusia, Yoh 6:48-58.
2. Anggur melambangkan darah Kristus yang ditumpahkan untuk menyucikan dosa-dosa
manusia. Darah ditumpahkan pada atau dari tubuh Yesus yang terpaku di kayu salib untuk
pengam-punan atau penghapusan dosa seluruh manusia. Darah yang adalah hidup,
ditumpahkan agar memberi hidup kekal bagi manusia.
3. Gereja-gereja Protestan umumnya lebih menekankan perjamuan sebagai peringatan akan
kematian dan pengorbanan Yesus bagi umat manusia.
Ketiga poin ini terlihat dalam surat Paulus kepada jemaat di Korintus, di mana Paulus
menetapkan aturan perjamuan kudus berdasarkan kesaksian yang diterimanya pada saat itu:
1 Korintus 11:25“Yesus mengambil roti lalu mengucap syukur atasnya, sesudah itu Ia
memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuhKu, yang diserahkan bagi kamu;
perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Lalu ia mengambil cawan anggur dan berkata:
"Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darahKu; perbuatlah ini, setiap
kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” Pasal dan ayat inilah yang biasa
1 | Bahan Learning Sintua 2 0 2 3 Pdt.NE.SINAGA
dipakai dalam peraturan liturgi Sakramen Perjamuan Kudus di gereja-gereja Kristen sampai
saat ini.
III. Pandangan Gereja dan Tokoh Reformator
1. Gereja Katolik Terhadap Perjamuan Kudus
Menurut gereja Katolik roti dan angur telah berubah menjadi tubuh dan darah Kristus
(transsubstansiasi) pada saat ditahbiskan (konsekrasi) dalam pelaksanaan Perjamuan Kudus.
Setiap Perjamuan Kudus dilakukan diyakini bahwa setiap kali Yesus mengorbankan ulang
tubuh dan darah-Nya untuk keselamatan manusia berdosa. Pada konsili ke-4 di Lateran
(1215), ajaran transsubstansiasi disahkan menjadi dogma gereja. Ajaran ini kemudian
dikembangkan oleh Thomas Aquino (1274). Di konsili Terente (1545-1563) diteguhkan dan
dikuatkan ajaran transsubstansiasi sebagai jawaban gereja Roma Katolik atas Reformasi.
2.Pandangan Para Tokoh Reformator Terhadap Perjamuan Kudus
a. Luther
Ajaran Luther tentang Perjamuan Kudus dia sebut Kon-substansiasi (kon yaitu sama-
sama): roti dan anggur itu tidak berubah menjadi tubuh dan darah Kristus (trans-
substansiasi). Tetapi tubuh dan darah Kristus mendiami roti dan anggur itu sehingga
terdapat dua zat atau substansi yang sama-sama terkandung dalam roti dan anggur itu.
Gereja Lutheran memahami bahwa di dalam Perjamuan Kudus Kristus sungguh-sungguh
hadir tanpa merubah substansi roti dan anggur namun Dia hadir ketika Perjamuan Kudus
dilakukan. Makna kehadiran Kristus diterima, ketika yang menerima Perjamuan Kudus
percaya tentang firman Tuhan yang diberitakan melalui Perjamuan Kudus dan percaya
