Anda di halaman 1dari 17

SAKRAMEN EKARISTI

Apa itu EKARISTI ?


Ekaristi Berasal dari bahasa Yunani “eucharistia”, artinya “syukur”, –
merupakan ucapan syukur atas karya penebusan dan kenangan akan sengsara,
wafat dan kebangkitan Kristus. Dalam Ekaristi, Tuhan Yesus memberikan
Tubuh dan Darah-Nya sendiri dalam rupa roti dan anggur (lih Luk 22:19).
Puncak Liturgi adalah Ekaristi.

Apakah Ekaristi sama dengan Misa?


Dalam percakapan sehari-hari, kata misa dipahami dalam arti Perayaan
Ekaristi.
Kata Misa berasal dari rumus penutup Perayaan Ekaristi dalam bahasa Latin:
“ite,missa est” : “Pergilah, misa sudah selesai”. Tata Perayaan Ekaristi (TPE)
memasukkan unsur “pengutusan” ke dalam bagian akhir TPE ini. Untuk itu
TPE baru menampilkan rumus: “Marilah pergi. Kita diutus”.

Dengan merayakan Ekaristi… Kita bertemu dengan Tuhan Yesus, baik melalui
sabdaNya maupun TubuhNya. Selain itu, kita dipersatukan sebagai umat Allah.
SAKRAMEN EKARISTI
Dalam Sakramen Ekaristi, Roti & anggur yang
dikonsekrasikan oleh imam berubah menjadi Tubuh &
Darah Kristus (transubstansiasi) lalu kemudian pada
saat komuni kita menyambutnya dengan Hormat.
Pada hari kamis Putih sakramen di Tahtakan kemudian
diarak. Ini adalah suatu hal yang tidak akan diragukan
kebenarannya oleh Gereja Katolik karena Roti &
anggur yang dikonsekrasikan oleh imam berubah
menjadi Tubuh & Darah Kristus paham ini mempunyai
dasar alkitabiah yang sangat kuat sekali misalnya
dalam:
SAKRAMEN EKARISTI
1.Injil Matius bab 26:26-29 dimana pada saat
merayakan perjamuan terakhir Yesus berkata
"AMBILLAH, MAKANLAH, INILAH TUBUH-KU" &
"MINUMLAH, KAMU SEMUA DARI CAWAN INI. SEBAB
INILAH DARAHKU..." dari ayat ini dapat disimpulkan
bahwa Roti & anggur itu benar-benar Tubuh & Darah
Yesus, karena dalam perikop tersebut Yesus tidak
berkata "makanlah, umpamakan ini Tubuh-Ku" Tetapi
Yesus berkata "INILAH TUBUH-KU".

