Anda di halaman 1dari 4

Jawaban PAT Agama

8D 05 Ceacilia Vionita Octaviani

menjawab soal dari bacaan “Kehadiran Yesus dalam Ekaristi Kudus”

1. Satu kesaksian orang kudus (santo/santa) dalam artikel di atas yang berkesan
bagi saya adalah St. Gerardus Majella. Seorang anak yang masih kecil, berusia tujuh
Tahun yang sudah bisa melihat karunia Roh Kudus untuk melihat Tuhan Yesus.
Berkesan bagi saya karena saya kagum dengan kesaksian yang diberikan oleh St.
Gerardus Majella, walau terbilang masih “kecil” dalam rohani, tetapi imannya bisa
membuktikan bahwa kesaksian yang dilihatnya langsung itu merupakan salah satu
kejadian yang belum tentu orang dewasa bisa mengalaminya. Pada umur 5 tahun,
rutinitas saya sehari-hari adalah makan, tidur lalu belajar, dan tidur lagi. Jarang sekali
saya untuk ingat bagaimana sikap berdoa, atau hanya sekedar berdoa sebelum dan
sesudah makan.

Bagaimana ia bisa melihat Tuhan Yesus, patung yang menjadi nyata dan
komuni dari Malaikat Agung St. Mikael seakan memberikan pesan penghantar bagi
St. Gerardus Majella unruk menjadi gembala kecil Yesus yang bisa berperan dan
berkontribusi secara nyata dalam pelayanan karyanya di masa yang modern saat ini.
Itulah pandangan saya. Berkesan bagi saya karena St. Gerardus Majella, berbeda
dengan anak-anak lainnya yang tak bisa merasakan karunia nyatanya di dunia, St.
Gerardus Majella menurut saya adalah orang spesial yang dipilih Tuhan untuk bisa
memberitakan banyak firman dan injil di dunia lewat perantaraan kasih dan
bimbingan Tuhan Yesus.

Terkesan unik bagi saya ketika membandingkannya dengan umat di gereja saat
ini. Karena dalam kenyataannya, penghayatan umat Katolik terhadap kehadiran
Kristus secara real dalam Ekaristi tidak sepenuhnya sejalan dengan apa yang diimani
dan diajarkan oleh Gereja. Umat beriman dan Perayaan ekaristi adalah sebuah tali.
Mereka terikat seakan tak ada yang bisa memutuskan tali tersebut. Tetapi ada
kalanya tali tersebut terbakar atau terputus ketika ada hal yang membuat mereka tak
bisa menjaga tali tersebut dengan baik. Berbeda dengan St. Gerardus Majella, ia
tetap ingin mempertahankan tali itu dengan dirinya sendiri, dia rela mengorbankan
tubuhnya agar bisa tetap terikat, menjalin hubungan yang erat dengan Tuhan.

1 PENILAIAN AKHIR TAHUN-CEACILIA VIONITA


2. Dalam pemahaman saya mengenai Perayaan Ekaristi yang merupakan Sumber
dan Puncak adalah, menurut saya, sumber bagaikan mata air, memberikan sebuah
kehidupan bagi makhluk hidup yang membutuhkan mata air supaya makhluk hidup
tak akan binasa. Sama halnya dengan perayaan Ekaristi, dengan Ekaristi kita bisa
menemukan sumber hidup kita, karena dengan kita merayakan yesus yang
mengorbankan dirinya, dengan belas kasih Allah, yesus memberikan karunia
penebusan dosa bagi umat manusia di dunia. Ingat, walaupun kita secitra
dengan-Nya, kita juga hanyalah manusia biasa yang penuh dengan noda dosa,
dimana kita sebagai umat-Nya membutuhkan pertolongan-Nya untuk bisa bebas dari
segala noda dosa kita di dunia. Maka kita akan diselamatkan dan tidak binasa, sama
seperti makhluk hidup yang membutuhkan mata air supaya tak binasa sebagai
sumber kebutuhan hidupnya.

Sedangkan puncak sebagai bentuk perjuangan kita akan perjumpaan


dengannya (tuhan yesus), Puncak diartikan sebagai gunung yang menjulang tinggi,
artinya kita harus bisa mendaki gunung itu untuk bisa sampai pada puncaknya
bukan? Yesus pun seperti itu. Ia bisa diibaratkan sebagai puncak, ia akan selalu ada di
atas kita, menunggu iman dan tekad kita bertumbuh sampai bisa sampai pada
puncaknya. Mendaki puncak tak semudah yang dibayangkan, pasti ada rintangan dan
juga godaan. Sama seperti sakramen Ekaristi, hidup adalah tantangan dan resiko, 1
masalah selesai, kita harus dihadapkan dengan masalah yang lain. Malas,
menganggap sepele makna dan tujuan ekaristi juga merupakan sebuah tantangan di
era revolusi baru, Tuhan memberikan tantangan bukan semata-mata hanya untuk
diabaikan, tetapi apakah hasilnya tetap sama? masih tak bisa melihat dan merasakan
kehadirannya walau ia sudah sampai puncak. Bayangkan jika kita tidak mengikuti
perayaan Ekaristi secara langsung di gereja, kita tak akan dapat mengimani dan
meresapkan makna Perayaan ekaristi itu sendiri. Menyambut secara langsung di
rumah Allah Bapa sendiri, menerima tubuh dan darah putera-Nya, tak akan bisa
tergantikan, karena Tuhan sendirilah yang menciptakan Perayaan Ekaristi itu sendiri,
dimana semua umatnya akan diselamatkan lewat kenangan pengorbanan Tuhan
yesus melalui perayaan Ekaristi.