kepada penebusan yang dilakukan oleh Yesus Kristus. Hal inilah yang menjadikan roti dan
anggur dalam teologi mengenai sakramen perjamuan kudus menjadi sangat sakral
dikarenakan adanya paham mengenai roti dan anggur menjadi tubuh dan darah Kristus,
dalam hal ini terdapat paham mistisisme. Begitu jemaat memakan roti dan meminum
anggur maka jemaat telah memakan tubuh dan meminum darah dari pengorbanan Kristus.
b. Calvin
Calvin menolak bahwa tubuh Kristus turun dari Sorga untuk memasuki roti dan anggur
Perjamuan Kudus, apalagi untuk hadir dimana saja Perjamuan Kudus. Menurut Calvin,
tubuh Kristus setelah naik ke Sorga, hadir di sebelah kanan Allah Bapa, sebagai jaminan
kebangkitan tubuh manusia pada akhir zaman. Jadi untuk dipersatukan dengan tubuh dan
darah Kristus, manusia harus diangkat ke Sorga. Namun manusia bukan berarti diangkat
secara jasmaniah tetapi secara rohaniah karena hatinya diarahkan ke atas (sursum corda).
Dengan kata lain ia menolak kehadiran jasmani dalam Perjamuan Kudus. Kristus sungguh-
sungguh hadir pada waktu Perjamuan Kudus dirayakan, dengan cara yang cocok bagi
Tuhan yang telah dimuliakan yaitu dalam Roh Kudus yang tidak terikat pada roti dan
anggur.
c. Zwingli
Zwingli memahami bahwa Perjamuan Kudus adalah sebagai tanda atau materi tentang
pengorbanan Kristus yang menjadi keselamatan bagi manusia. Perkataan Yesus, “Inilah
tubuhKu” menurut Zwingli hanyalah berarti: dengan ini dikiaskan tubuh-Ku. Zwingli tidak
mengakui bahwa Kristuslah yang sungguh berfirman dan bertindak dalam berlangsungnya
sakramen; ia menganggap sakramen hanya suatu perbuatan yang bersifat lambang, yang
2 | Bahan Learning Sintua 2 0 2 3 Pdt.NE.SINAGA
dilakukan oleh orang beriman. Dengan demikian fungsi Perjamuan Kudus adalah
merupakan bukti bahwa seseorang telah menerima penghapusan dosa dan keselamatan.
IV.Tinjauan Dogmatis
1. Melalui Perjamuan Kudus manusia diyakinkan bahwa dia tumbuh menjadi satu tubuh dengan
Kristus. Dengan demikian segala sesuatu yang adalah kepunyaan Dia boleh kita namakan
kepunyaan kita.
2. Melalui Perjamuan Kudus manusia diyakinkan bahwa kehidupan kekal yang telah diwarisinya
menjadi milik manusia dan bahwa Kerajaan Sorga yang telah dimasuki-Nya tak dapat luput
dari manusia sebagaimana tak dapat luput dari Dia.
3. Perjamuan Kudus merupakan tempat Dia menawarkan diri-Nya kepada kita, bersama seluruh
harta-Nya dan kita menerima Dia melalui iman. Dia menawarkan tubuh-Nya yang disalibkan
itu kepada kita melalui Firman supaya kita mendapat bagian di dalamnya dan pemberian itu
dimateraikanNya dengan rahasia Perjamuan Kudus.