2.Injil Lukas 22:14-23, Lukas menekankan Perkataan


Yesus "Perbuatlah ini menjadi Peringatan Akan Aku".
SAKRAMEN EKARISTI
3.Injil Yohanes 6:25-59, Yesus menyatakan:
"Daging-ku adalah Benar-Benar Makanan & Darah-ku adalah
Benar-Benar Minuman",
Yesus Juga menyatakan bahwa Ekaristi adalah jaminan Kehidupan
Kekal "Barangsiapa makan Daging-Ku & Minum Darah-Ku, ia
mempunyai Hidup yang Kekal & Aku akan Membangkitkan dia pada
akhir Zaman",
Yesus juga menyatakan Bahwa dengan ekaristi Kita bersatu dengan
Yesus "Barangsiapa Makan daging-Ku & Minum Darah-Ku, ia tinggal
di dalam Aku & Aku di dalam dia "
Yesus menyatakan hal ini bukan sebagai bahasa simbol/lambang
tetapi yang sebenarnya sehingga orang yahudi berkata "perkataan
ini sangat keras siapakah yang sanggup mendengarkannya" ini
menunjukkan Yesus berkata bukan dengan bahasa lambang (nb:
Orang Yahudi tidak bisa menerima Kanibalisme).
SAKRAMEN EKARISTI
4.Surat Paulus yg 1 kepada Jemaat di
Korintus 11:17-33, Rasul Paulus dalam
suratnya menekankan Kesakralan Ekaristi
"Barangsiapa dengan cara yang tidak layak
makan Roti atau minum cawan Tuhan ia
berdosa terhadap Tubuh & Darah Tuhan"
dan secara langsung juga menekankan
bahwa Roti & Anggur yang telah diberkati
(Dikonsekrasikan) benar-benar berubah
menjadi TUBUH & DARAH TUHAN YESUS
sendiri.
SAKRAMEN EKARISTI
Saudara kita dari Gereja Protestan mengatakan Yesus
sebenarnya bicara dengan bahasa lambang buktinya
"Rohlah yang memberi hidup daging sama sekali tidak
berguna perkataan-perkataan yang kukatakan kepadamu
adalah Roh yang Hidup" (Yohanes 6:63). Bila diteliti lebih
lanjut Yesus berbicara "daging-Ku" ketika ia berbicara
tentang Ekaristi sedangkan pada Yohanes 6:63 Yesus
hanya berkata "daging" dan kata-kata terakhir Yesus
dalam ayat ini "perkataan-perkataan yang kukatakan
kepadamu adalah Roh yang Hidup" Yesus dalam hal ini
tidak membicarakan Ekaristi lagi tetapi membicarakan
tentang murid-murid yang mengundurkan diri itu.
SAKRAMEN EKARISTI
Seringkali ini menimbulkan pertanyaan dan
dipertentangkan dengan kemahahadiran Tuhan.
Dalam hal ini kita harus membedakan antara
'kehadiran spiritual' dan 'kehadiran nyata'. Memang
benar Tuhan hadir di mana-mana dalam setiap jiwa
yang berada dalam keadaan rahmat, ini adalah
'kehadiran spiritual'. Sedangkan dalam hosti yang
telah dikonsekrasi, kehadiran Tuhan bersifat unik, dan
khusus, hal ini dikenal sebagai 'Kehadiran Nyata' (Real
Presence) dengan demikian kita perlu menunjukkan
penghormatan yang khusus, karena Tuhan sendiri
telah menunjukkan kehadiran-Nya secara khusus.
SAKRAMEN EKARISTI
Dalam perjalanan sejarah Gereja Katolik, hal ini bukan
tidak menimbulkan perdebatan. Misalnya saja pada
jaman reformasi, Luther melihat peristiwa ini sebagai
co-substansi dimana Tubuh dan Darah Kristus ada
bersama dengan roti dan anggur. Bahkan Calvin lebih
jauh lagi melihat hosti sekedar simbol/perlambang
kehadiran Kristus saja dan bukan kehadiran Kristus
yang aktual sehingga seseorang yang menerimanya
hanya diartikan menerima Kristus secara spiritual.
Pandangan ini di tolak secara tegas oleh Gereja Katolik
pada Konsili Trente.
SAKRAMEN EKARISTI
Dalam pandangan Gereja Katolik, roti maupun anggur
berubah sepenuhnya menjadi Yesus Kristus secara
keseluruhan, baik Tubuh, Darah, Jiwa, dan Keallahan-
Nya.
Dengan demikian seseorang yang menerima hosti
berarti menerima Yesus Kristus secara keseluruhan.
Perubahan ini adalah perubahan yang benar-benar
terjadi secara aktual, dengan demikian baik di mata
orang Katolik maupun bukan, roti dan anggur tersebut
tetap merupakan Tubuh dan Darah Kristus.
SAKRAMEN EKARISTI
Kehadiran Kristus tetap ada sepanjang bentuk roti dan
anggur masih tetap ada. Ketika hosti yang telah
dikonsekrasi ditelan ataupun larut dalam air maka itu
bukan lagi Tubuh dan Darah Kristus. Jadi Tuhan Yesus
dalam hosti tetap hadir pada diri penerima komuni
selama hosti tersebut belum larut/ditelan sehingga ia
harus menghormati kehadiran Kristus secara khusus
selama masa itu.
jadi saudara-saudari sebelum kita menyambut
Sakramen Ekaristi ada baiknya kita yang memiliki dosa
berat mengakukan dosa terlebih dahulu karena kita
menerima Yesus Tuhan Kita.
SAKRAMEN EKARISTI

Struktur Perayaan Ekaristi


 Dua bagian: Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi.
Sehingga merupakan satu tindak ibadat.
 Sabda Allah dihidangkan untuk menjadi pengajaran
bagi umat
 Tubuh Kristus menjadi santapan bagi orang-orang
beriman.
SAKRAMEN EKARISTI

