1. Satu kesaksian orang kudus (santo/santa) dalam artikel di atas yang berkesan
bagi saya adalah St. Gerardus Majella. Seorang anak yang masih kecil, berusia tujuh
Tahun yang sudah bisa melihat karunia Roh Kudus untuk melihat Tuhan Yesus.
Berkesan bagi saya karena saya kagum dengan kesaksian yang diberikan oleh St.
Gerardus Majella, walau terbilang masih “kecil” dalam rohani, tetapi imannya bisa
membuktikan bahwa kesaksian yang dilihatnya langsung itu merupakan salah satu
kejadian yang belum tentu orang dewasa bisa mengalaminya. Pada umur 5 tahun,
rutinitas saya sehari-hari adalah makan, tidur lalu belajar, dan tidur lagi. Jarang sekali
saya untuk ingat bagaimana sikap berdoa, atau hanya sekedar berdoa sebelum dan
sesudah makan.
Bagaimana ia bisa melihat Tuhan Yesus, patung yang menjadi nyata dan
komuni dari Malaikat Agung St. Mikael seakan memberikan pesan penghantar bagi
St. Gerardus Majella unruk menjadi gembala kecil Yesus yang bisa berperan dan
berkontribusi secara nyata dalam pelayanan karyanya di masa yang modern saat ini.
Itulah pandangan saya. Berkesan bagi saya karena St. Gerardus Majella, berbeda
dengan anak-anak lainnya yang tak bisa merasakan karunia nyatanya di dunia, St.
Gerardus Majella menurut saya adalah orang spesial yang dipilih Tuhan untuk bisa
memberitakan banyak firman dan injil di dunia lewat perantaraan kasih dan
bimbingan Tuhan Yesus.
Terkesan unik bagi saya ketika membandingkannya dengan umat di gereja saat
ini. Karena dalam kenyataannya, penghayatan umat Katolik terhadap kehadiran
Kristus secara real dalam Ekaristi tidak sepenuhnya sejalan dengan apa yang diimani
dan diajarkan oleh Gereja. Umat beriman dan Perayaan ekaristi adalah sebuah tali.
Mereka terikat seakan tak ada yang bisa memutuskan tali tersebut. Tetapi ada
kalanya tali tersebut terbakar atau terputus ketika ada hal yang membuat mereka tak
bisa menjaga tali tersebut dengan baik. Berbeda dengan St. Gerardus Majella, ia
tetap ingin mempertahankan tali itu dengan dirinya sendiri, dia rela mengorbankan
tubuhnya agar bisa tetap terikat, menjalin hubungan yang erat dengan Tuhan.