SANKRAMEN PERJAMUAN KUDUS DI HKBP


Perjamuan kudus menjadi sakramen yang menandakan keselamatan dari Yesus Kristus kepada
seluruh umat-Nya. Perjamuan kudus juga menjadi bukti kasih dan rahmat Allah. Perjamuan kudus
dibahas beberapa kali dalam Alkitab, salah satunya pada injil Matius 26:26-28 yang berbunyi:“Dan
ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu
memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: ‘Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku.’
Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata:
‘Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.”
Dalam Konfessi HKBP dirumuskan bahwa kita percaya dan menyaksikan, Perjamuan Kudus ialah :
memakan roti, dengan roti dimana (parhitean) kita terima daging dari Yesus Kristus Tuhan kita dan
meminum anggur, dengan anggur dimana kita terima darah Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kita
peroleh keampunan dosa, hidup dan sejahtera (1 Kor 11:17-34); Mat 26; Mark 14; Luk 22). Dengan
demikian Perjamuan Kudus hanya sebagai alat atau media saja. Oleh karena itu, melalui Perjamuan
Kudus manusia memperoleh keampunan dosa. Melalui keampunan dosa menusia dituntut untuk
hidup bersekutu dan hidup dalam damai antara yang satu dengan yang lain.
Makna Perjamuan Kudus
1. Peringatan Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus
Perjamuan kudus menjadi bentuk peringatan akan kematian Yesus Kristus di kayu salib dan
kebangkitan-Nya. Karena itulah, umat Nasrani akan memakan roti serta anggur yang menjadi
lambang tubuh dan darah Tuhan Yesus Kristus“dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya. Ia
memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu, perbuatlah ini
menjadi peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata:
"Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku, perbuatlah ini, setiap kali
kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” (1 Korintus 11:24-26).
Roti:Melambangkan Tubuh Kristus yang disalibkan. Makan tubuh Krists dalam arti kita
dipersatukan dengan Dia, dengan menerima apa yang dilakukanNya bagi manusia (Yoh 6: 8-
58). Makan roti mengingatkan bahwa Yesus menjadi manusia supaya tubuh manusiawi itu
disalibkan. Ia menderita dan mati serta bangkit, untuk menciptakan tubuh baru yaitu jemaat
Kristus.
3 | Bahan Learning Sintua 2 0 2 3 Pdt.NE.SINAGA
Anngur:Melambangkan darah Kristus yang ditumpahkan untuk menyucikan dosa-dosa manusia.
Darah ditumpahkan dari tubuh Yesus yang terpaku di kayu salib untuk pengampunan atau
penghapusan dosa seluruh manusia. Darah yang adalah hidup, ditumpahkan agar memberi
hidup kekal bagi manusia. Minum anggur dari cawan pada saat Perjamuan Kudus,
mengingatkan kita bahwa Yesus sendiri telah minum cawan murka Allah yang seharusnya
diterima manusia

2. Bukti Keselamatan
Mengutip buku Apakah Penggembalaan Itu? Karangan Prof. dr. M. Bons-storm (1967), perjamuan
kudus menjadi tanda bahwa umat Nasrani sudah diselamatkan oleh kasih Tuhan Yesus Kristus,
yang nyata dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Perjamuan kudus juga membayangkan
kepada umat, bahwa nantinya umat boleh duduk pada meja perjamuan dalam Kerajaan Allah.
Karenanya, perjamuan kudus bukan merupakan peristiwa sedih yang penuh ketakutan, melainkan
perayaan terhadap anugerah Allah.
3. Persekutuan Orang Percaya
Perjamuan kudus membuat semua umat Nasrani menjadi satu dalam Kristus. Sebagaimana
dikatakan dalam Alkitab, injil 1 Korintus 10:16-17 yang berbunyi: “Bukankah cawan pengucapan
syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah
roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus? Karena roti adalah satu,
maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti
yang satu itu.”
4. Pengharapan Kedatangan Tuhan Yesus yang Kedua Kalinya
Perjamuan kudus yang dilakukan umat Nasrani menjadi bentuk pengharapan sekaligus tindakan
iman untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang kedua kalinya.

HKBP memahami bahwa Perjamuan Kudus dipahami sebagai “parhitean” untuk menerima tubuh
dan darah Kristus yang sebenarnya. Yesus tidak mengubah hakikat roti dan anggur menjadi tubuh
dan darahNya sendiri, juga tubuh dan darah Yesus tidak melekat pada roti dan anggur, melainkan
bahwa melalui Perjamuan Kudus kita menerima tubuh dan darah Yesus yang masuk ke dalam tubuh
rohani kita, sedangkan roti dan anggur tersebut masuk ke dalam tubuh jasmaniah kita. Artinya
Perjamuan Kudus merupakan sarana menerima tubuh dan darah Kristus.
Melalui Perjamuan Kudus manusia diyakinkan bahwa dia tumbuh menjadi satu tubuh dengan
Kristus. Dengan demikian segala sesuatu yang adalah kepunyaan Dia boleh kita namakan kepunyaan
kita. Melalui Perjamuan Kudus manusia diyakinkan bahwa kehidupan kekal yang telah diwarisinya
menjadi milik manusia dan bahwa Kerajaan Sorga yang telah dimasuki-Nya tak dapat luput dari
manusia sebagaimana tak dapat luput dari Dia.

4 | Bahan Learning Sintua 2 0 2 3 Pdt.NE.SINAGA

Anda mungkin juga menyukai