Pelayan Ekaristi
 Kan. 900 - S 1. Pelayan, yang selaku pribadi Kristus
(in persona Christi) dapat melaksanakan sakramen
Ekaristi, hanyalah imam yang di tahbiskan secara
sah.
 S2. Secara licit merayakan Ekaristi imam yang tak
terhalang oleh hukum kanonik, dengan tetap
mengindahkan ketentuan kanon-kanon 901-911.
SAKRAMEN EKARISTI

Waktu dan tempat Perayaan Ekaristi


 Kan. 931 - Perayaan dan pembagian Ekaristi dapat
dilakukan pada hari dan jam manapun, kecuali
hari-hari yang menurut norma-norma liturgi
dikecualikan.
 Kan. 932 § 1. Perayaan Ekaristi hendaknya
dilakukan di tempat suci, kecuali dalam kasus-
khusus kebutuhan menuntut lain; dalam hal
demikian perayaan haruslah di tempat yang
pantas
SAKRAMEN EKARISTI
 § 2. Kurban Ekaristi haruslah dilaksanakan di atas
altar yang sudah dikuduskan atau diberkati; di
luar tempat suci dapat digunakan meja yang
cocok, dengan harus selalu ditutup kain altar dan
korporal.
 Kan. 933 - Atas alasan yang wajar dan dengan izin
jelas dari Ordinaris wilayah, imam boleh
merayakan Ekaristi di ruang ibadat suatu Gereja
atau persekutuan gerejawi yang tidak
memilikikesatuan penuh dengan Gereja katolik,
asalkan terhindarkan sandungan
SAKRAMEN EKARISTI
Stipendium
Kan. 945- § 1. Sesuai kebiasaan Gereja yang teruji, imam
yang merayakan Ekaristi atau berkonselebrasi boleh
menerima stips yang dipersembahkan Ekaristi untuki
intensi tertentu
§ 2. Sangat dianjurkan agar para imam merayakan Misa
untuk intensi umat beriman kristiani, terutama yang
miskin, juga tanpa menerima stips.
Kan. 946 - Umat beriman kristiani, dengan menghaturkan
stips agar Misa diaplikasikan bagi intensinya, membantu
kesejahteraan Gereja dan dengan persembahan itu
berpartisipasi dalam usaha Gereja mendukung para
pelayan dan karyanya.(selengkapnya KHK kan. 945-958)
(bdk. Tradisi kenduri dengan nama “Wajib atau Binat”
SAKRAMEN EKARISTI
Iurastolae
Iurastolae adalah pemberian umat kepada pastor
sebagai bentuk penghargaan kepada seorang imam
yang melakukan pelayanan di luar sakramen Ekarisi,
seperti sakramen babtis, pemberkatan rumah,
pemberkatan perkawinan dan lain-lain. Diberi nama
iurastolae karena dalam pelayanannya pastor
mengenakan stola.
Prinsip dari Hukum Gereja adalah pelayanan harus
tetap dijalankan terlepas dari ada atau tidak nya
iurasotlae.
SAKRAMEN EKARISTI
Tips Merayakan Ekaristi
1. Berpuasa 1 jam sebelum mengikuti Perayaan Ekaristi.
2. Hadir lebih awal dengan pakaian pantas.
3. Persiapkan diri dengan menciptakan waktu teduh di dalam Gereja.
4. Sadari dan mohon ampun atas kesalahan dan dosa.
5. Ikut terlibat dalam menyanyi dan menjawab ajakan pemimpin Ibadat.
6. Dengarkanlah apa yang Allah ingin beritakan lewat bacaan-bacaan Kitab
Suci dan Kotbah Imam.
7. Mempersatukan persembahkan diri kita dengan roti dan anggur yang akan
diubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus.
8. Sembahlah Dia di saat konsekrasi dengan segenap hati dan budi kita.
9. Sampaikan Salam Damai kepada saudara-saudari kita dengan tulus.
10.Terimalah Hosti Kudus dan sapalah Dia secara pribadi dalam hati dan budi
kita.
11.Ciptakan saat teduh dan doa pribadi setelah Komuni.
12.Jangan tinggalkan Perayaan Ekaristi sebelum mendapat berkat penutup
lewat imam.
13.Bersiaplah menjalani hidup harian kita dengan membagi-bagi berkat Ekaristi
yang kita dapatkan.
14.Kita diutus untuk membawa damai.

Anda mungkin juga menyukai