May 30, 2022

2 PENILAIAN AKHIR TAHUN-CEACILIA VIONITA


3. Tuhan menciptakan kita serupa dengan-Nya. Kita adalah cerminan dari
Tuhan Yesus, Iman gereja dari perayaan Ekaristi merupakan salah satu bentuk
Tuhan untuk bisa mengubah saya menjadi pribadi yang lebih mengenal Dia. Dalam
kenyataannya, selama 14 tahun lamanya saya hidup, saya belum pernah melihat
Tuhan yesus sendiri dalam kehidupan saya, tetapi saya pernah merasakan adanya
Tuhan ada di dalam hidup saya. Tuhan muncul sebagai roh yang tak bisa saya lihat,
melainkan dia menampakkan diri dengan kuasa-Nya yang besar, sehingga saya bisa
merasakan adanya kehadiran Dia di dalam hidup saya.

Saat itu, Kakek saya secara tiba-tiba menghembuskan napas terakhirnya di


dunia. Tepatnya hari kejadian itu bertepatan dengan hari ulang tahun saya, 11
Oktober. Secara special, Tuhan datang dengan kuasa-Nya, ia menguatkan saya
untuk bisa merelakan hati kepergian kakek, awalnya saya sempat ada rasa ingin
menangis, bersama dengan keluarga saya, tetapi ketika angin lewat berbisik dan
menyadarkan saya untuk bisa menjadi penopang kuat di tengah keluarga yang
sedang berduka. Tuhan mengabulkan permintaan saya, karena saat itu adalah hari
ulang tahun saya, saya merapalkan doa secara khusus untuk kakek. dalam doa saya
berpesan “Ambilah dan jagalah dia, terimalah amal ibadahnya selama ia ada di
dunia, jika boleh, dalam hari ulang tahunku ini, aku ingin mbah bahagia di alam
sana, melepaskan seluruh jiwa raganya yang sudah lelah di dunia.”

Saya rasa ketika saya merefleksikan kembali pengalaman nyata tersebut,


Tuhan ikut andil di dalamnya, dibuktikan ketika kakek saya tersenyum saat
berpulang. Melukis senyum indah, yang seakan-akan merasakan “pulang”.
Menurut saya ini adalah ini adalah pengalaman iman. Setiap orang mempunyai
pengalaman serta rasa yang berbeda-beda saat merasakan kehadiran Allah. Namun
jika ditanya bagaimana dapat merasakan, hal yang paling mendasar yang saya
rasakan adalah lewat perantaraan berdoa. Dengan berdoa saya seperti membuka
pintu, hubungan kita dengan Allah menjadi terbuka. Dari pengalaman tersebut,
saya merasakan kehadiran Allah yang mendekat saat sudah melalui pemakaman
kakek. Saya berefleksi, dan mengingat rangkaian peristiwa yang ada, lalu menyadari
bahwa Ternyata Tuhan ikut serta mengatasi masalah tersebut.

3 PENILAIAN AKHIR TAHUN-CEACILIA VIONITA


Dari pengalaman refleksi tersebut, saya merasakan Kehadiran Tuhan
betul-betul begitu nyata. Ia memberikan kuasa dan karunia-Nya kepada keluarga
saya untuk bisa merelakan mbah yang sudah tenang di dalam Kerajaan Allah.
Pengalaman ini merupakan salah satu pengalaman yang bisa membuat saya sadar
dan perlahan berubah menjadi seseorang yang lebih percaya dan taat pada iman
gereja, mau melayani dan rajin beribadah. Hal itu bisa dibuktikan ketika saya mau
secara sukarela menjadi panitia, aktif melayani gereja, mengikuti sakramen
Penguatan tanpa perintah atau suruhan dari orang tua. Seolah-olah hati dan iman
saya sudah bertekad untuk mau mendekatkan diri lagi dengan Tuhan. Sebelum
saya mengikuti sakramen penguatan, bahkan jauh sebelum peristiwa kehadiran
Yesus dalam hidup saya, saya adalah pribadi yang sangat malas, sulit untuk
berkemauan pergi ke gereja atau bersekolah minggu seperti anak-anak seusia saya
pada waktu itu, bahkan perilaku yang kecil seperti tidak menerapkan sikap berdoa
yang baik ketika mengikuti perayaan Ekaristi dan tidak berdoa atau mengucapkan
syukur atas rahmat kesehatan yang diberikan sampai saat ini pun saya rasa tak
pernh terucap. Kehadirannya terlalu nyata dalam hidup saya, sehingga iman dan
hati saya juga berubah menjadi lebih baik di dunia yang nyata dengan bantuan roh
kudus.

4 PENILAIAN AKHIR TAHUN-CEACILIA VIONITA

Anda mungkin juga menyukai